Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Proses, Efektivitas, Tujuan, Ciri, Teori, Contoh, dan Perbedaannya dengan Komunikasi Intrapersonal

Pengertian Komunikasi Interpersonal
Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah sebuah pertukaran ide, informasi, pendapat serta perasaan pada dua insan yang berada di lokasi yang sama. Komunikasi interpersonal akan terjadi bila kedua individu terlibat akan proses komunikasi. 

Baca Juga: Pengertian Komunikasi Menurut Ahli, Fungsi, Tujuan, Syarat, Unsur, Efek, dan Model

Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua elemen dari proses komunikasi. Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut. Komunikasi interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal.

Komunikasi interpersonal merupakan kebutuhan dasar pada kelangsungan hidup manusia. Orang-orang melakukan komunikasi antarpribadi tidak hanya di rumah maupun di kantor namun juga ketika mereka berjalan, bekerja, bepergian, membaca koran, berbelanja, ataupun dalam menonton permainan dan film.

Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli
1. Joseph A. Devito (2013), menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan secara verbal maupun nonverbal antara dua orang atau lebih yang saling memengaruhi.
2. R. Wayne Pace, komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Ini memungkinkan komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan komunikan menanggapinya pada saat yang bersamaan.  
3. Deddy Mulyana (2010), komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antarmanusia secara tatap muka yang memungkinkan pesertanya menangkap reaksi orang lain dengan langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.
4. Barnlund Barnlund, komunikasi interpersonal sebagai pertemuan dua orang atau lebih yang terjadi secara spontan dan tidak terstruktur.  
5. Everett M. Rogers, komunikasi interpersonal adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antar beberapa individu.
6. John Stewart dan Gary D’Angelo, Komunikasi interpersonal berpusat pada kualitas komunikasi antarpartisipan. Partisipan berhubungan satu sama lain lebih sebagai person (unik, mampu memilih, mempunyai perasaan, bermanfaat, dan merefleksikan diri sendiri) dari pada sebagai objek atau benda (dapat dipertukarkan, terukur, secara otomatis merespons rancangan dan kurang kesadaran diri).
7. Dean Barnlund, komunikasi interpersonal sebagai orang-orang pada pertemuan tatap muka dalam situasi sosial informal yang melakukan interaksi terfokus lewat pertukaran isyarat verbal dan nonverbal yang saling berbalasan.
8. Agus M. Hardjana, komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat menanggapi secara langsung pula.
9. Tubbs dan Moss (2008), komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan, saling mempengaruhi, hubungan sosial yang baik, juga adanya tindakan nyata sebagai umpan-balik. Komunikasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang timbul pada kelompok yang berkaitan dengan kejenuhan dalam pekerjaan.

Proses Komunikasi Interpersonal
Proses komunikasi interpersonal menurut De Vito di antaranya,
1. Pengirim (Source) dan Penerima (Receiver) Pesan
Dalam komunikasi interpersonal terdapat dua orang maupun lebih yang berkomunikasi. Salah satu orang akan mengirim pesan sementara orang yang lainnya menerima serta menerjemahkan pesan tersebut. Dalam berkomunikasi sendiri ada proses decoding serta encoding.

Decoding merupakan sebuah kegiatan memberi makna pada pesan yang disampaikan. Sementara untuk encoding sendiri adalah sebuah kegiatan memproduksi pesan. Dalam kedua aktivitas tersebut menggambarkan proses sebuah komunikasi interpersonal.

Contoh komunikasi interpersonal encoding adalah ketika berbicara maupun menulis. Sementara untuk decoding dilakukan ketika mendengar serta membaca.
 
2. Message (pesan)
Pesan merupakan sebuah sinyal yang dapat bekerja sebagai stimulus untuk komunikan (receiver). Pesan itu sendiri dapat berbentuk rasa, bau, suara, visual, serta kombinasinya. Pesan ini dapat dilakukan secara tidak sengaja, terencana, serta asal bicara.

Dalam komunikasi interpersonal dapat mengirim serta menerima pesan yang dapat diekspresikan secara verbal maupun non verbal. Pesan nonverbal dapat berupa gestur gerak mulut, tangan, bahkan mata.
 
3. Feedback (umpan balik)
Dalam proses menyampaikan pesan akan menerima proses umpan balik. Feedback merupakan sebuah reaksi yang muncul di saat seseorang menyampaikan pesan. Orang yang menerima pesan ini dapat bisa mendengar serta menulis pada pesan tersebut.
 
4. Kalimat pembuka
Kalimat pembuka ini akan berisi kumpulan informasi yang bisa diberikan dalam sebagai pengantar, sebelum informasi utama. Kalimat pembuka maupun feedforward ini dapat bertujuan untuk meyakinkan untuk orang yang menerima pesan supaya dapat lebih dimengerti.
 
5. Channel atau Media
Pada proses komunikasi ini membutuhkan media untuk bisa menyalurkan pesan sampai ke penerima. Media dalam sebuah komunikasi interpersonal ini sendiri dapat berupa email, telepon, ataupun bertemu secara langsung.
 
6. Noise (hambatan)
Dalam sebuah komunikasi interpersonal terdapat hambatan yang mengganggu. Hambatan ini dapat menghalangi penerima pesan dalam memproses informasi. Orang yang akan menerima pesan ini dapat salah paham.

Contoh hambatan pada komunikasi interpersonal yaitu ketika mati listrik yang dapat menyebabkan saluran komunikasi bisa terhambat.

Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal akan berjalan efektif jikalau dimulai dengan lima kualitas umum di antaranya,
1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas dalam keterbukaan ini akan mengacu pada paling tidak sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
a. Komunikator interpersonal yang bersifat efektif wajib dapat terbuka dengan lawan bicaranya. Hal tersebut tidaklah berarti bahwa kamu harus membukakan seluruh isi riwayat hidupnya.
b. Aspek keterbukaan ini mengarah pada kesediaan komunikator untuk dapat bereaksi secara jujur dengan stimulus yang datang.
c. Aspek ketiga menyangkut pada “kepemilikan” perasaan serta pikiran. Terbuka pada artinya adalah mengakui dalam perasaan serta pikiran yang dilontarkan yaitu milik kita serta kita pula bertanggung jawab atasnya.

2. Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mengartikan empati merupakan sebagai  ”kemampuan seseorang untuk bisa ‘mengetahui’ apa saja yang sedang dialami pada orang lain ketika saat tertentu. Berempati adalah merasakan sesuatu sama seperti orang lain yang mengalaminya.

Baca Juga: Pengertian Empati, Jenis, Manfaat, dan Contohnya
 
3. Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang di mana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Konsepnya dilakukan berdasarkan oleh karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak bisa berlangsung pada suasana yang tidak dapat mendukung.

4. Sikap positif (positiveness)
Kita dapat mengkomunikasikan sikap positif kita pada komunikasi interpersonal dengan dua cara di antaranya,
a. Dengan menyatakan sikap positif kita secara positif bisa mendorong orang menjadi teman berinteraksi. Sikap positif yang mengacu sedikitnya dua aspek dari sebuah komunikasi interpersonal.
b. Perasaan positif untuk situasi komunikasi  ini pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (Equality)
Tidak akan pernah ada dua orang yang bisa benar-benar setara dalam semua hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, dalam komunikasi interpersonal ini akan lebih efektif jika suasananya setara.

Maksudnya, diperlukan pengakuan secara diam-diam bahwa pada kedua pihak sama-sama bernilai atau berharga, serta bahwa masing-masing pihak ini memiliki sebuah hal yang penting untuk bisa disumbangkan.

Tujuan Komunikasi Interpersonal
Terdapat setidaknya 6 tujuan dari komunikasi interpersonal di antaranya,
1. Menemukan diri sendiri
Salah satu yang dapat menjadi sebuah tujuan komunikasi interpersonal yaitu pada menemukan personal maupun pada pribadi. Ketika kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain sehingga kita belajar banyak tentang diri kita maupun pada orang lain.

Komunikasi interpersonal ini juga memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat berbicara tentang apa yang kita sukai, maupun mengenai diri kita. Dengan membahas diri kita dengan orang lain, kita juga memberikan pada sebuah sumber balikan yang akan sangat luar biasa pada perasaan, pikiran, serta dalam tingkah laku kita.
 
2. Menemukan dunia luar
Hanya dengan komunikasi interpersonal yang bisa menjadikan kita memahami lebih banyak tentang diri kita serta juga orang lain yang berkomunikasi dengan kita.
 
3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
Dalam salah satu keinginan orang yang terbesar akan menjadi bentuk pada memelihara sebuah hubungan dengan orang lain.
 
4. Berubah sikap dan tingkah laku
Banyak waktu yang dapat kita dapat dipergunakan untuk bisa mengubah sikap serta dalam tingkah laku orang lain dengan pertemuan dalam interpersonal
 
5. Untuk bermain dan kesenangan
Dalam bermain dalam mencakup semua aktivitas yang bisa mempunyai tujuan utama dalam mencari sebuah kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita dengan waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita serta cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu.
 
6. Untuk membantu
Para ahli psikologi klinis ahli kejiwaan, serta terapi menggunakan teknik komunikasi interpersonal saat kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan para kliennya. Kita semua juga bisa berguna membantu orang lain pada interaksi interpersonal kita di dalam sehari-hari.

Contoh kita dapat untuk menyemangatkan seorang teman ketika mengalami putus cinta.

Ciri Komunikasi Interpersonal
Terdapat lima aspek yang menjadi ciri-ciri dalam komunikasi interpersonal di antaranya,
1. Komunikasi interpersonal ini akan biasa terjadi dengan spontan serta tanpa tujuan terlebih dahulu. Artinya, pada umumnya komunikasi interpersonal ini akan terjadi dengan kebetulan atau tanpa adanya rencana sehingga akan terjadi secara spontan.
2. Komunikasi jenis ini memiliki akibat yang direncanakan juga tidak terencana.
3. Komunikasi interpersonal umumnya akan berlangsung berbalasan. Salah satu yang akan menjadi ciri khas komunikasi interpersonal yaitu adanya timbal balik bergantian pada saling memberi serta menerima informasi antara komunikator dan komunikan yang secara bergantian yang mana akan tercipta suasana dialogis.
4. Komunikasi interpersonal kebanyakan dalam suasana kedekatan maupun cenderung keakraban. Untuk dapat mengarah dalam suasana yang kedekatan, keakraban tentunya pada kedua belah pihak ini, komunikator serta komunikan harus berani untuk membuka hati, serta siap untuk menerima keterbukaan terhadap pihak lain.
5. Komunikasi interpersonal pada tahapannya akan lebih menonjol pendekatan psikologis dibanding dengan sosiologisnya. Hal tersebut karena dalam unsur keakraban maupun kedekatan yang terbatas pada dua maupun dengan paling banyak tiga individu saja yang dapat terlibat. Pada akhirnya faktor-faktor inilah yang bisa mempengaruhi kejiwaan seseorang lebih mudah untuk bisa terungkap pada komunikasi tersebut.

Teori Komunikasi Interpersonal
Berikut beberapa teori teori komunikasi interpersonal yang perlu diketahui di antaranya,
1. Constructivism
Pada teori konstruktivisme ini akan dikenalkan oleh Jesse Delia. Teori ini menyatakan faktor yang melatarbelakangi individu yang berkomunikasi sesuai dengan keinginan mereka dan bagaimana bisa ada komunikator yang jauh lebih sukses dari pada penyampai pesan lainnya.
 
2. Symbolic Interactionism
Teori interaksi simbolisme merupakan sebuah bagian perspektif sosiologi yang dipengaruhi dari banyak ahli teori, seperti George Herbert Mead serta Herbert Blumer. Teori ini memberikan sebuah gambaran terkait pada penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi pada membentuk makna pada individu.

Hal pada ini akan berhubungan dengan pada kemampuan memahami gaya komunikasi yang akan digunakan agar bisa mengemukakan tentang dirinya sendiri, maupun dalam memilih bahasa pada berinteraksi dengan orang lain dengan melalui simbol-simbol untuk bisa membentuk masyarakat.

Pada saat yang sama, berguna juga sebagai mana salah satu kemampuan tentang menerapkan komunikasi dengan sebagai cara saat membangun personal branding.
 
3. Attribution Theory
Attribution theory adalah sebuah teori untuk bisa memahami cara setiap individu untuk menguraikan perilaku diri sendiri dan perilaku orang lain. Karena, manusia cenderung akan termotivasi untuk dapat memahami kepribadian serta menjelaskan pada pola perilakunya. Hal ini menurut teori dari Fritz Heider.
 
4. Fundamental Interpersonal Relationship Orientation Theory
Apakah kita bisa menyadari bisa pada setiap individu akan termotivasi untuk dapat memenuhi inklusi maupun kebutuhan merasa dimiliki? Kemudian pada kontrolnya, yaitu dengan pada kebutuhan membentuk interaksi pada lingkungan sekitar, serta afeksi sebagai kebutuhan ingin disukai, serta menjalin hubungan. Teori ini sudah dikenalkan oleh William Schutz.
 
5. Action Assembly Theory
Pada teori action assembly theory mengarah untuk dapat menjelaskan dari mana pikiran kita berasal, lalu bagaimana kita dapat mengartikan berbagai pemikiran tersebut pada komunikasi verbal serta nonverbal. Action assembly theory ini telah dikenalkan oleh seorang ahli bernama John Green.
 
6. Communication Accommodation Theory
Pada prinsip selain akan menitikberatkan dengan latar belakang serta cara individu memodifikasi perilaku komunikasi dengan situasi tentunya yang akan selalu berbeda. Pada teori ini telah dikembangkan oleh Howard Giles, dkk.
 
7. Social Penetration Theory
Pada teori social penetration theory menggambarkan bagaimana self-disclosure dapat menggerakkan sebuah hubungan maupun proses komunikasi dari superficial ke bagian intim. Ini merupakan sebuah teori pertama yang telah dikenalkan oleh Irving Altman serta Dalmas Taylor tentang bagaimana perubahan pada pola komunikasi yang berdampak pada perubahan sebuah hubungan.
 
Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Muhammad (2004, p. 159-160) mengklasifikasikan sebuah komunikasi interpersonal menjadi,
1. Interaksi intim
Interaksi intim telah termasuk pada komunikasi di antara anggota famili, teman baik, serta orang-orang yang telah memiliki ikatan emosional yang kuat.

Baca Juga: Pengertian Intim, Keintiman, dan Jenisnya
 
2. Percakapan sosial
Percakapan sosial menjadi sebuah interaksi untuk dapat menyenangkan seseorang dengan sederhana. Dalam tipe komunikasi tatap muka ini sangat penting bagi sebuah pengembangan hubungan informal pada organisasi.
 
3. Interogasi atau pemeriksaan
Interaksi yang terjadi pada antara seseorang yang ada dalam kontrol, bisa meminta bahkan juga bisa untuk menuntut sebuah informasi dari yang lain.
 
4. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara komunikasi interpersonal yang mana dua orang terlibat pada percakapan yang berbentuk tanya jawab.

Contoh Komunikasi Interpersonal
Setelah mengetahui pengertiannya, berikut merupakan contoh dari komunikasi interpersonal di antaranya,
1. Percakapan antara dua orang yang saling mengenal dan tidak sengaja bertemu. Percakapan ini berlangsung spontan dan tanpa direncanakan.
2. Dua sahabat yang saling mencurahkan isi hatinya, pertengkaran antartetangga, senda gurau kakak serta adik, perbincangan dosen dan mahasiswa saat bimbingan skripsi, dialog antara dokter serta pasien, dan lain sebagainya.

Perbedaan Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal
Intrapersonal maupun interpersonal merupakan dua bentuk dasar komunikasi manusia. Kedua jenis komunikasi tersebut menyebar pada seluruh aspek kehidupan manusia. Di bawah ini merupakan perbedaan utama antara kedua jenis komunikasi tersebut di antaranya,
1. Komunikasi intrapersonal dapat terjadi bila seseorang berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Serta komunikasi interpersonal merupakan sebuah pertukaran informasi, ide, pendapat ide, bahkan perasaan antara dua orang.
2. Dalam Komunikasi Intrapersonal ini dapat terjadi pada bentuk penginderaan, pemikiran dan bahkan evaluasi pada diri sendiri. Komunikasi interpersonal ini akan terjadi dalam bentuk pertukaran serta pertukaran informasi maupun gagasan antar orang.
3. Pada sebuah komunikasi intrapersonal hanya komunikator lah yang terlibat pada komunikasi intrapersonal. Dan dalam komunikasi Interpersonal ini melibatkan dua orang dalam komunikasi.
4. Komunikasi intrapersonal ini merupakan jenis komunikasi ini tidak memerlukan media apapun. Dan pada komunikasi interpersonal orang perlu menggunakan media verbal maupun nonverbal untuk dapat melakukan komunikasi.
5. Komunikasi intrapersonal pada pertukaran informasi tidak melampaui pada pikiran seseorang. Serta dalam komunikasi antarpribadi di sini, informasi berpindah dari satu pikiran ke pikiran lain.
6. Komunikasi intrapersonal tidak akan terlihat di alam. Dan dalam komunikasi antarpribadi sendiri terlihat.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-interpersonal/
https://umsu.ac.id/komunikasi-interpersonal-pengertian-contoh/

Download

Lihat Juga:

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 3: Identitas Diri, Tindakan Sosial, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Merdeka)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 3: Tindakan Sosial, Interaksi Sosial dan Identitas (Kurikulum Merdeka)

1. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 3. Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.1 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Interaksi Sosial
6. Materi Ringkas Interaksi Sosial

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Proses, Efektivitas, Tujuan, Ciri, Teori, Contoh, dan Perbedaannya dengan Komunikasi Intrapersonal"