Richard Emerson: Biografi dan Pemikirannya

Biografi Richard Emerson
Biografi Richard Emerson
Richard Emerson lahir di Salt Lake City, Utah, 1925. Dibesarkan di dekat pegunungan, tampaknya dia tidak pernah pergi terlalu jauh dari sungai-sungai, puncak-puncak gunung, dan Gletser. Salah satu prestasi pribadinya yang paling bernilai tinggi adalah partisipasinya dalam pendakian gunung Everest yang sukses pada 1963.

Aspek-aspek pengalaman itu terungkap di dalam publikasinya Melintasi Everst dalam Sierra Club Annual Bulletin edisi Desember 1963 dan di dalam sebuah aktikel yang terbit di dalam Sociometri pada 1966. Dia menerima hadiah dari National Science Foundation untuk studi kinerja kelompok yang dilakukan di bawah tekanan berkepanjangan di dalam pendakian tersebut.

Proyek itu membuatnya memperoleh Medali Hubbard, yang diberikan kepadanya oleh Presiden Kennedy mewakili National Geographic Society pada Juli 1963 (Cook, 2005).

Cintanya pada pegunungan dan kehidupan sosial pedesaan desa-desa pegunungan di Pakistan menjadi sumber inspirasi sosiologis yang berkesinambungan bagi Richard Emerson selama kariernya. Studi-studinya atas perilaku antarpribadi, kinerja kelompok, kekuasaan, dan pengaruh sosial sering didorong oleh perjumpaan-perjumpaan pribadinya yang dekat dengan tim-tim ekspedisi yang mengalami pemburukan intensionalitas kerja sama dan persaingan karena tekanan lingkungan.

Setelah Perang Dunia II dan perjalanan tugas dengan Tentara di Eropa Barat, dia merampungkan B. A. –nya pada 1950 di Universitas Utah dan kemudian meneruskan studinya untuk mendapat M.A. (1950) dan Ph.D. (1955) dari Universitas Minnesota, tempat bidang utamanya adalah sosiologi dan bidang minornya adalah psikologi. Disertasi doktoralnya diberi judul Faktor-faktor Penentu Pengaruh di dalam Kelompok-kelompok Tatap Muka.

Posisi akademik Emerson yang pertama adalah di Universitas Cincinnati (1955-1964). Pada saat meninggalkan Cincinnati Emerson menulis, Suatu tema yang berulang di dalam karya saya terkristal di dalam artikel hubungan-hubungan ketergantungan-kuasa. Akan tetapi, teori itu jelaslah merupakan batu loncatan untuk masa depan daripada suatu rangkuman mengenai masa lampau.

Dia masih sibuk dengan pekerjaan itu ketika dia meninggal secara tidak terduga pada Desember 1982. Karyanya mengenai hubungan-hubungan ketergantungan kuasa (1986) kini adalah suatu kutipan klasik yang telah mempengaruhi banyak karya dewasa ini mengenai kekuasaan di dalam sosiologi Amerika.

Dua potongan karya lainnya, sangat berpengaruh. Hal itu adalah dua bab karyanya mengenai teori pertukaran sosial yang ditulis pada 1967 dan berikutnya diterbitkan pada 1972. Karya tersebut dirampungkan di Universitas Washington, ketika dia bergabung dengan fakultas itu pada 1965.

Pengaruh Emerson pada teori sosiologis mengkristal selama dia berada di Universitas Washington tempat dia berkolaborasi dengan Karen Cook selama sepuluh tahun (1972-1982) dalam pengembangan empiris teori pertukaran sosial. Mereka melaksanakan suatu program riset di dalam laboratorium pertama yang terkomputerisasi untuk melaksanakan riset tipe itu di Amerika Serikat. Pekerjaan tersebut didanai oleh tiga subsidi berturut-turut dari National Science Foundation.

Pemikiran Richard Emerson
Kecintaannya pada pegunungan dan kehidupan pedesaan di desa-desa pegunungan Pakistan menjadi sumber inspirasi sosiologis terus menerus bagi Emerson selama kariernya. Kajian tentang perilaku antar-perseorangan, perilaku kelompok, kekuasaan, dan pengaruh sosial, sering dirangsang oleh pengalaman pribadinya bergaul akrab dengan anggota regu ekspedisi pendakian di mana intensitas kerja sama dan kompetisi di perburuk oleh tekanan lingkungan fisik.

Tahun 1962 Emerson menerbitkan naskah yang penting tentang hubungan antara kekuasaan dan ketergantungan. Namun, dua esai yang ditulis tahun 1972 menandai awal tahap baru perkembangan teori pertukaran sosial. Molm dan Cook melihat ada tiga faktor mendasar yang mendorong perkembangan teori pertukaran sosial baru ini.

Pertama, Emerson telah tertarik pada teori pertukaran ketika menyusun naskah tentang hubungan kekuasaan dan ketergantungan. Teori pertukaran dijadikannya sebagai acuan. Menurutnya, kekuasaan adalah pusat perhatian teori pertukaran.

Kedua, ia merasa dapat menggunakan behaviorime sebagai basis teori pertukaran, namun dengan menghindarkan masalah yang telah menimpa Homans. Emerson merasa dapat menggunakan behaviorisme tanpa menganggap aktor itu rasional. Emerson pun yakin ia dapat menghindarkan masalah tautologi yang menjerat Homans.

Homans meramalkan perilaku pertukaran individual dari penguatan yang diberikan oleh aktor lain, tetapi tanggapan dan penguatan tak mempunyai makna yang bebas menurut psikologi. Menurut definisi, penguat adalah rangsangan yang mengakibatkan meningkatnya atau dipertahankannya tanggapan berulang kali. (Molm dan Cook, 1995:214)

Emerson pun merasa dapat menghindari tuduhan sebagai penganut reduksionisme (yang dituduhkan kepada Homans) karena mampu mengembangkan perspektif pertukaran yang sanggup menjelaskan fenomena tingkat makro.

Ketiga, tak seperti Blau yang terpaksa percaya pada penjelasan berdasarkan fenomena normatif, Emerson ingin menjelaskan struktur dan perubahan sosial dengan menggunakan hubungan sosial dan jaringan sosial sebagai blok bangunan yang merentang tingkatan analisis yang berbeda.

Dalam dua esai yang diterbitkan tahun1972, Emerson membangun landasan teori pertukarannya yang utuh. Ia beralih ke tingkat makro, hubungan pertukaran, dan struktur jaringan. Kemudian ia membuat hubungan makro yang lebih tegas. Seperti dikemukakan Karen Cook (murid terpenting Emerson), struktur jaringan pertukaran itulah yang menempati posisi sentral dalam hubungan makro-mikro.

Baik Emerson maupun Cook menerima dan memulai dengan premis-premis teori pertukaran tingkat mikro yang mendasar. Emerson misalnya, mengatakan “teori pertukaran memusatkan perhatian utamanya pada keuntungan yang didapat orang dan kontribusi yang disumbangkannya dalam proses interaksi sosial” (1981:31).

Lebih khusus lagi, Emerson menerima prinsip behavioristis sebagai pangkal tolak analisisnya. Emerson (1981:33) menguraikan tiga inti asumsi teori pertukaran:
1. Orang yang merasa persaingan bermanfaat baginya cenderung bertindak “secara rasional” begitu persaingan itu terjadi.
2. Karena orang akhirnya merasa jemu dengan persaingan maka manfaat persaingan itu akan makin berkurang.
3. Manfaat yang didapat orang melalui proses sosial tergantung pada manfaat yang mampu mereka berikan dalam pertukaran, memberikan teori pertukaran, “pemusatan perhatiannya pada aliran manfaat melalui interaksi sosial”.

Ketiga asumsi ini berkaitan erat, tetapi Emerson mulai menunjukkan ciri behavioristis orientasi teori pertukaran menurut arah yang berbeda di bagian akhir esai pertamanya dengan mengatakan “Tujuan kita di bab ini adalah menggabungkan prinsip operan ke dalam kerangka yang dapat menangani situasi yang lebih kompleks ketimbang yang dihadapi psikolog operan.” (1972a:48).

Baca Juga: B.F. Skinner: Biografi dan Teori Operant Conditioningnya

Tema ini membuka esai kedua 1972: “Tujuan esai ini adalah mulai membangun teori pertukaran sosial yang memperlakukan struktur sosial sebagai variabel yang terpengaruh” (Emerson,1972b:58). Dalam esai pertama Emerson memusatkan perhatian pada aktor tunggal yang terlibat dalam hubungan pertukaran dengan lingkungannya, contoh seorang yang tengah memancing di sebuah danau. Sedangkan dalam esai kedua ia kembali ke hubungan pertukaran sosial dan ke jaringan pertukaran.

Dalam teori pertukaran tingkat makro Emerson, para aktornya dapat berupa individu maupun kolektivitas. Ia memusatkan perhatian pada hubungan pertukaran antar aktor. Sebuah jaringan pertukaran mempunyai komponen sebagai berikut (Cook, et al., 1983:277):
a. Adanya sekumpulan aktor individu atau aktor kolektif.
b. Sumber yang bernilai terdistribusikan di kalangan aktor.
c. Ada sekumpulan peluang pertukaran di antara semua aktor dalam jaringan itu.
d. Hubungan pertukaran atau peluang pertukaran ada di antara aktor.
e. Hubungan pertukaran saling berkaitan dalam sebuah struktur jaringan tunggal.

Singkatnya, ‘jaringan pertukaran’ adalah sebuah struktur sosial khusus yang dibentuk oleh dua aktor atau lebih yang menghubungkan hubungan pertukaran di antara aktor (Cook, et al., 1983:277)

Ketergantungan Kekuasaan
Emerson mendefinisikan kekuasaan sebagai “tingkat biaya potensial yang menyebabkan seorang aktor dapat memaksa aktor lain, sedangkan ketergantungan melibatkan “tingkat biaya potensial yang diterima seorang aktor dalam suatu relasi” (1972b:64). Definisi ini mengarah ke teori kekuasaan-ketergantungan Emerson yang dirangkum Cook dan kawannya sebagai berikut: “kekuasaan seseorang atas orang lain dalam hubungan pertukaran adalah kebalikan fungsi ketergantungannya terhadap orang lain”(1988:837).

Molm mengatakan “saling ketergantungan aktor satu sama lain adalah faktor struktural yang menentukan interaksi mereka dan kekuasaan mereka satu sama lain”(1988:109). Kekuasaan adalah potensi yang senantiasa ada dalam struktur hubungan antara A dan B. Kekuasaan pun dapat digunakan untuk mendapatkan hadiah dari hubungan antara dua pihak. Bahkan dalam hubungan yang seimbang pun kekuasaan itu ada, meski tak seimbang.

Teori Pertukaran yang Lebih Integratif
Ada dua pemikiran tentang pertukaran. Pertama, di tingkat mikro yang memusatkan perhatian pada perilaku sosial sebagai pertukaran. Kedua, di tingkat makro, yang memandang struktur sosial sebagai pertukaran.

Sumber :
George Ritzer and Douglas J. Goodman, 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Richard Emerson: Biografi dan Pemikirannya"