Atomisme: Pengertian, Sejarah, Aliran, Tokoh dan Pemikirannya

Pengertian Atomisme
Atomisme
Pengertian Atomisme
Atomisme adalah teori filsafat yang beranggapan bahwa kenyataan dibentuk oleh bagian-bagian elementer yang tak dapat dibagi yang disebut atom. Pengikut atomisme ini mengajukan teori bahwa dunia alami terdiri dari dua benda yang mendasar, saling berlawanan, dan tidak dapat dibagi -- atom dan kehampaan.

Atom tidak dapat diisi oleh sesuatu pun, atom bergerak di kehampaan menuju klaster yang berbeda-beda (dan klaster-klaster ini membentuk senyawa-senyawa penghambat). Atom adalah kenyataan bendawi terkecil, satuan bangunan yang tidak dapat dimusnahkan (Aristoteles, Metafisika, I, 4, 985 b, 10-15).

Kata atomisme diturunkan dari kata sifat bahasa Yunani, atomos, yang arti harfiahnya adalah tidak dapat dipenggal (a - tomos (tidak dapat dipenggal) -- tomos adalah sekawan dari kata kerja bahasa Yunani temnein (memenggal)).

Atomisme merupakan filsafat alam yang berkembang di beberapa peradaban kuno. Di dalam peradaban Barat, atomisme merujuk pada Leukippos dan muridnya, Democritus dari abad ke-5 SM.

Sejarah Atomisme
Konsep atomisme terbentuk akibat kecelakaan sejarah, yaitu fakta bahwa para kimiawan dan fisikawan sebelum abad ke-19 mengira bahwa partikel tidak dapat dibagi, sehingga dikenali sebagai a-tom tak terpenggal dari tradisi kuno.

Namun, pada abad ke-20 diketahuilah bahwa atom ternyata terdiri dari entitas yang lebih kecil: elektron, neutron, dan proton. Bahkan percobaan tahap lanjut menunjukkan bahwa proton dan neutron terdiri dari beberapa kuark.

Kuark yang dimaksud ini secara empirik belum terbukti memiliki substruktur. Meskipun penamaan ini menjadi kurang relevan, ungkapan "kenyataan bendawi yang tidak dapat dibagi" masih menjadi kalimat sakti di dalam atomisme.

Aliran Atomisme
Alliran atom terbagi menjadi tiga di antaranya,
1. Atomisme Logis
Doktrin atomisme logik Wittgenstein bersandar pada prinsip penguraian (elucidation priciple) di mana realitas dunia dan bahasa diuraikan hingga ke komponen-komponen terkecil.

Wettgenstien menegaskan bahwa logika itu bukan sebuah teori tetapi suatu refleksi tentang dunia. Karena itu logika bersifat transendental dalam arti mendasari kenyataan dunia. Wettgenstein menekankan bahwa logika mengisi dunia dan dunia adalah batas-batasnya.

Jadi dalam logika tidak dapat dikatakan bahwa ini ada didunia dan yang itu tidak ada. Atomisme Logis adalah suatu paham atau ajaran yang berpandangan bahwa bahasa itu dapat dipecah menjadi proposisi-proposisi atomik atau proposisi- proposisi elementer, melalui teknik analisa logis atau analisa bahasa.

Setiap proposisi atomik atau proposisi elementer itu tadi mengacu pada atau mengungkapkan keperiadaan suatu fakta atomik yaitu bagian terkecil dari realitas. Dengan pandangan yang demikian itu, kaum Atomisme Logis bermaksud menunjukkan adanya hubungan yang mutlak antara bahasa dengan realitas.

Dalam konsep atau paham Atomisme Logis, terdapat tiga tokoh utama yang dijadikan sumber kepustakaan bagi para peminat filsafat analitik. Yakni Ludwig Wittgenstein, Bertrand Russel, dan G.E. Moore.

2. Atomisme Mu’tazilah
Abu Huzail’ Allaf adalah filosof mu’tazilah yang pertama dalam dunia keilmuan Islam yang mengungkapkan teori ini. Di dunia Islam atom disebut juz’u la yatajazza’ atau sering dengan istilah jauhar fard.

Jauhar fard didefinisikan oleh Abu  Huzail sebagai partikel automik yang terjatuh, sehingga tak mempunyai sisi dan volume serta tak dapat disatukan atau dipisahkan. Menurut dia segala sesuatu terbentuk dari jauhar fard, segala sesuatu dapat terpecah menjadi partikel-partikel yang sederhana.

Ketika partikel-partikel ini menyatu maka terciptalah sebuah materi, sama halnya ketika mereka terpisah yang terjadi adalah kerusakan dan kehancuran materi itu.

Mu’tazilah berpandangan rasional liberal. Setiap benda mempunyai nature sendiri menimbulkan efek tertentu dan tidak dapat menghasilkan efek lain. Api tidak bisa menghasilkan sesuatu kecuali panas, dan es tidak bias menghasilkan sesuatu kecuali dingin.

3. Atomisme Asy’Ariyah
Menurut Asy’Ariyah atom adalah partikel yang tak mampu lagi dipisahkan secara mutlak baik secara real maupun hipotesis. Perkembangan sains bukan sekedar persoalan kapital melainkan teologis.

Persisnya efek pandangan dari teologi. Teologi merupakan bagian utama dari pandangan dunia (word view) yang melukiskan kaitan antara sang pencipta dan yang dicipta. Teologi atau ilmu kalam yang diajarkan di dunia Islam termasuk di Indonesia adalah aliran Asy’ariyah atau sering disebut sebagai aswaja.

Tokoh Atomiosme
1. Leukippos
Leukippos adalah seorang filsuf yang merintis Mazhab Atomisme. Ia juga merupakan guru dari Demokritos. Di dalam filsafat Atomisme, pemikiran Demokritos lebih dikenal ketimbang Leukippos, meskipun amat sulit membedakan antara pandangan Leukippos dan Demokritos. (Baca Juga: Leukippos. Riwayat Hidup)

Para ahli masa kini menganggap bahwa Leukippos merumuskan garis besar ajaran-ajaran atomisme, lalu Demokritos mengembangkan pemikiran gurunya lebih lanjut.

Pemikiran tentang atom
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemikiran Leukippos dan Demokritos sulit untuk dipisahkan sehingga untuk mengetahui lebih banyak tentang konsep atom kita perlu mempelajari Demokritos. Ada satu catatan dari Simplicius yang berbicara sedikit tentang konsep atom Leukippos.

Menurut Leukippos tiap benda adalah atom. Atom adalah benda yang sangat kecil sehingga tak dapat dibagi-bagi lagi. Karena kecilnya atom itu tidak kelihatan, tetapi tetap ada, tidak hilang dan tidak berubah-ubah. Ia bergerak terus tidak henti-hentinya (Hakim dan Saebani, 2008:168).

2. Demokritos
Demokritos adalah seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme. Ia adalah murid dari Leukippos, pendiri mazhab tersebut. Demokritos mengembangkan pemikiran tentang atom sehingga justru pemikiran Demokritos yang lebih dikenal di dalam sejarah filsafat. (Baca Juga: Demokritos. Riwayat Hidup)

Selain sebagai filsuf, Demokritos juga dikenal menguasai banyak keahlian. Sayangnya, karya-karya Demokritos tidak ada yang tersimpan. Demokritos menulis tentang ilmu alam, astronomi, matematika, sastra, epistemologi, dan etika.

Ada sekitar 300 kutipan tentang pemikiran Demokritos di dalam sumber-sumber kuno. Sebagian besar kutipan-kutipan tersebut berisi tentang etika.

Pemikiran Tentang Atom
Demokritos dan gurunya, Leukippos, berpendapat bahwa atom adalah unsur-unsur yang membentuk realitas. Di sini, mereka setuju dengan ajaran pluralisme Empedokles dan Anaxagoras bahwa realitas terdiri dari banyak unsur, bukan satu.

Akan tetapi, bertentangan dengan Empedokles dan Anaxagoras, Demokritos menganggap bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibagi-bagi lagi. Karena itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa Yunani atomos: a berarti "tidak" dan tomos berarti "terbagi").

Atom-atom tersebut merupakan unsur-unsur terkecil yang membentuk realitas. Ukurannya begitu kecil sehingga mata manusia tidak dapat melihatnya. Selain itu, atom juga tidak memiliki kualitas, seperti panas atau manis.

Hal itu pula yang membedakan dengan konsep zat-zat Empedokles dan benih-benih dari Anaxagoras. Atom-atom tersebut berbeda satu dengan yang lainnya melalui tiga hal: bentuknya(seperti huruf A berbeda dengan huruf N), urutannya (seperti AN berbeda dengan NA), dan posisinya (huruf A berbeda dengan Z dalam urutan abjad).

Dengan demikian, atom memiliki kuantitas belaka, termasuk juga massa. Jumlah atom yang membentuk realitas ini tidak berhingga.

Selain itu, atom juga dipandang sebagai tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, dan tidak berubah. Yang terjadi pada atom adalah gerak. Karena itu, Demokritus menyatakan bahwa "prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan". Jika ada ruang kosong, maka atom-atom itu dapat bergerak.

Demokritus membandingkan gerak atom dengan situasi ketika sinar matahari memasuki kamar yang gelap gulita melalui retak-retak jendela. Di situ akan terlihat bagaimana debu bergerak ke semua jurusan, walaupun tidak ada angin yang menyebabkannya bergerak.

Dengan demikian, tidak diperlukan prinsip lain untuk membuat atom-atom itu bergerak, seperti prinsip "cinta" dan "benci" menurut Empedokles. Adanya ruang kosong sudah cukup membuat atom-atom itu bergerak.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Atomisme: Pengertian, Sejarah, Aliran, Tokoh dan Pemikirannya"