Deisme: Pengertian, Sejarah, Tokoh, dan Jenisnya

Pengertian Deisme
Deisme
Pengertian Deisme
Deisme dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pandangan hidup atau ajaran yang mengakui adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta, tetapi tidak mengakui agama karena ajarannya didasarkan atas keyakinannya pada akal dan kenyataan hidup. Deisme berasal dari bahasa Latin deus yang berarti Tuhan.

Deisme juga bisa diartikan sebagai kepercayaan filosofis yang menyatakan bahwa Tuhan ada sebagai suatu Sebab Pertama yang tidak bersebab, yang bertanggung jawab atas penciptaan alam semesta, tetapi kemudian tidak ikut campur dengan dunia yang diciptakan-Nya.

Deisme meyakini bahwa Tuhan hanya berperan dalam banyak hal berupa, penciptaan alam semesta dan tidak berperan di dalam pengaturannya. Segala proses yang terjadi di alam semesta dianggap telah ditetapkan sejak awal penciptaan secara tetap dan sempurna.

Analogi yang diberikan oleh penganut deisme ialah Tuhan sebagai pembuat jam dengan mekanisme yang hanya ditetapkan pada awal pembuatannya saja. Jam ini kemudian bekerja melalui susunan yang rapi tanpa perlu campur tangan dari pembuatnya lagi.

Pandangan tersebut ekuivalen dengan pandangan yang menempatkan keberadaan Tuhan sebagai penyebab segala sesuatu, dan mengakui kesempurnaannya akan tetapi menolak wahyu ilahi atau campur tangan langsung Tuhan di alam semesta oleh mukjizat.

Deisme menolak wahyu sebagai sumber pengetahuan agama dan menegaskan bahwa dengan akal dan pengamatan terhadap dunia cukup untuk menentukan adanya keberadaan seorang pencipta tunggal atau prinsip absolut dari alam semesta.
 
Deist cenderung menegaskan bahwa Tuhan (atau "Arsitek Yang Maha Esa") memiliki rencana untuk semesta yang tidak terubahkan, baik oleh campur dalam urusan kehidupan manusia atau menangguhkan hukum alam dari semesta.

Apa yang agama terorganisir lihat sebagai wahyu ilahi dan buku-buku suci, deists melihatnya sebagai interpretasi yang dibuat oleh manusia lain, bukan berasal dari Tuhan. Ajaran ini menonjol selama abad ke-17 dan 18 pada Masa Pencerahan, terutama di Inggris, Prancis dan Amerika.

Sejarah Deisme
Munculnya konsep deisme diduga dikemukakan oleh Heraclitus dan Plato, namun deisme mulai mendapatkan popularitas di kalangan teolog alam abad ke-17 Inggris dan Prancis, yang menolak wahyu Tuhan yang khusus atau supernatural.

Penemuan gravitasi universal Isaac Newton yang menjelaskan perilaku benda-benda di bumi dan benda-benda di langit dan mempromosikan pandangan dunia di mana alam semesta dikendalikan oleh hukum alam.

Kemudian, pada gilirannya, menyarankan sebuah teologi di mana Tuhan menciptakan alam semesta, membuatnya bergerak dengan dikendalikan oleh hukum-hukum alam, dan kemudian tidak ikut campur lagi.

Sedangkan penggunaan pertama dari istilah “deism” dalam bahasa Inggris sendiri berasal dari awal abad ke-17. Lord Herbert dari Cherbury umumnya dianggap sebagai “bapak deisme Inggris” dan bukunya De Veritate dianggap sebagai pernyataan besar pertama tentang deisme.

Kemudian deisme mulai berkembang pesat di Inggris antara tahun 1690 dan 1740, dan kemudian mulai menyebar ke Prancis, terutama melalui karya Voltaire , ke Jerman dan ke Amerika.

John Locke sendiri meskipun tidak mengakui dirinya sebagai deists, namun bukunya An Essay Concerning Human Understanding merupakan titik tolak yang cukup besar dalam sejarah perkembangan deisme.

Tokoh Deisme
Setiap aliran filsafat memiliki tokoh-tokoh pemikir yang memiliki andil besar dalam perkembangan ilmu tersebut. Adapun tokoh-tokoh deisme di antaranya,
1. Edward Herbert (1583-1648)
Herbert merupakan seorang prajurit sekaligus ahli filsafat. Salah satu tulisannya yaitu De Veritate yang terbit pada tahun 1624 di Prancis.

Pandangan-pandangannya memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran yang sesudahnya. Oleh karena itu, John Locke merasa perlu menyanggah salah satu teorinya di dalam satu bab tersendiri di esainya.

2. Thomas Hobbes (1588-1679)
Thomas Hobbes adalah seorang penulis, ahli politik, dan filsuf religius. Meskipun tidak menyatakan diri sebagai seorang deist, namun ia memiliki andil besar dalam perkembangan deisme di Inggris. Bahkan, Hobbes merupakan contributor utama yang mengkritik Injil dengan pandangan deistiknya.

3. Thomas Browne (1588-1679)
Thomas Browne mengajukan pertanyaan terbuka mengenai unsur-unsur agama yang cukup misterius dalam karyanya bertajuk Religio Midici (1642). Hasilnya menyatakan bahwa Browne tidak mempercayai hal-hal misterius yang ada di dalam Injil.

Jenis Deisme
1. Pandeisme
Pandeisme adalah keyakinan bahwa Tuhan mendahului alam semesta dan menciptakannya, namun setelah diciptakan seiring berjalannya waktu ciptaannya tersebut setara dengan-Nya.

Pandeisme merupakan gabungan dari Deisme dan Pantheisme. Pandeisme berpendapat bahwa Tuhan adalah kekuatan atau entitas yang sadar dan hidup yang merancang dan menciptakan alam semesta, yang bekerja melalui mekanisme yang ditetapkan sebagai bagian dari ciptaan.

Dengan demikian, Tuhan menjadi makhluk yang tidak sadar dan tidak responsif dengan menjadi alam semesta.

2. Panendeisme
Panendeisme merupakan gabungan dari Deisme dan Panenteisme. Panendeisme berpendapat bahwa alam semesta adalah bagian dari Tuhan, tetapi tidak semuanya, dan bagian dari tuhan ini dianggap bekerja sesuai dengan mekanisme alam tanpa perlu campur tangan Tuhan.

Sekilas panendeisme ini mirip dengan konsep Penduduk Asli Amerika tentang Roh Agung yang tersebar di mana-mana.

3. Poldeisme
Poldeisme adalah keyakinan yang mempercayai bahwa terdapat banyak Tuhan , tetapi Tuhan – Tuhan ini tidak mengganggu alam semesta.

Poldeisme sendiri merupakan gabungan dari Deisme dan Politeisme.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Deisme: Pengertian, Sejarah, Tokoh, dan Jenisnya"