Agroklimatologi: Pengertian, Ruang Lingkup, Manfaat, dan Hubungannya dengan Pertanian

Pengertian Agroklimatologi
Agroklimatologi
Pengertian Agroklimatologi
Agroklimatologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cabang ilmu iklim yang berhubungan dengan dampak cuaca terhadap tumbuhan. Agroklimatologi berkaitan dengan interaksi antara faktor iklim dan hidrologi, di satu sisi, dan pertanian dalam arti luas, termasuk peternakan dan kehutanan, di sisi lain.

Hal tersebut bertujuan untuk menerapkan informasi iklim untuk tujuan meningkatkan praktik pertanian dan meningkatkan produktivitas pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas. Karena dampak iklim pada adaptasi hewan dan kehutanan kurang kompleks dan kurang dapat menerima manipulasi dibandingkan pada tanaman, penelitian di bidang agroklimatologi sebagian besar terpusat pada tanaman.

Agroklimatologi berasal dari tiga kata, yaitu agro, klimat, dan logi atau logos. Agro artinya pertanian atau lahan, klimat artinya iklim, dan juga logi atau logos artinya ilmu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari mengenai hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman.

Di dalam agroklimatologi juga akan dipelajari bagaimana agar fotosintesis dapat tinggi, bagaimana respirasi berlangsung secara optimal, dan juga bagaimana transpirasi normal, sehingga hasil yang didapatkan bisa tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah dari ilmu agroklimatologi adalah bagaimana fotosintesis bisa lebih tinggi daripada respirasi yang dipengaruhi oleh unsur udara dan juga air.

Secara umum, yang dipelajari di dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim tersebut dapat berperan di dalam kehidupan tanaman. Kisaran yang dipelajari di dalam agroklimatologi di antaranya adalah radiasi matahari, suhu, kelembaban udara, angin, awan, hujan, dan juga gas.

Ruang Lingkup Agroklimatologi
Agroklimatologi dibagi atas dua hal di antaranya,
1. Klimatologi Fisik
Klimatologi fisik merupakan klimatologi yang menjelaskan iklim berdasarkan faktor fisik baik itu dalil dan rumus yang kemudian dipresentasikan atau klimatografi.

2. Klimatologi Terapan
Klimatologi terapan adalah analisis data iklim untuk digunakan secara operasional, meliputi agroklimatologi, klimatologi penerbangan, bioklimatologi, klimatologi industri, dan lain sebagainya.

Manfaat dan Pentingnya Peran Agroklimatologi dalam Bidang Pertanian
Peran agroklimatologi di dalam dunia pertanian ini sangat penting dan tak bisa dilepaskan di antaranya,
1. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang mempengaruhi bidang pertanian.
2. Mengetahui bagaimana berbagai unsur iklim tersebut dapat berperan dalam kehidupan tanaman.
3. Bagaimana cara iklim dapat berpengaruh terhadap hama tanaman.
4. Dapat merencanakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses pembudidayaan tanaman, misalnya menentukan jadwal pemupukan dan juga jadwal penyemprotan.
5. Dapat mengetahui dan juga mempelajari mengenai cuaca, iklim, dan lain sebagainya.
6. Dapat mengetahui usia dari suatu tanaman.
7. Dapat mengetahui kapan tanaman tersebut dapat melakukan stadia tumbuhnya.
8. Dapat merancang pola tanam yang baik.
9. Untuk mengetahui hubungan antara berbagai unsur iklim dan juga proses pertumbuhan tanaman.
10. Dapat mengetahui bagaimana penjadwalan tanam dan juga panen budidaya pertanian.
11. Untuk menentukan jenis tanaman di wilayah yang akan ditanam atau sebaliknya.
12. Dapat mengupayakan peningkatan produksi panen.
13. Dapat menghindari terjadinya kegagalan dalam proses panen.

Contoh Agroklimatologi
Untuk lebih mengetahui bagaimana agroklimatologi, berikut beberapa contoh agroklimatologi di antaranya,
1. Tanaman jagung di Gunung Kidul (1800 mdpl) berusia 7 bulan
2. Tetapi di Kr. Watu (90 mdpl) yang berusia 3,5 bulan
3. Produksi kelapa di pesisir ≠ dataran tinggi
4. Produksi padi musim kemarau > produksi padi musim hujan
5. Tanaman jagung di sekitar Gunung Kidul diairi tidak terserang hama, sebaliknya di daerah Kr. Watu diserang hama.
6. Serangan penyakit dan hama muncul pada musim hujan > saat musim kemarau
7. Di dataran tinggi jarang membudidayakan ikan dan juga kolam.

Hubungan Agroklimatologi dengan Pertanian
Peranan agroklimatologi pada sektor pertanian sangat krusial, di mana iklim menjadi penentu keberhasilan maupun kegagalan dari suatu proses produksi produk pertanian, bahkan ada juga hubungan antara indeks iklim global dan juga produksi tanaman pangan.

Adanya ketidakpastian iklim dan juga pergeseran musim yang terjadi, terutama di Indonesia sering menyebabkan gagal panen sehingga dapat menurunkan produktivitas panen. Padahal adanya ketidakpastian iklim tersebut dapat dipelajari dan juga dianalisis dengan sensor cuaca dan juga tanah yang memberikan informasi mengenai kondisi di lahan petani secara real time dan juga akurat.

Terjadinya perubahan iklim yang membawa dampak serius bagi sektor pertanian ini membutuhkan ilmu agroklimatologi di masing-masing wilayah sehingga diperlukannya ilmu tersebut yang kemudian disosialisasikan kepada para petani agar petani dapat memahami dengan mudah bagaimana hubungan iklim dengan pertanian.

Dengan memahami ilmu atau menerapkan ilmu tersebut, setidaknya hasil panen lebih maksimal karena hasil panen pertanian sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek cuaca, khususnya pergantian musim, baik dari hujan ke kemarau atau sebaliknya. Apalagi sistem produksi pertanian dunia saat ini berdasar pada kebutuhan akan tanaman dalam satu tahun.
 
Produktivitas pertanian pada dasarnya dapat berubah-ubah secara nyata dari tahun ke tahun, sehingga terjadinya perubahan drastis cuaca tersebut sangat berpengaruh terhadap pertanian jika dibandingkan dengan perubahan rata-rata. Selain itu, tanaman sangat peka terhadap perubahan cuaca meskipun sifatnya sementara dan drastis.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Agroklimatologi: Pengertian, Ruang Lingkup, Manfaat, dan Hubungannya dengan Pertanian"