Kertas: Pengertian, Sejarah, Bahan Baku, Proses Pembuatan, Jenis, Ukuran, Manfaat, dan Industri Kertas di Indonesia

Pengertian Kertas
Kertas
Pengertian Kertas
Kertas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang biasa ditulisi atau untuk pembungkus dan sebagainya. Kertas merupakan bahan tipis yang dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya berbahan alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis-menulis yang menyumbangkan perubahan besar dalam peradaban dunia. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak, melukis, dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas.

Sebelum kertas ditemukan, bangsa-bangsa dahulu menggunakan loh dari lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit, atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad lampau.

Sejarah dan Perkembangan Kertas
Tidak ada sumber pasti yang menyatakan secara jelas tentang di mana dan siapa penemu kertas di dunia. Hanya saja ada tiga versi sejarah yang menceritakan tentang asal mula hadirnya kertas dalam kehidupan manusia yang bisa dijadikan rujukan.
1. Versi Tiongkok
Menurut versi Tiongkok keberadaan kertas berawal dari inspirasi ketika melihat proses pembuatan sutera. Pada masa itu ada seorang penduduk setempat yang tidak sengaja menemukan media tipis yang berbahan baku sutera. Catatan sejarah menyebutkan bahwa media tersebut mirip sekali dengan kertas dan kemudian disebut bo.

Sejak saat itu penduduk Tiongkok mulai beralih menggunakan media bo untuk menulis. Bahkan para penduduk pun membuka tempat produksi bo untuk kemudian dipasarkan ke penduduk wilayah lainnya. Makin lama tingkat permintaan pun bertambah banyak dan kertas pun terus meluas ke sekitar Tiongkok.

Kondisi tersebut seharusnya meningkatkan penghasilan dari sektor produksi bo, tetapi justru menimbulkan masalah baru. Pasalnya bahan baku bo yang berasal dari pohon sangat sulit untuk diperoleh dan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi bo juga tidaklah sedikit.

Melihat kondisi tersebut beberapa pihak mulai mencari alternatif lain untuk menggantikan bo yang produksinya terbatas. Akhirnya pada sekitar awal abad ke-2 seorang pejabat dari pengadilan Tiongkok, Cai Lun, menemukan cara baru membuat media untuk menulis. Cara tersebut menggunakan bahan baku hasil hutan seperti kulit kayu dan batang gandum.

Inovasi yang dihasilkan oleh Cai Lun tersebut mendapat respons yang baik, karena memang mudah ditemukan dan bernilai ekonomis. Belum lagi proses produksi yang tidak memerlukan biaya besar menjadi kelebihan tersendiri. Secara tampilan media yang biasa ditulis dengan menggunakan kuas ini juga tipis, ringan, dan tahan lama.

Perkembangan media tulis ini terus meluas ke berbagai wilayah lainnya. Pada awal abad ke-3 proses produksinya sudah diketahui oleh wilayah di sekitar Tiongkok seperti Kore dan Jepang. Seiring berjalannya waktu media ini akhirnya sampai juga ke benua lain seperti Eropa dan Amerika.

Pasar Eropa mulai mengenal media tulis asal Tiongkok ini pada sekitar abad ke-12, tepatnya pada masa pemerintahan Dinasti Tang. Pada waktu yang hampir bersamaan juga sudah menyentuh kawasan Arab. Selanjutnya pada abad ke-16 versi Tiongkok menyebutkan bahwa penyebarannya sudah sampai ke Amerika.

2. Versi Mesir
Mesir juga mempunyai versi sendiri terkait sejarah dan perkembangan kertas. Menurut versi ini penduduk peradaban Mesir kuno memanfaatkan papirus sebagai media untuk menulis dan mencatat. Papirus adalah sejenis tanaman air yang tumbuh liar. Masa itu bermula pada saat pemerintahan Kerajaan Firaun dan terus mengalami perkembangan yang signifikan.

Penggunaan papirus untuk mencatat terus meluas menuju sepanjang kawasan Timur Tengah hingga Laut Tengah di Romawi. Sampai akhirnya tiba juga di dataran Eropa yang kemudian menganggap papirus sebagai barang mewah, karena bernilai manfaat dan memiliki harga yang fantastis.

Perkembangan media tulis menurut versi Mesir ini juga diperkuat dengan istilah kertas di kawasan Eropa. Misalnya dalam Bahasa Inggris kertas disebut paper yang diyakini berasal dari kata papirus atau cyperus papyrus, dalam Bahasa Spanyol disebut papel, serta dalam Bahasa Jerman, Bahasa Prancis, dan Bahasa Belanda disebut papier.

Meskipun begitu, peradaban Mesir kuno juga menyinggung tentang Tiongkok sebagai bangsa yang mempunyai sumbangsih besar terhadap media tulis. Disebutkan bahwa seorang bangsa Tiongkok bernama Tsai Lun merupakan penemu kertas berbahan baku bambu. Pada tahun 101 Masehi kertas jenis ini sudah sangat mudah ditemukan di Tiongkok.

Kertas berbahan baku bambu tersebut selanjutnya menyebar ke kawasan tetangga seperti Jepang dan Korea, lalu akhirnya sampai ke bangsa Tiongkok yang mendiami wilayah timur. Dengan penemuan tersebut, Tiongkok kemudian dikenal sebagai penyumbang kertas terbesar di dunia. Hanya saja saat itu proses pembuatannya masih dirahasiakan.

Teknik pembuatan kertas menurut sejarah Mesir dilakukan pertama kali oleh bangsa Arab pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah. Pada waktu itu tawanan perang berkebangsaan Tiongkok yang mengajarkan kepada bangsa Arab mengenai metode pembuatan kertas. Bangsa Arab kemudian membuka pusat produksi kertas seperti di Banghdad dan Smarkand.

Kertas yang diproduksi oleh bangsa Arab tersebut terus mengalami peningkatan yang signifikan. Persebarannya sudah mencapai kawasan Italia dan India. Bahkan ketika Grenada bangsa Moor jatuh pada tangan bangsa Spanyol ketika Perang Salib terjadi, kertas sudah menyebar secara menyeluruh di dataran Eropa.

3. Versi Indonesia
Bangsa Indonesia juga memiliki versinya sendiri dalam mengisahkan sejarah dan perkembangan kertas. Sejarah menyebutkan bahwa di Indonesia kertas pertama kali diproduksi pada abad ke-7 dengan menggunakan bahan baku pohon dan dilakukan di wilayah Ponorogo.

Ponorogo menjadi wilayah pembuatan karena pohon yang dijadikan bahan baku hanya tumbuh di kawasan tersebut. Adapun bagian pohon yang digunakan untuk membuat kertas adalah kulitnya. Hanya saja pada masa itu bangsa Indonesia cenderung masih lebih senang menulis di atas arca atau batu karena dinilai tahan lama.

Sedangkan kertas dari kulit yang dibuat di Ponorogo hanya digunakan oleh para biksu dari Kerajaan Sriwijaya sebagai media untuk mempelajari ajaran agama Budha. Seiring perkembangannya media ini kemudian dimanfaatkan untuk melukis wayang beber yang merupakan cikal bakal lahirnya pertunjukan wayang kulit saat ini.

Meski begitu perkembangan media tersebut belum meluas. Apalagi pada abad ke-9 bangsa Indonesia menemukan lempengan tembaga di Desa Taji yang dinilai masih lebih baik. Baru ketika agama Islam perlahan-lahan masuk ke Indonesia penggunaan kertas kulit mulai dimanfaatkan secara lebih luas.

Ketika Islam masuk lewat Kerajaan Samudera Pasai, fungsi dari kertas kulit yang dibuat di Ponorogo itu mulai bertambah. Salah satunya adalah sebagai media penulisan kitab suci Al-Qur’an. Hal ini bisa dilihat bahwa di Indonesia Al-Qur’an pada awal masuknya Islam ditulis di atas kertas kulit di Pesantren Tegalsari, Ponorogo, di bawah asuhan KH. Khasan Besari.

Bahan Baku Kertas
Sejak zaman dahulu kertas diproduksi sebagai hasil dari olahan bahan-bahan yang diperoleh dari alam. Hal itu pun masih tetap mempengaruhi produksi kertas hingga saat ini. Walaupun begitu sudah ada banyak inovasi untuk menghasilkan kertas.

Berikut daftar bahan baku pembuatan kertas di antaranya,
1. Kayu
Jenis kayu yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas umumnya adalah kayu akasia dan kayu sengon. Kedua jenis kayu ini mempunyai kandungan serat yang tinggi dan minim air, sehingga cocok untuk diolah menjadi kertas. Oleh sebab itu dibuatlah Hutan Tanam Industri untuk menanam pohon ini sebagai kebutuhan industri.

Kayu sengon dan kayu akasia ini kemudian diolah untuk menghasilkan bubur kertas atau dikenal dengan istilah pulp. Hasil olahan inilah yang kemudian diolah kembali untuk menjadi kertas. Biasanya pulp juga ditambahkan beberapa jenis komposisi lain jika ingin menghasilkan jenis kertas yang berbeda.  

2. Bambu
Pemanfaatan bambu sebagai bahan baku kertas kebanyakan dilakukan oleh penduduk di kawasan Asia, khususnya China, Jepang, dan Korea. Pasalnya ketiga negara tersebut memiliki produksi bambu yang sangat tinggi. Belum lagi kenyataan bahwa kertas dari bambu menghabiskan biaya yang relatif lebih murah daripada bahan lainnya.

3. Papirus
Pohon papirus tumbuh subur, sehingga banyak dijumpai di kawasan Mesir. Oleh sebab itu kertas Mesir kebanyakan berbahan dasar papirus. Hanya saja untuk menghasilkan kertas berkualitas dibutuhkan jenis papirus yang berkualitas baik pula. Sayangnya jenis ini cukup sulit untuk ditemukan, sehingga harganya cenderung lebih mahal.  

4. Kulit Binatang
Bukan hanya tumbuhan saja yang bisa menjadi bahan baku pembuatan kertas. Binatang juga bisa menjadi alternatif lain yang cukup baik. Dalam hal ini yang digunakan adalah kulit domba, karena mempunyai tekstur kering. Kertas dari bahan baku ini kebanyakan digunakan di kalangan kerajaan.

Proses Pembuatan Kertas
Pada awal sejarah perkembangan kertas, proses pembuatan media tulis ini tidak disebarkan secara umum, karena statusnya sebagai benda mewah. Tetapi saat ini sudah banyak industri kertas yang bisa dijumpai. Proses pembuatannya pun tidak lagi dirahasiakan, bahkan sudah banyak diajarkan khususnya kepada pelajar untuk membuat kertas daur ulang.

Proses pembuatan kertas secara umum harus melalui tiga tahap sebelum akhirnya tampak seperti yang banyak beredar di pasaran. Tahap pertama adalah pembuatan pulp atau bubur kertas, kemudian dilanjutkan proses pembuatan kertas, dan akhirnya tahap finishing.
1. Pembuatan Pulp
Proses ini merupakan tahap awal pembuatan kertas, yaitu mulai dari pemilihan bahan baku sampai akhirnya menghasilkan bubur kertas atau lebih dikenal sebagai pulp. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan pulp.
a. Pohon di Hutan Tanaman Industri yang kayunya dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas ditebang.
b. Kayu pohon tersebut kemudian dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang disebut sebagai log. Log ini harus disimpan terlebih dahulu di penampungan khusus hingga teksturnya agak lunak. Biasanya menghabiskan waktu sekitar tiga bulan.
c. Log yang sunak lunak masuk ke tahap pembuangan kulit atau dikenal sebagai de-barker dengan bantuan mesin.
d. Log kembali dipotong menjadi bagian yang jauh lebih kecil menggunakan mesin chipping. Kurang lebih ukurannya sama dengan chip.
e. Chip dipilah menjadi dua bagian. Chip yang ukurannya sudah memenuhi standar bisa lanjut ke tahap berikutnya dan chip dengan ukuran tidak memenuhi standar akan diproses kembali.
f. Chip dimasak di dalam gester hingga berbentuk bubur dengan metode Chemical Process atau Mechanical Pulping Process. Selama proses ini serat kayu akan terpisah dari adonan bubur kertas tersebut.

2. Pembuatan Kertas
Pulp yang dihasilkan pada tahap sebelumnya masih harus melewati serangkaian proses lagi untuk benar-benar menjadi kertas. Tahap ini banyak memanfaatkan tenaga mesin.
a. Pulp masuk ke tahap pengolahan menggunakan mesin pencetak pada bagian stock preparation. Pada tahap ini pulp ditambahkan berbagai macam komposisi seperti air, zat kimia, zat retensi, pewarna kertas atau dye, serta filter yang mengisi pori pada serat kayu. Hasil akhir tahap ini disebut stock.
b. Stock dibersihkan menggunakan mesin cleaner.
c. Setelah bersih stock dimasukkan ke dalam Headbox yang merupakan tempat terbentuknya lembaran kertas.
d. Tahap pembentukan lembaran kertas juga sekaligus menjadi proses dewatering atau pembuangan air dari stock. Oleh sebab itu mesin Headbox diletakkan di atas Fourdinier Table yang berfungsi membuang air. Hasil akhir dari kedua proses ini adalah kertas basah yang disebut web dengan tingkat kepadatan 20%.
e. Web dimasukkan ke dalam mesin Press Part tepatnya di antara dua roll yang sedang berputar untuk kembali membuang air jika masih ada yang tersisa hingga kepadatan kertas menjadi 50%. Agar proses pembuangan lancar di bagian atas roll diberi tekanan.
f. Web masuk ke dalam tahap pengeringan dengan menggunakan dryer. Ketika sudah masuk tahap ini kadar air yang terkandung di dalam kertas paling banyak sebesar 6%.

3. Finishing
Pada tahap finishing kertas dililitkan pada gulungan besar atau disebut paper roll. Selanjutnya hasil gulungan tersebut kembali dipadatkan dengan menggunakan Rol Logam atau Calendars. Hasil akhir kertas kemudian disesuaikan dengan kebutuhan seperti GSM, kertas buram, ataupun dus.

Jenis Kertas
Adapun untuk jenis-jenis kertas di antaranya,
1. HVS
Kertas hvs memiliki tekstur halus, putih, dan tipis serta memiliki ketebalan mulai 60 gsm, 70 gsm, 80 gsm hingga 100 gsm. Kertas hvs biasnya digunakan seperti pada perkantoran, sekolah sebagai Laporan kerja, tugas sekolah, makalah, dan dapat juga digunakan sebagai media kertas untuk buku.

2. Book Paper
Kertas book paper memiliki tekstur sedikit kasar namun cenderung halus, warna kekuningan, ringan dan tipis. Selain itu memiliki ketebalan mulai dari 55 gsm,70, dan 90 gsm. Untuk kegunaannya yakni untuk Buku yang sifatnya teks saja.

3. Art Paper
Kertas jenis art paper memiliki tekstur halus, putih, licin, serta mengkilap dengan ketebalan sedikit tipis yaitu 120 gsm dan 150 gsm. Kegunaan kertas art paper umunya untuk digunakan seperti brosur, poster, bagian isi majalah, bagian isi company profile, dan bagian-bagian isi buku yang memerlukan gambar.

4. Art Carton
Kertas jenis carton memiliki tekstur halus,putih, licin, mengkilap, dan tebal. Dan mempunyai ketebalan mulai dari 190 gsm, 210 gsm, 230 gsm, 260 gsm, dan 310 gsm. Kegunaan kertas jenis art carton umunya digunakan seperti Kartu nama, Cover Buku, Cover Majalah, Company Profile, Poster, Sertifikat, Box Produk, dan Undangan.

5. Karton BW
Kertas jenis karton bwi memiliki tekstur halus, putih, selain itu memiliki ketebalan 240 gsm. Kegunaan kertas katon bw, umumnya digunakan seperti Sertifikat, Kartu Iuran Bulanan, Map, Undangan dan masih banyak lagi.

6. Jasmine
Kertas jenis jasmin  memiliki tekstur halus, licin, mengkilap, dan ada partikel emas di permukaan kertas. Kertas ini biasa umunya digunakan untuk Undangan dan Kartu Ucapan.

7. Concorde
Kertas concorde memiliki tekstur kasar namun sedikit halus, serta memiliki permukaan timbul seperti membentuk garis. Pada kertas jenis concorde biasanya digunakan seperti Sertifikat, Proposal, Surat Penting, dan masih banyak lagi.

8. Linen Jepang
Kertas jenis linen jepang bersifat yang halus, licin, selain itu memiliki tekstur seperti kain pada permukaan depan. Serat pada kertas jenis linen jepang memiliki ketebalan 240 gsm, dan untuk kegunaannya dapat seperti pembuatan Sertifikat, dan Kartu Nama karena permukaan kertas ini seperti kain.

9. Buffalo
Kertas jenis buffalo memiliki sifat yang halus, licin dan tebal, selain itu memiliki tekstur seperti guratan kayu. Pada kertas jenis buffalo biasanya lebih banyak digunakan seperti cover jilid, dan beberapa untuk map, dan untuk kartu iuran.

10. NCR
Kertas jenis ncr memiliki tekstur yang halus, tipis, dan mempunyai partikel karbon. Kertas jenis ncr biasanya digunakan untuk Nota, Bon, Struk,Faktur, Surat Jalan dan masih banyak lagi.

11. Stiker Cromo
Kertas jenis stiker cromo memiliki tekstur licin, halus, mengkilap, dan terdapat lapisan lem pada bagian permukaan belakang. Jenis kertas stiker cromo biasanya digunakan seperti media promosi yang dapat ditempel pada tempat-tempat tertentu.

12. Stiker Vinyl
Kertas jenis stiker vinyi merupakan jenis kertas hasil sintetis, dengan ciri yang licin, halus, mengkilap, lentur dan terdapat lapisan lem pada permukaan belakang. Jenis kertas vinyi biasanya banyak digunakan pada bagian motor, mobil, helm, dan masih banyak lagi.

Ukuran Kertas
Ukuran Kertas
Ukuran Kertas
Ukuran kertas dengan Seri A, A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10.
Ukuran Kertas
Ukuran Kertas
Manfaat Kertas
Manfaat kertas tidak sebatas pada fungsi dan kegunaannya saja tapi jauh lebih dari itu di antaranya,
1. Sebagai sarana penyalur ilmu pengetahuan yang mana, kertas bisa digunakan untuk menyebarkan berbagai pengetahuan dasar atau teknis lewat buku-buku dan literatur alias media edukasi
2. Alat tulis menulis baik yang digunakan oleh siswa atau perkantoran alias ATK (Alat tulis kantor)
3. Sebagai media untuk mencetak entah itu buku, koran, publikasi, skripsi, novel, komik, majalah, tabloid, selebaran dan lain sebagainya
4. Untuk alat mainan yang terlihat dari wujud origami atau permainan-permainan dasar lain yang berasal dari kertas
5. Alat delegasi individu, kelompok, organisasi sampai perusahaan yang terlihat dari wujud surat-menyurat baik formal, informal, rahasia dan lain sebagainya
6. Bukti transaksi yang terlihat dari nota pembayaran, struk belanja dan lain sebagainya
7. Bukti penghargaan yang terlihat dari Ijazah, piagam, sertifikat, dan lain sebagainya
8. Sebagai sarana pelindung atau pembungkus misalnya kertas kado, makanan dan lain sebagainya
9. Hiasan dinding baik di fasilitas publik atau kamar kos-kosan dengan berbagai bentuk salah satunya wallpaper

Industri Kertas di Indonesia
Indonesia juga sudah mempunyai industri pembuat kertas sendiri, sehingga tidak perlu lagi mengimpor dari luar negeri. Adapun beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kertas di antaranya,
1. PT CMI Sinarmas Pulp & Paper
2. April Group (RAPP)
3. PT Pakerin (Pabrik Kertas Indonesia)
4. PT kertas Basuki Rachmat Indonesia
5. PT Cakrawala Mega Indah
6. PT Indah Kiat Pulp & Paper
7. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
8. PT Pindo Deli Pulp & Paper
9. PT Riau Andalan Pulp & Paper
10. PT Lontas Papyrus Pulp & Paper

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kertas: Pengertian, Sejarah, Bahan Baku, Proses Pembuatan, Jenis, Ukuran, Manfaat, dan Industri Kertas di Indonesia"