Akar Tanaman: Pengertian, Fungsi, Sifat, Struktur, Jenis, dan Bentuknya

Pengertian Akar Tanaman
Akar Tanaman
Pengertian Akar Tanaman
Akar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan. Pada tumbuhan berpembuluh, akar adalah organ tumbuhan yang berperan penting dalam menahan berdirinya tumbuhan dan menyerap air serta nutrisi ke dalam tubuh tumbuhan, yang memungkinkan tumbuhan tumbuh lebih tinggi dan lebih cepat.

Pada tanaman vaskular, bagian akar tanaman umumnya tumbuh di bawah permukaan tanah. Tapi ada juga akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Contohnya pada tanaman air, sistem perakarannya berada di air dan tidak mencapai tanah, serta ada juga tipe akar yang berada di atas permukaan atau akar mengapung.

Pada tanaman air, akar dan batang tanaman bisa terlihat serupa. Sehingga untuk membedakannya dapat dilihat dari tumbuh atau tidaknya daun. Batang tanaman merupakan tempat tumbuhnya daun, sementara akar tidak ditumbuhi daun.

Fungsi Akar Tanaman
Akar memiliki fungsi yang penting untuk menyokong kehidupan tumbuhan di antaranya,
1. Menyerap Air dan Nutrisi Dalam Tanah
Akar berfungsi menyerap nutrisi organik dan anorganik yang dibutuhkan tanaman. Nutrisi ini kemudian akan terserap ke bagian lainnya. Tanaman sangat membutuhkan air, yaitu sekitar 80%. Akar adalah organ yang bertugas menyerap air dari dalam tanah untuk kemudian digunakan sebagai pendukung pertumbuhan tanaman.

2. Perantara dan Penopang Tanaman
Karena adanya akar, maka tanaman dapat berdiri tegak di atas permukaan tanah. Akar akan tumbuh memanjang sehingga bisa menopang tanaman saat ukuran tanaman menjadi semakin besar.

3. Menyimpan Makanan dan Nutrisi
Akar berfungsi mengangkut unsur hara serta dapat pula menyimpannya dalam bentuk cadangan makanan sebelum disalurkan ke bagian tanaman yang lain. Contoh tanaman yang menyimpan makanan pada akarnya adalah umbi-umbian seperti singkong, kentang, ubi, talas, dan lain-lain.

4. Reproduksi Vegetatif
Beberapa tanaman bereproduksi dengan bantuan akar, misalnya tumbuhan paku. Tanaman jenis ini akan memperbanyak dirinya dengan cara melakukan duplikasi, kemudian mulai berkembang biak.

5. Proses Fotosintesis
Bukan hanya daun yang berfungsi untuk fotosintesis pada tumbuhan. Akar juga memiliki klorofil meskipun jumlahnya tidak sebanyak klorofil daun. Oleh sebab itu, pada akar juga terjadi proses fotosintesis.

6. Alat Respirasi
Pada beberapa tanaman seperti pohon beringin dan tembakau, akar berfungsi sebagai alat respirasi.

Sifat Akar
Secara umum, akar tumbuh-tumbuhan mempunyai sifat sama. Berikut ini adalah karakteristik akar yang jamak dimiliki tanaman di antaranya,
1. Warnanya bukan hijau, melainkan cenderung kekuningan atau berwarna keputihan.
2. Ujung akar dapat tumbuh secara berkelanjutan
3. Bagian ujung akar cenderung berbentuk runcing, gunanya agar lebih mudah menembus tanah
4. Akar biasanya tumbuh di dalam tanah, walaupun ada juga akar yang tumbuh melayang di dalam air atau mengapung
5. Tidak memiliki buku-buku dan tidak beruas
6. Tidak memiliki daun ataupun sisik

Struktur Akar
Secara morfologi atau ciri bentuknya, akar dapat dibagi menjadi bagian-bagian berikut di antaranya,
1. Pangkal Akar. Bagian ini disebut juga sebagai leher akar atau collum. Pangkal akar letaknya bersambungan dengan pangkal batang.
2. Ujung Akar. Nama lainnya ujung akar adalah apex radicis. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda. Bagian ini terdiri dari jaringan-jaringan yang dapat bertumbuh.
3. Batang Akar. Batang akar disebut juga corpus radicis. Bagian ini terdapat di antara leher dan ujung akar.
4. Cabang Akar. Percabangan akar disebut sebagai radix lateralis. Cabang-cabang akar tidak langsung tersambung dengan pangkal batang, namun keluar dari akar pokok. Bagian yang keluar ini juga memiliki cabang-cabang lain.
5. Serabut Akar. Nama lain serabut akar adalah fibrilla radicalis. Serabut akar merupakan cabang akar yang teksturnya halus dan berserabut.
6. Bulu-Bulu Akar. Bulu akar disebut juga rambut akar atau pilus radicalis. Bulu-bulu akar sebenarnya adalah tonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Teksturnya seperti bulu atau rambut. Karena adanya bulu-bulu akar ini maka bidang penyerapan akar menjadi lebih luas, sehingga akar dapat menyerap lebih banyak makanan dan air.
7. Tudung Akar. Tudung akar juga dinamakan calyptras. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya ada di paling ujung. Tudung akar terdiri atas jaringan yang berguna melindungi ujung akar yang masih muda dan belum terlalu kuat.

Anatomi Akar
Struktur sel yang ada pada akar tanaman terdiri rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Sedangkan jaringan vaskular terletak pada bagian tengah akar, fungsinya untuk memindahkan dan menyerap air dari akar ke bagian-bagian lain dari tanaman.
1. Epidermis
Epidermis adalah bagian terluar akar. Epidermis merupakan 1 lapisan dinding tipis dan tersusun dari sel-sel yang rapat satu dengan yang lain. Karena kerapatannya, maka tidak terbentuk ruang atau rongga antar sel.

Epidermis sangat mudah ditembus air karena memiliki sifat semipermiabel. Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya, sehingga bagian ini dapat mengalami penebalan agar struktur akar menjadi lebih kuat.

Pada permukaan epidermis terdapat bulu-bulu akar atau tonjolan epidermis. Fungsi bulu-bulu ini adalah untuk menyerap air dan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.

2. Korteks
Setelah epidermis, lapisan kulit pertama akar tumbuhan adalah korteks. Korteks terdiri dari banyak sel dengan dinding sel yang tipis. Di dalam korteks terdapat ruang atau rongga antar sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan udara dan pertukaran gas.

Korteks mengelilingi silinder pusat akar dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan. Korteks terdiri dari beberapa jaringan, antara lain kolenkim, parenkim, dan sklerenkim.

3. Endodermis
Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis adalah lapisan sel pada akar yang tersusun secara rapat sehingga tidak memiliki ruang antar sel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan seperti gabus. Sel-sel endodermis dan penebalan gabusnya disebut sebagai pita kaspari.

Penebalan gabus pada endodermis tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air hanya bisa masuk melalui silinder pusat yang dindingnya tidak mengalami penebalan. Endodermis adalah bagian pemisah antara korteks dan stele.

4. Stele
Stele adalah silinder pusat akar. Bagian ini adalah lapisan yang terletak di tengah akar. Di dalam stele terdapat pembuluh kayu atau xylem dan pembuluh tapis atau floem.

Xylem dan floem berperan besar dalam pengangkutan air dan mineral. Xylem mengangkut air dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem mengangkut hasil dari proses fotosintesis ke seluruh bagian tanaman. Stele juga berfungsi memperkuat tanaman agar dapat berdiri tegak dan lebih kuat.

Stele terdiri dari beberapa jenis jaringan di antaranya,
a. Persikel atau Perikambium, merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
b. Vasis, merupakan berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xylem dan floem. Keduanya tersusun secara berselang-seling. Khusus untuk tanaman dikotil, antara xylem dan floem terdapat jaringan kambium.
c. Empulur adalah jaringan yang letaknya paling dalam pada stele, tepatnya di antara berkas pembuluh angkut.

Proses Akar Menyerap Air dan Mineral
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar hingga masuk ke dalam tubuh tanaman. Proses perpindahan tersebut dilakukan secara osmosis, yaitu memindahkan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah atau kurang pekat ke larutan yang berkonsentrasi tinggi atau lebih pekat.

Perpindahan tersebut melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa dilalui oleh air dan beberapa zat tertentu.

Selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif. Proses ini merupakan sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi.

Dari rambut akar, air dan mineral mengalir secara horizontal melalui epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xylem. Dari xylem, air dan mineral kemudian diangkut ke atas tepatnya ke daun untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan fotosintesis oleh daun.

Jenis Akar
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Sekolah Dasar yang disusun oleh Tim Sains Quadra, jenis-jenis akar terbagi menjadi tiga di antaranya,
1. Akar Pelekat
Jenis akar yang pertama ialah akar pelekat. Akar jenis ini juga disebut sebagai akar panjat yang berguna untuk melekatkan tumbuhan pada tumbuhan lain atau tempat tertentu. Sebagai contoh, tumbuhan yang memiliki akar pelekat adalah sirih dan anggrek.

2. Akar Tunjang
Selanjutnya adalah akar tunjang. Akar tunjang tumbuh pada batang dan berguna untuk memperkuat tanaman supaya tidak roboh. Contohnya seperti pohon bakau dan tanaman pandan.

3. Akar Napas
Akar napas merupakan jenis akar yang membantu tumbuhan untuk bernapas, sesuai dengan namanya. Pada akar ini, ada celah-celah kecil untuk keluar masuknya udara. Contoh dari akar napas adalah pohon kayu api.

Sementara menurut arah tumbuhnya, akar dibagi menjadi 2 jenis di antaranya,
1. Geotropi
Tumbuhan dengan akar geotropi memiliki sistem perakaran yang tumbuh dan masuk ke arah pusat bumi atau ke dalam tanah. Kebanyakan tanaman yang tumbuh di tanah dan di atas permukaan laut merupakan jenis geotropi.

2. Hidrotropi
Sementara tumbuhan dengan akar hidrotropi mempunyai akar yang tumbuh ke arah air dan menjauhi udara serta cahaya. Contohnya adalah akar pada berbagai macam tanaman air.

Akar Primer dan Sekunder
Akar primer merupakan akar yang akan terus tumbuh panjang dan membesar. Bagian ini akan menjadi akar pokok sebagai akar penopang utama. Akar primer juga disebut sebagai akar tunggang atau akar lembaga.

Fungsi utama dari akar primer adalah merambatkan tumbuhan dalam tanah, menyerap air dan mineral, menyalurkan unsur hara, serta sebagai tempat cadangan makanan.

Sedangkan akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain atau berupa percabangan akar. Pertumbuhan akar sekunder umumnya ditemukan pada tanaman dikotil seperti Gymnospermae dan Dicotyledoneae.

Bentuk Akar
Adapun bentuk akar dibagi menjadi dua di antaranya,
1. Akar Tunggang
Akar tunggang mempunyai akar utama yang tumbuh lurus ke bawah dan merupakan kelanjutan dari batang. Akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping dua atau dikotil, seperti wortel, mangga, jeruk, durian, duku, dan anggrek.

2. Akar Serabut
Bentuk akar selanjutnya adalah akar serabut yang ukurannya kecil dan tumbuh di pangkal batang. Ukuran akar yang satu dengan lainnya hampir sama besar dan panjang, biasanya tanaman yang memiliki akar jenis ini merupakan tumbuhan berkeping satu atau monokotil, seperti rumput, padi, jagung, tebu, dan kelapa.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Akar Tanaman: Pengertian, Fungsi, Sifat, Struktur, Jenis, dan Bentuknya"