Karl Mannheim: Biografi dan Sosiologi Pengetahuannya

Biografi Karl Mannheim
Biografi Karl Mannheim
Karl Mannheim lahir 27 Maret 1893 di Budapest, Austria-Hongaria, dan meninggal 9 Januari 1947 di London, Inggris). Mannheim adalah sosiolog di Jerman sebelum kebangkitan Adolf Hitler dan kemudian di Inggris yang dikenang karena karyanya “sosiologi pengetahuan” dan atas karyanya mengenai masalah kepemimpinan dan konsensus dalam masyarakat modern.

Mannheim adalah salah satu sosiolog pertama yang mendukung ide sociology of knowledge (sosiologi ilmu pengetahuan), sebuah teori yang membahas bagaimana interaksi sosial dapat mempengaruhi bagaimana manusia melihat, menginterpretasi, dan membuat anggapan tentang dunia.
 
Pada awal kariernya, Mannheim merupakan seorang filsuf yang mempelajari bidang epistemologi. Ketertarikan Mannheim terhadap sosiologi dimulai pada tahun 1920, dipengaruhi oleh ide Max Weber, Alfred Weber, Max Scheler, dan Karl Marx.

Pada tahun 1925, Mannheim mempublikasikan artikel berjudul "Masalah dari Sosiologi Pengetahuan" (The Problem of a Sociology of Knowledge). Pada tahun yang sama, ia juga mendapat kursi pengajar di Universitas Heidelberg. Sebelum diasingkan oleh Partai Nazi ke Inggris tahun 1933, Mannheim sempat mendapat posisi pengajar di Universitas Frankfurt.
 
Di London, ia mengajar di Sekolah Ekonomi dan Ilmu Politik London. Saat ini, ia menjadi sangat tertarik dengan krisis demokrasi liberal dan ide-ide mengenai demokrasi. Pada tahun 1947, Manheim mendapat peluang untuk memimpin divisi Eropa dari UNESCO. Sayangnya ia meninggal beberapa hari sebelum sempat menjalankan pekerjaan tersebut.

Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim
Mannheim paling dikenal karena karyanya mengenai sistem-sistem pengetahuan (misalnya, konservatisme). Sesungguhnya, dia bertanggung jawab nyaris sendirian untuk penciptaan bidang yang pada dasarnya dikenal sebagai sosiologi pengetahuan.

Hal yang juga penting ialah pemikirannya mengenai rasionalitas, yang cenderung mengambil tema-tema yang dikembangkan di dalam karya Weber mengenai topik tersebut tetapi dia menggarapnya dengan cara yang lebih ringkas dan jauh lebih jelas (Ritzer, 1998).

Dari suatu dasar di Inggris yang mulai pada 1930-an, Karl Mannheim sibuk menciptakan seperangkat ide teoritis yang melandasi suatu wilayah pengetahuan—sosiologi pengetahuan—yang tetap penting sampai masa kini (E. McCarthy, 1996,2007;Stehr, 2001). Tentu saja, Mannheim membangunnya berlandaskan karya banyak pendahulunya, terutama Karl Marx (meskipun Mannheim bukan seorang Marxis).

Pada dasarnya, sosiologi pengetahuan meliputi studi sistematik atas pengetahuan, ide-ide, atau fenomena intelektual pada umumnya. Bagi Mannheim, pengetahuan ditentukan oleh eksistensi sosial. Contohnya, Mannheim berusaha menghubungkan ide-ide kelompok kepada posisi kelompok itu di dalam struktur sosial.

Marx melakukan hal itu dengan mengaitkan ide-ide kepada kelas-kelas sosial, tetapi Mannheim memperluas perspektif itu dengan menautkan ide-ide dengan berbagai posisi yang berbeda di dalam masyarakat (contohnya, perbedaan-perbedaan di antara generasi-generasi).

Selain memerankan peran utama di dalam menciptakan sosiologi pengetahuan, Mannheim mungkin paling dikenal karena pembeda yang dia lakukan antara dua sistem ide—ideologi dan utopia (B. Turner, 1995). Suatu ideologi adalah sistem ide yang berusaha menyembunyikan dan memelihara masa kini dengan menafsirkannya dari sudut pandang masa lampau.

Kontrasnya, suatu utopia adalah sistem ide yang berusaha melampaui masa kini dengan berfokus pada masa depan. Konflik di antara ideologi dan utopia adalah suatu realitas yang senantiasa-ada di dalam masyarakat (Mannheim, 1931/1936).

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Dan Sumber Lainnya yang Relevan

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Karl Mannheim: Biografi dan Sosiologi Pengetahuannya"