Inflasi Inti: Pengertian, Peran Penting, Faktor yang Mempengaruhi, dan Perbedaannya dengan Inflasi

Pengertian Inflasi Inti
Inflasi Inti
Pengertian Inflasi Inti
Inflasi inti adalah inflasi yang komponen di dalamnya cenderung tetap dan dipengaruhi faktor fundamental. Inflasi inti berpengaruh terhadap semua kenaikan harga barang dan jasa tetapi tidak termasuk biaya dari sektor makanan dan energi.

Ukuran inflasi ini mengecualikan barang-barang dari sektor makanan dan energi  ini karena sektor makanan dan energi dinilai memiliki kenaikan harga yang sangat fluktuatif. Perubahan harga yang fluktuatif akan membuat perhitungan inflasi menjadi kurang akurat.

Selain itu, sektor makanan dan energi juga bergerak paralel. Artinya, kenaikan harga di sektor makanan dan energi berpengaruh terhadap kenaikan harga barang dan jasa lainnya.

Misalnya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berpengaruh terhadap kenaikan berbagai macam harga bahan pokok dan barang-barang lainnya. Ini karena harga BBM berpengaruh terhadap biaya distribusi produk-produk ke berbagai daerah.

Inflasi Inti Menurut Para Ahli
1. Bank Indonesia (BI), inflasi sebagai komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental.
2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods dan administered prices. IHK (Indeks Harga Konsumen) yang mengukur rata-rata perubahan harga dari waktu ke waktu yang konsumen bayar untuk sekeranjang barang dan jasa.

Peran Penting Inflasi Inti
Dalam perhitungan inflasi, mengukur inflasi inti dinilai sangat penting. Hal ini dikarenakan inflasi inti merefleksikan hubungan antara harga barang dan jasa dengan pendapatan konsumen.

Apabila harga barang dan jasa stabil, pendapatan konsumen naik, maka daya beli juga akan naik. Sedangkan, apabila harga barang dan jasa naik, tapi pendapatan konsumen tidak, daya beli akan turun.

Inflasi dapat menyebabkan nilai uang atau pendapatan menurun dibandingkan dengan harga barang dan jasa dasar. Selain itu, apabila portofolio pada investasi dan harga rumah juga mengalami kenaikan, maka akan terjadi inflasi aset. Sehingga hal ini dapat memberikan uang tambahan bagi konsumen untuk dibelanjakan.

Inflasi inti diukur dengan CPI dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE). PCE mewakili harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen di Amerika Serikat  karena inflasi merupakan ukuran tren kenaikan harga. Namun The Federal Reserve lebih memilih PCE daripada CPI.

PCE merupakan metrik penting dalam menentukan inflasi. Namun, PCE inti dan CPI mungkin serupa, karena  keduanya membantu menentukan seberapa besar inflasi dalam perekonomian.

Metode lain untuk menghitung inflasi inti termasuk metode outlier, yang menghilangkan produk yang memiliki perubahan harga terbesar. Inflasi inti dianggap sebagai indikator inflasi jangka panjang yang mendasarinya.

Faktor yang Memengaruhi Inflasi Inti
Menurut Bank Indonesia, terdapat tiga faktor fundamental yang memengaruhi inflasi inti di antaranya,
1. Interaksi dalam permintaan dan penawaran.
2. Lingkungan eksternal yang meliputi nilai tukar, harga komoditi internasional, dan inflasi mitra dagang.
3. Ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.

Perbedaan Inflasi Inti dan Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum, sedangkan inflasi inti yaitu cenderung tetap dan dipengaruhi faktor fundamental.

Inflasi inti berpengaruh terhadap semua kenaikan harga barang dan jasa kecuali dalam sektor makanan dan energi. Jadi, sektor makanan dan energi tidak masuk hitungan dalam inflasi inti

Inflasi inti memiliki peranan penting karena merefleksikan hubungan antara harga barang dan jasa dengan pendapatan konsumen.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Inflasi Inti: Pengertian, Peran Penting, Faktor yang Mempengaruhi, dan Perbedaannya dengan Inflasi"