Pengertian Rencana Anggaran Biaya, Fungsi, Poin, dan Cara Membuatnya

Pengertian Rencana Anggaran Biaya atau RAB
Rencana anggaran biaya (RAB)

A. Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya (RAB) atau cost planning adalah perkiraan biaya yang nantinya akan digunakan untuk pelaksanaan suatu kegiatan baik bisnis maupun proyek. Pembuatan RAB ini bertujuan agar biaya dari setiap kegiatan dapat dianggarkan secara baik.

Dengan adanya RAB dapat diketahui total perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam mengerjakan suatu kegiatan baik itu membangun rumah, membangun gedung, penyediaan barang, dan lainnya dari awal hingga selesai. Perencanaan perlu dilakukan untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan sehingga keuangan lebih terarah.

Rencana anggaran sudah meliputi tahap perencanaan, pemilihan material, dan berbagai pembiayaan lainnya seperti upah pekerja dan biaya pengerjaan. Proyek bahkan bisnis atau event yang dijalankan tanpa adanya perencanaan anggaran yang rinci akan menyebabkan pembengkakan biaya.

Hal tersebut dikarenakan pembelian atau pengadaan alat dan bahan serta operasionalnya tidak terkontrol dengan baik sehingga pengeluaran tidak terarah. Ini juga yang membuat proyek atau bisnis sering menghadapi kegagalan karena perencanaan anggaran yang tidak baik.

B. Fungsi Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
RAB berfungsi sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek, mulai dari pemilihan penyedia/ kontraktor yang sesuai, pembelian barang/jasa, sampai pengawasan lelang agar berjalan sesuai dengan rancangan dan kesepakatan awal/kontrak.

Tanpa adanya RAB, sangat mungkin terjadi pembengkakan biaya dikarenakan pembelian bahan bangunan yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan, upah pekerja yang tidak terkontrol, pengadaan peralatan yang tidak tepat, dan berbagai dampak negatif lainnya. Maka membuat RAB merupakan solusi yang terbaik.

C. Poin yang Wajib Ada di Dalam RAB
1. Uraian pekerjaan. Jika pekerjaan konstruksi biasanya terdapat sub jenis pekerjaan misalnya pekerjaan persiapan, galian, urugan dan pekerjaan pondasi beton.
2. Volume pekerjaan (Unit). Jika di dalam pengadaan barang biasanya digunakan satuan unit. Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi kebanyakan dihitung dalam satuan meter persegi (m2), meter kubik (m3), atau unit.
3. Harga satuan. Jika pengadaan barang cukup mengalikan harga satuan dengan unit barang sehingga ditemukan biaya belanja modal. Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi dipisah menjadi dua bagian, yaitu harga jasa atau harga jasa berikut materialnya. Kemudian, kalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.
4. Total upah pekerja. Upah pekerja ini umumnya hanya untuk pekerjaan jasa konstruksi saja, yaitu didapatkan dari biaya per jam x estimasi waktu pekerjaan x total pekerja.
5. Total material.
6. Grand Total, yaitu jumlah harga yang didapatkan dari penjumlahan total upah dengan total material atau perkalian volume dengan total upah.

D. Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Dalam hal ini yang akan diuraikan adalah cara membuat rencana anggaran biaya untuk bisnis konstruksi. RAB tentu saja sangat membantu agar kontraktor mengetahui besaran biaya yang diperlukan dari awal hingga akhir pembuatan rumah yang diinginkan. Melalui RAB, kontraktor bisa melihat dengan jelas dan rinci anggaran yang dibutuhkan.

Secara umum, point yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan anggaran biaya untuk memulai proses konstruksi ada 5. Namun sebelum itu, pilih  perhitungan anggaran terhadap biaya bangunan yang bisa ditentukan dengan sistem luas bangunan dan sistem harga satuan bangunan. Ini bertujuan untuk mengetahui besaran anggaran dan waktu perhitungan anggaran dari proyek konstruksi.
1. Membuat gambar kerja untuk rumah yang memperlihatkan spesifikasi bangunan serta ukuran bangunan termasuk jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Gambar ini yang akan mempermudah pekerjaan arsitek dalam menghitung volume pekerjaan.
2. Menghitung volume pekerjaan dari gambar kerja yang ada dengan membuat daftar harga item pekerjaan yang dilakukan, baik per meter atau per unit.
3. Menentukan harga satuan kerja atau menentukan harga dari bahan dan material yang digunakan dalam proyek. Cek harga bahan di lokasi tersebut dan komunikasikan dengan pelanggan untuk meminimalisasi pembengkakan biaya.
4. Menghitung besaran biaya pengerjaan melalui perkalian antara volume pekerjaan dan harga satuan.
5. Tahap terakhir, melakukan rekapitulasi terhadap pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan. Lakukan rekapitulasi dari setiap poin atau sub pekerjaan untuk mempermudah penjumlahan di akhir. Total biaya dari setiap sub-sub pekerjaan kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan hasil akhir atau total biaya yang diperlukan untuk proses konstruksi.
 

Baca Juga: Pengertian Arsitektur, Unsur, Fungsi, dan Tugasnya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Rencana Anggaran Biaya, Fungsi, Poin, dan Cara Membuatnya"