Pengertian Identitas, Sejarah, Komponen, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Identitas
Identitas

A. Pengertian Identitas

Pengertian identitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang; jati diri. Kata identitas sendiri berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah, ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.

Identitas merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Identitas menurut Stella Ting Toomey merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi.

Identitas pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap.

B. Sejarah

Identitas berawal dari teori identitas sosial yang dikemukakan oleh Henri Tajfel dan John Turner pada tahun 1979. Teori tersebut awalnya dikembangkan untuk memahami dasar psikologis dari diskriminasi antarkelompok. Tajfel dan Turner berusaha untuk mengidentifikasi kondisi minimal yang akan membawa anggota dari suatu kelompok untuk melakukan diskriminasi terhadap anggota kelompok lain.

C. Komponen Identitas

Menurut H.A.R Tilaar pengertian identitas meliputi hal berikut di antaranya,
1. Identitas Berarti Identik dengan Yang lain, konsep ini mengarah pada kesamaan antara individu dengan individu yang lain. Kesamaan antara individu dengan individu yang lain terjadi karena pada dasarnya setiap individu mempunyai kesamaan dalam diri kemanusiaannya. Namun dapat dipastikan bahwa setiap individu juga mempunyai perbedaan dengan individu yang lain.
2. Identitas Berarti Menjadi Diri Sendiri, konsep ini menjelaskan bahwa setiap manusia yang dilahirkan berhak merdeka untuk mengisi dan memberikan arti pada hidupnya. Pendidikan merupakan proses pemberdayaan yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang  mencapai tujuannya.
3. Identitas Berarti Menjadi Identik dengan Suatu Ide, ide merupakan sesuatu yang penting dalam proses kehidupan manusia. Ide yang cemerlang dibutuhkan saat sedang mencari solusi adalah memecahkan masalah. Adapun jenis kegiatan, pekerjaan, usaha manusia untuk kelangsungan hidupnya tidak pernah terlepas dengan ide. Ide merupakan sesuatu hal yang abstrak yang terlepas dari kekuasaan individu. Ide dapat berupa kemanusiaan ataupun dapat berupa identitas etnis ataupun identitas bangsa.
4. Identitas Berarti Individu yang Realistik yang Hidup Bersama Individu Lainnya, konsep ini menjelaskan bahwa individu tidak biasa hidup sendirian dalam kehidupannya. Seorang individu memerlukan hidup bersama individu lain dan lingkungannya yang menghidupi kebersamaan di dunia baik lingkungan budayanya ataupun lingkungan alamiahnya.

D. Jenis Identitas

1. Identitas Seksual, identitas seksual mengacu pada identifikasi seseorang dengan berbagai kategori seksualitas. Bisa berupa heteroseksual, gay, lesbian dan biseksual. Identitas seksual yang kita miliki akan mempengaruhi apa yang kita konsumsi. Program televisi apa yang akan kita lihat atau majalah apa yang akan kita baca. Identitas seksual juga dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang.
2. Identitas Gender, merupakan pandangan mengenai maskulinitas dan feminitas dan apa arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan. Arti menjadi seorang perempuan atau laki-laki sangat dipengaruhi oleh pandangan budaya. Ungkapan gender tidak hanya mengkomunikasikan siapa kita, tetapi juga mengkonstruksi rasa yang kita inginkan.
3. Identitas Pribadi, identitas pribadi merupakan karakteristik unik yang membedakannya dengan orang lain. Setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain. Pengaruh budaya juga turut mempengaruhi identitas pribadi seseorang. Identitas pribadi juga bisa diartikan sebagai aturan moral pribadi atau prinsip moral yang digunakan seseorang sebagai kerangka normatif dan panduan dalam bertindak.
4. Identitas Agama, merupakan dimensi yang penting dalam identitas seseorang. Identitas tersebut merupakan pemberian secara sosial dan budaya, bukan hasil dari pilihan individu. Hanya pada era modern, identitas agama menjadi hal yang bisa dipilih, bukan identitas yang diperoleh saat lahir. Identitas agama ditandai dengan adanya ritual yang dilakukan oleh pemeluk agama tersebut. Identitas agama juga ditandai dengan busana yang dipakai.
5. Identitas Nasional, merujuk pada kebangsaan seseorang. Mayoritas dari masyarakat mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan negara di mana mereka dilahirkan. Akan tetapi, identitas nasional dapat juga diperoleh melalui imigrasi dan naturalisasi. Identitas nasional biasanya menjadi sering diucapkan saat seseorang berada di negara lain. Orang yang identitas nasionalnya berbeda dari tempat ia dilahirkan pada akhirnya akan mulai mengadopsi aspek identitas nasional yang baru.


Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment