Pengertian Manajemen Talenta, Tujuan, Proses, dan Manfaatnya

Pengertian Manajemen Talenta
A. Pengertian Manajemen Talenta (Talent Management)
Manajemen talenta (manajemen bakat) adalah strategi terpadu yang dirancang untuk mengelola kemampuan, kompetensi dan kekuatan karyawan dalam suatu organisasi. Manajemen Talenta ini membantu organisasi dalam memanfaatkan sumber daya manusia mereka sebaik mungkin untuk pencapaian tujuan organisasi serta untuk memastikan pengembalian maksimal dari karyawan yang bertalenta tersebut.

Manajemen talenta terkait tiga proses di antaranya, pertama, mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding). Kedua, memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Ketiga, menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter bekerja pada perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Bakat, Faktor, dan Jenisnya

Istilah manajemen bakat pertama kali diperkenalkan oleh McKinsey & Company following melalui salah satu studi yang dilakukannya tahun 1997. Pada tahun berikutnya, manajemen bakat kemudian menjnadi salah satu judul buku yang ditulis bersama oleh Ed Michaels, Helen Handfield-Jones, dan Beth Axelrod berjudul The War for Talent tahun 2001.

Manajemen bakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen kepemimpinan. Perusahaan yang memberi fokus kepada manajemen bakat biasanya mempunyai perencanaan suksesi ("succession planning") yang lebih baik, melalui proses kaderisasi, regenerasi dan suksesi. 

Baca Juga: Pengertian Manajemen, Sejarah, Fungsi, Peran, Prinsip, dan Bidangnya

Manajemen Talenta (Talent Management) menurut para ahli
1. Dries (Isanawikrama, Wibowo & Buana, 2017), talent management merupakan sebuah sistem atau cara untuk mendapatkan penilaian yang tepat terhadap masing-masing karyawan di perusahaan. Hasil dari penilaian tersebut nantinya berfungsi untuk melihat dan menilai apakah karyawan tersebut mampu untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain, yaitu bagaimana cara menempatkan orang yang tepat, di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat.
2. Rampersad (2006:234), manajemen talenta adalah cara pengelolaan talenta dalam organisasi secara efektif, perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan, realisasi pengembangan diri karyawan secara maksimal, dan pemanfaatan bakat secara optimal.
3. Lewis dan Heckman (2006:174), manajemen talenta adalah sebuah proses secara keseluruhan mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan untuk pengembangan pegawai ke arah yang lebih baik.
4. Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayati (2011:81), manajemen talenta adalah suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan (uniqe skill and high strategic value).
5. Canon dan Mcgee (2007), manajemen talenta adalah proses di mana organisasi mengidentifikasi, mengelola dan mengembangkan orang-orangnya sekarang dan untuk masa depan.
6. Sweem (2009), manajemen talenta merupakan suatu istilah untuk mengelola talenta berdasarkan kinerja dan sebagai sesuatu yang dapat dibedakan yang muncul baik dari persepsi humanistik dan demografis.
7. Davis (2009), manajemen talenta adalah pendekatan korporat yang terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan orang-orang bertalenta dalam organisasi.

B. Tujuan Manajemen Talenta (Talent Management)
Manajemen talenta adalah upaya untuk memahami bagaimana talenta seseorang sesuai dan selaras dengan keseluruhan upaya serta fungsi SDM untuk meningkatkan kinerja perusahaan ataupun organisasi. Tujuan manajemen talenta menurut Smilansky (2008) di antaranya,
1. Mengembangkan tim unggulan yang terbaik dalam kondisi bisnis yang penuh persaingan.
2. Memperoleh calon pengganti untuk posisi kunci eksekutif.
3. Memungkinkan adanya saling pengisian antar eksekutif dari berbagai latar belakang fungsional, geografis, dan bisnis, sehingga dapat mengembangkan inovasi dan memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya internal yang ada dalam perusahaan.
4. Mengembangkan peluang-peluang karier yang diperlukan, yang dapat mempertahankan dan menarik eksekutif terbaik.
5. Membangun budaya yang mampu mendorong eksekutif terbaik menunjukkan kinerjanya di puncak potensinya.
6. Memastikan adanya peluang-peluang bagi karyawan yang paling bertalenta untuk dapat meningkat dengan cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju tingkat atas.
7. Mempromosikan adanya keragaman eksekutif (berdasarkan jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia) dalam posisi kunci, yang mencerminkan karakteristik pelanggan dan kelompok talenta yang luas.
8. Menyusun proses asesmen karyawan berpotensi yang hasilnya melebihi perspektif manajer karyawan tersebut.
9. Membangun rasa memiliki perlunya karyawan bertalenta baik, membuka peluang yang tidak terbatas bagi karyawan yang istimewa, dan mengembangkan karyawan untuk kepentingan perusahaan.

C. Proses Manajemen Talenta (Talent Management)
Manajemen talenta adalah suatu pendekatan korporasi yang terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan orang-orang bertalenta yang secara konsisten memberikan kinerja unggul. Proses yang dilakukan dalam manajemen talenta dimulai dari merekrut orang-orang yang bertalenta, mempertahankan orang-orang tersebut agar tidak berpindah ke perusahaan lain serta mengembangkan kemampuan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja yang dimilikinya. Menurut Cappelli (2008), tahapan dari proses manajemen talenta di antaranya,
1. Menetapkan kriteria talenta (talenta criteria). Langkah ini memperjelas posisi-posisi kunci, posisi-posisi paling penting, posisi-posisi yang memiliki risiko tertinggi atau posisi-posisi yang terkait dengan proyek sebagai sasaran dari program pengembangan dalam program talenta management. Selanjutnya dilakukan serangkaian aktivitas untuk menetapkan kriteria calon pemimpin berkualitas di perusahaan pada setiap level dan posisi, yang di dalamnya berisikan kualitas karakter pribadi, pengetahuan bisnis dan fungsional, pengalaman karier, kinerja dan assignment potensi.
2. Menyeleksi group pusat pengembangan talenta (talenta pool selection). Pada tahap ini dilakukan segala macam usaha untuk mengoleksi kandidat-kandidat dari berbagai posisi, jabatan dan level pegawai di perusahaan untuk menjadi peserta program talenta management. Pada tahap ini dilakukan seleksi talenta (talenta selection). Proses ini terdiri dari dua unsur, yaitu mengidentifikasi talenta dan menarik talenta untuk masuk dalam grup pusat pengembangan talenta.
3. Membuat program percepatan pengembangan talenta (acceleration development program). Dalam tahap ini, dilakukan segala macam usaha untuk merancang, merencanakan dan mengeksekusi program-program pengembangan yang dipercepat yang diberikan kepada setiap anggota dari program talenta management.
4. Menugaskan posisi kunci (key position assignment). Pada tahap ini dilakukan penugasan dan penempatan atas setiap anggota dari program talenta management yang lulus evaluasi kelayakan kepemimpinan untuk menduduki jabatan-jabatan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
5. Mengevaluasi kemajuan program (monitoring program). Pada tahap ini dilakukan segala aktivitas untuk memonitor, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan setiap aktivitas. Mengevaluasi pengembangan serta hasil-hasil kemajuan yang dibuat peserta program talenta manajemen dalam setiap penugasan yang diberikan kepadanya sebagai dasar membuat keputusan-keputusan suksesi dan promo.

Baca Juga: Pengertian Talent Pool, Manfaat, dan Cara Membangunnya

D. Manfaat Manajemen Talenta (Talent Management)
Manajemen bakat adalah bagian integral dari bisnis modern dan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam suatu organisasi. Manajemen Talenta akan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang menerapkannya di antaranya,
1. Menempatkan Orang Tepat pada Pekerjaan yang Tepat
Pemetaan keterampilan atau kompetensi pada karyawan-karyawan bertalenta memungkinkan manajemen mencatat inventaris keterampilan dan kemampuan yang ada di organisasi. Ini sangat penting baik dari perspektif organisasi maupun karyawan karena orang yang tepat yang ditempatkan di posisi yang tepat akan menghasilkan peningkatan pada produktivitas karyawan. Keselarasan yang lebih baik antara minat individu dan profil pekerjaannya juga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang bersangkutan.

2. Mempertahankan Karyawan yang bertalenta tinggi
Meskipun ada perubahan dalam ekonomi global, pengunduran diri pada karyawan yang bertalenta tetap menjadi perhatian utama organisasi. Mempertahankan karyawan yang bertalenta tinggi penting untuk organisasi atau perusahaan untuk tetap memimpin dan bertumbuh di pasar yang tingkat persaingan yang tinggi ini. Organisasi yang gagal mempertahankan talenta terbaiknya akan berisiko kehilangan daya saingnya.

Fokusnya sekarang adalah memetakan program dan strategi retensi karyawan untuk merekrut, mengembangkan, mempertahankan, dan melibatkan orang-orang berkualitas. Pertumbuhan karyawan dalam karier harus juga dijaga, sementara perencanaan suksesi juga dilakukan dan karyawan-karyawan yang berada di radar perlu dijaga agar mereka tahu bahwa kinerja mereka dihargai.

Baca Juga: Pengertian Retensi Karyawan, Penyebab, dan Pengelolaannya

3. Perekrutan yang Lebih Baik
Kualitas organisasi adalah kualitas tenaga kerja yang dimilikinya. Cara terbaik untuk memiliki tenaga kerja yang bakat di manajemen tingkat atas adalah memiliki tenaga kerja yang berbakat di tingkat bawah juga. Tidak heran jika kemudian program dan pelatihan manajemen talenta serta penilaian perekrutan telah menjadi aspek integral dari proses SDM saat ini.

4. Dapat lebih Baik Memahami Karyawannya
Penilaian karyawan akan memberikan wawasan mendalam kepada manajemen tentang karyawan mereka. Melalui penilaian karyawan ini, perusahaan atau organisasi dapat memahami lebih baik kebutuhan pengembangan mereka, aspirasi karier, kekuatan dan kelemahan, kepuasan kerja, kemampuan, suka dan tidak suka sehingga dapat lebih baik menentukan apa yang dapat memotivasi mereka agar dapat bekerja lebih baik sesuai dengan kebutuhan organisasinya.

5. Keputusan pengembangan profesional yang lebih baik
Ketika suatu organisasi mengetahui siapa memiliki potensi yang tinggi, menjadi lebih mudah untuk berinvestasi dalam pengembangan profesional mereka. Karena pengembangan membutuhkan keputusan investasi untuk pembelajaran, pelatihan dan pengembangan individu baik untuk pertumbuhan, perencanaan suksesi, manajemen kinerja dan lain-lainnya.

Selain itu jika karyawan positif tentang praktik manajemen talenta organisasinya, mereka lebih cenderung memiliki kepercayaan terhadap masa depan organisasi mereka. Hasilnya adalah tenaga kerjanya akan yang lebih berkomitmen dan terlibat dalam mengungguli pesaing mereka serta memastikan posisi kepemimpinan perusahaan di pasar yang persaingannya sangat ketat ini.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Manajemen Talenta, Tujuan, Proses, dan Manfaatnya"