Pengertian Manajemen Produksi, Aspek, Ruang Lingkup, Tujuan, Fungsi, dan Tahapannya

Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi

A. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan yang menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen Produksi sebagai penataan proses pengubahan bahan mentah menjadi produk atau jasa yang diinginkan sehingga memiliki nilai jual.

Tujuan manajemen produksi yaitu menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas, jumlah produksi yang tepat, di waktu yang tepat, dan menghemat biaya, untuk meningkatkan efisiensi. Kegiatan manajemen produksi merupakan penggabungan enam elemen yang saling berkaitan satu sama lain di antaranya,
1. Men (Manusia)
2. Money (Uang)
3. Machines (Mesin)
4. Material (Material)
5. Methods (Metode)
6. Markets (Pasar)
 
Manajemen Produksi Menurut Para Ahli
1. Handoko (1999: 3), manajemen produksi dan operasional adalah berbagai usaha pengelolaan secara optimal penggunaan semua sumber daya (faktor-faktor produksi); tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan lain sebagainya, di dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.
2. Sofyan Assauri (2008: 19), manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sebuah barang atau jasa.
3. Heizer dan Reider (2011:4), manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
4. Irham Fahmi (2012:3), manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.

B. Aspek Manajemen Produksi
Berikut adalah tahapan dan aspek di dalam Manajemen Produksi di antaranya,
1. Perencanaan Produksi. Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan secara sistematis. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi di antaranya
a. Jenis barang
b. Bahan baku yang digunakan
c. Kualitas barang
d. Kuantitas barang
e. Pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi. Pengendalian atau kontrol produksi sangat diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi di antaranya,
a. Membuat perencanaan
b. Menyusun jadwal kerja
c. Menentukan target market produk

3. Pengawasan Produksi. Tujuan pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan apa yang diharapkan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan pengawasan produksi di antaranya,
a. Menetapkan kualitas barang
b. Membuat standar barang
c. Pelaksanaan produksi sesuai jadwal

C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan terdapat tiga kategori di dalam ruang lingkup manajemen produksi di antaranya,
1. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Desain. Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, di mana di dalamnya meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job description dan job specification.
2. Kebijakan/ Keputusan Mengenai Transformasi. Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift), anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.
3. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Perbaikan. Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

D. Tujuan Manajemen Produksi
Tujuan dari manajemen produksi adalah melakukan kegiatan pengelolaan, mengatur, serta mengendalikan proses produksi barang dan jasa agar jumlah, waktu, harga, kualitas serta tempatnya sesuai dengan keinginan konsumen. Tentu saja seluruh rangkaian kegiatan tersebut untuk membuat konsumen puas dan juga produsen atau penjual mendapatkan keuntungan. Agar kedua belah pihak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, setiap perusahaan harus bisa menentukan secara tepat strategi dari manajemen produksinya.

E. Fungsi Manajemen Produksi
Terdapat beberapa fungsi penting dalam manajemen produksi di antaranya,
1. Memilih Produk dan Desain. Fungsi awal dari manajemen ini adalah memilih produk yang tepat untuk dipasarkan. Desain yang akan dipilih harus sesuai dengan kebutuhan konsumen dan memberikan nilai yang maksimum.
2. Memilih Proses Produksi. Perusahaan atau organisasi yang akan mengolah produk harus menentukan jenis teknologi apa yang akan mereka gunakan, tahapan proses produksi, hingga penanganan material.
3. Ketepatan Memilih Kapasitas Produksi. Maksud dari memilih kapasitas produksi adalah manajemen produksi harus bisa merencanakan produksi untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Perencanaan Produksi. Perutean atau mapping adalah menentukan jalur kerja dan urutan operasi. Hal ini bertujuan untuk urutan operasi apa yang paling efektif dan paling tepat untuk diterapkan.
5. Pengontrolan Produksi. Di tahap ini, manajer atau kepala divisi akan bertugas untuk mengontrol proses produksi apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika terjadi penyimpangan, barulah seorang manajer akan mengambil tindakan yang tepat.
6. Pengontrolan Kualitas dan Biaya. Manajer produksi harus memikirkan untuk menekan biaya produksi agar harga yang dijual bisa terjangkau oleh konsumen. Karena seluruh konsumen pastinya menginginkan produk yang berkualitas dengan harga yang murah.
7. Mengendalikan Barang Persediaan. Fungsi atau tugas manajemen produksi yaitu sebagai pengendalian barang persediaan. Mereka harus mengontrol agar barang persediaan tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit. Jika terdapat barang yang berlebihan atau overstocking, maka modal kerja hanya akan terbuang sia-sia.
8. Perawatan Mesin Produksi. Perawatan mesin produksi ini mencakup kegiatan pemeriksaan mesin secara berkala, pembersihan, pemeliharaan dan penggantian mesin, perminyakan, peralatan, suku cadang, dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut bertujuan agar mencegah kerusakan mesin.
 
F. Tahapan Manajemen Produksi
Manajemen produksi memiliki tiga tahapan utama di antaranya,
1. Perencanaan. Perencanaan produksi yaitu melakukan persiapan tersistem pada barang yang akan diproduksi. Pada tahapan ini terdapat beberapa keputusan yang akan dihadapi, antara lain:
a. Jenis barang apa yang akan diproduksi
b. Kualitas barang
c. Jumlah barang produksi
d. Bahan baku
e. Pengendalian produksi
 
2. Pengendalian. Pengendalian produksi bertujuan untuk memaksimalkan seluruh biaya seoptimal mungkin. Tiga kegiatan yang dilakukan di antaranya,
a. Menyusun sebuah rencana
b. Pembuatan jadwal kerja
c. Menentukan target konsumen
 
3. Pengawasan. Pengawasan di sini memiliki fungsi yaitu memantau pelaksanaan aktivitas produksi dapat berlangsung sesuai rencana. Kegiatan yang akan dilakukan di antaranya,
a. Menetapkan kualitas produk
b. Menetapkan standar produk
c. Melakukan produksi secara tepat waktu
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Manajemen Produksi, Aspek, Ruang Lingkup, Tujuan, Fungsi, dan Tahapannya"