Nomaden: Pengertian, Ciri, Tahapan, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Nomaden
Nomaden
Pengertian Nomaden
Nomad dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, biasanya pindah pada musim tertentu ke tempat tertentu sesuai dengan keperluan kelompok itu; (hidup) berkelana, tidak menetap.

Kata nomad dari bahasa Yunani nemein atau nomos (menuju ke padang rumput). Istilah nomad ini  berhubungan dengan pastoralisme yang telah memperoleh arti yang lebih luas mengenai berbagai hidup nomaden, mencakup pemburu-pengumpul hingga komunitas keliling lainnya yang cara hidupnya berpindah-pindah.

Masyarakat nomaden sering disebut sebagai pengembara yang melintasi tanah tanpa pola tertentu dengan tujuan untuk memperoleh sumber daya yang tersebar secara tidak merata di wilayah yang luas. Berpindah-pindah merupakan identitas khas budaya mereka sebagai strategi pengelolaan lahan untuk penggunaan dan konservasi yang berkelanjutan.

Pelakunya didefinisikan sebagai anggota suatu bangsa yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain untuk menemukan padang rumput segar bagi hewan dan tidak memiliki tempat tinggal permanen. Orang-orang nomaden mewakili kelompok paling beragam di dunia, mereka biasanya tinggal di daerah terpencil seperti gurun, stepa, tundra, dan hutan.

Ciri Masyarakat Nomaden
Beberapa ciri masyarakat nomaden di antaranya,
1. Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, tidak menetap dalam waktu yang lama.
2. Kehidupannya sangat bergantung dengan kondisi alam di sekitarnya.
3. Belum mengolah dan menghasilkan bahan makanan.
4. Kehidupan masyarakat nomaden bercorak berburu dan mengumpulkan bahan makanan (food gathering).
5. Biasanya mendiami tempat yang dekat dengan sumber mata air karena biasanya di sana terdapat banyak buruan dan menjamin kebutuhan air minum tercukupi.
6. Peralatan dan perkakas kehidupannya masih sangat sederhana, biasanya terbuat dari batu dan kayu.
7. Peralatan hidup untuk berburu dan mempertahankan diri masih sebatas alat yang terbuat dari kayu dan batu.
8. Bahan makanan yang mereka kumpulkan bisa berupa buah-buahan, umbi-umbian, hingga dedaunan.
9. Selain makan tumbuh-tumbuhan, masyarakat nomaden juga makan daging hasil buruan atau ikan hasil tangkapan di sungai.

Pola hidup nomaden lalu berkembang menjadi kehidupan semi-nomaden setelah masyarakat praaksara yang banyak mendiami goa-goa.

Tahapan Nomaden
Selain istilah nomaden yang biasa kita dengar, ada pula istilah “Pastoral Nomads” atau pengembara pastoral yaitu pengembara yang berpindah antar padang rumput.

Pastoralisme nomaden diperkirakan telah berkembang dalam tiga tahap yang menyertai pertumbuhan populasi dan peningkatan kompleksitas organisasi sosial. Karim Sadr mengusulkan tahapan-tahapan berikut di antaranya,
1. Pastoralisme, adalah mixed economy (ekonomi campuran) dengan simbiosis dalam keluarga.
2. Agropastoralisme, adalah ketika simbiosis antara segmen atau klan dalam kelompok etnis.
3. Nomadisme Sejati, adalah ketika simbiosis berada di tingkat regional, umumnya antara populasi nomaden dan pertanian khusus.

Para penggembala tinggal menetap di daerah tertentu, karena mereka bergerak di antara padang rumput permanen, musim panas, musim gugur dan musim dingin (atau musim kemarau dan musim hujan) untuk ternak mereka. Pengembara pindah tergantung pada ketersediaan sumber daya.

Jenis Nomaden
Kelompok-kelompok nomaden terdiri dari tiga jenis di antaranya,
1. Pemburu dan peramu
Pemburu dan meramu merupakan metode paling kuno sepanjang arti sejarah manusia untuk dapat bertahan hidup. Cara mereka bertahan hidup adalah dengan berpindah-pindah mengikuti musim tumbuhan liar dan hewan perburuan.

2. Para gembala hewan ternak
Para penggembala hewan ternak bertahan hidup dengan cara berpindah-pindah bersama dengan hewan peliharaannya dengan tujuan menghindari dari menipisnya persediaan pakan di ladang hingga tidak bisa diperbaiki lagi.

3. Pengembara dan pedagang yang tidak memiliki tempat tinggal tetap
Kaum pengelana umumnya terdapat di daerah-daerah yang telah mengalami industrialisasi, sehingga mereka berpindah tempat ke tempat lain untuk menawarkan barang dagangan di mana pun ia singgah.

Nomaden juga merupakan metode bertahan hidup yang disesuaikan dengan daerah tidak subur seperti stepa, tundra, atau es dan pasir, di mana mobilitas adalah strategi yang paling efisien untuk mengeksploitasi sumber daya yang langka.

Contoh Nomaden
Adapun untuk beberapa contoh-contoh kehidupan manusia yang bersifat nomaden di antaranya,
1. Manusia zaman prasejarah yang hidup berpindah-pindah untuk mencari makan ketika persediaan makanan telah habis
2. Banyak kelompok yang tinggal di tundra adalah penggembala rusa dan semi-nomaden, mengikuti pencarian makanan untuk hewan mereka.
3. Warga Aborigin Australia, Negritos di Asia Tenggara, dan San Afrika secara tradisional berpindah dari kamp ke perkemahan untuk berburu dan mengumpulkan tanaman liar. Beberapa suku di Amerika mengikuti cara hidup ini. Sedangkan penggembala yang nomaden mencari makanan untuk memelihara ternak seperti unta, sapi, kambing, kuda, domba.
4. Pengrajin dan pedagang seperti misalnya pandai besi Lohar dari India, pedagang Romani, wisatawan Skotlandia, wisatawan Irlandia bepergian untuk menemukan dan melayani pelanggan.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Nomaden: Pengertian, Ciri, Tahapan, Jenis, dan Contohnya"