Rensis Likert: Biografi dan Teori Kepemimpinan Empat Sistem Manajemennya

Biografi Rensis Likert
Rensis Likert
Biografi Rensis Likert
Rensis Likert adalah seorang psikolog organisasi dan sosial Amerika yang pada prinsipnya dikenal mengembangkan skala Likert. Kontribusi Likert dalam psikometri, sampel penelitian, dan banyak lagi (termasuk wawancara terbuka) telah membantu membentuk psikologi sosial dan organisasi saat ini.

Likert lahir di Cheyenne, Wyoming, AS 5 Agustus 1903 dari pasangan George Herbert Likert dan Cornelia Adrianne (Cora) Likert di Cheyenne, Wyoming, US. Di mana ayahnya adalah seorang insinyur di Union Pacific Railroad

Likert menerima gelar MBA di bidang ekonomi dari University of Michigan pada tahun 1926. Ilmu-ilmu sosial tahun 1920-an yang sangat eksperimental dan dimasukkan banyak aspek psikologi modern. Pada tahun 1932 Likert menerima gelar Ph.D. Psikologi dari Universitas Columbia.

Likert meninggal pada 3 September 1981 di Ann. Arbor, Michigan pada usia 78 tahun, meninggalkan istrinya yang berusia 53 tahun, Jane Gibson (3 Juni 1902- November 1997). Keduanya dimakamkan di Forest Hill Cemetery di Ann Arbor.

Rensis Likert, seorang ahli teori mengenai hubungan antar manusia, memfokuskan perhatiannya pada anggota organisasi terkait dengan perasaan dan kebutuhan mereka. Pendekatan yang dilakukan Likert melihat pada hubungan antar manusia sebagai instrumen manajemen.

Ide dasar teori ini adalah bahwa jika pimpinan atau manajer organisasi memiliki kepedulian dan memberikan dukungan kepada karyawan atau bawahan maka karyawan atau bawahan akan memiliki motivasi kerja lebih besar sehingga menjadi lebih produktif.

Teori Kepemimpinan Empat Sistem Manajemen
Teori empat sistem (Four Sistems Theory) adalah salah satu teori komunikasi yang mengkaji hubungan antar manusia melalui hasil dari produksinya dilihat dari kacamata manajemen. Likert telah melakukan banyak penelitian mengenai perilaku manusia dalam organisasi khususnya pada perusahaan industri.

Ia telah meneliti berbagai jenis organisasi dan berbagai gaya kepemimpinan manajer, dan Likert menyatakan perusahaan yang ingin meraih keuntungan maksimal memiliki hubungan baik dengan karyawan sekaligus meraih kinerja dan produktivitas yang tinggi maka setiap organisasi harus memaksimalkan sumber daya manusia mereka.

Menurut Likert bentuk organisasi yang dapat memanfaatkan secara maksimal sumber daya manusia adalah organisasi yang memiliki kerja efektif yang saling berhubungan dalam suatu pola tumpang-tindih dengan kelompok efektif sejenis lainnya.

Maka, Likert merancang teori 4 sistem kepemimpinan di antaranya,
1. Sistem 1 Exploitative Authoritative
Pemimpin sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahannya, suka mengeksploitasi bawahan, dan bersikap paternalistik. Pemimpin dalam sistem ini membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.

Pemimpin ini hanya mau memperhatikan komunikasi yang turun ke bawah, dan hanya membatasi proses pengambilan keputusan di tingkat atas saja. Ciri-ciri:
a. Pimpinan menentukan keputusan
b. Pimpinan menentukan standar pekerjaan
c. Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman
d. Komunikasi top-down

2. Sistem 2 Benevolent autoritative
Pemimpin  mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan, memotivasi, dan memperbolehkan adanya komunikasi ke atas. Namun bawahan merasa tidak bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaannya dengan atasannya.

Pemimpin tipe ini mengambil keputusan terkait dengan kebijakan tertentu tapi mendelegasikan atau memberi kewenangan kepada bawahan untuk mengambil jenis keputusan yang diinginkan.

Ciri-ciri dari sistem ini di antaranya,
a. Pimpinan percaya pada bawahan
b. Motivasi dengan hadiah dan hukuman
c. Adanya komunikasi ke atas
d. Mendengarkan pendapat dan ide bawahan
e. Adanya delegasi wewenang

3. Sistem 3 Pemimpin Konsultatif
Pada sistem ini pemimpin mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan, biasanya kalau dia membutuhkan informasi, ide atau pendapat bawahan lewat konsultasi. Bawahan di sini merasa sedikit bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaan bersama atasannya karena mengalir secara vertikal maupun horizontal.

Bawahan pun dapat membuat keputusan sendiri tentang cara melaksanakan tugas. Reward lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman.

Ciri-ciri Sistem konsultatif di antaranya,
a. Komunikasi dua arah
b. Pimpinan mempunyai kepercayaan pada bawahan
c. Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas pada tingkat atas

4. Sistem 4 Partisipative Group
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya. Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untuk mendapatkan ide-ide dan pendapat dari bawahan dan mempunyai niatan untuk menggunakan pendapat bawahan secara konstruktif.

Bawahan merasa secara mutlak mendapat kebebasan untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama atasannya. Bila pemimpi n secara formal membuat keputusan, mereka melakukannya setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari bawahan.

Untuk memotivasi bawahan, pemimpin tidak hanya mempergunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.

Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan, menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.

Ciri-ciri sistem grup partisipatif di antaranya,
a. Team work
b. Adanya keterbukaan dan kepercayaan pada bawahan
c. Komunikasi dua arah (top down and bottom up)

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Rensis Likert: Biografi dan Teori Kepemimpinan Empat Sistem Manajemennya"