Elastisitas Silang: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Pengertian Elastisitas Silang Cross Price Elasticity
Elastisitas Silang Cross Price Elasticity
Pengertian Elastisitas Silang
Elastisitas Silang (cross price elasticity) atau elastisitas harga silang adalah tingkat perubahan respons yang merujuk pada permintaan suatu barang (X) akibat perubahan harga barang lain yang mendukungnya (Y); seperti barang substitusi (pengganti) atau pelengkap. Konsep elastisitas silang digunakan untuk menemukan hubungan antara dua barang ketika salah satunya mengalami perubahan harga.

Bisnis dan organisasi umumnya mengandalkan formula cross price elasticity untuk menghitung rasio ini agar lebih memahami pasar yang mereka layani. Dengan cross price elasticity (XED) = (% perubahan permintaan produk A) / (% perubahan harga produk B), Anda dapat mengevaluasi hubungan antara jumlah permintaan dan harga jual.

Jenis Elastisitas Silang
Ada tiga jenis elastisitas harga silang di antaranya,
1. Pengganti
Pengganti elastisitas harga silang mengacu pada produk dan layanan yang berbeda tetapi memenuhi kebutuhan pelanggan yang serupa. Misalnya, jika jumlah permintaan produk “A” meningkat karena kenaikan harga produk “B”, ini menunjukkan bahwa pasar pelanggan sekarang mengonsumsi produk “A” daripada produk “B”.

Efek ini menciptakan skenario substitusi dalam elastisitas harga silang, yang menghasilkan nilai lebih besar dari nol saat Anda menghitung XED menggunakan rumus.

Ini juga dikenal sebagai positive cross price elasticity yaitu ketika formula menghasilkan hasil yang lebih besar dari 0. Artinya ketika harga produk A meningkat, permintaan produk B juga meningkat.

Misalnya, McDonald’s dapat menaikkan harga produknya sebesar 20 persen. Pada gilirannya, pelanggan akan lebih memilih untuk pergi ke Burger King karena mereka mungkin menawarkan makanan yang lebih murah. Akibatnya, Burger King melihat peningkatan permintaan sebesar 10 persen. Ini akan menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara keduanya.

2. Pelengkap
Di sisi berlawanan dari barang substitusi adalah pelengkap dalam elastisitas harga silang. Sebagai contoh, asumsikan kuantitas permintaan pelanggan atas produk X menurun sebagai respons terhadap kenaikan harga produk Y.

Skenario ini menunjukkan bahwa karena harga baru produk X yang lebih tinggi, pelanggan mengurangi permintaan mereka untuk produk Y karena mengonsumsi produk ini bersama-sama menjadi lebih mahal.

Perilaku konsumen ini juga dapat menunjukkan persepsi bahwa produk X dan Y saling melengkapi dan lebih memuaskan secara bersama-sama. Elastisitas harga silang dari komplemen menghasilkan nilai kurang dari nol saat menggunakan rumus.

Jenis ini juga dikenal dengan positive cross price elasticity yang terjadi ketika formula menghasilkan hasil yang kurang dari 0. Artinya ketika harga produk X naik, permintaan produk Y menurun.

Dengan kata lain, konsumen melihat kenaikan harga satu produk dan sebenarnya membeli lebih sedikit produk lainnya. Ini juga dikenal sebagai Barang Pelengkap.

Barang Pelengkap mungkin sesuatu seperti iPhone dan casing iPhone. Intinya, konsumen tidak akan membeli casing iPhone tanpa membeli iPhone terlebih dahulu. Jadi barang komplementer bergantung pada permintaan orang lain.

Ketika harga iPhone naik, permintaannya kemungkinan akan turun. Pada saat yang sama, jika lebih sedikit orang yang membeli iPhone, akan ada lebih sedikit orang yang membeli casing iPhone.

3. Penawaran yang tidak terkait
Produk dan layanan yang tidak terkait mencakup penawaran yang tampaknya tidak memiliki hubungan antara perubahan harga jual dan jumlah permintaan produk. Ini berarti bahwa perubahan harga dalam satu produk tidak mempengaruhi jumlah permintaan pelanggan terhadap produk lain.

Bila menggunakan rumus elastisitas harga silang, hasil nol selalu menunjukkan elastisitas harga yang tidak berhubungan.

Biasa juga disebut unrelated cross price elasticity dan terjadi ketika formula menghasilkan hasil persis 0. Ini berarti bahwa harga produk X dapat naik 100 persen, tetapi tidak berpengaruh terhadap permintaan produk Y.

Ketika membandingkan kedua produk, mereka tidak memiliki hubungan. Misalnya, kita dapat membandingkan dua produk acak: susu dan iPhone. Jika harga susu naik 10 persen, itu tidak akan berdampak pada jumlah iPhone yang terjual.

Rumus Elastisitas Silang
Rumus untuk mencari elastisitas silang atau cross price elasticity of demand (XED):
(% perubahan permintaan produk X) : (% perubahan harga jual produk Y)

Rumus elastisitas silang digunakan oleh pebisnis untuk mempelajari dan memahami pasar konsumen yang dilayaninya.

Sehingga, pebisnis tersebut dapat menganalisis para pesaingnya, mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang berpotensi terjadi, serta mengembangkan strategi pemasaran baru yang dapat meningkatkan jangkauan pasar.

Cara Menghitung Elastisitas Silang
Terdapat beberapa tahapan yang merupakan cara menghitung elastisitas silang produk X dan Y di antaranya,
1. Carilah Persentase Perubahan Jumlah Permintaan Produk X
Gunakan rumus mencari persentase (%) perubahan permintaan produk X seperti ini:
(jumlah produk baru – jumlah produk lama) : jumlah produk lama x 100%

Misalnya, produk lama di Toko Biru berjumlah 8.500 barang. Pada saat itu, di toko tersebut juga memiliki  produk baru dengan jumlah 12.000 barang.

Maka, persentase perubahan jumlah permintaan produk X adalah:
= (12.000 – 8.500) : 5.500 x 100%
= 3.500 : 5.500 x 100%
= 0,64 x 100%
= 64%

Dengan demikian, kita mengetahui bahwa permintaan produk baru di Toko Biru naik sebesar 64%.

2. Hitunglah Persentase Perubahan Harga Jual Barang Y
Gunakan rumus di bawah ini untuk mencari persentase (%) perubahan harga produk Y:
(harga jual baru – harga jual lama) : harga jual lama x 100%

Harga jual produk lama di Toko Biru dulunya adalah Rp 24.000. Sekarang harga produk tersebut mempunyai harga jual baru yaitu Rp 32.000. Maka, persentase perubahan harga jual tersebut adalah:
= (32.000 – 24.000) : 24.000 x 100%
= 8.000 : 24.000 x 100%
= 0,33 x 100%
= 33%

Sehingga, kita mendapati bahwa persentase perubahan harga jual produk Y meningkat sebesar 33%.

3. Masukkan Persentase-persentase yang Didapat ke dalam Rumus Elastisitas Silang (XED)
Sebelumnya, kita telah mendapatkan persentase perubahan permintaan produk X sebesar 64% dan persentase perubahan harga jual produk Y. Sekarang, kita masukkan ke dalam rumus elastisitas silang:
= (% perubahan permintaan produk X) : (% perubahan harga jual produk Y)
= 64% : 33%
= 1,93

Hasil elastisitas silang menunjukkan jumlah positif, yakni lebih besar dari nol (EXY > 0). Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk X dan Y merupakan barang pengganti atau substitusi satu sama lainnya.

4. Analisis Hasil yang Didapatkan dan Tentukan Elastisitas Silang
Hasil elastisitas silang yang didapatkan dari studi kasus di atas menunjukkan bahwa permintaan pada produk X meningkat di saat ada kenaikan harga pada produk Y.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa konsumen di Toko Biru lebih suka membeli produk X yang lebih murah daripada produk Y.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Elastisitas Silang: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Cara Menghitungnya"