Perang Teluk I: Sejarah, Penyebab, Kronologi, dan Dampaknya
Table of Contents
Sejarah Perang Teluk I
Perang Teluk I adalah bentuk konfrontasi politik dan militer yang melibatkan Irak dan Iran. Perang ini berlangsung pada tahun 1980 hingga 1988 di kawasan Teluk Persia. Oleh karena itu, perang antara Irak dan Iran sering disebut sebagai Perang Teluk I. Penyebab Perang Teluk I
Terjadinya Perang Teluk I antara Irak dan Iran disebabkan oleh adanya masalah yang kompleks dan saling berkaitan antara kedua negara. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang Perang Teluk I di antaranya, 1. Adanya konflik antara etnis Arab (Irak) dan etnis Persia (Iran)
2. Konflik antara mazhab Sunni (Irak) dan Syiah (Iran)
3. Pengaruh konflik sejarah kedinastian besar Islam antara dinasti Umayyah dan Abasiyyah
4. Presiden Irak (Saddam Husein) menentang Revolusi Islam di Iran karena dianggap dapat menyebabkan instabilitas ekonomi dan politik di Irak
5. Sengketa wilayah perbatasan negara antara Irak dan Iran
Kronologi Perang Teluk I
Pada April 1980, Perdana Menteri Irak, Tariq Azis mendapatkan serangan granat. Pada saat itu, sedang berlangsung acara Konferensi Ekonomi Internasional yang diselenggarakan oleh persatuan mahasiswa Asia di Irak.Karena kejadian itu, Irak menganggap bahwa Iran sedang menantang untuk berperang. Saddam Hussein kemudian mengusir ribuan orang Iran dari Irak, serta mengecam Khomeini.
Tidak hanya itu saja, Saddam juga menuntut Iran untuk kembali merundingkan Peranjian Algiers tahun 1975, serta menuntut pengembalian tiga pulau kecil di Selat Hormuz.
Selang 5 bulan kemudian, tepatnya pada 4 September 1980, Iran tiba-tiba saja melancarkan serangan ke beberapa wilayah Irak, seperti desa Khanaqin, Muzayriah, Zurbatiyah, Qata Mandali dan Mustapha dan instalasi minyak Neft Khaneh. Akibat dari serangan ini, puluhan rakyat Irak menjadi korban.
Irak pun tidak tinggal diam. Tidak sampai sebulan, tepatnya pada 22 September 1980 Irak memulai serangan balasan. Irak mulai menghancurkan pusat-pusat persenjataan berat dan juga pelabuhan udara Mehrabad, Teheran, Iran.
Irak berhasil menduduki Pulau Tumb Besar dan Tumb Kecil (wilayah sengketa kedua negara) yang sudah dikuasai oleh Iran selama ratusan tahun. Serangan ini kemudian dianggap sebagai kemenangan Irak. Akan tetapi Iran tidak tinggal diam, Iran kembali melakukan serangan balasan ke wilayah Basra dan Wasit.
Perang ini terus berlanjut, aksi saling balas serang pun tidak bisa dihindari. Hingga akhirnya pada bulan April 1983, Irak menghancurkan sumur minyak di Norwuz yang membawa dampak besar bahkan ke negara-negara tetangganya.
Dampaknya sangat buruk. Sumber daya air di sekitar wilayah Teluk tercemar oleh minyak. Hal ini membuat harga air minum di wilayah ini sangat mahal. Bahkan, harga satu liter air pada saat itu hampir lima kali dari harga standar minyak mentah OPEC.
Beberapa negara yang terkena dampaknya adalah Qatar, Kuwait dan Bahrain. Perang ini terus berlanjut hingga tahun ke delapan.
Dampak Perang Teluk I
Perang Teluk I berakhir ketika Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang berisi tuntutan gencatan senjata antara Irak dan Iran. Pada 17 Juli 1988, Irak dan Iran menyetujui resolusi PBB dan secara resmi Perang Teluk I berakhir.Dalam buku Sejarah Timur TengahJilid I (2012) karya Isawati, Perang Teluk I membawa dampak yang besar bagi aspek sosial, ekonomi dan politik masyarakat internasional di antaranya,
1. Menyebabkan fluktuasi harga minyak dunia
2. Terjadinya krisis politik dan sosial di kawasan Timur Tengah
3. Terganggunya pelayaran internasional di kawasan Teluk Persia
4. Menyebabkan kerugian sekitar 300.000.000.000 Dollar Amerika Serikat
Baca Juga: Perang Teluk II: Sejarah, Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya
Sumber:
https://www.ruangguru.com
https://www.kompas.com
Download
Sumber:
https://www.ruangguru.com
https://www.kompas.com
Download
Post a Comment