Aristokrasi: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Pengertian Aristokrasi
Aristokrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemerintahan (kekuasaan) berada di tangan kaum bangsawan. Aristokrasi juga diartikan sebagai bentuk pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan kelompok kecil, yang mendapat keistimewaan, atau kelas yang berkuasa. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani aristokratia, yang berarti "aturan yang terbaik".

Aristokrasi merupakan kelas sosial yang dalam sebagian besar tatanan sosial dianggap yang tertinggi di kalangan masyarakat. Secara khusus, di beberapa negara, aristokrasi meliputi kaum kelas atas (aristokrat) yang biasanya memegang pangkat warisan dan gelar spesifik.

Dalam beberapa masyarakat—seperti Yunani, Roma, dan India Kuno—status aristokratik berasal dari keanggotaan kasta militer, meskipun juga kaum aristokrat umumnya berasal dari dinasti para imam, seperti hanya yang terjadi di negara-negara benua Afrika. Status aristokratik dapat melibatkan hak hukum dan feodal.

Aristokrasi mirip dengan oligarki, karena mereka menempatkan kekuasaan di tangan beberapa orang, tetapi kedua jenis pemerintahan ini berbeda dalam beberapa hal. Bentuk pemerintahan aristokrasi pernah berlangsung di negara-negara besar, termasuk Inggris, Rusia, dan Prancis, dalam sejarah mereka.

Para kaum aristokrasi biasanya memegang gelar kehormatan, seperti Duke, Duchess, Baron, atau Baroness. Orang-orang itu disebut aristokrat, yang bisa menikmati kekuatan politik serta penghargaan sosial dan ekonomi. Anggota aristokrasi biasanya berasal dari garis keturunan keluarga selama berabad-abad.

Sejarah Singkat Aristokrasi
Walaupun tidak diketahui secara pasti kapan aristokrasi dimulai dan kapan gelar bangsawan mulai digunakan, tapi Mesir dan Tiongkok sebagai dua peradaban tertua di dunia sudah menggunakan sistem aristokrasi yang di masa lalu. Sementara sistem aristokrasi di Eropa diketahui mulai berkembang pada Abad Pertengahan dari sistem yang disebut feodalisme. Kala itu, raja atau kaisar berada pada puncak tatanan feodal dalam masyarakat Eropa.

Penguasa sekuler yang paling berkuasa di Eropa pada Abad Pertengahan adalah raja Inggris, raja Perancis, kaisar Romawi Suci, dan kaisar Kekaisaran Bizantium. Dalam sebagian besar sejarah Eropa, hampir seluruh kekuasaan politik, ekonomi, dan sosial dipegang oleh aristokrasi. Hak mereka untuk menduduki kekuasaan biasanya berasal dari gereja.

Demikian pembahasan mengenai pengertian dan sejarah singkat aristokrasi sebagai salah satu sistem pemerintahan.

Contoh Negara Aristokrasi
Di zaman modern kini, masih ada di sebagian besar negara yang menggunakan bentuk pemerintahan aristokrasi. Namun, mereka hanya memiliki sedikit pengaruh politik "Zaman keemasan" pemerintahan aristokrat paling baik dicirikan oleh aristokrasi Inggris, Rusia, dan Perancis.
1. Aristokrasi Inggris
Meskipun telah kehilangan sebagian besar kekuatan politik monarki aslinya, aristokrasi Inggris terus berkembang hingga hari ini sebagaimana tercermin dalam sejarah Keluarga Kerajaan Inggris. Sekarang dikenal sebagai "sistem gelar bangsawan", aristokrasi Inggris dimulai pada akhir Penaklukan Norman pada 1066.

Ketika itu, William "Sang Penakluk", Raja William I, membagi tanah menjadi rumah-rumah bangsawan yang diawasi oleh bangsawan Norman, yang sering juga menjabat sebagai penasihat raja terdekat. Pada pertengahan abad ke-13, Raja Henry III mengumpulkan para bangsawan untuk membentuk dasar yang sekarang dikenal sebagai House of Lords atau House of Peers.

Pada abad ke-14, House of Commons, dengan perwakilan terpilih dari kota-kota dan pemerintahan lokal (shire), bergabung dengan bangsawan turun-temurun di House of Lords untuk membentuk Parlemen Inggris. Keanggotaan dalam aristokrasi Inggris terus ditentukan oleh sistem turun-temurun sampai akhir 1950-an.

2. Aristokrasi Rusia
Aristokrasi Rusia muncul selama abad ke-14 dan memegang jabatan kekuasaan dalam pemerintahan Kekaisaran Rusia sampai Revolusi Rusia 1917. Pada abad ke-17, para pangeran, raja, dan bangsawan lain dari aristokrasi Rusia merupakan mayoritas pemilik tanah. Dengan kekuatan ini, mereka menjadikan pasukan Darat mereka sebagai kekuatan militer utama Kekaisaran Rusia.

Pada 1722, Tsar Peter Agung mengubah sistem kenaikan pangkat menjadi keanggotaan dalam aristokrasi dari sistem berdasarkan warisan leluhur menjadi sistem berdasarkan nilai layanan nyata yang diberikan kepada monarki. Pada 1800-an, kekayaan dan pengaruh aristokrat Rusia telah berkurang karena gaya hidup mereka yang mewah dan manajemen perkebunan yang buruk, dikombinasikan dengan serangkaian undang-undang yang membatasi kekuatan politik mereka.

Semua kelas bangsawan dan aristokrasi Rusia dihapuskan setelah Revolusi 1917. Banyak keturunan mantan bangsawan Rusia tetap tinggal di Rusia, hidup sebagai pedagang, warga biasa, atau bahkan petani. Sementara beberapa orang keturunan budak, seperti ayah Vladimir Lenin, mendapat pendidikan formal kaum bangsawan.

Banyak anggota aristokrasi yang melarikan diri dari Rusia setelah Revolusi menetap di Eropa dan Amerika Utara, di mana mereka mendirikan asosiasi yang didedikasikan untuk melestarikan warisan budaya mereka.

3. Aristokrasi Perancis
Muncul selama Abad Pertengahan, bangsawan aristokrasi Perancis tetap berkuasa sampai Revolusi Perancis berdarah pada 1789. Sementara itu pada masa keemasannya, keanggotaan dalam aristokrasi Perancis sebagian besar diwariskan, beberapa bangsawan ditunjuk oleh monarki, atau memperoleh keanggotaan melalui pernikahan.

Anggota aristokrasi Perancis menikmati hak eksklusif dan hak istimewa, termasuk hak untuk berburu, memakai pedang, dan memiliki tanah. Aristokrat juga dibebaskan dari membayar pajak properti. Juga, posisi agama, sipil, dan militer tertentu disediakan untuk bangsawan. Sebagai imbalannya, bangsawan diharapkan untuk menghormati, melayani, dan menasihati raja, dan untuk melayani di militer.

Setelah hampir musnah selama Revolusi 1789, aristokrasi Perancis dipulihkan pada 1805 sebagai kelas bergelar elit, tetapi dengan hak istimewa yang sangat terbatas. Namun, setelah Revolusi 1848, semua hak istimewa aristokrat dihapuskan secara permanen. Gelar turun-temurun tanpa hak istimewa tetap terus diberikan sampai 1870. Saat ini, keturunan bangsawan Perancis yang bersejarah mempertahankan gelar leluhur mereka hanya sebagai kebiasaan sosial.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Aristokrasi
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/aristokrasi-pengertian-dan-sejarah-singkatnya-22GQDklitvp

Download

Lihat Juga:

Materi Sosiologi SMA

Materi Sosiologi Kelas X Bab 4: Lembaga Sosial (Kurikulum Merdeka)

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Aristokrasi: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya"