Testimoni: Pengertian, Tipe, Manfaat, Cara Mendapatkan, dan Contohnya

Pengertian Testimoni
Testimoni

Pengertian Testimoni
Testimoni adalah suatu pernyataan yang memberi kesaksian tentang kualifikasi seseorang, karakter, dan lain sebagainya. Testimoni diberikan atau dilakukan sebagai ungkapan terima kasih atau penghargaan. Testimoni juga bisa dijadikan sebagai pernyataan yang menegaskan atau mendukung kebenaran atau klaim tertentu.

Dalam promosi dan pengiklanan, kesaksian atau testimoni terdiri dari pernyataan tertulis atau lisan yang berisi kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang dibeli dan digunakan. Kesaksian dapat berupa penilaian pengalaman bertransaksi, pelayanan, kegunaan, dan mutu produk atau jasa.

Kesaksian dapat digunakan untuk mengukur mutu produk atau jasa yang ditawarkan dan mengukur tingkat kepuasan konsumen. Misalnya, ketika kita hendak bertransaksi secara online, kita tidak bisa mengetahui bagaimana kondisi barang atau reputasi dari sebuah toko online.

Di situlah peran dari testimoni, di mana kita akan melihat terlebih dahulu bagaimana pernyataan orang-orang yang pernah bertransaksi sebelumnya di toko tersebut. Dengan membaca testimoni dari para konsumen sebelumnya, dapat mempengaruhi keputusan kita untuk melanjutkan transaksi atau tidak.

Baca Juga: Pengertian Keputusan Pembelian, Dimensi, Faktor, Jenis, dan Tahapannya

Tipe Testimoni
Terdapat beberapa tipe testimoni terbaik untuk sebuah website di antaranya,
1. Quote Testimonials
Quote testimonials adalah salah satu bentuk testimoni terpopuler. Nantinya, Anda hanya perlu menulis quote atau kutipan pernyataan dari pelanggan, lalu menampilkannya di website. Meski terkesan sederhana, quote testimonials nyatanya merupakan tipe testimoni yang sangat efektif dan banyak dimanfaatkan oleh para marketers.

2. Video Testimonials
Video testimonials adalah tipe testimoni yang sedang meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Clicktale bahkan merilis bahwa video merupakan salah satu jenis konten yang mempunyai rasio ROI (return on investment) terbanyak, yakni mencapai 52%.   

Untuk membuat video testimonials, Anda hanya perlu meminta pelanggan Anda untuk menceritakan kisah sukses mereka menggunakan produk atau layanan Anda.

3. Case Studies
Case studies menggunakan pendekatan saintifik untuk menceritakan pengalaman pelanggan secara komprehensif—termasuk bagaimana brand Anda membantunya meraih kesuksesan dalam mencapai target yang inginkan.

Salah satu brand yang menggunakan tipe ini adalah OptinMonster. Uniknya, mereka mempublikasikan case studies di area blog, kemudian mengambil kutipan dari case studies tersebut menjadi quote testimonials di halaman testimoni.     

4. Social Testimonials
Cara sederhana memperoleh testimoni adalah dengan meminta pelanggan untuk memposting feedback mereka di sosial media. Anda kemudian bisa mengambil screenshot pernyataan tersebut dan menampilkannya di website.

Selain itu, beberapa bentuk testimoni yang dapat ditambahkan ke website juga meliputi di antaranya,
1. Blog post. Hampir serupa dengan case studies, yakni menceritakan kisah pelanggan secara mendalam. Bedanya, blog post akan dipublikasikan di website sang customer, dan biasanya menjadi bagian dari program afiliasi suatu brand.  
2. Customer interview. Anda akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai proses dan alasan pelanggan memilih brand Anda. Hasil interview ini bisa Anda kembangkan menjadi testimoni dalam bentuk video, audio, maupun teks.  
3. Peer review. Memanfaatkan review positif customer di berbagai situs seperti Foursquare, Yelp, dan TripAdvisor, lalu menjadikannya sebagai bagian dari testimoni di web Anda.
4. Influencer testimonials. Meminta influencer memberikan testimoni setelah mencoba produk atau layanan Anda.
5. Audio testimonials. Anda akan merekam penjelasan consumer mengenai keberhasilan mereka menggunakan brand Anda. 

Baca Juga: Bisnis Afiliasi: Pengertian, Cara Kerja, Tipe umum, Cara Pembayaran, Contoh, dan Keuntungannya

Manfaat Testimoni Bagi Bisnis
Biasanya, kebanyakan orang akan bersikap ragu atas produk yang belum pernah mereka beli atau gunakan sebelumnya. Khususnya untuk beberapa produk yang mampu memengaruhi kehidupan, seperti produk kesehatan, produk kecantikan, dan lain-lain.

Seluruh pebisnis tentu menyadari hal tersebut. Itulah kenapa para pebisnis biasanya akan menempatkan testimoni dari pengguna di halaman penjualan agar pernyataan dari pengguna tersebut mampu meningkatkan kepercayaan calon pelanggan lain atas produk yang dia jual.

Berdasarkan penjelasan tersebut bisa kita tarik kesimpulan bahwa testimoni memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemasaran atas suatu produk, dan berikut ini manfaat lain dari testimoni di antaranya,
1. Meningkatkan Rasa Percaya Konsumen Baru
Biasanya, testimoni yang berasal dari pelanggan sebelumnya sangat mampu memengaruhi emosi atau pikiran para pelanggan baru. Sehingga, mereka akan bisa lebih percaya atas suatu produk yang dijual oleh penjual. Kita tentu sudah paham bahwa kepercayaan konsumen dan calon konsumen baru adalah kunci utama untuk mengembangkan suatu bisnis.

Dengan menempatkan testimoni positif yang berasal dari konsumen sebelumnya, maka nilai reputasi suatu bisnis tentu akan semakin baik pula di mata calon pelanggan. Pebisnis yang mempunyai reputasi baik pastinya akan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen dalam melakukan kegiatan transaksi.

2. Media Pemasaran Gratis
Pada dasarnya, testimoni adalah strategi pemasaran yang sangat efektif untuk diterapkan di semua bidang bisnis. Testimoni mampu meningkatkan kepercayaan calon pembeli baru dan sebagai alat pemasaran bisnis yang gratis. Jadi, pada dasarnya testimoni adalah salah satu bentuk pemasaran dari mulut ke mulut.

Testimoni in seringkali diutarakan pada kerabat, keluarga, dan orang-orang terdekat pembeli, sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh penjual bisa menyebar lebih luas.

Baca Juga: Pengertian Word of Mouth (WoM), Alasan, Manfaat, dan Dimensinya

3. Sebagai Bahan Materi Iklan
Hadirnya satu testimoni yang positif akan mampu memberikan efek yang sangat besar dalam strategi pemasaran di dalam suatu bisnis. Salah satunya ialah bisa dijadikan sebagai bahan iklan.

Testimoni yang telah diberikan oleh pembeli lama sebelumnya yang berupa pesan teks, update story, email, dll. bisa dijadikan sebagai bahan pemasaran yang unik dan mampu memberikan efek yang lebih baik dalam suatu proses pemasaran.

4. Sebagai Bahan Evaluasi
Sudah selayaknya kita pahami bersama bahwa tidak semua konsumen akan rela memberikan ulasan atau testimoni yang positif. Beberapa pembeli pasti ada saja yang memberikan  respons negatif, seperti kritik kemasan atau proses pengiriman yang lambat.

Namun, hal tersebut bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki hal apa saja yang memang harus diperbaiki. Jadi, sebenarnya testimoni negatif itu tidak terlalu buruk, tinggal bagaimana Anda menyikapi dan memperbaiki hal tersebut agar bisa meningkatkan kemajuan bisnis di masa depan.

5. Bentuk Apresiasi Kepada Konsumen
Pada umumnya, setiap manusia pasti sangat suka untuk mendapatkan perhatian atau apresiasi dari manusia lainnya. Faktanya, banyak sekali pembeli yang suka membaca hasil testimoninya sendiri pada suatu toko online. Dengan menampilkan hal tersebut, maka Anda akan dianggap menghargai atau mengapresiasi pembeli Anda.

Konsumen yang sudah merasa puas dan merasa dihargai akan secara otomatis menjadi royal dengan Anda, sehingga akan memungkinkan adanya pembelian kembali.

Cara Mendapatkan Testimoni Positif dari Konsumen
Pada prinsipnya, testimoni yang positif pasti akan selalu diawali dengan adanya rasa puas yang dialami oleh konsumen setelah berbelanja atau menggunakan produk yang mereka beli. Jika pengalaman tersebut tidak bisa didapatkan oleh pembeli, maka jangan berharap Anda bisa mendapatkan testimoni yang baik dari pembeli.

Dilansir dari situs SearchEngineLand.com, sekitar 88% pembeli online akan memutuskan untuk membeli lagi suatu produk setelah mereka melihat ulasan dan testimoni dari pengguna sebelumnya. Oleh karena itu, setiap pebisnis harus tahu bagaimana cara mendapatkan testimoni yang positif di antaranya,
1. Berinteraksi Dengan Konsumen
Produk yang berkualitas baik memang awal yang sempurna dalam menjual suatu produk. Tapi, akan sangat tidak maksimal jika tidak diiringi dengan gaya komunikasi yang baik.

Langkah berikutnya yang harus Anda lakukan adalah dengan melakukan follow up dan meminta testimoni dari mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari aplikasi chatting, telepon atau email. Selain untuk mendapatkan testimoni mereka, interaksi yang baik adalah bentuk perhatian Anda kepada konsumen Anda.

2. Hargai Setiap Testimoni Konsumen
Setiap testimoni yang dikirimkan oleh konsumen memiliki dampak yang besar dalam hal pemasaran. Untuk itu, sangat disarankan untuk bisa menghargai setiap testimoni dari pelanggan. Bentuk penghargaan yang bisa Anda berikan bisa berupa bonus atau hadiah kepada konsumen yang mampu memberikan testimoni secara jujur.

3. Merespons Positif Terhadap Testimoni Negatif
Kita sudah singgung sebelumnya bahwa akan ada beberapa konsumen yang memberikan testimoni negatif atas produk yang Anda jual. Walaupun begitu, ada baiknya untuk tidak merespons hal tersebut dengan yang negatif dengan membatasi diri dari berbagai pembelaan yang ada.

Cara terbaik untuk menghadapi respons negatif tersebut adalah dengan meminta maaf dan menyelesaikan masalah yang dialami pembeli sesegera mungkin. Dengan begitu, ada kemungkinan mereka akan mengubah testimoni negatifnya menjadi positif.

4. Aktif di Media Sosial
Pada umumnya, konsumen sangat suka memberikan pengalamannya di media sosialnya masing-masing, termasuk ketika mereka melakukan belanja online. Untuk itu, Anda memerlukan media sosial online yang terkenal untuk bisa mendapatkan dan mengumpulkan lebih banyak testimoni dari konsumen Anda.

Proses pemasaran Anda akan menjadi lebih murah dan bahkan gratis jika Anda mampu membangun interaksi yang baik dengan konsumen.

Contoh Testimoni
Saat Anda membuka sebuah iklan produk di marketplace, mungkin kamu akan menemukan banyak contoh testimoni yang sudah diberikan kepada produk tersebut. Berikut beberapa contohnya.
Lisa memberikan testimoni setelah membeli sepasang sandal wanita high heels di salah satu online shop.
Lisa menuliskan, “Bahan sandal ternyata bagus, padahal harganya relatif murah, tidak sampai Rp100.000. Pas dicoba, heels-nya juga kuat dan kokoh. Kayaknya bakalan order lagi nih”.

Testimoni juga bisa diberikan pada chat WhatsApp ke nomor penjual, contohnya, Ani yang sudah membeli produk krim malam di salah satu online shop dan ingin memberikan testimoni singkat.
Ani mengirimkan pesan singkat yang berisi, “Kak, paketnya sudah datang, packagingnya aman. Sudah dibuka dan ternyata krimnya orisinal ya, ada barcode di kotak kemasannya. Akan segera dicoba, semoga cocok. Terima kasih.”
Contoh testimoni ini juga biasanya disertai dengan foto dari produk yang dibeli, sehingga konsumen lain bisa mendapatkan informasi lebih mengenai produk tersebut. 

Baca Juga: 

1. Review: Pengertian, Struktur, Tujuan, Jenis, Contoh, dan Perbedaannya dengan Feedback, dan Testimonial

2. Feedback: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara, Manfaat, serta Perbedaannya dengan Review dan Testimonial

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Testimoni: Pengertian, Tipe, Manfaat, Cara Mendapatkan, dan Contohnya"