Topologi Linear: Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Topologi Linear atau Topologi Runtut
Topologi Linear (Topologi Runtut)

Pengertian Topologi Linear

Topologi Linear (topologi runtut) adalah jenis topologi jaringan di mana satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator).

Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector), di mana kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer saja.

Terdapat beberapa jenis BNC yang sering digunakan untuk membangun jaringan ini di antaranya,
1. BNC Terminator, berfungsi untuk menandai akhir atau ujung dari kabel utama.
2. BNC Barrel Konektor, berfungsi untuk mengkoneksikan dua kabel BNC.
3. BNC Kabel Konektor, berfungsi untuk menghubungkan T Connector dengan kabel jaringan.
4. BNC Barrel Konektor, berfungsi untuk menyambungkan kabel jaringan ke komputer.

Baca Juga: Konektor Jaringan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Karakteristik Topologi Linear

Berikut beberapa karakteristik dari topologi runtut (linear) yang membedakannya dengan jenis topologi lain di antaranya,
1. Hasil pengembangan dari topologi bus
2. Pembangunan topologi ini menggunakan konektor BNC dan kabel RJ 58
3. Menggunakan satu kabel utama sebagai penghubung setiap titik (node) dan jalur perpindahan data
4. Memiliki bentuk mirip dengan topologi bus

Kelebihan Topologi Linear

Penggunaan jenis topologi linear memiliki beberapa kelebihan tersendiri di antaranya,
1. Mudah dalam melakukan setup dan memperluas jaringan komputer
2. Sangat hemat kabel, dibandingkan dengan jenis topologi jaringan lainnya, panjang kabel yang dibutuhkan dalam topologi linear lebih sedikit.
3. Biaya pembangunannya sangat murah dan hemat, dikarenakan Anda hanya membutuhkan sedikit kabel. Maksimal dari komputer yang ada di dalam jaringan tersebut sekitar 5-7 buah saja.
4. Tata letaknya sederhana, sehingga Anda tidak perlu terlalu rumit dalam pemasangan
5. Tidak membutuhkan kendali pusat (server), sehingga semua komputer di dalam jaringan tersebut dapat bekerja tanpa adanya pusat (server)
6. Mudah untuk dikembangkan
7. Proses penambahan dan pengurangan terminal tidak akan sama sekali mengganggu operasi yang sedang berjalan
8. Jaringan linear bus sangat banyak digunakan di dalam jaringan yang berskala kecil, sehingga akan sangat baik untuk jaringan LAN.

Kekurangan Topologi Linear

Adapun beberapa kekurangan yang perlu dalam penggunaan topologi linear di antaranya,
1. Pendeteksian dan pengisolasian pada kesalahan yang terjadi di dalam jaringan akan sangat kecil dilakukan.
2. Lalu lintas yang ada di dalam kabel penghubung jaringan sangat padat dan tinggi, sehingga bisa saja menyebabkan lemot atau crash. Sehingga tidak akan cocok digunakan bagi Anda yang memiliki jaringan komputer dengan lalu lintas yang cukup padat.
3. Proses security data-data yang ditransfer di dalam jaringan kurang begitu terjamin keamanannya.
4. Bila terjadi penambahan jumlah pengguna, maka akan berdampak pada penurunan kecepatan jaringan. Sehingga membuat proses transfer data bisa melambat.
5. Membutuhkan repeater jika digunakan untuk transfer jarak jauh.
6. Penggunaan terminator adalah sesuatu hal yang wajib dan harus tepat, hal ini dikarenakan untuk membuang sinyal membutuhkan terminasi yang tepat
7. Adanya batasan pada panjang kabel utama serta jumlah node yang bisa terhubung di dalam jaringan.
8. Sangat tergantung pada kabel sentral, sehingga ketika kabel utama di dalam jaringan sedang bermasalah maka akan menyebabkan seluruh jaringan rusak.
9. Sulit untuk mendeteksi masalah saat terjadi dalam satu komputer saja.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment