Pengangguran Musiman: Pengertian, Dampak, Contoh, dan Cara mengatasinya
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Dengan kata lain, pengangguran musiman merupakan kondisi menganggur karena keadaan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang mengakibatkan seseorang harus berhenti dari pekerjaannya.
Pada pengangguran musiman, orang-orang tidak bekerja atau mengalami keadaan menganggur selama kurun waktu tertentu. Orang yang bekerja pada pekerjaan musiman ini tahu bahwa mereka mungkin akan tidak dipekerjakan pada musim sepi.
Pengangguran Musiman Menurut Para Ahli
1. Eeng Ahman dan Epi Indriani, pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi sewaktu-waktu. Artinya, mereka hanya menganggur pada musim tertentu, sedangkan pada musim lainnya sibuk bekerja.
2. Hubbard (dalam Munandar, dkk., 2019), pengangguran musiman adalah para individu yang tidak bekerja dalam kurun waktu, umumnya berhubungan dengan peristiwa atau kondisi khusus.
3. Fatoni (2016), pengangguran musiman adalah kondisi nonproduktif karena terjadi fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menjadi faktor seseorang menganggur.
4. Hong (2011), pengangguran musiman adalah orang-orang yang tidak bekerja saat musim-musim tertentu.
Dampak Pengangguran Musiman
Adapun dampak pengangguran musiman di antaranya,
1. Bagi individu
Ada beberapa dampak pengangguran musiman bagi individu, baik pekerjanya sendiri maupun keluarga atau lingkungan sekitarnya.
a. Seseorang akan kehilangan pendapatan dalam kurun waktu tertentu, sehingga lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Risiko kehilangan kemampuan dan keahlian tertentu karena sudah lama tidak diasah dalam kurun waktu tertentu.
c. Berkurangnya kesejahteraan individu dan keluarganya, terlebih saat orang tersebut sulit mengatur keuangan dengan baik.
2. Bagi negara
Tingginya angka pengangguran musiman juga berdampak bagi negara. Setidaknya ada empat dampak yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah pengangguran musiman di suatu negara.
a. Tingkat kemakmuran masyarakat bisa menurun karena waktu-waktu yang seharusnya menjadi produktif justru tidak digunakan.
b. Pendapatan nasional dari pajak akan berkurang karena seseorang yang menganggur mungkin tidak membayar pajak. Akibatnya, penghasilan suatu daerah dari pajak akan berkurang.
c. Perkembangan ekonomi akan lebih lambat karena tingkat kemakmuran dan pendapatan nasional juga menurun.
d. Ketidakstabilan pada bidang sosial dan politik karena orang-orang yang menganggur bisa jadi akan melakukan hal-hal yang bersifat kriminal.
Contoh Pengangguran Musiman
Ternyata, beberapa pekerjaan bisa mengalami keadaan menganggur dalam waktu tertentu. Berikut profesi yang termasuk di antaranya,
1. Petani
Petani merupakan salah satu contoh pengangguran musiman. Hal ini karena pekerjaannya sangat tergantung pada alam. Apabila sedang musim tanam, para petani akan sibuk karena harus membuka ladang, membersihkannya, hingga menumbuhkan bibit atau benihnya.
Jika sudah selesai, mereka hanya perlu mengendalikan tanamannya dan menunggu waktu panen. Apabila masa tanam masih satu musim dengan saat panennya, maka pada musim berikutnya, mereka bisa jadi menganggur.
Contohnya, petani padi akan sibuk pada awal musim hujan dan cenderung santai pada musim kemarau, karena padi tidak mudah tumbuh pada tanah yang kering.
2. Nelayan
Selain petani, nelayan adalah contoh berikutnya. Banyak faktor yang memengaruhi kerja dari profesi ini. Mulai dari pasang-surut air laut hingga arah mata angin. Misal, dikutip dari Faktual News, nelayan Situbondo mulai beralih dari nelayan menjadi buruh bangunan, karena adanya paceklik ikan. Hal ini terjadi karena angin timur mulai berkurang.
3. Pedagang Bazar
Tahukah Anda bahwa tidak semua pedagang bekerja setiap hari? Contohnya, para penjual di bazar. Mereka bisa berjualan pada even-even tertentu saja, misalnya di konser musik atau pasar Ramadan. Jadi, pedagang bazar termasuk contoh pengangguran musiman.
4. Tukang Bangunan/Kuli Proyek
Hal ini disebabkan pekerjaan mereka umumnya menunggu panggilan atau adanya rencana pembangunan pada saat-saat tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Berikut cara mengatasi pengangguran musiman di antaranya,
1. Bijak Mengelola Keuangan
Jika pekerjaan sudah ditentukan dalam saat-saat tertentu saja, maka keuangan harus diatur dengan baik supaya tidak rugi di kemudian hari. Siapkan dana darurat minimal untuk hidup selama enam bulan. Utamakan memenuhi kebutuhan baru keinginan. Selain itu, skala prioritas juga harus dibuat untuk setiap keperluan yang ada.
2. Mencari Usaha Sampingan
Ada baiknya kegiatan atau usaha direncanakan ketika sedang dalam masa tidak bekerja. Misalnya, berdagang hal lain sebelum bulan puasa dimulai bagi pedagang di bazar Ramadan. Contoh lainnya adalah menjadi tukang saat masa-masa tidak bercocok tanam bagi petani maupun melaut bagi nelayan.
Modal dari hasil bekerja pun dapat digunakan untuk bisnis kecil-kecilan, misal membuka warung di rumah. Berjualan online juga merupakan satu kegiatan yang mudah untuk dilakukan.
3. Berinvestasi
Jika dana darurat sudah ada dan sudah memiliki usaha, ada baiknya Anda menabung melalui investasi. Banyak produk yang minim risiko, seperti reksadana atau membeli emas. Hal ini pun bisa memutarkan dana hingga balik modal.
Sumber:
https://www.ocbc.id/id/article/2022/10/31/pengangguran-musiman
https://www.idntimes.com/business/economy/yogama-wisnu-oktyandito/pengangguran-musiman-pengertian-contoh-dan-cara-mengatasinya
https://kumparan.com/kabar-harian/pengangguran-musiman-pengertian-contoh-dan-cara-mengatasinya-1xN0r7W3fzQ
Lihat Juga:
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.1 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.2 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.3 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 2. Permasalahan Sosial (Kurikulum 2013)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Permasalahan Sosial
Post a Comment for "Pengangguran Musiman: Pengertian, Dampak, Contoh, dan Cara mengatasinya"