Minority Consent: Pengertian, Contoh, dan Keuntungannya

Table of Contents

Pengertian Minority Consent
Pengertian Minority Consent

Minority consent adalah salah satu mekanisme pemecahan masalah konflik sosial di mana kemenangan kelompok mayoritas kemudian dapat diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.

Dengan keadaan tersebut, maka permasalahan konflik sosial dalam masyarakat dapat dihindari. Dzulhizza dan Anatami dalam Jurnal Kajian Ilmiah mengungkapkan bahwa minority consent ini mendorong terjadinya kerukunan antara kelompok mayoritas dan minoritas.

Dalam konteks politik, minority consent merupakan suatu mekanisme demokrasi yang memastikan bahwa suara kelompok minoritas diakui dalam pengambilan keputusan yang akan memengaruhi mereka.

Dalam konteks politik, minoritas dapat menggunakan hak veto mereka untuk mencegah keputusan yang akan merugikan kepentingan mereka. Dalam konteks hukum, minority consent memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak merugikan kepentingan minoritas.

Dengan memberikan hak suara yang sama kepada kelompok minoritas, minority consent membawa keadilan dan kesetaraan dalam pengambilan keputusan.
 
Baca Juga: Pengertian Akomodasi, Karakteristik, Tujuan, dan Bentuknya

Contoh Minority Consent

Contoh minority consent dapat dilihat dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia, seperti pemilihan presiden. Pada masa kampanye, mungkin akan timbul perselisihan antara satu kubu dengan kubu lainnya.

Bukan hanya itu, setiap kubu juga akan melakukan serangan balik guna memenangkan suara rakyat. Nah, usai pemilu, tentu akan ada salah satu kubu yang memenangkan pemilu.

Selesai pelaksanaan pemilihan presiden, pihak yang mendapatkan suara lebih rendah tentu akan menerima kekalahan dan tetap mengambil andil dalam pemerintahan. Dengan begini, kubu yang kalah menerima kekalahannya secara lapang dada.

Keuntungan Minority Consent

Minority consent memungkinkan kelompok minoritas untuk memiliki suara dalam pengambilan keputusan yang akan memengaruhi mereka. Dalam konteks politik, ini memastikan bahwa suara minoritas tidak terabaikan dan kepentingan mereka diakui.

Dalam konteks hukum, minority consent memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak merugikan kepentingan minoritas.
 
Dari berbagai sumber yang relevan
 
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment