Pengertian Strategi Komunikasi dan Efektivitasnya
Table of Contents
Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi adalah rencana untuk menyampaikan informasi yang terkait dengan situasi, isu, acara, atau audiens tertentu. Strategi ini dapat digunakan sebagai cetak biru untuk berkomunikasi dengan rekan kerja, pemangku kepentingan, atau publik. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang secara harfiah berarti “seni umum”. Kata strategos bermakna sebagai keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam jangka panjang dengan segala akibatnya atau pemanfaatan sumber daya dan penyebaran informasi yang relatif terbatas terhadap kemungkinan penyadapan informasi oleh para pesaing.
Sedangkan istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari kata communico yang artinya membagi. Komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih dalam proses penyampaian pesan, baik itu berbentuk ide, gagasan, pemikiran dan perasaan agar dapat dipahami dan mendapatkan timbal balik.
Baca Juga: Pengertian Komunikasi Menurut Ahli, Fungsi, Tujuan, Syarat, Unsur, Efek, dan Model
Strategi komunikasi merupakan panduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.
Strategi Komunikasi Menurut Para Ahli
1. Rogers memberi batasan tentang pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.
2. Middleton mendefinisikan strategi komunikasi sebagai kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.
3. Effendy (2003:301): strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya.
Tujuan Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi direncanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, strategi pada umumnya untuk menentukan dan mengkomunikasikan tentang visi dan misi sebuah perusahaan atau lembaga. Adapun tujuan strategi komunikasi di antaranya,
1. Memberitahu (Announcing)
Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi. Oleh karena itu, informasi yang akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.
2. Mendidik ( Educating)
Tujuan strategi komunikasi harus mendidik. Maksudnya adalah dalam setiap informasi dikemas dalam kemasan educating. Contohnya bila kita mengeluarkan informasi tentang acara amal donor darah maka informasi yang kita keluarkan adalah tentang manfaat donor darah.
3. Menyebarkan informasi (Informing)
Salah satu tujuan komunikasi adalah menyebarkan informasi kepada masyarakat atau audien yang menjadi sasaran. Diusahakan informasi yang disebarkan merupakan informasi yang spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan konsumen. Apalagi jika informasi tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan.
4. Memotivasi (Motivating)
Tujuan strategi komunikasi sebagai motivasi maksudnya adalah sebagai seorang komunikan maka harus mengusahakan agar informasi yang di sampaikan memberi motivasi bagi masyarakat.
5. Mendukung pembuatan keputusan (Supporting Decision Making)
Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikatagorisasi, dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuat keputusan.
Komponen Strategi Komunikasi
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell di antaranya,
1. Who? (Siapakah komunikatornya)
2. Says what? (pesan apa yang dinyatakannya)
3. In which channel? (media apa yang digunakannya)
4. To whom? (siapa komunikannya)
5. With what effect? (efek apa yang diharapkan)
Ruang Lingkup Strategi Komunikasi
Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebuah program, maka ia harus mencakup beberapa hal di antaranya,
1. Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan menentukan.
2. Memelihara inisiatif. Strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya komitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa.
3. Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.
4. Fleksibilitas. Strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyangga dan dimensi untuk fleksibilitas dan manuver.
5. Kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi. Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.
6. Kejujuran. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
7. Keamanan. Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi penting organisasi.
R Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam Techniques for Effective Communication menyatakan, tujuan sentral komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
1. To secure understanding (komunikan mengerti akan pesan yang diterimanya)
2. To establish acceptance (penerimaan pesan oleh komunikan itu kemudian dibina)
3. To motivate action (kegiatan dimotivasikan)
Faktor Pendukung Strategi Komunikasi
Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Berikut ini sebagian komponen komunikasi dan faktor pendukung serta penghambat pada setiap komponen tersebut (Effendy,2003:35).
1. Mengenali sasaran komunikasi
2. Faktor situasi dan kondisi
3. Pemilihan media komunikasi
4. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
5. Peranan komunikator dalam komunikasi
6. Daya tarik sumber
7. Kredibilitas sumber
Empat faktor penting yang harus diperhatikan menyusun strategi komunikasi di antaranya,
1. Mengenal khalayak. Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.
2. Menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Awal efektivitas dalam komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.
3. Menetapkan metode, dalam hal ini metode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Menurut cara pelaksanaannya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu, metode redundancy (repetition) dan canalizing. Sedangkan yang kedua menurut bentuk isinya dikenal metode-metode : informatif, persuasif , edukatif , kursif.
4. Pemilihan media komunikasi. Kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan, karena masing-masing medium mempunyai kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat.
Secara umum strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan:
1. Analisis Program/Masalah
2. Analisis Situasi
3. Analisis Khalayak
4. Tujuan Komunikasi
5. Strategi Komunikasi
6. Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media
7. Produksi Dan Uji Coba Media
8. Penggunaan Media
9. Media Monitoring dan Sistem Pengelolaan Informasi
10. Evaluasi dan Analisis Masalah.
Strategi Komunikasi yang Efektif
Penyusunan strategi komunikasi merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi. Dalam tahap menyusun strategi yang paling penting adalah menentukan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat.
Tahap ini menjadi penting karena bisa menentukan hasil dari proses Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
1. Mengetahui mitra bicara (audience).
Sebelum berkomunikasi dengan seseorang komunikator harus tahu siapa yang akan diajak bicara, apakah dengan orang tua, anak-anak, laki-laki, perempuan, atau status sosialnya. Dengan mengetahui audience, seorang komunikator harus cerdik dalam memilih kata - kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi, serta bahasa yang dipakai harus sesuai dan mudah dipahami.
2. Mengetahui tujuan
Tujuan berkomunikasi sangat menentukan cara menyampaikan informasi sehingga komunikasi bersifat pengumuman. Akan tetapi, apabila maksud membeli atau menjual barang, komunikasi akan bersifat negoisasi. Tujuan dalam komunikasi harus diketahui sebelum kita berkomunikasi.
3. Memperhatikan konteks
Konteks bisa berarti keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Konteks sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan. Formalitas dalam konteks tertentu juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang.
4. Mempelajari kultur
Kultur (budaya) atau kebiasaan orang/masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Seperti halnya orang Jawa atau Sunda pada umumnya dikenal dengan kelembutannya dalam bertutur kata. Hal ini tentu tidak berarti bagi orang non-Jawa atau non-Sunda harus seperti bertuturnya orang Jawa atau Sunda, yang penting adalah pelaku komunikasi harus memahami kultur mitra bicaranya sehingga saling pengertian dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi.
5. Memahami bahasa
Bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Dengan memahami bahasa orang lain, berarti berusaha menghargai orang lain. Akan tetapi, memahami bahasa tidak berarti harus memahami semua bahasa yang dipakai oleh mitra bicara. Yang terpenting adalah memahami gaya orang lain berbahasa (bukan gaya bahasa). Untuk memperjelas pesan yang hendak disampaikan dalam berkomunikasi, gunakanlah kalimat-kalimat sederhana dan mudah dipahami.
Dari berbagai sumber yang relevan
Download
Strategi komunikasi merupakan panduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.
Strategi Komunikasi Menurut Para Ahli
1. Rogers memberi batasan tentang pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru. 2. Middleton mendefinisikan strategi komunikasi sebagai kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.
3. Effendy (2003:301): strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya.
Tujuan Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi direncanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, strategi pada umumnya untuk menentukan dan mengkomunikasikan tentang visi dan misi sebuah perusahaan atau lembaga. Adapun tujuan strategi komunikasi di antaranya,1. Memberitahu (Announcing)
Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi. Oleh karena itu, informasi yang akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.
2. Mendidik ( Educating)
Tujuan strategi komunikasi harus mendidik. Maksudnya adalah dalam setiap informasi dikemas dalam kemasan educating. Contohnya bila kita mengeluarkan informasi tentang acara amal donor darah maka informasi yang kita keluarkan adalah tentang manfaat donor darah.
3. Menyebarkan informasi (Informing)
Salah satu tujuan komunikasi adalah menyebarkan informasi kepada masyarakat atau audien yang menjadi sasaran. Diusahakan informasi yang disebarkan merupakan informasi yang spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan konsumen. Apalagi jika informasi tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan.
4. Memotivasi (Motivating)
Tujuan strategi komunikasi sebagai motivasi maksudnya adalah sebagai seorang komunikan maka harus mengusahakan agar informasi yang di sampaikan memberi motivasi bagi masyarakat.
5. Mendukung pembuatan keputusan (Supporting Decision Making)
Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikatagorisasi, dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuat keputusan.
Komponen Strategi Komunikasi
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell di antaranya,1. Who? (Siapakah komunikatornya)
2. Says what? (pesan apa yang dinyatakannya)
3. In which channel? (media apa yang digunakannya)
4. To whom? (siapa komunikannya)
5. With what effect? (efek apa yang diharapkan)
Ruang Lingkup Strategi Komunikasi
Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebuah program, maka ia harus mencakup beberapa hal di antaranya, 1. Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan menentukan.
2. Memelihara inisiatif. Strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya komitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa.
3. Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.
4. Fleksibilitas. Strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyangga dan dimensi untuk fleksibilitas dan manuver.
5. Kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi. Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.
6. Kejujuran. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
7. Keamanan. Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi penting organisasi.
R Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam Techniques for Effective Communication menyatakan, tujuan sentral komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
1. To secure understanding (komunikan mengerti akan pesan yang diterimanya)
2. To establish acceptance (penerimaan pesan oleh komunikan itu kemudian dibina)
3. To motivate action (kegiatan dimotivasikan)
Faktor Pendukung Strategi Komunikasi
Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Berikut ini sebagian komponen komunikasi dan faktor pendukung serta penghambat pada setiap komponen tersebut (Effendy,2003:35). 1. Mengenali sasaran komunikasi
2. Faktor situasi dan kondisi
3. Pemilihan media komunikasi
4. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
5. Peranan komunikator dalam komunikasi
6. Daya tarik sumber
7. Kredibilitas sumber
Empat faktor penting yang harus diperhatikan menyusun strategi komunikasi di antaranya,
1. Mengenal khalayak. Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.
2. Menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Awal efektivitas dalam komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.
3. Menetapkan metode, dalam hal ini metode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Menurut cara pelaksanaannya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu, metode redundancy (repetition) dan canalizing. Sedangkan yang kedua menurut bentuk isinya dikenal metode-metode : informatif, persuasif , edukatif , kursif.
4. Pemilihan media komunikasi. Kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan, karena masing-masing medium mempunyai kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat.
Secara umum strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan:
1. Analisis Program/Masalah
2. Analisis Situasi
3. Analisis Khalayak
4. Tujuan Komunikasi
5. Strategi Komunikasi
6. Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media
7. Produksi Dan Uji Coba Media
8. Penggunaan Media
9. Media Monitoring dan Sistem Pengelolaan Informasi
10. Evaluasi dan Analisis Masalah.
Strategi Komunikasi yang Efektif
Penyusunan strategi komunikasi merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi. Dalam tahap menyusun strategi yang paling penting adalah menentukan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat. Tahap ini menjadi penting karena bisa menentukan hasil dari proses Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
1. Mengetahui mitra bicara (audience).
Sebelum berkomunikasi dengan seseorang komunikator harus tahu siapa yang akan diajak bicara, apakah dengan orang tua, anak-anak, laki-laki, perempuan, atau status sosialnya. Dengan mengetahui audience, seorang komunikator harus cerdik dalam memilih kata - kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi, serta bahasa yang dipakai harus sesuai dan mudah dipahami.
2. Mengetahui tujuan
Tujuan berkomunikasi sangat menentukan cara menyampaikan informasi sehingga komunikasi bersifat pengumuman. Akan tetapi, apabila maksud membeli atau menjual barang, komunikasi akan bersifat negoisasi. Tujuan dalam komunikasi harus diketahui sebelum kita berkomunikasi.
3. Memperhatikan konteks
Konteks bisa berarti keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Konteks sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan. Formalitas dalam konteks tertentu juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang.
4. Mempelajari kultur
Kultur (budaya) atau kebiasaan orang/masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Seperti halnya orang Jawa atau Sunda pada umumnya dikenal dengan kelembutannya dalam bertutur kata. Hal ini tentu tidak berarti bagi orang non-Jawa atau non-Sunda harus seperti bertuturnya orang Jawa atau Sunda, yang penting adalah pelaku komunikasi harus memahami kultur mitra bicaranya sehingga saling pengertian dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi.
5. Memahami bahasa
Bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Dengan memahami bahasa orang lain, berarti berusaha menghargai orang lain. Akan tetapi, memahami bahasa tidak berarti harus memahami semua bahasa yang dipakai oleh mitra bicara. Yang terpenting adalah memahami gaya orang lain berbahasa (bukan gaya bahasa). Untuk memperjelas pesan yang hendak disampaikan dalam berkomunikasi, gunakanlah kalimat-kalimat sederhana dan mudah dipahami.
Dari berbagai sumber yang relevan
Download
Post a Comment