Enkulturasi: Pengertian, Fungsi, Media, Proses, dan Contohnya

Pengertian Enkulturasi
Enkulturasi
Pengertian Enkulturasi
Enkulturasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembudayaan. Enkulturasi dipahami sebagai proses seorang individu mempelajari nilai dan norma kebudayaannya yang dialami selama hidupnya. Hasil dari proses enkulturasi adalah identitas, yaitu identitas pribadi dalam sebuah kelompok masyarakat.
 
Secara etimologis, enkulturasi berasal dari bahasa inggris enculturation yang bermakna pembudayaan. Apabila dilihat secara keseluruhan dari makna tersebut, enkulturasi merupakan suatu proses pengkajian mengenai nilai nilai-kebudayaan yang telah melekat pada kehidupan seseorang.

Dapat dikatakan melekat, karena kebudayaan tersebut telah dipelajari secara berulang ulang sejak kecil. Kondisi itu pun tentunya didukung dengan letak wilayah yang sangat kental dengan penerapan nilai tradisinya. Maka, tak jarang apabila sebagian nilai dari kebudayaan tersebut perlahan menjadi salah satu karakter dan jati diri manusia.

Setiap karakter manusia dapat terbentuk melalui lingkungan beserta dengan kebudayaan yang berkembang di sekitarnya. Hal itu dikarenakan pengaruh perkembangan budaya tentunya akan berdampak langsung. Karakter dan jati diri yang telah terbentuk tentunya akan terus terbawa di setiap kehidupannya.

Enkulturasi Menurut Para Ahli
1. Havilland (1988), enculturation merupakan penerapan pendidikan oleh seseorang yang bermula dari tradisi masyarakat yang berkaitan dengan perlindungan atau papan dan pangan. Penerapan pendidikan ini pada anak akan membuat anak saat dewasa nanti memiliki personality yang baik.
2. Koentjaraningrat, enkulturasi adalah sistem pembelajaran dan penyesuaian  nalar dan sikap pada peraturan, norma dan  adat istiadat yang ada telah berkembang dalam kultur individu dan lingkungan sekitarnya.
3. Peter Poole (2002), enkulturasi mengacu pada proses belajar suatu budaya yang terdiri dari pengetahuan yang didistribusikan secara sosial dan dibagikan dalam wujud persepsi, pemahaman, perasaan, niat, dan orientasi yang menginformasikan dan membentuk imajinasi dan pragmatik kehidupan sosial.
4. M.J.Herskovits, enkulturasi ialah sebuah proses di mana seseorang dengan sadar ataupun tak sadar, mengekplorasi semua kultur yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya.
5. E. Adamson Hoebel, Enkulturasi merupakan situasi di mana individu dengan sadar maupun tanpa sadar dapat mengakulturasikan budaya dan memasukkan nilai budaya tersebut dalam kehidupan masyarakat.

Fungsi Enkulturasi
Terdapat beberapa fungsi yang diidentifikasi dari proses enkulturasi yang dialami oleh setiap masyarakat di antaranya,
1. Sosialisasi Nilai
Enkulturasi merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan oleh masyarakat terhadap kebudayaan yang ada. Tentunya secara tidak langsung, enkulturasi ini memberikan masyarakat pengetahuan dan perkenalan yang jelas dan mendetail mengenai nilai kultur yang telah berkembang.

2. Identitas Sosial
Kebudayaan yang telah berkembang di sekitar masyarakat, tentunya akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap tindakan dan pola berperilaku seseorang. Hal itu dikarenakan secara tidak langsung, mereka yang tinggal di suatu tempat diharuskan untuk menggunakan norma dan kebudayaan yang sudah berkembang di wilayah tersebut.

Sehingga nantinya norma dan kebudayaan yang ditaati akan berkembang menjadi sebuah kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan. Kebiasaan itulah yang menciptakan suatu karakter dan identitas sosial suatu suku, agama, ataupun wilayah lainnya.

Media Enkulturasi
Enkulturasi ini tentunya membutuhkan wadah untuk dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat. Wadah itu sering kali disebut dengan media enkulturasi. Berikut merupakan media yang dijadikan sarana proses enkulturasi di antaranya,
1. Keluarga
2. Masyarakat
3. Lingkungan sekitar
4. Pendidikan formal, seperti sekolah.

Proses Enkulturasi
Proses enkulturasi berawal sejak tumbuhnya rasa keingintahuan seseorang terhadap kebudayaan yang telah berkembang di sekitarnya. Namun, enkulturasi juga dapat disebabkan karena tuntutan lingkungan untuk dapat menyelaraskan segala bentuk sikap dan tindakan sesuai dengan hukum adat, norma, dan nilai budaya yang telah berkembang.

Tentunya, pertama kali seseorang mengenal proses enkulturasi ini ketika ia masih balita. Yang mana ia memiliki kecenderungan untuk meniru semua tindakan yang dilihat dan diperhatikannya. Tindakan yang diperlihatkan kepadanya akan terus dicerna dan diperhatikan dengan baik.

Sehingga semakin lama, akan muncul sebuah kebiasaan yang mengharuskannya melakukan tindakan-tindakan yang bersesuaian dengan norma yang ada.

Tidak hanya itu, tuntutan dari rasa keingintahuan yang tinggi juga menjadi faktor pendorong terbesar seseorang melakukan pengkajian terhadap kebudayaan yang berkembang.

Contoh Enkulturasi
Hal paling mendasar yang menjadi contoh enkulturasi adalah bahasa. Seseorang akan tumbuh dengan bahasa yang sesuai dengan tempatnya tinggal (bahasa ibu), walau diajari bahasa lain bahasa ibu akan menjadi bahasa paling fasih mereka. Misalnya seseorang yang tumbuh di Indonesia akan berbahasa Indonesia.

Jika tumbuh dalam lingkungan suku tertentu, biasanya mereka juga fasih berbahasa daerah seperti Sunda, Jawa, Minahasa, Tolaki dan lainnya. Contoh lainnya adalah cara makan. Orang yang tinggal di Indonesia akan terbiasa makan dengan tangan ataupun sendok, namun orang yang tinggal di Jepang akan lebih banyak menggunakan sumpit.

Begitu juga dengan budaya lainnya, enkulturasilah yang membentuk identitas sosial suatu masyarakat maupun identitas pribadi seorang individu. Berikut beberapa contoh lain dari penerapan enkulturasi di kalangan masyarakat di antaranya,
1. Munculnya kebiasaan untuk melakukan sarapan bersama sebelum memulai kegiatannya masing-masing.
2. Adanya kebiasaan untuk tidur siang yang mana hal tersebut dilakukan untuk menjaga keteraturan jam tidur dari sang anak.
3. Adanya anjuran untuk tidak keluar rumah saat magrib.
4. Pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganergaraan kepada setiap murid yang masih berada di jenjang persekolahan.
5. Perilaku dari Suku Baduy yang terus menutup diri terhadap pengaruh dunia luar demi menjaga keaslian kebudayaannya.

Dampak Kegagalan dari Proses Enkulturasi
Apabila seseorang merasa gagal dalam melakukan proses enkulturasi tersebut, tentunya akan meninggalkan rasa canggung dan rasa ketidakcocokan. Ketidakcocokan yang ditimbulkan berasal dari perbedaan pola pemikiran yang berasal dari diri sendiri dengan norma yang sudah berkembang dalam masyarakat.

Hal tersebut tentunya akan berdampak pada ketidaknyamanan dan timbulnya rasa untuk selalu melakukan tindakan yang bersesuaian dengan pemahaman pribadi, walaupun nantinya bertentangan dengan norma dan nilai budaya yang telah berkembang.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Enkulturasi: Pengertian, Fungsi, Media, Proses, dan Contohnya"