Aurora: Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis, dan Dampaknya

Pengertian Aurora
Aurora
Pengertian Aurora
Aurora dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gejala berupa cahaya di langit yang berbentuk berkas, pita, atau tirai, biasanya berwarna merah, hijau, dan ungu. Dari National Geographic, aurora adalah fenomena alam di mana cahaya biru, merah, kuning, hijau dan oranye bersinar dan berubah-ubah di langit.

Aurora (cahaya kutub) merupakan fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles menyebut aurora sebagai chasmata yang berarti “letusan yang terjadi di langit”. Sementara, astronom sekaligus ahli matematika dari Prancis yang bernama P. Gassendi, pada awal abad ke-17 menyebutnya dengan aurora borealis atau “cahaya utara” karena ia hanya mengira peristiwa ini hanya terjadi di wilayah lingkar kutub utara.

Ternyata, di wilayah lingkar kutub selatan juga terjadi fenomena serupa. James Cook, seorang penjelajah dari Inggris ialah orang yang mengamati keajaiban ini di belahan langit selatan dan menamakannya aurora australis atau “cahaya selatan”

Lokasi Terjadinya Aurora
Sinar aurora adalah fenomena yang hanya dapat dilihat di lingkar kutub. Berikut beberapa kota yang dapat menikmati indahnya keajaiban cahaya ini di antaranya,
1. Tromso, Norwegia
2. Yellowknie, Kanada
3. Fairbanks, Alaska
4. Kanherlussuaq, Greenland
5. Steward Island, Selandia Baru

Penyebab Aurora
Sebagai fenomena alam yang indah, aurora dapat terjadinya karena beberapa faktor di antaranya,
1. Sun Spot (Bintik Matahari)
Bintik matahari merupakan area gelap dan dingin di permukaan matahari yang dinamai fotosfer dan termasuk satu di antara fenomena unik matahari. Fotosfer termasuk dari beberapa bagian matahari. Sun Spot ini dapat berukuran sangat besar, sekitar 50.000 kilometer. Adanya Sun Spot tersebut disebabkan interaksi pada medan magnet matahari yang tidak sempurna.

2. Kutub Medan Magnet
Daerah kutub yakni suatu pusat dari medan magnet bumi. Saat partikel yang masuk dan terjebak di Sabuk Van Allen, partikel-partikel tersebut akan terbawa oleh angin menuju kutub medan magnet bumi. Kondisi tersebut yang menjadi alasan fenomena aurora hanya terjadi di kutub.

3. Partikel Proton dan Elektron
Proton dan elektron ialah sebuah unsur-unsur pembentuk atom. Proton posisinya berada di inti atom, sedangkan elektron berada di luar lapisan atom. Proton serta elektron akan dibawa oleh angin surya. Pada lapisan tersebut posisi cahaya aurora terjadi. Itulah alasan mengapa aurora terjadi di tempat yang tinggi.

Proses Terjadinya Aurora
Aurora adalah cahaya yang tercipta dari udara yang disebabkan tumbukan antara atom-atom dan molekul dengan partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari dalam matahari.

Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan hingga lebih dari 500 mil/detik dan terhisap oleh medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan. Warna-warna yang dihasilkan aurora disebabkan adanya benturan partikel dan molekul ataupun atom yang berbeda.

Terjadinya fenomena aurora ini ditentukan oleh angin matahari atau angin surya, yaitu suatu aliran partikel yang keluar dari dalam matahari. Angin matahari menggerakkan sebagian ataupun sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen).

Energi tersebut akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas, kemudian akan bertabrakan dengan berbagai gas. Sehingga menghasilkan warna-warna yang bergerak-gerak di angkasa. Proses terjadinya aurora ini menyebabkan cahaya yang berwarna dari hasil benturan partikel dan atom berbeda.

Jenis Aurora
1. Aurora Borealis
Aurora Borealis adalah jenis aurora yang terjadi di daerah bagian utara, Namanya diambil dari nama Dewi Fajar Roma “Aurora” dan nama Yunani untuk angin utara “Boreas”.

Sebab aurora di Eropa, sering kali terlihat kemerah-merahan selayaknya matahari terbit. Fenomena aurora borealis terjadi di antara bulan September-Oktober dan Maret-April, dan bisa dilihat di daerah antartika di negara seperti Kanada, Alaska, Rusia dan Skandinavia.

2. Aurora Australis
Aurora Australis adalah fenomena aurora yang terjadi di sebelah selatan, di mana penamaannya sesuai dengan negara atau benua yang ada di belahan bumi bagian selatan. Akan tetapi, kadang kala aurora australis juga bisa terlihat di puncak gunung daerah yang beriklim tropis, bahkan aurora australis pernah terlihat di gunung Jaya Wijaya.

Dampak Terjadinya Aurora
Ketika keajaiban aurora terjadi, akan mempengaruhi berbagai komponen di bumi, antara lain:
1. Merusak Satelit
Lapisan elektron yang terbawa oleh angin surya akan menabrak magnetosfer dan benda lain di sekitar atmosfer bumi, termasuk satelit. Pada tahun 1994, dua satelit komunikasi milik Kanada mengalami gangguan akibat tabrakan dengan partikel elektron dari angin surya.

2. Mengganggu GPS
Terjadinya aurora dapat mempengaruhi kinerja frekuensi dan sistem GPS. Tabrakan elektron akan mengakibatkan gangguan GPS seperti yang terjadi pada milik WAAS, salah satu perusahaan asal Amerika Serikat yang mengalami masalah selama 30 jam.

3. Plasma Panas
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Robert dari University of Southampton dalam hipotesisnya menyatakan 2 lobus partikel pada lapisan magnetosfer bumi yang selalu dingin akan menjadi panas ketika terkena efek dari aurora.

4. Mengganggu Jaringan Telekomunikasi
Jaringan komunikasi yang menggunakan sinyal-sinyal elektronik berbasis frekuensi seperti radio, televisi dan internet akan terganggu akibat adanya fenomena ini. Ketika terjadi aurora maka atmosfer akan terbuka sehingga gelombang elektromagnetik telekomunikasi yang seharusnya dipantulkan kembali ke bumi akan keluar ke angkasa.

6. Mengganggu Arus Listrik
Jaringan kelistrikan di bumi akan terganggu jika muncul fenomena cahaya aurora. Ada laporan dari Kanda pada 13 Maret 1989 silam, bahwa badai matahari menyebabkan arus induksi eksesif sehingga beberapa travo terbakar dan memadamkan sumber energi listrik kawasan Quebec, Kanada selama 9 jam.

5. Mitos Aurora
Masyarakat wilayah utara atau selatan bumi juga mengaitkan munculnya cahaya aurora dengan hal-hal klenik dan menjadi firasat buruk. Bangsa Inuit menganggap cahaya langit ini adalah jelmaan dari roh-roh yang tengah bermain di atas langit.

Atas dasar itu, mereka melarang anak-anak untuk bermain di luar rumah saat aurora terjadi. Selain itu, kepercayaan terkait kilatan cahaya langit ini juga dimiliki oleh tradisi Suku Maori dan Aborigin di Australia.

Fakta Unik Aurora
Beberapa hal unik dapat terjadi ketika fenomena aurora muncul di antaranya,
1. Aurora Berpindah ke Sisi Selatan
Apabila intensitas matahari tinggi, maka akan terjadi aurora di kawasan Oklahoma dan Atlanta. Keunikan ini terjadi di sekitar bulan Oktober.

2. Api Dingin
Meski suhu di luar atmosfer dapat mencapai ribuan derajat, namun aurora memiliki suhu yang lebih dingin. Wujud aurora yang seperti api namun memiliki suhu dingin menjadikannya diberi julukan api dingin.

3. Sebaiknya Melihat Aurora Lewat Kamera
Ketika fenomena aurora terjadi, cahaya langit akan berubah-ubah dari redup ke terang dan sebaliknya. Sifat cahaya yang tidak stabil ini tidak begitu aman bagi mata. Oleh sebab itu, sebaiknya nikmatilah keindahan aurora dengan bantuan kamera.

4. Aurora Ada di Planet Lain
Fenomena alami ini tidak hanya terjadi di bumi. Di planet-planet di sistem tata surya kita juga dapat mengalami hal serupa.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Aurora: Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis, dan Dampaknya"