Salinitas: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Alat Ukurnya

Pengertian Salinitas
Salinitas Air Laut
Pengertian Salinitas
Salinitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tingkat kandungan garam air laut, danau, sungai dihitung dalam ‰ (perseribu). Demikian, salinitas (keasinan) mengacu pada tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Selain itu, salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.

Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.

Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5%. Tapi tidak semua laut mempunyai salinitas yang sama. Berdasarkan penelitian rata-rata tingkat keasinan laut di dunia di angka 3,5%. Lautan dengan tingkat salinitas terendah berada di Teluk Finlandia dengan tingkat salinitas antara 0,2-0,5%.

Sementara, perairan air asin yang mempunyai tingkat keasinan tinggi yaitu Laut Merah sebesar 40%. Selain lautan, sebagian danau juga mempunyai kadar keasinan tertentu. Danau bersalinitas tinggi disebut danau hipersalin yang memiliki tingkat salinitas melebih air laut.

Beberapa danau yang masuk ke tingkatan hipersalin adalah Danau Assal di negara Djibouti dengan tingkat salinitas 34,8% dan Danau Laut Mati di perbatasan Yordania dan Palestina dengan kadar keasinan sebesar 34,2%.

Dalam oseanografi, salinitas biasa dinyatakan bukan dalam persen tetapi dalam “bagian perseribu” (parts per thousand, ppt) atau permil (‰), kira-kira sama dengan jumlah gram garam untuk setiap liter larutan. Sebelum tahun 1978, salinitas atau halinitas dinyatakan sebagai ‰ dengan didasarkan pada rasio konduktivitas elektrik sampel terhadap "Copenhagen water", air laut buatan yang digunakan sebagai standar air laut dunia.

Faktor yang Mempengaruhi Salinitas Air Laut
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi salinitas air laut di antaranya,
1. Kadar Penguapan
Salah satu faktor yang memengaruhi salinitas air laut adalah kadar penguapan air laut. Adanya  penguapan air laut, pastinya akan mengurangi volume air laut. Namun meskipun mengurangi volume air laut, tapi kadar garam yang ada di laut ternyata tidak ikut menguap. Sehingga pada saat penguapan tinggi, maka salinitas (kadar garam) juga ikut tinggi.

2. Curah Hujan
Curah hujan juga menjadi faktor yang memengaruhi salinitas air laut. Pada saat curah hujan tinggi, maka salinitas (kadar garam) akan rendah. Hal ini mirip dengan teh manis yang ditambahkan air. Semakin banyak air yang dituang ke gelas maka tingkat kemanisan teh tersebut akan semakin berkurang.

3. Arus Laut
Arus laut bisa menjadi faktor yang memengaruhi tingkat keasinan air laut. Pasalnya, arus laut ini memungkinkan kadar garam untuk menyebar sehingga memengaruhi konsentrasi kadar garam.

4. Banyak Sedikitnya Air Tawar/Es yang Masuk ke Laut
Selanjutnya, banyak sedikitnya air tawar/es yang masuk ke laut dapat memengaruhi tingkat keasinan air laut. Konsep ini sebenarnya mirip dengan curah hujan. Jadi, semakin banyak air tawar yang masuk ke laut maka salinitas (kadar garam) akan semakin rendah.

Alat Ukur Salinitas
Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan mengukur salinitas atau kadar garam dalam suatu perairan di antaranya,
1.    Refraktometer
Refraktometer merupakan alat untuk mengukur salinitas yang sangat umum dan dapat digunakan oleh semua orang. Kadang juga disebut sebagai alat pengukur indeks pembiasan pada cairan yang digunakan untuk mengukur kadar garam. Prinsip alat ini adalah dengan memanfaatkan indeks pembiasan cahaya untuk mengetahui tingkat salinitas air.

Karena memanfaatkan cahaya langsung maka alat ini harus dipakai di tempat yang terbuka atau terkena langsung dengan sinar matahari, karena sehabis kita mengambil sampel air laut kita langsung dapat mengetahui kadar salinitas pada air tersebut. Jika menggunakan alat ini di dalam ruangan dengan memanfaatkan cahaya dari lampu maka hasil dari alat ukur ini tidak akan akurat.

Berikut langkah-langkah untuk mengukur kadar salinitas dengan menggunakan refraktometer di antaranya,
a. Buka penutup refraktometer lalu teteskan refraktometer dengan aquadest
b. Bersihkan tetesan aquadest tadi dengan tisu dan jangan sampai ada sisa aquadest yang tertinggal
c. Teteskan air sampel yang ingin diketahui kadar salinitasnya
d. lalu arahkan refraktometer ke arah cahaya matahari langsung
e. Akan tampak sebuah bidang berwarna biru dan putih
f. Garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukkan kadar salinitasnya
g. Catat hasil nilai salinitasnya
h. Lalu bilas lagi kaca prisma dengan aquades, bersihkan dengan tisyu dan simpan refraktometer di tempat kering

2. Salinometer
Salinometer adalah alat untuk mengukur kepadatan dari air yang akan dihitung salinitasnya. Prinsip kerja alat berdasarkan daya hantar listrik, Semakin besar salinitas maka semakin besar pula daya hantar listriknya begitu juga sebaliknya jika salinitasnya kecil maka semakin kecil pula daya hantar listriknya.

Alat ini hanya digunakan di laboratorium, berbeda dengan refraktometer yang biasa digunakan di ruangan terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

Cara menggunakan salinometer adalah sebagai berikut di antaranya,
a. Ambil gelas ukur yang panjang, lalu isi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya
b. Salinitas akan terbaca pada nilai skalanya

Pengaruh Salinitas Terhadap Organisme
Melalui seleksi alam dan adaptasi, berbagai organisme mampu menyesuaikan diri dan toleran terhadap kadar salinitas tertentu.

Namun, jika kita mencoba menempatkan kepiting laut di air tawar, maka hewan ini tidak akan bertahan karena tidak toleran terhadap salinitas yang rendah. Begitu pula jika kita menempatkan ikan air tawar pada air laut, maka ikan tersebut akan segera mati.

Organisme tumbuhan tertentu juga dapat menyesuaikan dengan kandungan garam wilayahnya. Misalnya tanaman yang tumbuh didaerah pesisir, seperti pohon mangrove yang mampu hidup di habitat perairan air asin.

Cara Menurunkan Salinitas Air Laut
Prediksi mengenai bencana kelangkaan air bersih di masa depan membuat para peneliti berupaya dan mencari cara bagaimana mencari sumber air tawar lainnya. Salah satu alternatifnya adalah mengolah air laut yang asin dan menurunkan kadar garamnya sehingga dapat dikonsumsi manusia.

Cara untuk menurunkan kadar garam air laut adalah melalui proses distilasi, penggunaan membran, serta metode reverse osmosis atau RO.

Air laut yang telah berhasil dihilangkan kadar garamnya disebut dengan desalinasi, sedangkan produk sampingannya dinamakan brine, yaitu larutan garam yang berkonsentrasi tinggi hingga 35.000 mg per liter garam terlarut.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Salinitas: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Alat Ukurnya"