Pergerakan Nasional: Pengertian, Sejarah, Contoh Organisasi Pergerakan Nasional

Pengertian Pergerakan Nasional
Pergerakan Nasional
Pengertian Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional adalah istilah yang digunakan dalam kurun waktu 1908-1945 dalam fase sejarah Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. 1908 dijadikan sebagai awal pergerakan nasional karena pada masa tersebut perjuangan yang dilakukan rakyat masuk dalam kategori bervisi nasional. Pergerakan yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah sebelum tahun ini, masih bersifat kedaerahan. Kemudian di 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional.

Istilah pergerakan nasional juga digunakan untuk melukiskan proses perjuangan bangsa Indonesia dalam fase mempertahankan kemerdekaan. Pergerakan masa ini untuk membendung hasrat kaum koloni yang ingin kembali merebut kekuasaan Indonesia. Dalam buku Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan (2004) karya Sudiyo, pergerakan nasional adalah menunjukkan sifat yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan.

Sejarah Pergerakan Nasional
Sejarah pergerakan nasional dengan tujuan mempersatukan rakyat dalam visi nasional dimulai pada tahun 1908. Sebelumnya, terdapat pergerakan yang bersifat kedaerahan atau kelompok tertentu. Perjuangan rakyat sebelum tahun 1908 bercirikan perlawanan atau perjuangan lokal yang menggantungkan pada tokoh kharismatik sehingga tujuannya sendiri tidak jelas.

Barulah pada tahun 1900, pergerakan nasional dimulai yang dicetuskan oleh perjuangan rakyat yang bersifat nasional dan diplomasi. Hal ini membuat pergerakan nasional ditandai dengan kehadiran organisasi yang lebih modern dan menanggalkan sifat kedaerahan.

Perubahan ini terjadi sejak kemunculan organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 hingga masa menjelang kemerdekaan Indonesia. Awalnya, organisasi ini berbasis pendidikan mengingat pendirinya yakni dr. Wahidin Soedirohoesodo dan dr. Soetomo adalah kalangan terpelajar yang bermaksud mensosialisasikan pendidikan.

Dalam perkembangannya, organisasi ini memiliki tujuan nasional yakni menjamin kehidupan bangsa yang terhormat sehingga fokusnya tidak lagi pada pendidikan tapi juga melebar pada sisi pengajaran, budaya, dan sosial. Kehadiran organisasi Budi Utomo adalah cikal bakal dari hari Kebangkitan Nasional yang merupakan hari lahir organisasi tersebut.

Contoh Organisasi Pergerakan Nasional
1. Budi Utomo
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan nasional yang muncul akibat kondisi kehidupan yang sangat memprihatinkan sejak diberlakukannya politik etis karena penduduk pribumi sudah bisa mengenyam pendidikan, namun masih terhalang dana. Itulah yang membuat dr. Wahidin Sudirohusodo berusaha mengumpulkan dana dengan cara propaganda keliling Pulau Jawa.

Ide itu kemudian diterima oleh dr. Sutomo yang saat itu sedang belajar di Stovia dan akhirnya pada 20 Mei 1908 ia dan rekan-rekannya mendirikan organisasi di Jakarta bernama Budi Utomo.

Hari itu kemudian kita peringati sekarang sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kemunculan organisasi ini kemudian mengakibatkan respons dan reaksi dari Belanda.  Ada yang kurang setuju dari golongan priyayi, namun para bupati ternyata sangat mendukung organisasi Budi Utomo.

2. Sarekat Islam
Sarekat Islam (SI) adalah perkumpulan para pedagang yang sebelumnya diberi nama Sarekat Dagang Islam yang dipelopori oleh K.H. Samanhudi yang merupakan seorang pengusaha batik dari kampung Lawean (Kolo).

Latar belakang munculnya organisasi ini diawali karena ingin mengimbangi agar persaingan dapat diatasi saat menghadapi pedagang asing. Namun pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam ini berubah menjadi Sarekat Islam di bawah kepemimpinan H.O.S Cokroaminoto yang beranggotakan semua kalangan masyarakat yang beragama Islam. Dari sinilah kemudian organisasi ini mulai fokus pada masalah-masalah keagamaan.

Tujuan organisasi Sarekat Islam adalah mengembangkan ekonomi Islam seperti yang dikemukakan oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Organisasi ini pun semakin berkembang dan membuat Belanda khawatir karena dianggap membahayakan kedudukan pemerintah belanda.

3. Indische Partij
Indische Partij adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh Ernest Eugene Francois Douwes Dekker atau dikenal juga dengan nama Dr. Danudirja Setiabudi, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau populer kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Pendiri organisasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai yang pada 25 Desember 191 membuat Indische Partij di Bandung. Organisasi ini memiliki keistimewaan karena menjadi organisasi yang memiliki usia pendek namun anggaran dasarnya dijadikan sebagai peletak dasar politik Indonesia dengan status organisasi campuran antara orang asing dan pribumi.

Karena tujuan dan prinsipnya yang sangat radikal menginginkan Indonesia merdeka, maka organisasi ini ditentang oleh pemerintah Belanda. Akhirnya pada 4 Maret 1913 organisasi ini ditutup dan dianggap sebagai organisasi yang terlarang.

4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia adalah organisasi pergerakan nasional yang awalnya didirikan dengan nama Indische Vereeniging oleh Belanda pada tahun 1908 yakni Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Namun pada tahun 1923, organisasi ini justru berjuang dari jauh untuk mempelopori kemerdekaan untuk Indonesia saat itu.

Selanjutnya pada tahun 1925 organisasi ini berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia yang menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia Belanda. Tokoh yang terlibat dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.

5. Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)
Indische Social democratische Vereeniging (ISDV) adalah organisasi yang berdiri pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet yang merupakan anggota dari Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda. ISDV merupakan organisasi yang menganut paham marxisme. ISDV inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Partai Komunis Indonesia pada Desember 1920.

Tujuan ISDV adalah membawa sosialisme di masyarakat Bumiputra yang tidak hanya didapat oleh kepala anggota yang berasal dari Eropa. Organisasi ini juga menyebarkan paham sosial demokrat ke masyarakat Hindia saat ini Indonesia. Populernya ideologi kapitalisme dan liberalisme juga di Indonesia juga dipelopori oleh ISDV.

6. Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah organisasi bentukan Ir. Soekarno pada 4 Juli 192 yang bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Kemudian setelah kongres 1928, keanggotaan PNI semakin meningkat. Hal inilah yang membuat pemerintah Belanda khawatir. Akhirnya empat tokoh PNI, yakni Soekarno, Gatot Mangkoepradja, Maskoen, dan Supradinata ditangkap dan dihukum oleh pengadilan Bandung pada 29 Desember 1929.

Tujuan utama PNI adalah keinginan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun berkat tertangkapnya Soekarno membuat seluruh pengikut nasionalis takut bertindak dan berangsur membubarkan diri.

7. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi pergerakan nasional yang berakar pada keagamaan yang didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan. Tujuan dari organisasi ini adalah tanggapan atas saran Budi Utomo untuk memberi pelajaran agama kepada anggotanya, sehingga membuat kelompok Muhammadiyah menjadi organisasi agama yang modern. Organisasi ini mulai bergerak dengan mendirikan sekolah agama yang modern, panti asuhan, panti jompo, dan fakir miskin, sampai balai pengobatan dan rumah sakit.

Proses panjang serta berliku dari organisasi Muhammadiyah juga diceritakan dalam buku karya Agus Purwanto dkk dengan judul Becoming Muhammadiyah. Muhammadiyah memiliki peran penting dalam mempersiapkan perlawanan terhadap dominasi asing dan pengaruh Belanda. Organisasi ini juga efektif meningkatkan pendidikan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.

8. Gerakan Pemuda Seluruh Indonesia
Gerakan Pemuda Seluruh Indonesia adalah organisasi yang muncul berkat titik terang pengaruh adanya Budi Utomo yang membawa dampak bagi seluruh pemuda yang ada di Indonesia. Tahun 1914 kemudian berdiri perkumpulan Pasundan dengan tujuan mempertinggi derajat kesopanan, kecerdasan, dan memperluas kesempatan kerja. Selanjutnya pada 16 Agustus 1927 dibentuklah organisasi Persatuan Minahasa di bawah pimpinan dr. Tumbelaka dan Sam ratulangi.

Akibat Adanya kesalahpahaman, kemudian berdiri pula Sarekat Celebes. Berkat semangat pemuda bangsa Indonesia Saat itu membuat banyak organisasi pemuda muncul, mulai dari Sarekat Madura, Perserikatan Timor, dan Sarekat Sumatra. Organisasi Pemuda di Seluruh Indonesia ini berkembang berkat terbentuknya perkumpulan pemuda kedaerahan.

9. Organisasi Kepanduan
Lahir pula organisasi perkumpulan kepanduan, selain organisasi pemuda yang berupa lanjutan dari induk organisasi-organisasi asalnya. Organisasi ini awalnya hanya menghimpun kelompok pemuda yang gemar olahraga saja.

Organisasi yang pertama kali lahir adalah Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) pada tahun 1916 di Solo. Setelah itu lahir pula organisasi bernama Neda Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1917 di kalangan anak-anak keturunan Eropa dengan. Selanjutnya, setelah tahun  1920, organisasi kepanduan ini semakin berkembang yang mengikuti perkembangan paham nasionalisme.

10. Taman Siswa
Taman Siswa adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922 yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan secara kultural yang diselenggarakan dengan baik.

Taman siswa menjadi tonggak penataan pengembangan pendidikan nasional untuk sampai seperti saat ini. Organisasi ini dijalankan dengan demokratis dan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia. Organisasi ini pulalah yang meningkatkan kesadaran peran pendidikan nasional penting untuk mencapai kemerdekaan.

Taman siswa sempat mengancam pemerintah Belanda karena pencegahan terhadap jalannya pendidikan menjadi terbatas. Sejak saat itulah Taman siswa dianggap sebagai sekolah liar dan dibatasi pergerakannya.

11. Partai Komunis Indonesia
Partai Komunis Indonesia adalah organisasi yang muncul akibat pecahnya organisasi Sarekat Islam. Hadirnya golongan revolusioner ini membentuk SI merah menjadi berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran sosialis di Indonesia.

Organisasi ini diketuai oleh Semaun pada Desember 1920. Hingga kemudian pada 13 November 1926 partai ini melakukan pemberontakan di Jawa dan Sumatera, namun tetap bisa dikalahkan oleh Kolonial Belanda.

Bersamaan dengan munculnya PKI ini juga lahir Marxisme Belanda di bawah pimpinan Sneevliet. Pergerakan politik partai ini adalah organisasi politik yang radikal, sehingga keberadaannya dilarang oleh pemerintah Belanda. Namun Semaun, Darsono, dan Alin tetap diam-diam menjalankan aktivitas politik organisasi ini.

12. Partai Indonesia (Partindo)
Partai Indonesia lahir karena Partai Nasional Indonesia (PNI) telah menjadi partai terlarang, sehingga tokoh-tokoh nasionalis membentuk panitia untuk membentuk partai baru. Pada 1 Mei 1931, di bawah kepemimpinan Sartono lahirlah perkumpulan baru yang bernama Partai Indonesia. Organisasi ini berharap agar pengikut PNI dulu ikut bergabung kembali.

Tujuan organisasi ini adalah mencapai kemerdekaan Indonesia. Setelah Soekarno bergabung dalam organisasi ini, pengikut Partindo pun semakin berkembang. Hal tersebut rupanya membuat pemerintah Belanda kembali was-was, hingga akhirnya Soekarno kembali ditangkap dan dibuang ke Ende pada 1 Agustus 1933.

13. Gerakan Wanita
Gerakan Wanita dipelopori oleh R.A Kartini yang ikut serta berjuang merebut kemerdekaan. Idealisme organisasi ini kemudian dikenal dengan Emansipasi wanita yang tumbuh dari lingkungan kebangsawanan Kartini.

Dari sinilah Kartini mulai merealisasikan ilmu yang ia pelajari dari barat untuk memajukan pendidikan bagi kaum wanita. Maka muncullah pergerakan dari kaum wanita Indonesia.

Selain itu ada pula sekolah keutamaan Istri yang diselenggarakan oleh Raden Dewi Sartika di daerah Pasundan dan berdiri pula organisasi kewanitaan bernama Sopa Tresna di Yogyakarta.

Gerakan wanita ini kemudian semakin masif dan banyak bermunculan, seperti Aisyiyah dari organisasi Muhammadiyah, Organisasi Kautamaan Istri Minangkabau di Sumatera, dan organisasi De Gorontalo Sche Mohammedaansche Vrouwen Vereeniging di Minahasa yang menjadi tonggak lahirnya organisasi wanita yang membantu gerakan kebangkitan nasional.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pergerakan Nasional: Pengertian, Sejarah, Contoh Organisasi Pergerakan Nasional"