Partikularisme: Pengertian, Penyebab, Jenis, Dampak dan Contohnya
Pengertian Partikularisme
Partikularisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus; sukuisme. Orang yang menganut paham tersebut akan memperlakukan keluarga, teman, dan in-groupnya sebaik yang dia bisa, dan membiarkan orang lain mengurus dirinya sendiri (dengan asumsi mereka akan dilindungi in-group mereka sendiri).
Baca Juga: In-Group dan Out-Group
Kecenderungan partikularisme adalah mementingkan pribadi atau kelompok di atas kepentingan bersama. Paham ini muncul dilatarbelakangi oleh berbagai hal yang berhubungan erat dengan aktivitas manusia. Hal yang paling mendasar yang mempengaruhi adalah agama, sosial, budaya, politik, dan lain-lain.
Secara sosiologis, sikap dan pandangan partikularisme ini tentunya cenderung memicu konflik apabila kita hidup di tengah-tengah masyarakat majemuk atau heterogen. Selain itu, partikularisme dapat menghambat integrasi sosial dan nasional.
Baca Juga: Pengertian Integrasi Sosial, Landasan, Syarat, Faktor, Bentuk, dan Manfaatnya
Partikularisme Menurut Para Ahli
1. Craig Stortie, Partikularisme adalah perilaku seorang dalam sebuah situasi tertentu. Seorang yang menganut partikularisme akan mementingkan orang-orang yang ada di dekatnya dan tidak peduli dengan orang lain.
2. Peter Salim, Partikular apabila dilihat dari makna sifat adalah individu, pribadi, khusus, istimewa, luar biasa, pemilih, tertentu, dan sangat hati-hati. Partikular dapat dianggap sebagai kualitas tertentu yang memiliki anggapan lain dari pada yang lain
3. Vivian Ridler, Partikular adalah sesuatu yang menjadi kepemilikan dan tidak bersifat universal. Dalam sudut pandang matematika memiliki makna norma sosial khusus atau faktor dari nomor tertentu.
4. James W Folwer, Partikular ialah sesuatu yang berkaitan dengan waktu di mana bersifat konkret dan lokal.
Faktor Penyebab Partikularisme
1. Ada perbedaan kebudayaan atau adat istiadat.
2. Adanya trauma masa lalu yang berhubungan dengan bentuk interaksinya.
3. Munculnya anggapan bahwa keyakinan yang diterapkan tidak akan mampu diterima masyarakat.
4. Munculnya keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
5. Adanya keinginan untuk mempertahankan kebudayaan yang ada.
6. Ketidakcocokan individu dengan norma yang berlaku.
Baca Juga: Trauma: Pengertian, Gejala, Penyebab, Jenis, dan Cara Menghilangkannya
Jenis Partikularisme
Berdasarkan faktor penyebab tersebut menimbulkan beberapa jenis partikularisme.
1. Sejarah
Terdapat pandangan yang unik dari partikularisme dalam beragama. Masyarakat yang saat ini terbentuk dan ada di sekitar kita merupakan masyarakat yang dipengaruhi oleh masa lalu. Manusia dalam perkembangannya terbentuk dari jalur yang berbeda sesuai dengan keadaan masing-masing individu.
2. Multikultural
Hal ini berkaitan dengan keyakinan yang dimiliki bahwa tidak ada arti budaya yang dapat diakui secara bersama-sama. Budaya hanya berlaku untuk sekelompok orang. Perbedaan berbagai sifat budaya sangat tidak mungkin untuk menjadi satu.
3. Agama (Monoteisme)
Partikularisme ini berkaitan dengan ketuhanan, yang berasal dari dua kata yaitu mono dan theos. Ajaran ini mengajarkan bahwa Tuhan itu hanya satu dan sempurna. Tuhan merupakan pengendali segala hal yang ada di bumi dan langit. Hal yang berkaitan dengan ketuhanan dapat didekati dengan cara ibadah dan berdoa.
Baca Juga: Monotheisme: Pengertian, Sistem Kepercayaan, Sejarah, Aliran, dan Contohnya
Dampak Partikularisme
Adapun untuk beberapa dampak yang dapat dirasakan atau dapat diperhatikan oleh orang lain di antaranya,
1. Terjadinya eksklusivisme
Perasaan yang timbul dari diri seseorang yang merasa dirinya adalah orang yang tidak membutuhkan orang lain. Rasa tersebut yang terlalu besar kadang membuat seseorang merasa istimewa dibanding dengan lain.
Hal ini membuat seseorang menjauh dari kelompok sosial yang dianggap tidak sama dengannya. Akan banyak pembatas antara masyarakat dengan individu yang merasa eksklusif.
Baca Juga: Pengertian Eksklusivisme Sosial
2. Anggapan akan suatu kepentingan kelompok tertentu
Kepentingan kelompok membuat seseorang memilih untuk tidak bersosialisasi dengan lingkungan. Dirinya memilih untuk bersifat tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungannya. Sikap yang timbul ini apabila berlarut-larut akan menimbulkan berbagai jenis kecurigaan.
3. Tidak memiliki rasa empati
Kepedulian yang telah hilang dari dalam diri seseorang tentu saja akan menghilangkan rasa empati yang dimiliki. Rasa empati tidak akan muncul dengan sikap yang bodo amat, bahkan mungkin tidak memperhatikan apa yang terjadi di masyarakat. Orang tersebut hanya memedulikan apa yang terbaik untuk dirinya
Baca Juga: Pengertian Empati, Jenis, Manfaat, dan Contohnya
4. Meningkatkan iman kepada tuhan
Keyakinan dari dalam diri yang tidak dapat diubah oleh pihak mana pun adalah keyakinan bahwa tuhan ada satu. Kewajiban individu untuk meyakini hal tersebut membuat seseorang akan semakin yakin. Apalagi orang yang hanya peduli dengan dirinya sendiri akan lebih mudah meningkatkan iman kepada tuhan.
5. Bersifat egois
Orang yang tidak memiliki kepedulian pasti akan memprioritaskan dirinya. Egoisme merupakan hal yang pasti ada pada setiap keputusan yang diambil. Keuntungan untuk dirinya merupakan salah satu hal yang penting. Partikularisme tidak akan memikirkan dampak yang akan dirasakan oleh orang lain atas tindakannya.
6. Narsisme
Orang yang tidak peduli dengan orang lain sangat mungkin timbul rasa percaya diri yang berlebihan. Percaya diri yang berlebihan membuat seseorang akan membuat seseorang semakin merasa senang akan segala hal yang dilakukan. Bahkan akan semakin tidak peduli dengan lingkungan.
Baca Juga: Narsisisme: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Perbedaannya dengan Narsistik
7. Sombong
Sesuatu yang muncul untuk menampakkan apa yang dimiliki. Segala jenis pencapaian yang dimiliki. Pencapaian ini membuat individu dan kelompok merasa senang dan patut dibanggakan. Partikularisme yang berlebihan akan menimbulkan sikap yang benar-benar menunjukkan kesuksesannya.
Contoh Partikularisme
Beberapa contoh partikularisme yang ada di masyarakat di antaranya,
1. Contoh Partikularisme Politik
Contoh partikularisme politik adalah nepotisme, yaitu praktik memilih atau menunjuk seseorang untuk jabatan tertentu berdasarkan hubungan kekerabatan atau persahabatan tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau kompetensi yang dimiliki.
2. Contoh Partikularisme Ekonomi
Contoh partikularisme ekonomi adalah proteksionisme, yaitu kebijakan yang bertujuan melindungi pasar domestik dari persaingan produk asing dengan cara memberlakukan tarif impor, kuota impor, subsidi ekspor, dan sebagainya.
Baca Juga: Pengertian Subsidi, Bentuk, Jenis, Fungsi, Manfaat, Contoh, dan Dampaknya
3. Contoh Partikularisme Sosial
Contoh partikularisme sosial adalah diskriminasi, yaitu perlakuan yang tidak adil terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan ciri-ciri tertentu, seperti ras, etnis, jenis kelamin, agama, usia, orientasi seksual, dan lain-lain.
Sumber:
https://www.sosiologi79.com/2020/04/pengertian-partikular-dan-sikap.html
https://www.sosiologi79.com/2017/10/materi-sosiologi-kelas-xi-bab-13.html
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-dampak-dari-partikularisme-1zlg0yqsIwc/4
Lihat Juga:
Eksklusivisme: Pengertian, Penyebab, Ciri, Jenis, Contoh, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Baca Juga
Materi Sosiologi SMA
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 1: Kelompok Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 2: Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial (Kurikulum Merdeka)
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
7. Materi Ringkas Kelompok Sosial dan Mobilitas Sosial
Post a Comment