Google Data Studio: Pengertian, Fungsi, Integrasi, Cara Menggunakan, dan Kelebihannya

Pengertian Google Data Studio
Google Data Studio

Pengertian Google Data Studio
Google Data Studio adalah data visualization tool yang digunakan untuk analisa data secara gratis. Dengan tool ini, Anda dapat membuat interactive dashboard dan menyusun laporan data yang tampak keren serta mudah dipahami. Selain itu, Anda juga bisa mengolah data dari berbagai sumber secara terpusat.
 
Dari Search Engine Land, Google Data Studio bisa mendapatkan data dari facebook dengan catatan informasinya diinputkan ke dalam Google Sheet. Demikian, dengan tools yang satu ini, Anda dapat memiliki akses ke dalam database ke layanan marketing yang merupakan aset penting di era digital marketing pada saat ini.

Fungsi Google Data Studio
Sebagai sebuah wadah untuk melakukan visualisasi data, Google Data Studio memiliki berbagai fungsi di antaranya,
1. Menyimpan data
Fungsi Google Data Studio yang pertama adalah untuk menyimpan data. Terlepas dari sumber datanya, Google Data Studio dapat digunakan untuk melakukan autentikasi data, mengurus hak akses serta struktur untuk melakukan kalkulasi, transformasi data serta visualisasi data.

Dengan menggunakan connector, maka dengan mudah Andadapat mengimpor data dari berbagai sumber. Misalnya mengimpor data dari Google Analytics, Google Ads, Google BigQuery, Campaign Manager 360, MySQL, dan masih banyak lagi.

2. Melakukan transformasi data
Dengan menggunakan Google Data Studio, Anda juga dapat melakukan transformasi data. Anda dapat mengubah data mentah menjadi sebuah matrik dengan berbagai dimensi sesuai yang diperlukan untuk membuat laporan.

Fungsi Google Data Studio dalam melakukan transformasi data adalah membersihkan, menggabungkan, menjelajahi, dan mengubah semua data mentah Anda tanpa perlu menulis kode atau membuat SQL queries.

Baca Juga: Pengertian SQL, Sejarah, Fungsi, dan Perintah Dasarnya

3. Untuk memvisualisasikan data
Google Data Studio juga berfungsi untuk memvisualisasikan data yang Anda miliki. Data tersebut dapat dibuat menjadi sebuah bagan atau grafik sehingga data mudah untuk dibaca. Menggunakan Google Data Studio, Anda dapat menambahkan logo serta menyesuaikan bentuk dan gambar untuk visualisasi data. Data yang akan Anda visualisasikan dapat Anda impor dari connector.

4. Mengerjakan data secara kelompok
Bagi Anda yang bekerja secara berkelompok, Google Data Studio berfungsi untuk mengerjakan data secara berkelompok. Anda dan kelompok dapat dengan mudah mengedit, melihat, menambahkan komentar serta mengelola versi dasbor dan laporan menggunakan Google Data Studio. Fungsi yang satu ini tentu akan mempermudah Anda dan kelompok untuk mengolah data.

Integrasi Platform Google Data Studio
Untuk menggunakan Google Data Studio, Anda juga dapat mengimpor data Anda dari berbagai sumber yang telah terintegrasi. Sumber-sumber tersebut disebut dengan connector. Berikut sederet integrasi platform Google Data Studio.
1. Campaign Manager 360
Platform yang terintegrasi dengan Google Data Studio yang pertama adalah Campaign Manager 360. Dengan menggunakan Campaign Manager 360, Anda dapat membuat data yang real-time untuk memantau serta mengukur keberhasilan campaign yang telah Anda buat. Anda bisa melakukan optimasi pada berbagai upaya periklanan yang telah Anda buat untuk membuat keputusan mengenai pemasaran dengan lebih baik.

2. Google Ads
Selain Campaign Manager 360, Google Data Studio juga terintegrasi dengan Google Ads. Buatlah data berdasarkan data real-time untuk membantu memutuskan dan mengoptimalkan iklan apa yang cocok untuk perusahaan Anda.

3. Google Analytics
Bila Anda ingin memantau data terkait kinerja sebuah situs website, aplikasi seluler atau berbagai perangkat yang telah terhubung ke internet, Anda dapat menggunakan Google Analytics. Tak perlu khawatir terkait bagaimana cara mengolah data Google Analytics, sebab Google Data Studio telah terintegrasi dengan platform yang satu ini.

4. Google BigQuery
Google BigQuery adalah sebuah platform untuk memonitor data-data yang berasal dari big data warehouse. Bila Anda butuh untuk melakukan visualisasi data secara real-time menjadi metrik, perpaduan platform Google BigQuery dengan Google Data Studio merupakan dua hal yang saling melengkapi satu sama lain.

Baca Juga: Big Data: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Karakteristik Umum, dan Cara Kerjanya

5. Google Cloud SQL
Anda dapat membuat data Cloud SQL agar mudah dipahami dan membagikannya dengan audiens menggunakan Google Cloud SQL. Dengan menggunakan JDBC Standard dan SSH Tunneling, Anda dapat membagikan data tersebut tanpa perlu merasa khawatir mengenai SQL queries. Google Cloud SQL juga telah terintegrasi dengan Google Data Studio.

6. Google Sheets
Platform yang terintegrasi dengan Google Data Studio yang selanjutnya adalah Google Sheets. Dengan menggunakan Google Data Studio, Anda dapat membuat data secara custom menggunakan Google Sheets, khususnya untuk mengelola spreadsheet dan juga data CSV milik Anda.

7. MySQL
Buatlah dasbor MySQL untuk melacak metrik penting berbasis data. Jangan lupa untuk menggunakan data-data real-time untuk mendapatkan hasil data yang maksimal. Platform MySQL juga termasuk salah satu platform yang terintegrasi dengan Google Data Studio, sehingga Anda bisa secara langsung mengimpor data dari platform MySQL ke Google Data Studio.

8. PostgreSQL
Data yang Anda simpan pada database PostgreSQL dapat Anda impor ke Google Data Studio untuk diolah dan divisualisasikan. Biasanya banyak orang akan menggunakan PostgreSQL JDBC untuk menghubungkan data yang dimilikinya ke dalam Google Data Studio dan sebuah tabel pada database PostgreSQL agar lebih mudah untuk dibaca.

9. YouTube
Dengan mudah Anda dapat melakukan visualisasi data dari berbagai bidang yang tersedia di YouTube API, sehingga Anda dapat membuat dasbor YouTube otomatis untuk channel YouTube perusahaan Anda. Agar data makin mudah untuk dibaca, maka Anda perlu menggunakan Google Data Studio untuk membantu memvisualisasikannya.

10. Dynamic, Secure Data Connections
Bila ingin mengetahui data yang sudah lama bahkan telah ada saat bertahun-tahun yang lalu, Anda dapat menggunakan Dynamic, Secure Data Connections. Biasanya platform ini akan menyediakan data yang diperbaharui secara berkala dalam setiap laporannya. Platform ini juga terintegrasi dengan Google Data Studio.

Cara Menggunakan Google Data Studio
Cara menggunakan Google Data Studio mencakup beberapa langkah di antaranya,
1. Mengakses Google Data Studio
Silakan akses Data Studio menggunakan akun Google Anda. Anda akan masuk ke halaman depan Data Studio.

2. Menambahkan Sumber Data
Untuk menambahkan sumber data, Anda bisa klik tombol Create > Data Source. Selanjutnya, pilihlah sumber data yang diinginkan, atau mencarinya melalui kotak pencarian.

Sebagai contoh, Anda bisa pilih opsi Google Sheets, kemudian pilih opsi Authorize agar Data Studio dapat terhubung dengan file-file Google Sheets milik Anda.

Setelah terhubung, Anda bisa mengakses sumber data dari file yang sudah ada dan bisa melanjutkannya dengan membuat laporan.

3. Membuat Laporan
Untuk membuat laporan, klik menu Create > Report pada halaman utama Data Studio.

Setelah itu, pilih sumber data yang ingin Anda gunakan untuk masuk ke halaman utama laporan. Selanjutnya, Anda bisa membuat laporan sesuai keinginan Anda dengan cara mengubah tata letak, font, ukuran, warna, dan banyak lagi.

Untuk menambahkan grafik, klik menu Add a chart sesuai grafik yang Anda butuhkan untuk laporan tersebut.

Selanjutnya, Anda bisa klik Add a control untuk menambahkan fungsi kontrol pada laporan itu nantinya.

Setelah laporan tersebut siap, Anda bisa membagikannya dengan klik tombol Share, atau klik drop down untuk pilihan lain yang lebih lengkap.

Keunggulan Google Data Studio
1. Opsi widget yang lengkap
Meski sering dibilang mirip dengan Google Analytics, Data Studio adalah tool yang lebih lengkap. Google Analytics hanya menyajikan pilihan 12 grafik atau bagan di sebuah laporan. Akan tetapi, dengan Google Data Studio, Anda bisa mengakses lebih banyak pilihan widget seperti heat graph, pie chart, time series graph, dan masih banyak lagi. Jadi, Data Studio memberikan kebebasan untuk menyajikan data bagaimanapun Anda suka.

2. Sumber data yang luas
Selain cara menggunakan tool ini mudah dan gratis, Google Data Studio juga membebaskanmu untuk mengakses begitu banyak sumber data, yang bahkan tergolong critical platforms. Contoh dari beberapa critical platforms yang bisa digunakan untuk Data Studio adalah Google Analytics, Google Ads, YouTube, CloudSQL, Search Console, dan lain-lain.

3. Mudah dibagikan
Laporan yang dibuat dengan Data Studio mudah dibagikan ke anggota-anggota tim dengan cepat. Hal ini bisa mempercepat proses kerja dan meningkatkan produktivitas. Seperti Google Docs, Data Studio juga memungkinkan perubahan secara real time sambil melakukan sharing file. Semua orang bisa melihat file tersebut dan melakukan perbaikan, input data, dan lain-lain di waktu yang bersamaan.

4. Laporan yang mudah dibaca
Karena fleksibel dan bisa diatur dengan bebas, Google Data Studio adalah tool yang mampu mempermudah penyajian data sesuai dengan preferensi tim. Font, warna, tema, ukuran, layout, dan lain-lain bisa diatur agar tampilan laporan bisa dimengerti siapa pun dengan mudah.

5. Laporan interaktif
Tidak hanya sederhana dan tidak sulit dimengerti, laporan yang dibuat di Google Data Studio juga bisa dibuat interaktif. Grafik dan bagan yang ditampilkan bisa dibuat menarik, tentunya sesuai dengan kemauan yang merancangnya.

6. Template gratis
Tidak usah bingung dan khawatir harus membuat laporan dari nol. Google Data Studio adalah tool yang menyediakan template gratis sehingga Anda tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu mencari cara menggunakan tool ini. Bahkan, tersedia juga template untuk industri yang spesifik, misalnya e-commerce.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Google Data Studio: Pengertian, Fungsi, Integrasi, Cara Menggunakan, dan Kelebihannya"