Perang Pasifik: Sejarah, Latar Belakang, dan Dampaknya

Table of Contents

Apa itu Perang Pasifik?

Perang Pasifik atau Perang Asia Pasifik, atau yang dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya adalah perang yang terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia. Perang ini berlangsung sejak 7 Desember 1941 hingga 2 September 1945 atau sekitar empat tahun.

Namun peristiwa-peristiwa yang lebih penting terjadi setelah 7 Desember 1941, ketika Jepang menyerang Pearl Harbor, Amerika Serikat serta koloni negara Sekutu di Asia dan Pasifik, yang membuat Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia II bersama Sekutu.

Latar Belakang Terjadinya Perang Pasifik

Perang Pasifik merupakan bagian dari PD II. Perang Asia Pasifik ini terjadi karena keinginan bangsa Jepang menguasai wilayah Asia Pasifik yang akan dijadikan negara persemakmuran Asia Timur Raya dengan bangsa Jepang sebagai negara induk.

Awalnya perang pecah di Eropa pada tahun 1939, kemudian pada Desember 1941 perang meluas ke Kawasan Asia-Pasifik. Latar belakang terjadinya Perang Pasifik yaitu ketika Jepang menyerang pangkalan Angkatan laut AS di Pearl Harbor, Hawaii, pada 8 Desember 1941.

Dengan tiba-tiba Jepang menyerang dan memborbardir Pearl Harbor, pangkalan Angkatan Laut AS terbesar di Pasifik. Setelah 5 jam kejadian tersebut, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer langsung menyatakan perang terhadap Jepang.

Awal perselisihan Jepang dan AS yaitu dari Insiden Jembatan Marcopolo (sebuah pertempuran antara Jepang dan Tiongkok). Pertempuran itulah yang menyeret Jepang terlibat dalam Perang Dunia II.

Sebelumnya, Jepang ikut serta dalam Perang Dunia I bersekutu dengan Jerman dan Italia. Sejak 1940, Sekutu Jepang itu juga mengoperasikan armada angkatan laut mereka di Samudera Pasifik dan Hindia.

Cakupan wilayah perang Pasifik cukup luas, yakni meliputi Pasifik Tengah, Pasifik Selatan, Pasifik Barat Daya, Pasifik Barat, dan Pasifik Utara.

Walaupun Jepang sempat menang, namun kemenangan Jepang di Asia Pasifik tidak bertahan lama. Beberapa kali mereka juga mengalami kekalahan, contohnya saat di Kepulauan Mariana hingga Filipina.

Sejak 1943, posisi Jepang semakin terdesak. Blok Poros (Jerman, Jepang, dan Italia) kalah melawan Blok Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China) di berbagai pertempuran.

Dalam Perang Pasifik, angkatan perang AS yang dipimpin Jenderal MacArthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil memaksa Jepang kembali ke negaranya.

Sementara itu, Laksamana Lord Louis Mountbatten menyerang Burma dari arah barat dan bergerak ke Asia Tenggara. Lalu, angkatan udara AS membom kota-kota di Jepang dari Saipan dan Okinawa.

Bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki pada Pada 6 dan 9 Agustus 1945. Kemudian, di tanggal 8 Agustus Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerang Manchuria dan Korea hingga pada garis lintang 38 derajat.

Baca Juga: Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki: Latar Belakang dan Dampaknya

Perang Asia Pasifik dimenangkan oleh Amerika Serikat, ketika Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Dampak Perang Pasifik

Beberapa dampak Perang Asia Pasifik, antara lain:
1. Kemenangan blok Sekutu yang membuat Jepang kehilangan beberapa kawasan penting dan strategisnya.
2. Kemerdekaan beberapa negara jajahan, termasuk Indonesia.
3. Hilangnya wilayah jajahan Jepang dalam Perang Dunia I.
4. Jepang dilarang mempunyai angkatan perang.
5. Kaisar Jepang yang kehilangan status dewa sebab sebelumnya dihormati layaknya Dewa Matahari.

Dampak Perang Pasifik bagi Indonesia

Jepang memang menjanjikan kemerdekaan, tetapi bersifat semu-terselubung dengan harapan rakyat Indonesia membantunya dalam Perang Pasifik. Janji-janji tersebut sudah sering diutarakan sejak tahun 1944, dan nyatanya tidak satu pun yang menjadi kenyataan.

Sementara di sisi lain, serangan pihak sekutu terhadap Jepang dalam Perang Pasifik sama sekali tidak ditujukan untuk memerdekakan wilayah yang diduduki Jepang. Bahkan ketika Belanda kembali berusaha untuk mengambil alih kekuasaannya di Indonesia, pihak sekutu sama sekali bergeming.

Demikian, asumsi yang menyatakan "kemerdekaan hadiah dari Jepang" dan "kemerdekaan pemberian sekutu" hanyalah asumsi yang menjauh dari fakta-fakta sejarah.

Indonesia memang memanfaatkan momentum kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan. Dan itu harus dipandang sebagai bagian dari perjuangan yang brilian dan murni.

Dari berbagai sumber yang relevan

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment