Egoisme: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Egoisme
Pengertian Egoisme
Egoisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain. Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri.

Egoisme berasal dari kata ego, yang artinya persepsi individu tentang dirinya sendiri yang berpengaruh pada tindakannya. Ego merupakan pusat kesadaran, proses alami individu, yang merupakan gabungan antara pemikiran, gagasan, perasaan, memori, dan persepsi sensoris (Raymond Corsini, Psikoterapi Dewasa Ini, 2003).

Jadi, kalau seseorang selalu mengutamakan kepentingan dirinya sendiri disebut orang egois. Menurut psikolog Michele Borba (penulis buku-buku parenting) asal Amerika, orang yang egois biasanya tidak mau menjadi bagian dari sekitarnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu sesuai keinginannya tanpa memedulikan perasaan orang lain.

Seseorang dengan sifat ini kerap bertindak berlebihan dengan caranya, semata-mata untuk menguntungkan diri sendiri, meski harus merugikan orang lain. Sifat egois ini sendiri sebenarnya dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja, beberapa orang mungkin memiliki tingkat egoisme yang tinggi dan berlebihan, yang justru dapat merugikan orang lain.

Ciri Egoisme
Guna membantu mengenal sifat ini, berikut beberapa tanda orang egois yang perlu diketahui di antaranya,
1. Cenderung menyalahkan orang lain
Seseorang yang egois cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi di dalam timnya. Ia tidak melihat upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut atau apa yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain.

2. Sering mendebat orang lain
Tak hanya menyalahkan orang lain, orang yang memiliki egoisme tinggi sering kali menentang pendapat orang lain. Padahal, apa yang ditentang belum tentu salah. Hal inilah yang kerap menimbulkan pertengkaran hingga perpecahan di dalam tim.

3. Sulit menerima kritik orang lain
Suka mengkritik dan mendebat orang lain, tetapi tidak menerima kritik dari orang lain, itulah ciri lainnya dari orang egois. Ia memiliki sejuta alasan untuk mengelak dari tindakan salah yang dilakukannya.

Jika ada rekan kerjanya yang salah, ia akan habis-habisan menyalahkan orang tersebut, tetapi jika ia yang salah, ia akan berdalih bahwa dirinya sedang punya masalah tidur, belum makan, atau sebagainya.

Orang dengan sifat ini meyakini bahwa kritikan yang ditujukan padanya hanya sebagai cara untuk menjatuhkannya. Karena itulah, ia tidak mau menghadapi kritikan dari orang lain dan berpikir bahwa semua kritikan yang tertuju padanya harus ditangkis.

4. Takut gagal
Orang dengan egoisme tinggi umumnya tidak berani ambil risiko atau keluar dari zona nyamannya karena takut gagal dan takut ditertawakan. Ini dilakukan karena ia berpikir bahwa ada orang lain di luar sana yang akan terus menghakimi apa yang dilakukannya.

5. Sulit meminta maaf
Seseorang yang egois tidak pernah merasa salah atas tindakan yang dilakukannya, karena itu ia tidak pernah meminta maaf. Ini terkait dengan ciri lainnya yang sering menyalahkan orang lain atas kekurangan yang terjadi.

Jika orang lain salah, ia bisa menyimpan dendam hingga orang tersebut meminta maaf. Namun, jika ia yang salah, ia percaya bahwa orang lain harus menerimanya begitu saja.

6. Mudah frustrasi dan tidak sabar
Seseorang dengan sifat ini berpikir bahwa dirinya lebih cerdas dan cepat dalam menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, ia bisa menjadi frustrasi dan tidak sabar jika orang lain mengerjakan tugas lebih lama dibandingkan dirinya, meski perbedaan waktu tersebut hanya sedikit.

Ia pun cenderung hanya mengeluhkan tentang lambatnya waktu yang dibutuhkan orang lain untuk mengerjakan tugas dibandingkan harus membantu orang tersebut.

7. Tidak mau berbagi
Parahnya, orang yang memiliki sifat egois sering tidak mau berbagi, memberi, atau bertukar pikiran. Ia menyimpan banyak informasi untuk dirinya sendiri, karena ia berpikir dirinya berada di dalam lingkungan yang kompetitif.

Cara agar tidak jadi orang egois
Sikap egois yang berlebihan akan membawa dampak negatif sehingga tidak ada salahnya menurunkan kadar keegoisan di dalam diri Anda sendiri. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba di antaranya,
1. Jangan emosi
Jangan membuat keputusan saat Anda tengah emosi atau tengah berada dalam tekanan. Menjalankan keseharian dengan pola hidup yang lebih pelan dapat menyegarkan pikiran sehingga Anda lebih bijak.

2. Bersosialisasi
Hidup ini bukan hanya tentang Anda, namun ada juga tujuan sosial yang merupakan konsensus bersama. Ulurkan tangan untuk membantu orang lain, dan sebaliknya biarkan orang lain membantu Anda jika Anda membutuhkannya.

3. Ambil risiko
Jangan merasa puas dengan pencapaian yang Anda dapatkan saat ini. Mulailah ambil risiko dan tantang diri Anda sendiri untuk melakukan hal-hal baru agar pola pikir juga lebih terbuka.

Kadang kala, menjadi egois adalah pilihan yang tepat, terutama bagi orang-orang altruis alias berjiwa sosial dan membutuhkan ‘me-time’ untuk menyeimbangkan kesehatan mental.

Meski begitu, Anda tetap harus mengetahui saat yang paling tepat untuk bisa sedikit egois tanpa harus mengganggu kepentingan bersama. Bedakan antara selfishness dengan self-care.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Egoisme
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/egoisme/

Download

Baca Juga:

Materi Sosiologi SMA

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 3: Identitas Diri, Tindakan Sosial, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Merdeka)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 3: Tindakan Sosial, Interaksi Sosial dan Identitas (Kurikulum Merdeka)

1. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 3. Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.1 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Interaksi Sosial
6. Materi Ringkas Interaksi Sosial

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Egoisme: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengatasinya"