Moody: Pengertian, Ciri, Faktor, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Moody atau Moodiness
Pengertian Moody

Moody (moodiness) adalah kualitas berubahnya suasana hati tiba-tiba dan menjadi marah atau tidak bahagia dengan mudah (Cambridge Dictionary). Dalam psikologi, moody adalah ketika seseorang suka murung, sedih, tidak nyaman. Ketidakstabilan mood ini merupakan masalah yang umum, namun lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dan banyak dialami oleh usia 16-24 tahun. 

Baca Juga: Mood Swing: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Dalam kondisi yang parah, mood bisa menjadi mood disorder atau gangguan suasana hati yang sangat mempengaruhi keadaan emosi seseorang. Gangguan tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami kebahagiaan yang sangat ekstrem, kesedihan yang ekstrem juga ataupun bisa terjadi secara bergantian dalam waktu yang cukup lama.

Sayangnya seseorang yang mempunyai penyakit mood disorder ini cenderung mempunyai suasana hati yang tidak sesuai dengan keadaannya yang dijalaninya. Kondisi tersebut bisa mengganggu kemampuan dalam menjalani aktivitasnya seperti sekolah, bekerja dan masih banyak lagi.

Ciri Moody
1. Merasa sangat bersemangat
Suasana hati yang sedang baik membuat kita menjadi seseorang yang sangat bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kita seolah menjadi sosok paling ceria di antara orang-orang lainnya. Hal ini tentu sangat baik untuk kita saat sedang dilanda banyak pekerjaan.

Kita menjadi memiliki banyak energi positif yang dapat kita gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kita tersebut. Tentunya pekerjaan kita akan cepat selesai dan hasilnya cukup memuaskan. Bahkan energi positif dan semangat kita ini dapat menular ke orang-orang terdekat.

2. Menjadi sangat produktif
Akibat rasa semangat karena mood bagus, kita tentunya akan menjadi produktif. Kita akan dengan senang hati mengerjakan pekerjaan kita tanpa paksaan sedikitpun. Tentunya hasil akhir pekerjaan kita akan lebih baik dibandingkan ketika kita mengerjakannya dengan terpaksa.

Selain itu, ketika mood kita bagus kita akan melakukan hobi-hobi yang kita senangi. Apalagi jika hobi-hobi tersebut dapat menghasilkan sebuah karya. Kita akan memiliki karya-karya yang dapat dinikmati oleh banyak orang.

3. Menjadi sangat pemalas
Kita akan menjadi malas melakukan apa pun ketika mood kita sedang tidak baik. Hal yang kita inginkan hanyalah berdiam diri tanpa melakukan apa-apa. Tentu hal ini sangat tidak menguntungkan ketika kita sedang banyak pekerjaan yang harus kita urus. Pekerjaan kita menjadi terbangkalai dan tertunda.

Cara paling ampuh yang biasanya dapat dilakukan untuk mengembalikan suasana hati kita adalah dengan tidur sejenak. Dengan begitu, saat terbangun kita akan merasa segar dan bersemangat menjalani aktivitas kembali.

4. Menjadi mudah marah
Suasana hati yang tidak baik membuat kita mudah uring-uringan. Kita menjadi cepat tersinggung dan gampang marah karena perkataan orang di sekitar kita. Padahal, jika kita cerna baik-baik perkataan orang-orang tersebut tidak ada yang salah. Hal ini tentunya membuat orang lain merasa kebingungan dengan apa salahnya terhadap kita.

Sehingga alangkah baiknya ketika kita sedang uring-uringan karena mood yang tidak baik, kita lebih baik menahannya terlebih dahulu sampai bisa berpikir dengan jernih. Dengan begitu tidak ada lagi orang lain yang akan kita rugikan dengan amarah kita karena sifat moody ini.

5. Menjadi pemurung
Ketika tak sengaja mengingat kenangan-kenangan buruk yang pernah terjadi, kita dengan cepat berubah menjadi pemurung. Detik itu juga hari kita terasa kelabu. Seolah kenangan buruk itu baru terjadi beberapa menit yang lalu.

Tentu perasaan sedih tersebut sangat mengganggu jika muncul di waktu yang tidak tepat. Misalnya ketika kita harusnya sedang bersenang-senang dengan teman kita, kita malah mengingat kejadian tak mengenakan dan tiba-tiba menjadi murung. Pastinya teman kita tersebut akan bertanya-tanya dan kebingungan.

Faktor Terjadinya Moody
Moody ini muncul sebagai respons yang dipicu karena suatu hal yang mungkin orang lain tidak tahu. Beberapa teori sudah diajukan oleh para peneliti tentang penyebab munculnya moody, beberapa peneliti percaya bahwa yang menyebabkan moody adanya ketidakseimbangan yang terjadi di dalam neurotransmitter (zat kimia di otak seperti serotonin, dopamine, noradrenaline dan gamma-aminobutyric-GABA).

Pastinya moody akan dipengaruhi beberapa faktor yang terjadi misalkan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi situasi tubuh di antaranya,
1. Ketidakseimbangan hormon di tubuh
Saat sedang PMS atau Haid, hormon estrogen sangat berperan dalam perubahan suasana hati yang terjadi pada perempuan. Pada saat itu kadar estrogen perempuan akan naik dan bahkan turun secara drastis, sehingga hal itu bisa menyebabkan perubahan mood dan perilaku yang terjadi.

Hormon lain yang bisa mempengaruhi suasana hari yaitu hipotiroidisme, kondisi ini di mana kelenjar tiroid tidak bisa menghasilkan hormon yang cukup. Jadi, Anda harus lebih sabar menghadapi teman atau pasangan jika ingin memasuki periode PMS.

2. Stres dan kelelahan
Perasaan stres dan khawatir yang bisa menimbulkan sesuatu pada tubuh dan bahkan kesehatan. Salah satunya hal ini bisa membuat perubahan pada mood yang terjadi. Stres juga salah satunya disebabkan karena faktor kelelahan.

Misalnya saat Anda sedang diberikan tugas maupun pekerjaan yang begitu banyak dengan deadline tiba-tiba dan mau tidak mau Anda harus begadang sampai waktu yang tidak diinginkan untuk mengerjakan tugas tersebut. Saat itu kondisi tubuh akan mengalami kelelahan dan kurang tidur bisa membuat kemampuan otak untuk menerima informasi dan bahkan stimulus menurun.

3. Gangguan kejiwaan
Gangguan psikologis maupun kejiwaan dapat menyebabkan gejala seperti perubahan suasana hati. Misalkan gangguan ini termasuk ke dalam Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), depresi, bipolar dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Anak Hiperaktif: Pengertian, Ciri, Penyebab, dan Cara Menanganinya

4. Pubertas
Saat remaja sedang mengalami fase pubertas maka perubahan emosional, fisik dan psikologis dalam kehidupan seorang anak akan berubah. Pergeseran mood dan bahkan reaksi emosional akan terjadi selama fase ini.

Pubertas adalah suatu tahap perkembangan seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa secara seksual. Untuk perempuan biasa terjadi pada rentan usia 10-14 tahun. Sementara itu pada laki-laki terjadi pada umur 12-16 tahun.

Cara Mengatasi Moody
Orang orang yang moody menurut psikologi biasanya cenderung tertutup (introvert). Tentunya hal ini bisa membuat diri sendiri menjadi tidak nyaman atau mengganggu hubungan dengan orang sekitar. Berikut beberapa cara mengatasi moody menurut psikologi di antaranya,
1. Tetap Senyum Ketika Sedang Moody
Tetap senyum walaupun moody disini bukan berarti palsu. Maksudnya yaitu mencoba untuk tetap menampilkan senyum menyenangkan dan tidak menampakkan ekspresi wajah muram.

Menurut Steven Berglas, psikolog dan mantan dosen Harvard Medical School, tindakan sederhana ini saja bisa membantu cara mengatasi moody menurut psikologi perlahan lahan. Tegakkan kepala dan jangan menundukkannya. Bernapaslah perlahan sehingga hati yang kacau bisa sedikit lebih tenang.

2. Hidup Sehat
Bukan cuma mitos, kebiasaan hidup sehat memang bisa membantu cara mengatasi moody menurut psikologi. Sesi olahraga rutin, misalnya, akan membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuat lebih rileks.

Sementara itu, makanan bergizi dan penuh serat akan mencukupi kebutuhan energi mencegah terserang  moody menurut psikologi karena level energi yang rendah.

3. Jangan Menuntut yang Berlebihan
Keberadaan sikap moody memang sering tidak disadari. Orang yang suka moody menuntut agar orang lain bersikap dan berperilaku dengan cara-cara tertentu. Orang yang suka moody menuntut agar pekerjaan dan rencana-rencana berjalan dengan mudah dan lancar. Orang yang suka moody juga menuntut agar lingkungan nyaman dan kondusif. Intinya menuntut segala sesuatunya baik.

Kondisi ini sangat rentan. Sebab kenyataan tidak selalu, bahkan sering bertolak belakang dengan tuntutan tersebut. Orang-orang bersikap dan berperilaku dengan cara-cara sendiri. Tugas-tugas dan rencana-rencana sering terkendala dan banyak masalah. Lingkungan kerap menyulitkan dan tidak mendukung.

4. Jangan Memendam Sesuatu
Orang yang suka moody jengkel, kesal, terganggu, dongkol dsb. Hal negatif tersebut tanpa sadar ialah yang orang yang suka moody pendam. Itulah yang kemudian menjelma menjadi suasana hati yang buruk, cara mengatasi moody menurut psikologi tentunya jangan suka memendam agar jauh dari murung dan tidak nyaman.

5. Cari Tahu Apa Pikiran atau Peristiwa yang Memicu Moody
Coba ingat hal-hal apa saja yang membuat sobat tiba-tiba menjadi moody, jika sobat sudah tahu, segera alihkan pikiran ketika tiba-tiba terlintas mengenai hal tersebut dan pikirkan hal lain yang menyenangkan, hidup hanya sekali buat apa memikirkan sesuatu yang susah terus menerus, rileks tentu lebih enak dan membuat bahagia.

6. Temukan Tuntutan yang Menyertai Pemicu Moody
Misalnya begini, suatu ketika Anda berpapasan dengan teman kerja di kantor. Anda menyapanya, namun dia tidak menanggapi. Inilah peristiwa pemicunya. Kalau Anda berpikir bahwa teman Anda tersebut mestinya menanggapi Anda, maka Anda akan kesal atau marah. itulah yang kemudian Anda pendam, sehingga membuat Anda moody menurut psikologi dalam bekerja.

7. Hiraukan Hal Hal yang menyedihkan atau Menyebalkan
Kalau Anda tidak menuntut tanggapan tersebut, melainkan hanya menginginkannya, maka Anda tidak akan kesal atau marah, dan dengan mudah bisa melupakannya. Mungkin dalam hati Anda berkata: “Sebagai teman tentu saja wajar jika ingin dia menanggapi ketika disapa.

Namun tidak harus selalu demikian. Dan kalau dia acuh, tidak berarti bukan teman yang baik. tahan dengan keadaan ini.” Apalagi kalau sobat berpikir, “Mungkin tidak menyadari keberadaanku. Mungkin sedang ada masalah. Mungkin baru dimarahi bos.”

8. Analisa Perasaan Sendiri
Melakukan analisa sendiri bukanlah pekerjaan mudah. Perlu keberanian, kesabaran dan latihan terus menerus. Bagi individu, menganalisa perasaan buruk (seperti kesal, jengkel, terganggu, marah, tersinggung) saat muncul pun tidak memungkinkan. Tunggulah beberapa waktu sampai mereda.

9. Evaluasi Diri Sebelum Tidur
Anda bisa berlatih melakukannya di malam hari sebelum tidur. Coba ingat-ingat saat-saat di mana Anda moody menurut psikologi di sepanjang hari. Lalu cari tahu peristiwa atau pikiran yang memicu moody menurut psikologi tersebut.

Temukan tuntutan di balik itu dan ubah menjadi sekadar keinginan/pilihan. Melakukan secara tertulis, untuk individu, akan jauh lebih mudah daripada sekedar membayangkannya dalam benak. Ingat menilai diri sendiri yaitu pekerjaan yang paling sulit.

10. Pahami Kondisi Fisik
Selain faktor utama pikiran moody menurut psikologi juga bisa terjadi sebab kondisi fisik yang kurang fit atau kondisi lingkungan /kerja yang membosankan. Kalau Anda kurang fit, lakukanlah olahraga secukupnya.

Kalau Anda sedang bosan dengan pekerjaan Anda, lakukan sesuatu yang lain sebagai selingan. Anda juga bisa menata ulang kantor (atau tempat tinggal) Anda agar tercipta suasana yang lebih fresh.

11. Berolahraga Teratur
Perasaan panik dan moody akan berkurang. Rutinitas berolahraga telah terbukti membuat kehidupan buruk salah seorang pasien moody berkurang. Selain itu, makanan juga menjadi langkah penting untuk mengatasi moody menurut psikolog. Sebaiknya konsumsi asupan makanan yang mengandung protein dan sayuran dan hindari makanan tidak sehat.

Yang dimaksud makanan ‘tidak sehat’ di antaranya seperti tinggi gula, tinggi lemak, dan bahan pengawet. Makanan jenis ini sebaiknya tidak dikonsumsi sebab hanya mengandung sedikit nutrisi. Di samping itu, makanan itu mengandung sumber peradangan pada tubuh yang membuat Sobat menjadi tidak bahagia.

12. Bernafas Dalam
Cara mudah ini sangat mampu untuk mengurangi perasaan tegang. Dengan bernapas dalam-dalam, otak akan mendapatkan oksigen yang cukup sehingga mengurangi perasaan moody. “Orang cenderung hanya bernapas dangkal. Sesungguhnya, sesekali bernapas dalam untuk memberi oksigen ke otak mampu mengurangi perasaan moody,”

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Moody: Pengertian, Ciri, Faktor, dan Cara Mengatasinya"