Pemerintahan Oligarki: Pengertian, Ciri, Tipe, dan Contohnya

Pengertian Pemerintahan Oligarki
Pemerintahan Oligarki

Pengertian Pemerintahan Oligarki
Oligarki dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu. Oligarki dari bahasa Yunani óligon (sedikit) dan arkho (memerintah), dari kata asal oligarkhía adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elite kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer.

Dalam teori, istilah oligarki dipahami sebagai pelaku yang menguasai serta mengendalikan suatu konsentrasi secara besar-besaran dalam hal sumber daya material yang nantinya bisa digunakan untuk mempertahankan ataupun dapat meningkatkan kekayaan pribadi serta posisi eksklusif sosial. Demikian, jika konsep oligarki berdasarkan pada hal “minoritas yang menguasai mayoritas”, bisa dikatakan jika di setiap kekuasaan hingga pemerintahan yang memosisikan minoritas di dalam kepemimpinan, bisa dikatakan sebagai sistem pemerintahan oligarki.

Pemerintahan Oligarki Menurut Para Ahli
Winters, oligarki dibedakan menjadi dua dimensi. Dimensi pertama, oligarki mempunyai suatu dasar kekuasaan serta kekayaan material yang sangat sulit untuk dipecah dan juga diseimbangkan. Sedangkan dimensi kedua menjelaskan bahwa oligarki mempunyai suatu jangkauan kekuasaan yang cukup luas dan sistemik, meskipun mempunyai status minoritas di dalam sebuah komunitas.

Kesimpulannya, kekuasaan yang oligarki harus mempunyai dasar kekuasaan yang sulit dipecah serta jangkauan yang harus sistemik.

Ciri Pemerintahan Oligarki
1. Kekuasaan dan uang adalah sesuatu yang tak bisa dipisahkan
Ciri-ciri ini berfokus pada kekuasaan dan kekayaan yang mempengaruhi masalah politik, motivasi, dan kapasitas, bagi mereka yang memiliki kekuasaan dan uang. Tentunya kekuasaan dan uang tidak akan pernah dapat dipisahkan.

2. Kekuasaan dikendalikan hanya dengan kelompok kecil masyarakat
Pemerintahan dalam hal ini hanya dikuasai oleh kelompok kecil masyarakat yang memiliki uang, karena mereka akan sangat mudah masuk dalam pemerintahan hanya dengan punya kekayaan, kedudukan dan uang. Hal ini pernah terjadi saat revolusi industri di Inggris. Orang kaya pada saat itu akan sangat mudah masuk ke dalam pemerintahan karena punya uang.

3. Kesenjangan dan ketidaksetaraan dari sisi materi
Dalam sistem pemerintahan ini, orang kaya akan menonjol ketimbang kelompok lain yang tak punya materi. Hal ini biasanya bakal menimbulkan konflik sosial berkepanjangan di masyarakat. Inilah yang menyebabkan kemiskinan meningkat sementara itu pemimpinnya semakin kaya.

4. Kekuasaan digunakan untuk mempertahankan kekayaan
Penguasa atau pemimpin dalam sistem pemerintahan ini hanya memikirkan mempertahankan kekayaan. Hal ini disebabkan, sistem ini menganut siapa yang punya uang dialah yang akan berkuasa, sehingga mempertahankan kekayaan wajib hukumnya agar tetap berkuasa.

Jadi tujuan oligarki hanya mementingkan kekayaan dan kekuasaan. Inilah yang membuat penguasa yang banyak uang bisa terus berkuasa demi meningkatkan pundi-pundi kekayaannya.

Tipe Pemerintahan Oligarki
1. Oligarki Panglima
Oligarki muncul dengan kekuasaan yang memaksa atau dengan kekerasan secara langsung. Oligarki panglima mempunyai tentara hingga senjata untuk merebut sumber daya secara langsung kekuasaan milik oligarki lainnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengumpulan kekayaan dilakukan dengan menaklukkan satu panglima dengan panglima lain, akibatnya ancaman yang paling dominan terjadi pada klaim harta daripada pendapatan. Oligarki panglima pernah terjadi pada masa pra sejarah, Eropa zaman pertengahan dan keluarga yang berseteru di Pegunungan Apalachia.

2. Oligarki Penguasa Kolektif
Oligarki mempunyai kekuasaan serta berkuasa dengan cara kolektif melalui lembaga yang memiliki aturan atau norma. Dalam oligarki ini, para penguasa akan saling bekerja sama dalam mempertahankan kekayaannya dengan cara memerintah suatu komunitas. Oligarki penguasa kolektif bisa ditemukan pada komisi mafia, pemerintahan Yunani-Roma dan juga praktik politik pasca Soeharto di Indonesia.

3. Oligarki Sultanistik
Oligarki yang terjadi ketika monopoli sarana pemaksaan terletak pada satu tangan Oligark. Terdapat suatu hubungan antara Oligark (patron-klien) dengan Oligark yang berkuasa. Oligarki sultanistik memberikan wewenang dan juga kekerasan pada penguasa utama saja, sedangkan para Oligark yang lain hanya menggantungkan pertahanan kekayaan serta harta mereka pada Oligark utama atau tunggal. Hal ini pernah terjadi di Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto.

4. Oligarki Sipil
Oligarki ini sepenuhnya tidak bersenjata dan tidak berkuasa langsung. Oligark hanya menyerahkan kekuasaannya kepada suatu lembaga non pribadi dan juga kelembagaan yang mempunyai hukum lebih kuat. Sehingga, Oligark hanya fokus mempertahankan pendapatan dengan cara mengelak dari jangkauan negara dalam meredistribusi kekayaannya.

Oligarki Sipil tidak selalu bersifat demokratis serta melibatkan pemilu. Hal ini terjadi di Amerika Serikat dan India di mana oligarki bersifat demokratis secara prosedural, akan tetapi di Singapura dan Malaysia oligarki bersifat otoriter.

Contoh Pemerintahan Oligarki
Di zaman modern kini, beberapa negara yang memakai bentuk pemerintahan oligarki, contohnya Rusia, China, dan Iran.
1. Pemerintahan oligarki Rusia
Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin digolongkan sebagai bagian dari oligarki penguasa berbasis kekayaan, yang dimulai pada 1400-an. Meski Putin, sempat membantahnya. Di Rusia, pemain oligarki melakukan kontak di dalam pemerintah, seperti di banyak negara yang pada dasarnya anti-kapitalis. Sehingga, pemerintah Rusia diam-diam mengizinkan miliarder oligarki untuk berinvestasi di negara-negara demokratis di mana aturan hukum melindungi properti mereka.

Pada Januari 2018, Kementerian Keuangan AS merilis daftar sekitar 200 pemain oligarki Rusia, dari pejabat perusahaan dan senior pemerintah Rusia, termasuk Perdana Menteri Dimitry Medvedev. “Pemerintah Rusia beroperasi untuk keuntungan oligarki dan elite pemerintah yang tidak proporsional,” kata Menteri Keuangan Steven T Mnuchin saat menjabat ada 2017-2021.

2. Pemerintahan oligarki China
Praktik oligarki China berbasis agama mendapatkan kembali kendali pemerintahan setelah kematian Mao Zedong pada 1976. Mengaku sebagai keturunan dari “Delapan Dewa” Taoisme, anggota pemain oligarki yang dikenal sebagai “geng Shanghai” berkuasa. Mereka mengendalikan sebagian besar perusahaan milik negara, kesepakatan bisnis, dan mengizinkan kawin campur untuk mempertahankan hubungan mereka dengan Dewa.

3. Pemerintahan oligarki Arab Saudi
Raja yang memerintah Arab Saudi diharuskan berbagi kekuasaan kepada keturunannya. Raja pertama Arab Saudi Abd al-Aziz al-Sa'ud (1875-1953) berbagai kekuasaan dengan 44 putra dari 17 istrinya. Raja saat ini, Salman bin Abdulaziz telah menunjuk putranya, Pangeran Mohammed bin Salman sebagai menteri pertahanan dan pengawas Saudi Aramco, perusahaan monopoli minyak milik negara yang kuat.

4. Pemerintahan oligarki Iran
Meskipun memiliki presiden yang dipilih secara populer, Iran dikendalikan oleh oligarki berbasis agama dan kerabat dan teman-teman mereka. Konstitusi Iran menyatakan bahwa “Satu Tuhan (Allah)” memegang “kedaulatan eksklusif” seluruh negeri. Oligarki Islam mengambil alih kekuasaan setelah kematian Ayatollah Ruhollah Khomeini pada 1989. Penggantinya, Ayatollah Ali Khamenei, telah menempatkan keluarga dan sekutunya ke dalam jabatan tinggi pemerintahan dan mengendalikan presiden terpilih.

5. Pemerintahan oligarki Amerika Serikat
Banyak ekonom berpendapat bahwa Amerika Serikat sekarang atau sedang menjadi oligarki. Hal itu ditunjukkan pada ketimpangan pendapatan dan stratifikasi sosial yang memburuk di AS, dua karakteristik utama oligarki berbasis kekayaan. Antara 1979 dan 2005, pendapatan 1 persen teratas pekerja AS naik 400 persen.

Menurut sebuah studi 2104 oleh ilmuwan politik Martin Gilens dan Benjamin Page, mengatakan bahwa Kongres AS meloloskan undang-undang yang menguntungkan 10 persen orang Amerika terkaya lebih sering dari pada langkah-langkah yang menguntungkan 50 persen orang termiskin.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pemerintahan Oligarki: Pengertian, Ciri, Tipe, dan Contohnya"