Pasar Uang Ketat: Pengertian, Fungsi, dan Dampaknya

Pengertian Pasar Uang Ketat atau Tight Money Market
Pasar Uang Ketat (Tight Money Market)

Pengertian Pasar Uang Ketat
Pasar uang ketat (tight money market) adalah kondisi pasar uang yang ditandai dengan tingkat penawaran uang yang lebih rendah daripada permintaan yang cenderung menyebabkan kenaikan suku bunga. Hal ini terjadi karena kebijakan moneter mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengurangi volume uang yang harus dipinjam bank.

Kebijakan tersebut dilakukan ketika perekonomian suatu negara sedang mengalami inflasi. Untuk melaksanakan program pengetatan anggaran untuk menekan inflasi, biasanya pemerintah menjual surat berharga kepada masyarakat. Jumlah uang yang beredar akan berkurang dan inflasi akan berkurang karena masyarakat membeli surat berharga dari pemerintah melalui operasi pasar terbuka.

Fungsi Pasar Uang Ketat
Pasar uang ketat biasanya merupakan hasil dari tindakan yang diambil oleh bank sentral suatu negara dalam upaya untuk mengekang pengeluaran dan mengurangi risiko inflasi yang akan datang atau saat ini.

Alat utama bank sentral untuk menerapkan pasar uang ketat adalah peningkatan suku bunga jangka pendek melalui tingkat diskonto.

Baca Juga: Pengertian Kebijakan Diskonto, Tujuan, Contoh, dan Manfaatnya

Bank sentral juga dapat menggunakan penjualan aset dan surat berharga pemerintah di pasar terbuka dalam upaya untuk mencapai tujuan menciptakan pasar uang yang ketat.

Hal ini pada gilirannya mengurangi jumlah mata uang yang beredar (pengurangan pasokan uang efektif), dan oleh karena itu menciptakan lingkungan yang kurang menarik untuk peminjaman dan pengeluaran yang produktif.

Dampak Pasar Uang Ketat
Ketika uang yang beredar terbatas, bisnis akan sulit untuk mendapat pinjaman dan rumah tangga mungkin akan kesulitan dalam mendapatkan KPR. Uang ketat umumnya memiliki efek negatif pada harga sekuritas, dibandingkan dengan kondisi uang mudah.

Kebijakan uang ketat juga dipandang bertentangan dengan tujuan ekonomi makro. Biaya suku bunga yang lebih tinggi memang akan membuat keinginan membelanjakan uang jadi berkurang, sehingga tingkat inflasi yang tinggi bisa membaik. Namun, hal tersebut juga bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan memungkinkan peningkatan pada pengangguran sementara.

Baca Juga: Pengertian Pengangguran Friksional, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Selain itu, kebijakan uang ketat memungkinkan dapat memicu dampak negatif di masyarakat di antaranya,
1. Perekonomian masyarakat mulai meredup, yang berkolerasi pada meredupnya berbagai sektor usaha. Sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi menurun. Daya beli masyarakat yang menurun membuat income para pengusaha juga tidak maksimal, terlebih apabila pengusaha baru merintis dan termasuk pada golongan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
2. Adanya penaikan tarif pada kebutuhan masyarakat seperti, listrik, air, gas, BBM, telepon, transportasi dan juga berimbas pada biaya operasional yang juga akan menaik.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pasar Uang Ketat: Pengertian, Fungsi, dan Dampaknya"