Paleontologi: Pengertian, Sejarah, Ruang Lingkup, Tujuan, dan Manfaatnya

Pengertian Paleontologi
Paleontologi
Pengertian Paleontologi
Paleontologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu tentang fosil (binatang dan tumbuhan). Istilah paleontologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, palaios (tua, kuno), on (gen. ontos), makhluk hidup dan logos (ucapan, pemikiran, ilmu).

Paleontologi mencakup studi fosil untuk menentukan evolusi suatu organisme dan interaksinya dengan organisme lain beserta lingkungannya (paleoekologi). Paleontologi sangat berkaitan dengan biologi dan geologi, tetapi berbeda dengan arkeologi.

Paleontologi kini mendayagunakan berbagai metode ilmiah dalam sains, mencakup biokimia, matematika, dan teknik. Penggunaan berbagai metode tersebut memungkinkan paleontologi untuk menemukan sejarah evolusioner kehidupan.

Pengamatan paleontologi telah didokumentasikan sejak abad ke 5 sebelum Masehi. Ilmu paleontologi berkembang pada abad ke 18 ketika Georges Cuvier melakukan penelitian anatomi komparatif, dan berkembang secara cepat pada abad ke 19.

Paleontologi Menurut Para Ahli
1. Beates dan Jackson (1987), paleontologi adalah studi yang berkaitan dengan kehidupan geologi pada waktu lampau, berdasarkan fosil tumbuhan dan binatang, termasuk fitogeni (ilmu yang mempelajari jaringan/hubungan di antara kelompok-kelompok organisme).
2. Shirock dan Twen Hofel (1952), paleontologi adalah ilmu yang mengkaji tentang kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi. Studi paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi, yaitu umur termudanya kira-kira memasuki zaman Holosen (0,01 juta tahun yang lalu).

Sejarah Ilmu Paleontologi
Meskipun para ilmuwan kuno mengakui bahwa fosil itu adalah sisa-sisa kehidupan awal, mereka tidak dapat sepenuhnya memahami fosil. Fosil digunakan untuk tujuan keagamaan dan untuk tujuan dekoratif dalam peradaban awal. Ilmuwan Yunani dan Romawi percaya fosil adalah bukti sisa-sisa bentuk kehidupan.

Beberapa ilmuwan awal bahkan percaya fosil adalah bukti makhluk mitologis. Banyak yang percaya bahwa fosil bahkan memiliki kekuatan khusus. Banyak cendekiawan percaya bahwa fosil adalah sisa-sisa kejadian alkitabiah, yang ditinggalkan oleh air bah Nuh atau bencana lainnya.

Seorang ahli biologi Yunani bernama Xenophanes, menemukan kerang di darat dan sampai pada kesimpulan bahwa tanah itu dulunya adalah dasar laut. Shen Kuo, seorang ilmuwan Tiongkok, memiliki teori tentang perubahan iklim yang terkait dengan fosil bambu. Ilmuwan kuno memang menyadari bahwa fosil adalah pandangan ke masa lalu.

Tidak sampai tahun 1700-an paleontologi sejati dimulai. Periode waktu itu dikenal sebagai The Age of Enlightenment. Ahli geologi menyimpulkan bahwa lapisan batuan terbentuk dari sedimen yang terbentuk dari waktu ke waktu.

Georges Cuvier dan William Smith, dianggap sebagai pelopor paleontologi. Mereka benar-benar membandingkan lapisan batuan yang berbeda di daerah yang berbeda, dapat dianalisis berdasarkan fosil. Charles Lyell dan Charles Darwin memengaruhi cara orang memandang sejarah Bumi. Darwin menyarankan bahwa spesies baru berevolusi dari yang lama.

Ruang Lingkup Paleontologi
Ruang lingkup paleontologi secara garis besar bisa digolongkan menjadi dua yaitu Paleobotani (tumbuhan purba) dan Paleozoologi (hewan purba).
1. Paleobotani (Tumbuhan purba)
Paleobotani yaitu cabang dari paleontologi yang secara khusus mempelajari tentang fosil tumbuhan. Kajian Paleobotani mencakup aspek fosil tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan sejarah evolusi dunia tumbuhan.

2. Paleozoologi (Hewan vertebrata dan invertebrata purba)
Paleozoologi yaitu cabang dari paleontologi yang secara khusus mempelajari tentang fosil hewan bersel banyak dari sistem geologi atau arkeologi untuk menggunakan fosil tersebut dalam rekonstruksi lingkungan dan ekologi prasejarah.

Tujuan Ilmu Paleontologi
Adapun untuk tujuan ilmu paleontologi di antaranya,
1. Menentukan identitas evolusi organisme hidup dan masa lalu
Ilmu paleontologi dapat memberikan gambaran secara jelas dan lengkap mengenai identitas evolusi organisme yang sedang diteliti oleh ahli paleontologi itu sendiri. Maka dari itu dengan ilmu paleontologi ini pula bisa ditentukan jenis-jenis organisme secara jelas, terutama yang ditemukan pada kehidupan masa lalu tersebut.

2. Menentukan hubungan sebab-akibat
Dalam ilmu paleontologi ada tujuan yang hendak dicapai lainnya yaitu untuk menentukan hubungan sebab-akibat yang terjadi mengenai suatu hal. Bisanya hubungan ini akan melihat bagaimana hal-hal sebenarnya berubah dalam berbagai kondisi dan apa yang melandasi atau mendasarinya.

3. Mendapatkan kekuatan prediksi sehubungan dengan peristiwa langka yang telah dialami di masa lalu, dan mungkin dialami lagi di masa depan
Tujuan berikutnya dari ilmu paleontologi yaitu untuk mendapatkan kekuatan prediksi yang berhubungan dengan kejadian atau peristiwa langka yang dialami pada masa lalu dalam arti sejarah. Dari prediksi itu pula maka bisa digunakan untuk mengatasi berbagai hal yang sekiranya dapat terjadi dalam kehidupan masa depan.

4. Memahami besarnya relatif dari perubahan yang terjadi di dunia saat ini
Terakhir, tujuan ilmu paleontologi ialah untuk melihat dan memahami besarnya perubahan kehidupan yang terjadi pada masa lampau hingga masa sekarang ini. Dengan demikian, seseorang bisa mempelajari berbagai hal yang ada di masa lampau untuk menghadapi kehidupan yang terjadi di masa sekarang ini. Contoh kajian paleontologi ini seperti terjadi proses revolusi pada masa orde baru.

Manfaat Ilmu Paleontologi
Beberapa manfaat ilmu paleontologi di antaranya,
1. Mempelajari asal usulnya makhluk hidup
Ilmu paleontologi bermanfaat untuk mempelajari segala asal usul yang ada dalam kehidupan makhluk hidup, mulai dari perubahannya dari waktu ke waktu dan hubungan yang terjadi di antara mereka dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Bukan hanya itu saja, dengan ilmu paleontologi ini pula maka bisa mempelajari distribusi spasial dan migrasi yang berbeda dari makhluk hidup, kepunahan, dan berbagai hal yang lainnya.

2. Paleontologi memungkinkan kita untuk memahami keanekaragaman hayati
Mempelajari ilmu paleontologi juga memberikan manfaat pada diri kita masing – masing untuk bisa memahami keanekaragaman hayati yang ada dalam kehidupan muka bumi ini. Karena dalam ilmu paleontologi bukan hanya urusan manusia saja yang dipelajari akan tetap hal-hal lainnya seperti tumbuh-tumbuhan juga dipelajarinya.

3. Memberikan bukti penting untuk menyelesaikan beberapa kontroversi ilmiah
Ilmu paleontologi juga bisa memberikan bukti penting dalam menyelesaikan beberapa kontroversi ilmiah. Artinya dengan ilmu paleontologi ini seseorang bisa melihat bukti-bukti dengan jelas dari waktu ke waktu mengenai evolusi makhluk hidup.

Bukan hanya itu, namun dengan ilmu paleontologi itu pula maka akan disediakan alat-alat yang sekiranya memang diperlukan untuk menganalisis tentang bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi biosfer dan lain sebagainya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Paleontologi: Pengertian, Sejarah, Ruang Lingkup, Tujuan, dan Manfaatnya"