Teosofi: Pengertian, Sejarah, Madame Blavatsky, Gerakan dan Tokoh Teosofi di Indonesia

Pengertian Teosofi
Teosofi
Pengertian Teosofi
Teosofi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ajaran dan pengetahuan kebatinan (semacam falsafah atau tasawuf) yang sebagian besar berdasarkan ajaran agama Buddha dan Hindu. Dalam lambang teosofi tertulis
There is no religion higher than Truth (tidak ada agama yang lebih tinggi daripada kebenaran).

Teosofi adalah filsafat keagamaan yang memiliki pandangan bahwa semua agama merupakan upaya Occult Brotherhood agar manusia dapat mencapai kesempurnaan, sehingga setiap agama mempunyai kepingan kebenaran. Teosofi dibentuk di Amerika Serikat pada tahun 1875 oleh pendatang Rusia Helena Blavatsky.

Helena Petrovna Blavatsky (1831–1891), Henry Steel Olcott (1832–1907), dan William Quan Judge (1851–1896), mendirikan Masyarakat Teosofi di New York City pada tahun 1875.

Ajaran teosofi dituangkan ke dalam tulisan-tulisan Blavatsky. Kepercayaan ini dianggap sebagai salah satu bentuk Esoterisme Barat oleh para ahli agama. Filsafatnya terinspirasi dari filsuf-filsuf kuno Eropa dan agama-agama Asia seperti Hindu dan Buddha.

Seperti yang telah diajarkan oleh Blavatsky, teosofi memandang bahwa terdapat para ahli spiritual kuno dan rahasia yang berpusat di Tibet (walaupun mereka dapat ditemui di berbagai belahan dunia).

Para ahli ini dianggap telah memupuk kebijaksanaan dan kekuatan paranormal, dan para penganut teosofi percaya bahwa merekalah yang memulai pergerakan teosofi modern dengan memberikan pengajaran kepada Blavatsky. Mereka mencoba memulihkan kembali pengetahuan agama-agama kuno.

Namun, para penganut teosofi tidak menganggap kepercayaan mereka sebagai "agama". Mereka berkhotbah mengenai keberadaan sesuatu yang Absolut yang tunggal dan ilahi. Alam semesta dianggap sebagai refleksi Absolut dari luar.

Teosofi mengajarkan bahwa tujuan kehidupan manusia adalah pembebasan secara spiritual dan manusia akan mengalami reinkarnasi setelah meninggal sesuai dengan karma mereka.

Sejarah Berdirinya Gerakan Teosofi
Pertemuan Blavatsky dengan gerakan The Great White Brotherhood di Himalaya, Nepal pada tahun 1867, kemudian di organisasi tersebut Madame Blavatsky berguru kepada Master M (Morya) serta Master KH (Koot Hoomi Lal Singh) menginspirasi Madame Blavatsky untuk mendirikan gerakan teosofi (Theosophical Society).

Tahun 1875 di New York, Amerika Serikat menjadi tempat di mana Gerakan Teosofi (Theosophical Society) lahir, Madame Blavatsky dengan dibantu 16 orang termasuk di antara mereka dua orang Amerika sekutu dekat dari Madame yaitu Henry Steel Olcott dan William Quan Judge. Setelah terbentuk organisasi kemudian ditunjuklah Henry Olcott sebagai presiden pertama dari Gerakan Teosofi ini.

Teosofi diambil dari kata Yunani Theos ‘ilahi’ dan juga Shopia ‘kebijaksanaan’. Prof. Media Zainul Bahri dalam Wajah Studi Agama-Agama (2015) menyebutkan bahwa kata teosofi diwariskan dari para filsuf Alexandria, Philaletetheians, dari kata Phil ‘mencintai’ dan aletheia ‘kebenaran’.

Abad ke 3 Masehi seorang filsuf bernama Ammonius Saccas dan muridnya mendiskusikan filsafat ekletik. Tujuan dari filsafat ini adalah menanamkan kebenaran moral luhur pada murid-muridnya bahwa semua adalah “para pecinta kebenaran”.

Oleh karena itulah semboyan yang digunakan oleh Gerakan Teosofi adalah “Tidak ada agama yang lebih tinggi dari kebenaran (There is no religion higher than Truth) dan juga teosofi memadukan antara ilmu filsafat, agama serta ilmu pengetahuan untuk mencapai cita-cita teosofi mendorong kemajuan manusia dan berusaha menciptakan perdamaian dunia.

Tujuan teosofi yang dikutip Iskandar P. Nugraha dalam Teosofi, Nasionalisme & Elite Modern Indonesia (2011) yaitu (1) Membentuk inti persaudaraan universal di antara umat manusia dengan tidak memandang apa pun, (2) Memajukan mempelajari ilmu perbandingan agama, filsafat dan ilmu pengetahuan, (3) Menyelidik hukum alam yang belum dapat dijelaskan oleh kekuatan diri manusia.

Sekilas Biografi dan Pemikiran Madame Blavatsky
Helena Petrovna Blavatsky
Helena Petrovna Blavatsky
Tepatnya di tengah kota Dnepropetrovsk, Ukraina, 12 Agustus 1831. Helena Petrovna von Hahn lahir secara prematur karena wabah yang melanda Eropa pada saat itu mengkhawatirkan proses persalinan. Lahir dari ayah seorang bangsawan militer serta dari ibu yang merupakan novelis lantas tidak membuat Helena berpuas diri akan hal tersebut.

Pengalaman batin (clairvoyant) Helena dimulai ketika dia masih kecil berwujud seorang Hindu memakai turban putih dikepalanya, yang kemudian dia sebut sebagai “Protector”. Diumur 17 tahun Helena menikah dengan Nikifor Blavatsky yang kala itu berumur 39 tahun dan merupakan gubernur di Erivan, Armania.

Pernikahan ini hanya bertahan selama 3 bulan akan tetapi nama belakang Blavatsky terus Helena pakai sepanjang hidupnya.

Teosofi adalah organisasi yang terbentuk dari pengalaman perjalanan Madame Blavatsky yang mempunyai bakat mistik dan supranatural yang luar biasa. Pendirian Teosofi didasarkan pada lebih dari 20 tahun perjalanan ekstensif ke seluruh dunia, yang sangat sulit dilacak dengan cara yang koheren.

Antara tahun 1848 dan 1875 dia berkeliling dunia tiga kali untuk mencari kebijaksanaan tentang hakikat kehidupan dan alasan keberadaan manusia. Hal ini membuatnya berhubungan dengan tradisi mistik di seluruh dunia.

Dari pengalaman Madame Blavatsky berkeliling dunia dia bisa menguasai berbagai bahasa seperti bahasa Inggris, Rusia, Polandia, Jerman, Prancis, Belanda, Spanyol, Italia, Portugis, serta Roma. Tidak lupa kemampuan dia bermusik dan menggambar yang dia wariskan semenjak kecil.

Serta beberapa buku yang telah dia tulis salah satu karya monumentalnya adalah Isis Unveiled yang menjadi buku filsafat esoterik termasyhur.

Gerakan Teosofi di Indonesia
Himpunan Teosofi Hindia Belanda
Himpunan Teosofi Hindia Belanda
Melihat sifat gerakannya, teosofi merupakan suatu gerakan Neo-Hindu Movement yang terinspirasi mistisme-esosteris Yahudi bernama Kabbala dan Gnosticism, suatu ilmu rahasia keselamatan serta bentuk-bentuk olkutisme barat.

Karena sifat dan cakupan teosofi yang condong pada pemikiran mistik timur, maka pada 1879 pusat teosofi dipindahkan dari New York ke Adyar di Madras, India. Memasuki 1895 terjadi babak baru dalam tubuh TS ketika tokoh baru, Dr Annie Besant muncul.

Karena tokoh inilah gerakan-gerakan Teosofi perlahan mulai memperlihatkan pengaruhnya tidak saja di India, tetapi juga di dunia, termasuk di Hindia Belanda.

Gerakan teosofi di Indonesia pertama kali didirikan di daerah Pekalongan, Jawa Tengah pada tahun 1883, 8 tahun setelah pendirian gerakan ini di Amerika. Loji Teosofi di kota kecil ini dipimpin seorang bangsawan Eropa bernama Baron van Tengnagel.

Gerakan Teosofi baru mulai berkembang pada awal abad ke-20, di mana kongres Teosofi pertama di lakukan di Yogyakarta pada 1907. Kongres pertama ini membahas perlu tidak mendirikan gerakan Teosofi yang merupakan perkumpulan Loji.

Teosofi menyebarkan ajarannya melalui propaganda melalui seni Jawa yaitu wayang. Berkat propaganda yang gencar lewat wayang, orang Indonesia terutama priyayi Jawa semakin banyak yang mengikuti gerakan ini. Selain propaganda lewat wayang, selama 1914 juga sering diadakan propaganda melalui ceramah.

Tokoh Bangsa Jadi Anggota Teosofi
Menurut buku Iskandar P Nugraha dalam Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia, salah satu pribumi terkenal yang masuk organisasi Teosofi adalah Dr Radjiman Wedyoningrat. Suasana kebudayaan yang tampak terombang-ambing telah membawa Radjiman memasuki perkumpulan Teosofi.

Ia kemudian mendirikan organisasi yang menandai kebangkitan nasional yaitu Budi Utomo (BU). Ajaran teosofi banyak mempengaruhi BO, banyak anggota BO yang berlatar belakang Teosofi. Antara lain Radjiman Wedyoningrat yang menjabat sebagai ketua, Mangkunegara VII, Cipto Mangunkusumo.

Mulai dari BO kemudian lahir tokoh-tokoh nasional yang radikal macam Cipto Mangunkusumo dan Soewardi (Ki Hadjar Dewantara) yang tidak puas dengan gerakan BO, akhirnya mereka bergabung dengan idische Partij yang dibentuk oleh Douwes Dekker yang juga anggota Teosofi.

Soekarno sendiri memiliki hubungan dengan gerakan ini, walau tidak pernah menjadi anggota. Hal ini karena, ayahnya yang pernah menjadi anggota teosofi. Soekarno menghabiskan banyak waktu berjam-jam di perpustakaan Theosophical Society di mana ia memperoleh akses karena anggota ayahnya.

Munculnya Nasionalisme dapat dikaitkan dengan gerakan Teosofi. Dalam gerakan Teosofi tampak ada upaya untuk menyerap nilai-nilai budaya barat demi mengangkat budaya asli yang tidak bisa ditinggalkan, meskipun tidak dapat disamakan.

Sehingga timbul sikap saling menghargai dan menghormati. Paduan keduanya itulah yang pada akhirnya menimbulkan sesuatu yang baru, di mana salah satunya bermuara pada munculnya Nasionalisme. Pendirian Partai Nasionalisme Indonesia (PNI) juga tidak dilepaskan dari anggota Teosofi.

Diketahui juga PNI bahwa anggota PNI juga berasal dari lingkungan teosofi. Karena banyak anggota teosofi yang memutuskan pindah ke organisasi bercorak nasionalis ini, dikarenakan perpecahan di dalam tubuh teosofi ini sendiri.

Hubungan dekat IR Soekarno dengan teosofi semakin terlihat jelas saat pelarangan Organisasi Secret Society Freemansory dan beberapa organisasi serupa pada 1961. Pada saat itu Freemansory dilarang karena dianggap tidak sesuai identitas nasional, tapi organisasi teosofi yang sebenarnya tidak dilarang.

Meskipun demikian organisasi Teosofi ini sendiri perlahan hilang, ditelan oleh waktu. Kiprah organisasi ini sendiri di era sekarang sudah digantikan oleh lembaga-lembaga yang menganut ideologi pruralisme.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Teosofi: Pengertian, Sejarah, Madame Blavatsky, Gerakan dan Tokoh Teosofi di Indonesia"