Pohon: Pengertian, Bagian, Ciri, Jenis, Cara Menghitung Usianya, Peran, dan Tumbuhan Bukan Pohon

Pengertian Pohon
Pohon
Pengertian Pohon
Pohon dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tumbuhan yang berbatang keras dan besar; pokok kayu. Dalam botani, pohon adalah tumbuhan menahun dengan batang yang tumbuh memanjang, mendukung cabang dan daun pada sebagian besar spesies.

Pohon biasanya memiliki banyak cabang sekunder yang ditopang oleh batangnya dari tanah. Batang ini biasanya mengandung jaringan kayu untuk kekuatan, dan jaringan pembuluh untuk membawa zat nutrisi dari satu bagian pohon ke bagian lain.

Pada kebanyakan pohon, pembuluh ini dikelilingi oleh lapisan pepagan (kulit kayu) yang berfungsi sebagai penghalang dan pelindung. Di bawah tanah, akar bercabang dan menyebar luas; akar berfungsi untuk menambatkan pohon dan menyerap air, kelembapan dan nutrisi dari tanah.

Di atas tanah, cabang-cabangnya terbagi menjadi cabang, ranting dan pucuk yang lebih kecil. Pucuk biasanya menghasilkan daun, yang menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi gula melalui fotosintesis, menyediakan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon.

Pohon biasanya berkembang biak dengan menggunakan biji. Bunga dan buah juga umum ditemui, tetapi beberapa pohon, seperti tumbuhan runjung, memiliki kerucut serbuk sari dan kerucut biji alih-alih bunga dan buah.

Pohon memainkan peran penting dalam mengurangi erosi dan menjaga iklim. Pohon menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpan karbon dalam jumlah besar pada jaringannya. Pohon dan hutan menyediakan habitat bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan.

Pohon Menurut Para Ahli
1. Indriyanto (2006) dalam buku “Ekologi Hutan”, pohon adalah komponen makhluk hidup yang dominan di suatu kawasan hutan, memiliki peran menjadi organisme produsen serta sebagai habitat dari beragam jenis hewan atau pun burung.
2. UU No. 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, pohon adalah tumbuhan berbatang kayu dengan diameter mencapai 10 cm atau lebih jika diukur pada ketinggian 1,5 meter di atas permukaan tanah.
3. Badan Standarisasi Nasional (BSN), pohon merupakan tumbuhan berkayu dengan puncak pertumbuhannya memiliki batang utama dengan diameter lebih dari 20 cm. Namun, pada bakal pohon dengan diameter batang yang belum mencapai 20 cm dapat disebut sebagai pancang, tiang atau semai.

Bagian Pohon
Pohon sebagai tumbuhan tingkat tinggi tentunya memiliki bagian-bagian yang kompleks untuk mendukung pertumbuhannya. Setiap bagian memiliki fungsinya tersendiri. Bagian-bagian tersebut di antaranya,
1. Akar
Akar merupakan bagian pertama yang terbentuk saat masa pertumbuhan dan pada umumnya terletak di dalam tanah. Akar pohon umumnya berupa akar tunggang yang tidak berbuku-buku dengan warna kekuning-kuningan hingga keputih-putihan. Pada beberapa jenis pohon juga ditemukan akar yang berwarna gelap.

Fungsi dari akar yang dimiliki oleh tumbuhan di antaranya,
a. Membantu dalam memperoleh sumber hara dan air yang kemudian diangkut ke bagian yang lain
b. Menopang tumbuhan sehingga dapat berdiri kokoh di tempat tumbuhnya
c. Menjadi tempat menyimpan makanan dan hasil fotosintesis
d. Menjadi sarana perbanyakan tumbuhan seperti pada sukun
e. Membantu pernafasan pada beberapa jenis pohon bakau

Hampir semua jenis pohon memiliki akar tunggang, tetapi pada beberapa jenis tertentu terdapat modifikasi akar untuk mendukung pertumbuhannya. Berikut ini beberapa jenis modifikasi akar yang terjadi pada pohon di antaranya,
a. Akar Napas
Akar napas merupakan bentuk modifikasi akar tunggang yang dimiliki oleh pohon yang tumbuh di daerah berair seperti pada ekosistem rawa dan bakau. Bentuk modifikasinya berupa munculnya akar ke permukaan tanah atau air yang berfungsi untuk membantu tumbuhan dalam melakukan respirasi.

Contoh yang memiliki modifikasi akar berupa akar napas adalah marga Avicennia dan Soneratia.

b. Akar Gantung
Mirip dengan akar napas, akar gantung merupakan bentuk modifikasi akar yang ada di atas permukaan tanah, tetapi menggantung. Akar gantung juga dikenal dengan istilah aerial root. Jenis modifikasi ini berfungsi untuk membantu respirasi tumbuhan serta menyerap air dan udara.

Contoh yang memiliki akar gantung adalah pohon beringin.

c. Akar Banir
Akar banir atau dikenal juga dengan istilah akar papan merupakan bentuk modifikasi akar berbentuk papan yang dapat mencapai ketinggian lebih dari satu meter di atas tanah. Modifikasi ini berfungsi untuk memperkokoh berdirinya pohon besar sehingga tidak mudah tumbang.

Tumbuhan dengan akar banir umumnya ditemukan di daerah tropis. Contoh yang memiliki modifikasi akar banir adalah pohon merbau, rengas, dan kempas.

2. Batang
Batang adalah bagian penting dari tumbuhan yang menjadi tempat melekatnya bagian-bagian lain dari tumbuhan. Batang memiliki peranan penting dalam menyalurkan air dan hara dari akar ke daun, menyalurkan hasil fotosistesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan, dan menyimpan cadangan makanan. Setiap pohon memiliki batang berkayu yang di dalamnya terdapat kambium.

3. Daun
Daun merupakan bagian penting dari tumbuhan yang menjadi tempat utama proses pembentukan makanan dan fotosintesis. Daun dapat melakukan fotosintesis jika memiliki klorofil yang berwarna hijau dan pada umumnya tersebar di seluruh permukaan daun.

Di samping menjadi tempat terjadinya fotosintesis, daun juga berfungsi sebagai tempat terjadinya transpirasi, respirasi, dan gutasi. Daun memiliki struktur anatomi yang mendukung fungsinya tersebut, di antaranya yaitu epidermis, jaringan mesofil, pembuluh angkut, dan stomata.

Adapun secara morfologi, daun terdiri atas pelepah, tangkai daun, dan helai daun. Daun memiliki berbagai bentuk yaitu melengkung, menyirip, menjari, dan sejajar.

4. Bunga
Bunga merupakan bagian tumbuhan yang pada sebagian jenis tumbuhan digunakan sebagai alat reproduksi utama. Bunga dari setiap tumbuhan biasanya memiliki aroma, bentuk, dan warna yang khas serta mengandung nektar sehingga mampu menarik perhatian serangga, burung, hingga kelelawar untuk hinggap dan membantu penyerbukannya.

Bunga sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan secara generatif memiliki beberapa komponen yang menentukan kemampuan bunga tersebut dalam membentuk bakal buah atau individu baru. Komponen-komponen penting yang harus dimiliki oleh bunga yang lengkap agar fungsi generatifnya dapat berjalan dengan baik di antaranya tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota, putik, dan benang sari.

Tangkai bunga berperan sebagai penopang bunga dan penghubung bunga ke bagian tumbuhan yang lain seperti ranting. Dasar bunga berperan sebagai tempat melekatnya kelopak bunga. Kelopak bunga berperan sebagai pelindung mahkota bunga saat masih menjadi kuncup.

Mahkota bunga berperan sebagai penghasil rangsangan yang dapat menarik serangga atau hewan kecil lainnya untuk hinggap sehingga membantu proses penyerbukan. Putik berperan sebagai alat reproduksi betina bagi tumbuhan. Benang sari berperan sebagai alat reproduksi jantan bagi tumbuhan.

Putik dan benang sari memiliki peran penting dalam proses penyerbukan dan perkembangbiakan. Pada bunga sempurna, putik dan benang sari dapat ditemukan sekaligus dalam satu bunga. Sedangkan pada bunga tidak sempurna, hanya ditemukan salah satunya saja sehingga proses penyerbukan harus melibatkan minimal dua bunga.

5. Buah
Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk dari proses penyerbukan sempurna dan mengandung bakal biji sebagai calon individu baru. Di dalam buah umumnya ditemukan satu atau lebih biji yang dilindungi oleh daging buah. Tetapi pada jenis pohon tertentu buah tidak memiliki daging buah, seperti pada pinus.

Ciri Pohon
Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai ciri utama batang pokok tunggal. Selain itu, pohon juga memiliki ciri-ciri lain di antaranya,
1. Memiliki jaringan pengangkut berupa xylem dan floem (vaskular)
2. Mengalami pertumbuhan sekunder atau penambahan diameter batang
3. Mampu hidup beberapa tahun atau perennial
4. Mempunyai batang yang tumbuh di atas permukaan tanah

Tumbuhan berkayu memiliki kambium yang akan tumbuh membentuk kayu dan kulit kayu. Pertumbuhan kambium ke arah dalam akan membentuk kayu, sedangkan pertumbuhan ke arah luar akan membentuk kulit kayu.

Pada batang tumbuhan berkayu terdiri 4 jaringan primer, yaitu kulit luar, kulit dalam, kulit pertama serta silinder pusat. Kayu tumbuhan sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, sebab kayu-kayu tersebut banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kayu bakar, produk alat rumah tangga, konstruksi bangunan, kerajinan, obat tradisional, bahan pangan dan alat transportasi.

Jenis Pohon
Pohon yang tumbuh di bumi terdiri dari beraneka jenis dengan habitat masing-masing. Sebagian besar pohon tumbuh di daerah tropis karena wilayah dengan iklim semacam ini menyediakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan pohon.

Salah satu negara tropis dengan keanekaragaman pohon melimpah adalah Indonesia. Di Indonesia, pepohonan bisa ditemukan di berbagai ekosistem, meliputi rawa, gambut, pantai, mangrove, dataran rendah dan dataran tinggi.

Sedangkan di kawasan iklim sub tropis mempunyai keragaman tumbuhan yang tidak begitu banyak karena daya dukung lingkungannya yang tidak terlalu baik. Salah satu kendalanya adalah suhu ekstrem pada musim dingin yang menjadikan spesies tumbuhan tidak mampu beradaptasi.

Berdasarkan kayu yang dihasilkan, pohon dapat dibagi menjadi pohon berkayu keras atau hardwood serta pohon berkayu lunak atau softwood.
1. Hardwood adalah pohon yang berasal dari kelompok Angiospermae. Pohon jenis ini biasanya memiliki ciri pertumbuhan yang lambat sehingga struktur dan tekstur kayunya lebih kuat serta memiliki pori-pori di antara selnya. Kayu keras biasanya dimanfaatkan untuk konstruksi bangunan karena faktor kekuatan yang tinggi. Beberapa contoh pohon berkayu kuat adalah jati, meranti, mahoni dan ulin.
2. Softwood adalah pohon yang berasal dari kelompok Gymnospermae. Biasanya jenis pohon ini tidak memiliki pori antar sel dan memiliki pertumbuhan cepat atau disebut fast growing species. Kayu lunak umumnya digunakan untuk pembuatan furniture berkualitas rendah, kayu lapis dan komposit, contohnya adalah kayu pinus dan cemara.

Cara Menghitung Usia Pohon
Manusia, hewan, dan pohon itu punya umur. Cara menghitung usia manusia dan hewan bisa dilihat dari tanggal lahirnya. Usia pohon juga bisa dihitung dari waktu pertama kali ia ditanam. Namun, tidak semua pohon diketahui waktu tanamnya.

Berikut cara bagaimana cara menghitung usia pohon di antaranya,
1. Hitung Jumlah Lingkaran
Cara paling mudah untuk menentukan usia pohon adalah menghitung lingkaran yang ada di batang pohon. Semakin banyak jumlah cincinnya, maka semakin tua usia si pohon. Namun, untuk menghitung lingkaran itu, kita harus menebang pohonnya terlebih dahulu.

Lingkaran yang ada di dalam pohon juga bisa dihitung dengan cara dibor. Kita hanya perlu mengambil bagian tengah batang pohon dengan bor. Setelah didapatkan, kita bisa menghitung jumlah garis yang ada dan membaginya menjadi dua. Hasil pembagian itu adalah usia pohon.

Cara di atas sebaiknya digunakan pada pohon yang sudah mati. Jika pohonnya masih hidup, sebaiknya gunakan cara lain.

2. Hitung Jumlah Lingkar Ulir
Beberapa jenis pohon biasanya punya lingkar ulir tahunan. Lingkar ulir adalah tanda yang mirip seperti bekas dahan patah. Jika Teman-teman melihat lingkar ulir di sebuah pohon, coba hitung jumlahnya. Konon, banyaknya lingkar ulir sebuah pohon, sama dengan usianya. Cara ini memang tidak terlalu akurat, namun patut dicoba karena kita tidak harus menebang pohon.

Selain cara di atas, kita bisa menghitung usia pohon dengan rumus-rumus yang dibuat oleh para ahli.

Peran Pohon Bagi Kehidupan
Kita sebagai manusia sangat terbantu dengan adanya aneka pepohonan dan segala sesuatu yang bisa diperoleh dari pohon tersebut. Salah satu manfaat pohon adalah sebagai pengikat air tanah sehingga mampu mencegah erosi. Pohon dengan kemampuan tersebut contohnya adalah pohon jati dan beringin yang memiliki sistem perakaran kuat sebagai penyangga struktur tanah.

Akar-akar pohon mampu meningkatkan daya serap air pada musim hujan sehingga pada musim kemarau masyarakat tidak mengalami kekeringan. Sistem perakaran yang rapat juga akan menahan struktur tanah sehingga mengurangi potensi erosi, sedimentasi dan longsor.

Selain itu, pohon juga menjadi bagian dari daur oksigen. Oksigen merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup, seperti manusia dan hewan.

Pepohonan yang tumbuh di lahan 1 hektare pada kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan oksigen untuk 18 orang dan mengubah 3,7 ton karbondioksida menjadi 2 ton oksigen. Seperti yang kita tahu, karbondioksida adalah gas berbahaya di mana jika jumlahnya berlebihan akan menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

Selain peranan dalam segi ekologi, pohon juga memberikan manfaat ekonomi bagi manusia. Seluruh bagian pohon dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah dan sebagainya. Manfaat pohon tersebut dapat dibagi menjadi 4 jenis pemanfaatan di antaranya,
1. Penghasil Kayu
Baik pohon berkayu keras maupun berkayu lunak dapat dimanfaatkan. Penggolongan tersebut didasarkan pada penggunaan kayu sesuai karakteristik yang dimilikinya.

Contohnya adalah kayu jati dan mahoni yang memiliki tekstur keras dan struktur kuat sering dijadikan sebagai konstruksi bangunan, furniture, aksesori, serta lainnya. Sedangkan kayu lunak bisa digunakan untuk bahan baku kertas dan tisu. Selain itu, jenis kayu yang nilai ekonomisnya rendah bisa digunakan sebagai kayu bakar.

2. Penghasil Buah
Aneka jenis pohon juga menghasilkan buah yang bisa dikonsumsi. Pohon penghasil buah dikenal dengan nama Multi Purpose Tree Species atau MPTS. Contoh pohon buah adalah durian, jeruk, mangga, alpukat jambu dan sebagainya.

3. Penghasil Getah
Getah merupakan cairan kental yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai respons dari luka pada bagian tumbuhan tersebut. Getah berfungsi untuk melindungi bagian pohon yang terluka sekaligus untuk menyembuhkannya.

Contohnya adalah pohon karet yang getahnya sengaja disadap karena menjadi komoditas dengan nilai ekonomis tinggi. Selain itu, pohon-pohon yang getahnya bisa dimanfaatkan adalah pinus, meranti dan agatis.

Getah pinus disebut dengan resin. Resin ini nantinya akan dijadikan bahan dasar vernis, perekat, bahan aromatik, serta campuran makanan. Sedangkan getah meranti disebut damar. Damar mempunyai manfaat seperti resin, yakni sebagai bahan vernis, perekat, bahan baku plastik serta campuran pembuatan korek api.

Selanjutnya adalah pohon agatis yang menghasilkan getah bernama kopal. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan resin, serta bisa digunakan sebagai pelapis permukaan kertas.

4. Pohon Peneduh
Umumnya pohon yang digunakan sebagai peneduh adalah pohon dengan karakteristik tajuk lebar dan rindang sehingga mampu menaungi area di bawahnya. Contohnya pohon peneduh adalah beringin, kersen, ketapang, mahoni dan lain-lain. Pohon-pohon tersebut sering ditanam di sepanjang jalan dan area hutan kota.

Tumbuhan Bukan Pohon
Selama ini banyak orang yang salah dalam mengategorikan sebagian jenis tumbuhan sebagai pohon. Umumnya kesalahan tersebut akibat ukuran tumbuhan yang disebut pohon itu berukuran besar, padahal tidak berkayu. Selain itu, karena tumbuhan tersebut menghasilkan buah sehingga orang-orang mengkategorikannya sebagai pohon.

Beberapa tumbuhan yang sering ditemui dan disalahartikan sebagai pohon di antaranya,
1. Bambu
Bambu merupakan jenis tanaman yang sangat penting bagi beberapa negara tropis seperti di Indonesia karena memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di perkotaan dan pedesaan.

Hasil hutan non kayu ini memiliki pemanfaatan secara konvensional antara lain untuk pertanian, peralatan rumah tangga, konstruksi rumah sederhana, jembatan hingga kerajinan tangan. Sedangkan pemanfaatan secara modern seperti bahan baku kertas, papan partikel, sumpit, tusuk sate dan gigi serta masih banyak lagi.

Namun banyak orang salah dalam penyebutan bambu. Bambu bukanlah termasuk pohon melainkan tumbuhan jenis rerumputan yang dapat tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian pegunungan.

Secara biologis bambu tidak memenuhi syarat disebut kayu karena dibalik kulitnya tidak berkambium, dan bukan tanaman monokotil karena tidak memiliki ruas biji untuk tempat membelah dan batang berongga yang kedap air serta menyebar dengan sistem akar rizhoma.

Setiap ruas pada bambu tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh lebih kecil daripada buluhnya sendiri. Tumbuhnya akar-akar digunakan untuk memperbanyak tanaman dari potongan-potongan ruasnya di samping tunas-tunas rumpunnya.

2. Pepaya
Contoh tumbuhan selanjutnya yang disalahartikan sebagai pohon adalah pepaya. Sama seperti bambu, pepaya tidak memiliki kambium pada batangnya. Pepaya merupakan jenis herba yang memiliki batang berongga dan lunak sehingga tidak termasuk ke dalam kategori tumbuhan berkayu.

3. Cabai dan Tomat
Cabai dan tomat juga tidak dapat dikategorikan sebagai pohon karena ukuran batangnya yang kecil.

4. Kelapa dan Kelapa Sawit
Kelapa dan kelapa sawit serta tumbuhan palem lainnya juga bukanlah pohon. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut tidak memiliki kambium pada batangnya. Batangnya yang keras dan besar diakibatkan oleh pertumbuhan primer yaitu pertambahan jumlah dan pembesaran sel pada batangnya.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya syarat suatu tumbuhan dapat disebut pohon apabila memiliki batang berkambium dengan diameter batang utamanya minimal 20 cm.

5. Pisang
Pisang merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kategori tumbuhan herba karena tidak memiliki batang berkayu di atas permukaan tanah.

Tumbuhan herba memiliki batang yang tersusun atas jaringan lunak, tidak berkayu, memiliki daya saing yang kuat, adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh di tempat kosong, dan dapat memperbaiki susunan atau struktur tanah dengan bantuan akar-akarnya.

Selain itu, meskipun terlihat seperti pohon, batang pada tumbuhan pisang sebenarnya merupakan pelepah daun yang melebar dan menumpuk atau bisa disebut dengan pseudostem. Percabangan tumbuhan ini bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.

Buah pisang umumnya tidak berbiji, bagian bawah batang pisang yang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol dan pucuk lateral yang muncul dari kuncup pada bonggol selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan pisang.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pohon: Pengertian, Bagian, Ciri, Jenis, Cara Menghitung Usianya, Peran, dan Tumbuhan Bukan Pohon"