Bearish: Pengertian, Faktor Penyebab, Jenis, Sikap dalam Menghadapinya, serta Perbedaannya dengan Bullish

Pengertian Bearish
Bearish

Pengertian Bearish
Bearish adalah kondisi pasar saham yang sedang mengalami downtrend dan melemah. Kondisi bearish penuh dengan kepesimistisan, di mana harga efek menurun dan diharapkan akan terus melemah. Uniknya, kondisi yang awalnya hanya berupa prediksi tersebut dapat berubah menjadi kenyataan.

Bearish diambil dari kata Bear yang berarti beruang. Penurunan pasar saham diibaratkan seperti seekor beruang yang sedang menyerang musuhnya dengan menggarukkan cakar ke bawah. Istilah ini bisa juga dipakai untuk menyebut kondisi pasar global, sektor bisnis, dan harga aset finansial tertentu.

Tanda terjadinya bearish adalah turunnya indeks harga saham secara menyeluruh. Jika kondisi ini terus berlanjut, para investor akan mempertimbangkan opsi menjual saham sehingga terhindar dari kerugian.

Ketika pasar mengalami bearish sentiment terhadap pasar saham pun ikut berubah menjadi negatif. Investor akan dipindahkan dari ekuitas ke sekuritas pendapatan tetap sambil menunggu pergerakan positif. Investor akan menahan uang dari pasar. Dampaknya, harga turun secara signifikan. Arus keluar pun meningkat.

Terdapat banyak penyebab terjadinya kondisi bearish, yang paling utama adalah melemahnya kondisi ekonomi suatu negara atau bahkan lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini biasanya ditunjukkan melalui adanya defisit neraca perdagangan, meningkatnya jumlah pengangguran, grafik negatif pada laju laba perusahaan, dan faktor  lainnya.

Faktor Penyebab Bearish
Beberapa faktor penyebab bearish di antaranya,
1. Penawaran dan Permintaan
Salah satu ciri khas dari pasar bearish adalah peningkatan transaksi penjualan di bursa. Namun, di sisi lain, jumlah transaksi pembelian menurun drastis. Akibatnya, harga saham di bursa mengalami penurunan secara signifikan.

2. Psikologi Investor
Kondisi pasar sedikit banyak dipengaruhi dan ditentukan oleh kondisi psikologis dan keputusan yang diambil para investor. Periode ini menimbulkan sentimen negatif terhadap market. Pelemahan harga aset di bursa menggoyahkan kepercayaan investor terhadap pasar.

Sehingga tidak heran kalau banyak investor menjual kepemilikan sahamnya dan memindahkannya pada aset risiko rendah seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, obligasi, maupun deposito. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari risiko kerugian terus menerus saat periode tersebut.

3. Sentimen Kegiatan Perekonomian
Berbeda dengan kondisi bullish, istilah ini kerap dikaitkan dengan perekonomian yang melemah. Sebagian besar bisnis tidak mendapatkan keuntungan besar akibat menurunnya tingkat pembelian konsumen. Penurunan minat beli konsumen mengakibatkan harga saham di bursa mengalami penurunan

Jenis Bearish pada Pasar Saham
Berikut beberapa jenis bearish pada pasar saham di antaranya,
1. Bearish Engulfing
Bearish engulfing merupakan kebalikan dari bullish engulfing. Pola ini akan mengindikasikan adanya suatu potensi bearish di mana pada saat munculnya pola ini akan ditandai dengan adanya bearish candlestick yang lebih panjang jika dibandingkan dengan bullish candlestick yang sebelumnya.

Candlestick bearish engulfing adalah salah satu sinyal aksi harga pasar forex yang paling jelas. Banyak trader akan menggunakan pola candlestick forex ini untuk mengidentifikasi pembalikan harga dan kelanjutan untuk mendukung strategi perdagangan mereka.

Pola ini akan memicu pembalikan tren yang sedang terjadi karena akan lebih banyak penjual yang memasuki pasar dan membuat harga akan jatuh. Polanya dari bearish engulfing ini akan melibatkan dua lilin dengan lilin bearish yang kedua akan sepenuhnya menelan ‘tubuh’ lilin hijau yang sebelumnya.

2. Bearish Divergence
Bearish divergence adalah posisi saat harga menciptakan top yang lebih tinggi pada grafik, sementara indikator memberikan top atau puncak yang lebih rendah. Setelah terjadi bearish divergence, biasanya aset kripto akan membuat pergerakan bearish yang cepat.

Pola ini akan memberikan indikasi akan adanya perubahan dari naik menjadi turun yang sangat cepat. Saat terjadi pola pengulangan seperti itu, pergerakan bearish akan makin cepat.

Namun, ada kalanya, sebuah tren bearish terjadi dalam waktu yang lebih panjang. Tren tersebut disebut hidden bearish divergence. Pola ini akan menunjukkan penurunan selama beberapa waktu. Hidden bearish divergence adalah kondisi grafik harga berada dalam posisi lower high, sementara indikator berada pada posisi higher high.

3. Bearish Reversal
Bearish reversal adalah pembalikan arah harga saham, yang semula meningkat namun kemudian kecenderungannya menurun. Polanya merupakan kebalikan dari bullish reversal yang telah dijelaskan di atas. Bearish reversal artinya harga saham semula meningkat, akan tetapi saham itu berpeluang turun kembali.

Bearish reversal merupakan salah satu jenis pola grafik yang sifatnya menampilkan potensi penurunan pada harga saham. Bukan koreksi normal, melainkan penurunan yang cukup dalam dan muncul pada fase distribusi atau stage 3 dari siklus saham. Karena itu, bearish reversal adalah chart pattern yang harus diwaspadai.

4. Bearish Harami
Bearish harami adalah pola dua candlestick yang menunjukkan pembalikan arah ke downside. Pola candlestick ini tidak boleh diperdagangkan secara terpisah tetapi sebaliknya, harus dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor lain untuk mencapai konfirmasi bearish harami.

Pola Bearish Harami adalah pola pembalikan yang muncul di bagian atas tren naik. Ini terdiri dari candle bullish dengan tubuh besar, diikuti oleh candle bearish dengan tubuh kecil tertutup di dalam tubuh candle sebelumnya.

Sebagai tanda momentum yang berubah, candle bearish memiliki celah kecil ke bawah dibuka di dekat kisaran tengah candle sebelumnya.

Sikap Menghadapi Kondisi Bearish
Sikap yang harus dilakukan pada kondisi bearish di antaranya,
1. Pilih saham defensif
Ada beberapa kunci yang perlu Anda perhatikan saat menginvestasikan uang di pasar saham, yaitu memilih saham dengan fundamental bagus (laba bersih, pendapatan dan ekuitas meningkat), Margin of Safety (MOS) berada di angka 50 persen, serta harganya undervalued. Saat bearish adalah waktu yang tepat untuk memilih saham defensif.

2. Batasi portofolio
Langkah selanjutnya adalah membatasi portofolio hingga 5-8 emiten. Banyak investor yang memiliki lebih dari 8 emiten dan terbiasa menyimpan dalam jumlah banyak. Hal ini jangan dilakukan saat pasar sedang bearish. Emiten yang sedikit juga akan membantu fokus mengurus portofolio yang ada. Portofolio harus memenuhi syarat pertama.

3. Jangan belanja berlebihan
Saat pasar bearish, harga-harga saham anjlok. Karena itu, Anda perlu menyiapkan kas untuk membeli saham. Namun, jangan membelanjakan seluruh anggaran karena dapat rugi jika saham pegangan bergerak turun. Sisakan setidaknya 30-40% untuk berjaga-jaga.

4. Lakukan money management
Uang cash sebanyak 30-40% tersebut adalah peluru cadangan yang dapat digunakan jika saham benar-benar turun. Strateginya, lakukan secara bertahap dan jangan terlalu cepat. Inilah yang disebut money management yang baik.

Perbedaan Bearish dan Bullish
Istilah bullish merupakan kebalikan dari bearish, kedua istilah ini merupakan hal yang akan saling disebutkan ketika membahas pola atau kondisi dari sebuah pasar saham. Dalam dunia saham bullish adalah suatu trend penguatan yang terjadi karena euphoria pasar.

Istilah Bullish juga sering dilontarkan kepada para trader ketika kondisi aset finansial mereka belum menunjukkan adanya pergerakan naik.Sama seperti bearish, bullish juga memiliki beberapa jenis bullish baik itu bullish engulfing, bullish divergence, bullish reversal dan bullish harami.

Keempat jenis bullish itu memiliki pengertian yaitu kondisi yang berlawanan atau sebaliknya dari masing-masing jenis bearish dengan nama belakang yang sama.

Jadi jika bisa disimpulkan perbedaan antara bullish dan bearish secara keseluruhan adalah bullish merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi pasar saham yang sedang mengalami kenaikan, sedangkan bearish adalah istilah untuk menggambarkan terjadinya penurunan pada pasar saham.

Lihat Juga: Bullish: Pengertian, Faktor Penyebab, Sikap Investor, dan Perbedaannya dengan Bearish

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Bearish: Pengertian, Faktor Penyebab, Jenis, Sikap dalam Menghadapinya, serta Perbedaannya dengan Bullish"