Ekonomi Neoklasik: Pengertian dan Dasar Pemikirannya

Table of Contents
Pengertian Ekonomi Neoklasik
Alfred Marshall (1842-1924)

Pengertian Ekonomi Neoklasik

Ekonomi neoklasik adalah istilah yang merujuk pada aliran pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme penawaran dan permintaan pada suatu pasar.

Istilah neo-klasik diperkenalkan pertama kali oleh Thorstein Veblen pada tahun 1900 untuk mengategorikan segolongan ekonom yang mendukung revolusi marjinalis yang digagas oleh William Stanley Jevons.

Di antara ekonom tersebut terdapat Alfred Marshall dan para ekonom mazhab Austria. Sejak dekade 1930-an, diawali oleh pemikiran John Hicks, aliran ekonomi walrasian (yang dipelopori oleh Léon Walras) semakin mendapat tempat di antara kaum ekonom marjinalis.

Aliran walrasian mengadopsi pemikiran Keynesianisme dalam sintesis ekonomi neo-klasik. Evolusi ini berakibat pada pemisahan dari para ekonom mazhab Austria dari mazhab neoklasik.

Asumsi maksimalisasi utilitas mendekatkan teori ini pada aliran ekonomi marjinalis yang lahir pada akhir abad ke-19 Masehi. Tiga penggagas utama mazhab ini adalah Carl Menger (1840-1941) dari Austria, William Stanley Jevons (1835-1882) dari Inggris, dan Léon Walras (1934-1910) dari Swiss.

Menurut E. Roy Weintraub, keunggulan mazhab neo-klassik terletak pada kemampuannya untuk merepresentasikan ekonomi secara matematis dan ilmiah dan juga kemampuannya untuk memberikan indikasi-indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang harus diambil.

Alfred Marshall (1842-1924) dianggap sebagai bapak pemikiran neoklasik. Beberapa konsep yang ia perkenalkan termasuk di antaranya,
1. Penawaran dan permintaan (supply and demand)
2. Keseimbangan pasar (market equilibrium)
3. Hukum pengembalian yang semakin berkurang (diminishing marginal return)
4. Surplus konsumen (consumer surplus) dan produsen (producer surplus)
5. Elastisitas harga dari permintaan (price elasticity of demand)
6. Utilitas marjinal (marginal utility)
7. Biaya produksi (production cost)

Beberapa ekonomi kemudian mengadopsi pemikirannya, termasuk William Stanley Jevons, Karl Menger, dan Léon Walras. Mereka menyoroti peran utilitas marjinal sebagai penentu utama nilai tukar.

Salah satu model penting dalam pemikiran neoklasik adalah model pertumbuhan Solow. Model ini menunjukkan ke Anda bahwa peningkatan potensi output (PDB potensial) tergantung pada dua faktor: akumulasi input dan teknologi.

Dasar Ekonomi Neoklasik

Ekonomi neoklasik menekankan sikap individualistis agen ekonomi. Agen ekonomi bertindak untuk memaksimalkan kepuasan pribadi, baik itu individu maupun bisnis. Mereka membuat keputusan berdasarkan evaluasi utilitas yang sepenuhnya terinformasi.

Konsumen akan memaksimumkan utilitas, sementara bisnis memaksimalkan keuntungan. Konsumen akan memuaskan kepuasan dengan membeli beberapa barang yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan plus sesuai dengan anggaran mereka. Sementara itu, bisnis akan memproduksi barang yang memaksimalkan keuntungan mereka.

Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan harus menawarkan harga tinggi. Atau, mereka berproduksi dengan biaya terendah, yakni dengan menawarkan produk berkualitas rendah. Ini tentu saja tidak diinginkan konsumen.

Demikian pula, memaksimalkan utilitas individu seringkali merugikan bisnis. Mereka menginginkan produk dengan harga terendah tapi mendapatkan kualitas terbaik. Bagi bisnis, ini tentu saja mustahil.

Lalu, muncullah konflik ketika masing-masing berusaha mementingkan diri sendiri. Konflik tersebut kemudian diselesaikan di pasar melalui mekanisme penawaran dan permintaan. Konsumen dan bisnis akan menggunakan informasi permintaan, penawaran dan harga untuk membuat keputusan terbaik bagi mereka.

Terdapat beberapa konsep yang diusung ekonom neoklasik di antaranya,
1. Mereka menyukai konsep pasar kompetitif karena memungkinkan alokasi sumber daya yang paling efisien
2. Agen ekonomi seharusnya mementingkan diri sendiri.
3. Mereka juga menawarkan ide ekonomi yang terdesentralisasi.
4. Mereka percaya bahwa pasar akan bergerak dengan sendirinya menuju ekuilibrium ketika ada penyimpangan dari ekuilibrium (disequilibrium).

Baca Juga: Pengertian Mekanisme Pasar, Faktor, Kelebihan, dan Kekurangannya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment