Revolusi Beludru: Sejarah, Penyebab, Kronologi, dan Dampaknya
Table of Contents
Sejarah Revolusi Beludru
Revolusi Beludru atau Revolusi Tenang adalah transisi kekuasaan tanpa kekerasan di wilayah yang saat itu disebut Cekoslovakia. Peristiwa ini terjadi dari tanggal 17 November hingga 28 November 1989 yang bertujuan menentang sistem pemerintahan satu partai. Revolusi Beludru dipimpin oleh Vaclav Havel, yang ingin memperjuangkan sebuah negara yang demokratis.
Penyebab Revolusi Beludru
Awalnya, Cekoslovakia termasuk sebuah negara komunis di Eropa Timur yang berdiri sejak 1918. Masyarakatnya sendiri terdiri dari dua etnis, yaitu Ceko dan Slovakia, yang memiliki perbedaan pendapat terkait arah politik.Slovakia memilih jalan desentralisasi yang artinya pemisahan kekuasaan, sedangkan Ceko menginginkan pemusatan kontrol pemerintahan yang berpusat di kota Praha. Pada akhirnya, upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik Cekoslovakia adalah dengan cara Revolusi Beludru.
Revolusi Beludru terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap partai tunggal yang menguasai politik di wilayah Cekoslovakia sepenuhnya. Adapun partai tunggal yang berkuasa penuh di Cekoslovakia saat itu Partai Komunis Cekoslovakia.
Seiring berjalannya waktu, pemerintahan yang bersifat otoriter Cekoslovakia mengalami kendala melemahnya ekonomi. Pada tahun 1985, Uni Soviet juga membuat Partai Komunis Cekoslovakia melonggarkan pemerintahannya.
Walaupun begitu, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Cekoslovakia masih dirasa kurang memuaskan bagi masyarakatnya.
Melemahnya ekonomi serta tekanan dari masyarakat membuat pemerintah semakin bebal hingga menangkap berbagai aktivis demokrasi, salah satunya yaitu Vaclav Havel.
Kronologi Revolusi Beludru
Puncak Revolusi Beludru terjadi pada akhir 1989, di mana masyarakat Cekoslovakia turun ke jalan untuk menyerukan kebebasan dan menuntut dibebaskannya Vaclav Havel. Pada akhirnya, tuntutan untuk membebaskan Vaclav Havel dikabulkan berkat dukungan masyarakat yang semakin kuat.Namun, perjuangan untuk menjadi negara yang bebas dan demokratis masih terus berlangsung. Mahasiswa menjadi salah satu elemen terdepan dalam gerakan revolusi ini. Usaha tersebut mulai menemui hasil, ditandai dengan runtuhnya Pakta Warsawa yang beranggotakan negara Eropa Timur.
Pakta Warsawa adalah aliansi militer negara-negara Blok Timur bentukan Uni Soviet pada masa Perang Dingin, yang bertujuan menandingi aliansi NATO.
Runtuhnya Pakta Warsawa pun berpengaruh besar terhadap politik dalam negeri Cekoslovakia, di mana Partai Komunis Cekoslovakia mulai meletakkan kekuasaan penuhnya.
Selain itu, pemerintah juga menghapuskan segala pasal-pasal yang memberikan Partai Komunis Cekoslovakia kekuasaan tidak terbatas pada 30 November 1989.
Dampak Revolusi Beludru
Setelah pasal yang memberikan Partai Komunis Cekoslovakia kekuasaan tidak terbatas dihapus, untuk pertama kalinya Cekoslovakia mengadakan pemilihan umum (pemilu). Pemilu ini mengantarkan Vaclav Havel menjadi Presiden Cekoslovakia pada Desember 1989.Namun, empat tahun setelah menjadi Presiden Cekoslovakia, Vaclav Havel harus melihat kenyataan pecahnya negara Cekoslovakia. Revolusi Beludru mengakibatkan pecahnya Cekoslovakia menjadi dua negara, yaitu Ceko dan Slovakia, yang kemudian dikenal dengan sebutan Perpisahan Beludru.
Selain itu, Revolusi Beludru memberi pengaruh hingga ke kancah politik internasional, terutama bagi negara di Eropa Timur. Salah satunya keruntuhan Tembok Berlin yang memisahkan antara Jerman Barat dan Jerman Timur sehingga berujung pada Reunifikasi Jerman.
Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www.kompas.com
https://kumparan.com
Download
Post a Comment