Teknologi 5G: Pengertian, Pengguna, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan 4G dan 3G

Pengertian Teknologi 5G
Teknologi 5G
Pengertian Teknologi 5G
5G adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi kelima dari standar telekomunikasi seluler yang melebihi standar 4G. Teknologi 5G menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi yang lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas daripada jaringan sebelumnya.

Dilansir dari Qualcomm, teknologi 5G merupakan jaringan seluler generasi kelima (fifth generation / 5G) yang menjanjikan kecepatan pengunduhan dan pengunggahan data 10 sampai 20 kali lebih cepat dari kecepatan internet generasi sebelumnya dengan jangkauan luas dan koneksi lebih stabil.

Jaringan 5G dapat memanfaatkan spektrum radio lebih baik dan memungkinkan pengguna dapat mengakses internet selular secara bersamaan. Pada uji coba yang dilakukan Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa teknologi 5G dapat memberikan kecepatan transfer data hingga 1000 Mbps per detik.

Michael Lemke, pria berkebangsaan Jerman yang juga seorang ahli fisika disebut-sebut sebagai sosok penemu jaringan 5G. Michael Lemke menduduki posisi penting di salah satu brand seluler ternama yaitu Huawei sebagai ahli teknologi senior.

Pengguna Teknologi 5G
Semenjak teknologi jaringan 5G untuk pertama kalinya dirilis yakni tahun 2016 lalu, penggunaannya telah diterapkan di berbagai negara. Pengguna pertamanya yakni Amerika, Eropa, hingga Asia Timur yang terdiri dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan China.

Bahkan negara tetangga yang dekat dengan Indonesia, yaitu Filipina juga sudah memasang jaringan 5G di beberapa kota dan daerahnya. Namun penggunaan 5G secara komersial baru pertama kali dilakukan pada Januari tahun 2020 di Korea Selatan dan diikuti oleh negara lainnya.

Menurut GSMA, jaringan 5G dapat mencapai 1,2 miliar koneksi pada tahun 2025 yang mencakup sepertiga dari populasi dunia. Perusahaan ponsel seperti Samsung telah mengeluarkan ponsel yang dapat melayani teknologi jaringan 5G bagi negara-negara yang telah menyediakannya.

Walaupun adanya kehadiran teknologi 5G sebagai penerus dari 4G maupun LTE sudah semakin dekat dan sejumlah negara menerapkan teknologi terbaru ini, tetapi masih banyak pertanyaan terlontar terhadap kehadirannya. Hal tersebut tergolong sangat wajar mengingat teknologi jaringan 5G akan memberikan dampak besar pagi penggunanya di seluruh penjuru dunia.

Adapun beberapa contoh pengguna 5G sebagai konsumen, seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), enhanced Mobile Broadband, dan cloud gaming. Kemudian beberapa contoh pengguna 5G yang bergerak di bidang industri/B2B, diantaranya adalah smart seapot, remote surgery, drone surveillance, smart factory, remote controlling machinery, dan masih banyak lagi.

Sebagai salah satu perusahaan yang terus bergerak dan menghadirkan teknologi terkini untuk masyarakat, contohnya Telkomsel juga turut mengembangkan teknologi jaringan 5G yang berada di Indonesia. Pada tahun 2018, Telkomsel menghadirkan uji coba layanan untuk teknologi 5G atau yang disebut “Telkomsel 5G Experience Center” yang bertepatan dengan momentum Asian Games 2018.

Cara Kerja Teknologi 5G
Ada beberapa teknologi baru yang memungkinkan untuk diterapkan, tetapi standar yang dimiliki belum tentu dapat memenuhi seluruh protokol 5G. Pita frekuensi yang terdapat dalam teknologi 5G memungkinkan akan terpasang pada frekuensi 3,5 GHz hingga 26 GHz atau lebih tinggi.

Frekuensi yang digunakan tersebut memiliki kapasitas yang beragam tetapi panjang gelombangnya lebih pendek sehingga jangkauannya akan lebih rendah. Dengan demikian, penciptaan teknologi baru memungkinkan untuk diterapkan.

Seperti jaringan seluler sebelumnya, teknologi 5G menggunakan situs seluler yang mengirimkan data melalui gelombang radio. Situs seluler terhubung ke jaringan dengan teknologi nirkabel atau koneksi kabel.

Teknologi 5G bekerja dengan memodifikasi cara data dikodekan, secara signifikan meningkatkan jumlah gelombang udara yang dapat digunakan untuk operator.
1. OFDM
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah bagian penting dari teknologi 5G. OFDM adalah format modulasi yang mengodekan gelombang udara pita tinggi yang tidak kompatibel dengan 4G dan menawarkan latensi yang lebih rendah serta fleksibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan LTE.

2. Menara yang lebih kecil
Teknologi 5G juga menggunakan pemancar yang lebih kecil yang ditempatkan di gedung dan infrastruktur lainnya. Teknologi 4G dan seluler sebelumnya mengandalkan menara seluler mandiri. Kemampuan untuk menjalankan jaringan dari situs seluler kecil akan mendukung banyak perangkat dengan kecepatan superior.

3. Pengirisan jaringan
Operator jaringan seluler menggunakan teknologi 5G untuk melakukan deployment beberapa jaringan virtual independen melalui infrastruktur yang sama. Anda dapat menyesuaikan setiap irisan jaringan untuk layanan dan kasus bisnis yang berbeda, seperti layanan streaming atau tugas korporasi.

Dengan membentuk kumpulan fungsi jaringan 5G untuk setiap kasus penggunaan atau model bisnis tertentu, Anda dapat mendukung persyaratan yang berbeda dari semua industri vertikal. Pemisahan layanan berarti pengguna mendapat manfaat dari pengalaman yang lebih andal dan peningkatan efisiensi pada perangkat mereka.

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 5G
Kelebihan Teknologi 5G
1. Koneksi Lebih Luas
Meski sama-sama mengusung OFDM, teknologi 5G menawarkan kelebihan dibanding LTE yang hanya mempunyai subcarrier spacing mencapai 15 kHz. Sementara 5G bisa lebih dari itu. Dengan kapasitas yang besar, yakni hingga 100 kali, teknologi 5G juga mampu beradaptasi dengan berbagai perangkat.

Artinya, semakin banyak perangkat perangkat berbasis smart yang dapat terhubung dan beradaptasi dengan jaringan 5G.

2. Hampir Tidak Memiliki Delay
Selain koneksi yang luas dan kecepatan transmisi yang lebih baik dari generasi sebelumnya, teknologi 5G juga hampir tidak memiliki delay. Diketahui jaringan 5G memiliki waktu delay sekitar 4 hingga 5 milidetik saja. Bahkan, bisa dikurangi sampai 1 milidetik. Waktu delay yang begitu singkat ini memungkinkan pengguna teknologi 5G bisa menonton video beresolusi tinggi tanpa buffering.

3. Hemat Energi
Sejak awal teknologi 5G memang hadir untuk mengurangi konsumsi energi. Kemampuannya untuk mengurangi konsumsi energi sebesar 10% ini dilakukan dengan cara mengurangi trafik data. Kecepatan transmisi data yang super cepat juga menyumbang kontribusi terbesar dalam menciptakan teknologi yang hemat energi. Sederhananya, jaringan 5G lebih hijau dan lebih banyak bit data per kilowatt energi dibanding  generasi sebelumnya.

Kekurangan Teknologi 5G
1. Frekuensi Radio yang Penuh
Sebagaimana kita ketahui jika saat ini Spektrum radio sudah penuh dengan 3G dan 4G yang telah lebih dulu hadir. Bukan tidak mungkin jika hadirnya jaringan 5G sebesar 6 GHz akan menimbulkan masalah karena susunan pita frekuensi radio sudah padat.

2. Privacy dan Keamanan
Hasil riset menyebut jika 5G memiliki masalah dari segi privacy dan keamanan. Kemudahan dalam  mentransfer data berkualitas tinggi disinyalir menjadi penyebab rentannya tingkat keamanan pada teknologi 5G.

3. Daya Tembus yang Minim
Satu lagi kekurangan teknologi 5G yang mungkin belum Anda ketahui. Meski memiliki koneksi yang lebih luas, teknologi 5G memiliki daya tembus yang masih sangat minim. Tidak seperti jaringan pendahulunya, jaringan 5G kurang optimal untuk menembus penghalang seperti gedung, tembok, beton, pohon dan penghalang lainnya.

Perbedaan antara 5G dan 4G/3G
Meskipun 5G berjalan pada frekuensi radio yang sama dengan generasi sebelumnya, ada beberapa perbedaan utama antara 5G dan 4G, 4G LTE, dan 3G di antaranya,
1. Kecepatan yang lebih tinggi
Jaringan 5G dapat mencapai kecepatan 10 gigabita per detik, menjadikannya 10 kali lebih cepat dari jaringan 4G. Artinya, tugas-tugas yang sebelumnya intensif, seperti mengunduh film atau mencadangkan basis data, sekarang akan memakan waktu lebih singkat dari sebelumnya.

2. Latensi rendah
Alasan utama lompatan dalam kecepatan adalah latensi rendah. Latensi adalah penundaan antara pengiriman dan penerimaan informasi. Jaringan 4G dapat mencapai latensi sekitar 200 milidetik. Latensi tersebut berkurang menjadi satu milidetik dengan 5G.

3. Bandwidth lebih tinggi
5G dapat berjalan pada rentang bandwidth yang lebih luas (pita rendah, pita menengah, pita tinggi) dengan memperluas sumber daya spektrum radio, dari sub-3 GHz yang digunakan dalam 4G hingga 100 GHz dan seterusnya.

5G dapat beroperasi di pita yang lebih rendah dan mmWave, meningkatkan kapasitas secara substansial, throughput multi-Gbps, dan latensi rendah. Bandwidth ini menandakan lebih banyak perangkat dapat dihubungkan untuk mengirim dan menerima data pada satu waktu.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Teknologi 5G: Pengertian, Pengguna, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan 4G dan 3G"