Penyakit Alzheimer: Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahannya

Pengertian Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer
Pengertian Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif pada otak yang memengaruhi memori, keterampilan berpikir, dan kesehatan mental pengidapnya. Nama penyakit ini diambil dari nama seorang ilmuwan Jerman, Alois Alzheimer.

Penyakit Alzheimer bukanlah penyakit menular, melainkan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Risiko untuk mengidap Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Pada tahap awal, penderitanya akan mengalami gangguan daya ingat bersifat ringan, seperti tidak mengingat nama benda, percakapan, atau peristiwa yang belum lama terjadi.

Seiring waktu, penyakit Alzheimer bisa bertambah parah. Penderita kondisi ini bisa mengalami linglung atau cemas, serta selalu curiga terhadap orang lain.

Gejala Penyakit Alzheimer
Gejala muncul seiring dengan perkembangan penyakit dan dipengaruhi oleh pola hidup tidak sehat yang dijalani. Berikut beberapa gejala yang dialami di antaranya,
1. Gejala kehilangan memori
a. Mengulangi pernyataan dan pertanyaan.
b. Melupakan obrolan, janji pertemuan.
c. Lupa meletakkan benda.
d. Tersesat di tempat yang dikenali.
e. Lupa nama anggota keluarga.
f. Lupa nama benda yang sering digunakan.
g. Kesulitan mengungkapkan pikiran.

2. Gejala kehilangan nalar dalam berpikir
a. Kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, terutama saat menghitung.
b. Sulit melakukan dua pekerjaan sekaligus.
c. Sulit mengelola keuangan.

Akhirnya, pengidap tidak dapat mengenali dan berhitung.

3. Salah membuat penilaian dan keputusan
Pengidap mengalami penurunan kemampuan dalam membuat keputusan dan penilaian yang masuk akal. Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan tema acara, misalnya.

4. Merencanakan melakukan tugas harian
Pengidap membutuhkan rencana dalam melakukan rutinitas harian berurutan. Seiring dengan perkembangan penyakit, pengidap menjadi sering lupa bagaimana cara melakukan aktivitas sederhana seperti berpakaian dan mandi.

5. Gejala Perubahan Kepribadian dan Perilaku
a. Depresi.
b. Apatis.
c. Tidak mau bergaul.
d. Perubahan suasana hati.
e. Tidak percaya pada orang lain.
f. Perubahan pola tidur.
g. Delusi.

Komplikasi Penyakit Alzheimer
Perubahan otak mulai mempengaruhi fungsi fisik di tahap akhir perkembangan Alzheimer. Pengidap menjadi kesulitan untuk menelan, menjaga keseimbangan, dan mengontrol kandung kemih.

Penyebab Penyakit Alzheimer
Penyebab Alzheimer yang utama diketahui karena adanya protein otak yang gagal berfungsi secara normal sehingga akhirnya mengganggu kinerja dari sel otak. Saat sel otak rusak dan kehilangan koneksi antara yang satu dengan lain, mereka akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi.

Rusaknya protein dalam otak hingga akhirnya membuat sel otak tidak berfungsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetika, gaya hidup dan lingkungan. Para ilmuwan telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi faktor meningkatnya risiko Alzheimer di antaranya,
1. Usia
Penyebab Alzheimer yang terbesar adalah karena bertambahnya usia, tetapi gangguan ini bukan merupakan bagian normal dari penuaan. Meskipun usia menjadi salah satu faktor penyebab seseorang bisa terkena Alzheimer namun usia bukanlah penyebab langsung terjadinya Alzheimer.

2. Sejarah keluarga
Penyebab Alzheimer berikutnya adalah riwayat keluarga. Mereka yang memiliki orang tua, saudara laki-laki atau perempuan dengan Alzheimer lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini. Risiko meningkat jika lebih dari satu anggota keluarga menderita penyakit tersebut.

Ketika penyakit cenderung diturunkan dalam keluarga, faktor keturunan sangat mungkin terjadi.

3. Genetika
Penyebab Alzheimer selanjutnya adalah faktor genetika, Para ilmuwan menemukan gen tertentu yang membuat berpeluang besar dapat menderita Alzheimer. Terdapat dua kategori gen yang mempengaruhi apakah seseorang dapat mengembangkan penyakit tertentu yaitu gen risiko dan gen deterministik.

Gen Alzheimer telah ditemukan di kedua kategori ini. Dimana diperkirakan kurang dari 1 persen kasus Alzheimer disebabkan oleh gen deterministik atau gen yang menyebabkan penyakit Alzheimer yang diderita.

4. Cedera Kepala
Terdapat hubungan erat antara cedera kepala dan risiko terjadinya demensia serta Alzheimer di kemudian hari. Sehingga penting untuk melindungi otak dan kepala dengan mengenakan helm saat berkendara atau berolahraga untuk menghindari cedera pada kepala.

5. Kesehatan Jantung
Penyebab Alzheimer yang berikutnya adalah kondisi kesehatan jantung. Banyak penelitian yang telah menunjukkan hubungan antara kesehatan otak dengan kesehatan jantung. Hal ini berhubungan karena jantung bertanggung jawab untuk memompa darah melalui pembuluh darah ke otak.

Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa risiko Alzheimer atau demensia vaskular meningkat seiring dengan banyaknya kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

6. Down Sindrom
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak orang dengan down sindrom juga mengembangkan penyakit Alzheimer. Ini kemungkinan terkait dengan memiliki tiga salinan kromosom 21 - dan kemudian tiga salinan gen untuk protein yang mengarah pada penciptaan beta-amiloid yang menjadi penyebab utama Alzheimer.

Tanda dan gejala Alzheimer cenderung muncul 10 hingga 20 tahun lebih awal pada orang dengan Down sindrom dibandingkan dengan orang tanpa down sindrom.

7. Jenis Kelamin
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan adanya sedikit perbedaan risiko antara pria dan Wanita dalam peluang mereka untuk mengembangkan penyakit Alzheimer, tetapi, secara keseluruhan, ada lebih banyak wanita dengan penyakit ini karena mereka umumnya hidup lebih lama daripada pria.

8. Gangguan Kognitif Ringan
Gangguan kognitif ringan adalah penurunan daya ingat atau kemampuan berpikir yang lebih besar dari usia seseorang pada umumnya, meskipun penurunan tersebut tidak menghalangi seseorang untuk berfungsi di lingkungan sosial atau pekerjaan pada awalnya. Namun orang yang memiliki gangguan kognitif memiliki risiko signifikan terkena alzheimer.

9. Polusi Udara
Studi pada hewan menunjukkan bahwa partikel polusi udara dapat mempercepat degenerasi sistem saraf. Dan penelitian pada manusia telah menemukan bahwa paparan polusi udara - terutama dari knalpot lalu lintas dan pembakaran kayu dapat dikaitkan dengan risiko demensia dan Alzheimer yang lebih besar dari orang yang terlindungi dari polusi udara.

10. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Penyebab Alzheimer selanjutnya adalah konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan. Minum alkohol dalam jumlah besar telah lama diketahui dapat menyebabkan perubahan otak. Beberapa penelitian dan ulasan menemukan bahwa konsumsi alkohol berkaitan dengan peningkatan risiko demensia dini dan Alzheimer.

11. Pola Tidur yang Buruk
Penyebab Alzheimer yang jarang diketahui adalah disebabkan oleh pola tidur yang buruk. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola tidur yang buruk, seperti kesulitan tidur atau terlalu banyak tidur berkaitan dengan adanya peningkatan risiko penyakit Alzheimer.

12. Gaya Hidup Tidak Sehat
Penyebab Alzheimer yang terakhir adalah gaya hidup yang tidak sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor risiko terkena Alzheimer meningkat seiring dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang olahraga, kegemukan, merokok atau terpapar asap rokok, Tekanan darah tinggi, Kolesterol Tinggi dan lain sebagainya.

Pengobatan Penyakit Alzheimer
Berikut ini beberapa langkah pengobatan yang umum dilakukan di antaranya,
1. Obat-Obatan
2. Perubahan Kebiasaan Sehari-hari
a. Simpan barang berharga di tempat yang sama agar tidak kesulitan saat mencari.
b. Simpan obat di tempat yang aman. Gunakan jadwal harian untuk mengetahui dosis tepat penggunaan obat.
c. Gunakan notes untuk mengetahui aktivitas yang sudah dilakukan hari ini.
d. Membawa tanda pengenal saat bepergian.

Pencegahan Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer tidak dapat dicegah, tetapi risikonya dapat dikurangi dengan menerapkan hal berikut di antaranya,
1. Olahraga secara teratur, minimal 30 menit per hari
2. Konsumsi makanan sehat
3. Rutin memeriksakan diri ke dokter jika Anda memiliki hipertensi, kolesterol tinggi, atau penyakit diabetes
4. Berhenti atau tidak merokok
5. Asah kemampuan otak dengan permainan, membaca, latihan menari, melukis, bermain alat musik, dan aktivitas sosial lainnya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Penyakit Alzheimer: Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahannya"