Shadowban: Pengertian, Penyebab, Macam, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Shadowban (Shadow Banning) |
Pengertian Shadowban
Shadowban (shadow banning) praktik memblokir konten yang dibagikan oleh user dari beberapa area komunitas online secara sepihak dan dilakukan diam-diam. Bila akun Anda terkena shadowban, yang pasti keberadaan akun tersebut menjadi antara ada dan tiada.
Sebenarnya akun Anda masih tersedia di platform media sosial tersebut. Namun, orang-orang seperti tidak menyadari kehadirannya karena akun Anda ‘disembunyikan’. Berbeda dengan suspensi akun yang ada notifikasi melalui email pengguna, tindakan shadowban ini tidak ada pemberitahuannya sama sekali.
Istilah shadowban sebenarnya sudah dikenal dari tahun 2006, tetapi belakangan banyak pengguna yang kembali mengeluhkan hal tersebut. Akun yang terkena shadowban otomatis dikategorikan dalam mode tersembunyi sehingga konten di dalamnya tidak dapat ditemukan oleh siapa pun.
Penyebab Shadowban
1. Pemilik akun melanggar aturan platform media sosial tersebut
2. Terdapat konten sensitif di akun tersebut
3. Memanipulasi hashtag
4. Akun tersebut terindikasi spamming
Baca Juga: Pengertian SPAM, Tujuan, Dampak, Contoh, dan Tipsnya
Macam Shadowban
Setiap media sosial memiliki pertimbangan masing-masing terkait pemblokiran akun.
1. Shadowban di Twitter
Twitter tidak memblokir pengguna berdasarkan sudut pandang atau ideologi politiknya, melainkan jika pengguna melakukan hal-hal berikut di antaranya,
a. Akun Twitter Anda dilaporkan oleh beberapa pengguna
b. Pengguna sering mengganti nama akun
c. Melakukan tweet berulang sehingga dianggap spam
d. Menandai terlalu banyak orang dalam suatu tweet
e. Akun dianggap tidak mengikuti kebijakan lain yang sudah ditetapkan oleh Twitter
2. Shadowban di Instagram
Saat ini, Instagram menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer dan paling terdampak jika terkena shadowban. Instagram dapat memblokir suatu akun jika penggunanya melakukan hal-hal sebagai berikut di antaranya,
a. Akun Instagram Anda dilaporkan karena melakukan pelanggaran
b. Menggunakan tagar yang dilarang
c. Menggunakan bot atau layanan yang melanggar syarat dan ketentuan Instagram
d. Akun Anda mengalami lonjakan aktivitas besar yang mengindikasikan aktivitas penipuan
e. Anda melebihi batas waktu harian atau per jam yang ditentukan Instagram
Meskipun akun tidak melanggar pedoman komunitas yang telah ditetapkan Instagram, algoritma Instagram masih dapat menyembunyikan kiriman tertentu karena algoritma tersebut dirancang untuk menghapus konten yang dianggap “tidak pantas”.
Sebagai contoh, konten yang menjurus ke arah seksual, konten berisi spam, dan konten yang terkait dengan aktivitas ilegal atau mengandung kekerasan. Instagram lebih memilih foto atau video yang cocok dengan audiensnya yang beragam. Oleh karena itu, konten yang kurang ramah untuk semua kalangan akan berisiko terkena shadowban.
3. Shadowban di Facebook
Facebook menyebut kebijakan moderasi kontennya "hapus, kurangi, dan informasikan." Pada dasarnya, konten yang melanggar Pedoman Komunitas Facebook akan dihapus dari situs, sementara konten lain yang tidak diinginkan (seperti informasi yang menyesatkan) akan dibuat kurang terlihat atau diberi label peringatan di dalamnya.
Hal utama yang dapat menyebabkan akun Facebook Anda terkena shadowban adalah membagikan tautan yang berisi informasi palsu atau menyesatkan. Setiap konten yang diunggah di Facebook akan dicek kebenarannya oleh organisasi pemeriksa fakta independen. Algoritma Facebook juga dapat memblokir tautan dari situs web yang dianggap sebagai clickbait.
4. Shadowban di TikTok
TikTok merupakan jejaring sosial yang populer digunakan untuk berbagi video pendek. Sayangnya, akun Anda juga masih mungkin terkena shadowban di platform ini.
Meskipun tidak ada penyebutan resmi dengan istilah "shadowban" dalam Pedoman Komunitas TikTok, seperti jaringan media sosial lainnya, TikTok juga menggunakan algoritma untuk mengkategorikan konten tertentu. Jika Anda mengunggah konten yang tidak sesuai dengan algoritma, orang yang melihat konten Anda akan lebih sedikit.
Hal yang sama akan terjadi jika Anda mengunggah konten yang memuat materi ilegal, kekerasan, ujaran kebencian, spam, dan topik serupa lainnya.
Dampak Negatif Shadowban
Shadowban tentunya bisa mendatangkan dampak-dampak negatif, apalagi jika media sosial ini digunakan untuk branding. Berikut beberapa di antaranya,
1. Menurunkan engagement
2. Kampanye apapun tidak akan efektif
3. Sulit untuk mengarahkan trafik ke website
4. Tidak adanya exposure ke feed di luar pengikut
Jika dampak negatif tersebut dibiarkan, maka resiko yang Anda hadapi nantinya adalah kerugian atas pemasukan perusahaan/brand. Untuk itu, Anda harus segera mengatasi shadowban ini apalagi jika Anda juga berjualan melalui media sosial tersebut.
Cara Mengatasi Shadowban
Shadowban baik di Twitter, Instagram, maupun TikTok bisa diatasi dengan cara-cara berikut di antaranya,
1. Menyortir Konten
Cobalah untuk menyortir konten Anda, mulai dari suara atau musik yang digunakan hingga unsur visualnya. Biasanya yang bersinggungan dengan DMCA akan berujung pada shadowban akun. Selain itu, periksa kembali tagar-tagar yang Anda gunakan di setiap postingan. Pastikan agar tidak ada postingan yang menggunakan tagar diblokir.
Jika sudah menemukan postingan yang dimaksud, coba edit caption atau hapus dan mengganti postingan Anda dengan yang baru.
2. Mengirim Permintaan Pencabutan Shadowban
Mengirim permintaan pencabutan shadowban bisa Anda lakukan melalui email ke tim support masing-masing penyedia platform.
Dalam email tersebut, sebutkan username akun Anda serta keluhan yang dialami, misalkan postingan tidak muncul di explore, balasan (reply) disembunyikan/reply deboosting, atau akun Anda tidak muncul ketika dicari melalui search bar.
Dengan begitu, akun Anda akan dipulihkan oleh pihak platform media sosial tersebut.
3. Diamkan Akun
Jika Akun Anda terindikasi spam, coba untuk logout dan diamkan akun tersebut selama beberapa hari. Setelah itu, cobalah untuk membuat engagement hanya pada postingan yang tidak cenderung melanggar community guideline atau peraturan dari platform media sosial yang digunakan.
Namun bila masih belum bisa pulih, Anda bisa menghubungi tim support masing-masing platform.
Dari berbagai sumber
Post a Comment