Processor ULV (Ultra-Low-Voltage): Pengertian, Contoh, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Processor Non-ULV

Pengertian Processor ULV atau Ultra Low Voltage
Processor ULV (Ultra-Low-Voltage)
Pengertian Processor ULV (Ultra-Low-Voltage)
Processor ULV (Ultra-Low-Voltage) adalah kelas mikroprosesor (khususnya processor keluaran Intel) yang sengaja di-underclock untuk mengonsumsi lebih sedikit daya (biasanya 17 W atau lebih rendah), dengan mengorbankan kinerja.

Dengan cara ini penggunaan konsumsi daya dapat dihemat hingga 15% bila dibandingkan dengan penggunaan konsumsi daya pada processor yang biasa atau non ULV processor.

Processor jenis ULV dapat dengan mudah dikenali dengan lambang U pada akhiran nama processornya, misalnya Intel Core i7-4550U, Intel Core i7-6600U, Intel Core i5-6300U, Intel Core i3-6100U dan masih banyak lagi contoh produk lainnya.

Contoh Processor ULV (Ultra-Low-Voltage)
1. Intel Atom – Up to 2.0 GHz at 2.4 W (Z550)
2. Intel Pentium M – Up to 1.3 GHz at 5 W (ULV 773)
3. Intel Core 2 Solo – Up to 1.4 GHz at 5.5 W (SU3500)
4. Intel Core Solo – Up to 1.3 GHz at 5.5 W (U1500)
5. Intel Celeron M – Up to 1.2 GHz at 5.5 W (ULV 722)
6. VIA Eden – Up to 1.5 GHz at 7.5 W
7. VIA C7 – Up to 1.6 GHz at 8 W (C7-M ULV)
8. VIA Nano – Up to 1.3 GHz at 8 W (U2250)
9. AMD Athlon Neo – Up to 1 GHz at 8 W (Sempron 200U)
10. AMD Geode – Up to 1 GHz at 9 W (NX 1500)
11. Intel Core 2 Duo – Up to 1.3 GHz at 10 W (U7700)
12. Intel Core i3/i5/i7 – Up to 1.5 GHz at 13 W (Core i7 3689Y)
13. AMD A Series – Up to 3.2 GHz at 15 W (A10-7300P)

Kelebihan Processor ULV (Ultra-Low-Voltage)
Terdapat banyak kelebihan processor ULV ini, di antaranya,
1. Konsumsi daya lebih rendah, baterai tahan lama
Kelebihan processor ULV adalah dapat menjadikan komsumsi daya yang dikeluarkan menjadi lebih rendah. Sehingga laptop yang memiliki processor jenis ini akan memiliki baterai yang dapat bertahan lebih lama dibanding dengan processor lainnya.

2. Komputer lebih dingin
Processor Ultra Lov Voltage ini juga tidak menghasilkan panas yang berlebih, hal ini membuat processor jenis ini tidak membutuhkan tenaga pendingin yang besar karena dengan pendingin kecil saja sudah dapat teratasi dengan panasnya yang tidak berlebih.

3. Komputer lebih ringan
Laptop dengan processor jenis ini memiliki berat yang lebih ringan serta desain yang lebih tipis. Laptop dengan processror ULV rata-rata memiliki ketebalan yang tidak lebih dari Satu inci serta berat sekitar 1,4 kilo gram.

4. Cocok untuk semua kalangan
Laptop dengan processor ULV juga sangat cocok untuk dijadikan pilihan bagi yang masih berstatus pelajar maupun pekerja kantoran. Biasanya menginginkan laptop dengan berat yang ringan serta desain yang tipis sehingga lebih mudah untuk dibawa dalam berbagai kegiatan.

Laptop dengan processor ULV juga dilengkapi dengan performa yang berkualitas serta bagus yang dapat membantu menjalankan tugas harian Anda seperti menjalankan micorsoft office, browsing, menonton film dan kegiatan lainnya.

Kekurangan Processor ULV (Ultra-Low-Voltage)
Adapun kekurangan processor ULV ini di antaranya,
1. Tidak cocok untuk game dan editing video
Bagi Anda yang suka bermain game dengan kualitas yang tinggi atau sering melalukan tugas berat seperti mengedit video menggunakan laptop, maka tidak disarankan bagi Anda untuk membeli laptop yang menggunakan jenis processor ULV.

Hal ini bukan karena laptop dengan processor ULV tidak mampu melakukannya, hanya saja dalam kinerjanya processor jenis ini mengurangi nilai clock rate-nya, sehingga kekuatan maksimal dari processor tidak akan dicapai.

2. Harganya lebih mahal
Harga dari processor jenis ULV juga terbilang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga jenis processor yang biasa. Namun dengan kualitas teknologi yang dimilikinya seta kelebihan dan keunggulan yang ditawarkannya membuat harga yang diberikan sepadan.

Perbedaan Processor ULV dan Non-ULV
Perbedaan di antara keduanya dapat lihat bagian akhir nama processor, karena jika diakhiri dengan lambang “U” berarti processor ULV. Sedangkan jika diakhiri dengan lambang “M” atau “QM” berarti processor tersebut Non-ULV.

Tidak hanya dari segi nama, kedua processor tersebut juga memiliki perbedaan dibidang performa yang cukup jelas, karena dengan processor ULV performa baterai akan dapat bertahan lebih lama.
1. Beda Intel i3 ULV dan Non-ULV
Intel i3 ULV dan Non-ULV mempunyai perbedaan dalam clock ratenya, yaitu pada Intel i3 ULV clock ratenya dibawah 2 Ghz, sedangkan Non-ULV clock ratenya diatas 2 Ghz. Selain itu keduanya juga tidak mempunyai Turbo Boost.

2. Beda Intel i5 dan Non ULV
Pada Intel i5 terdapat perbedaan pada clock ratenya, namun keduanya mempunyai Turbo Boost. Intel i5 ULV clock rate di bawah 2 Ghz dengan Turbo Boost mencapai 2,7 Ghz, sedangkan Non-ULV clock ratenya 2,5 Ghz dengan Turbo Boost mencapai 3,3 Ghz.

3. Beda Intel i7 ULV dan Non ULV
Pada Intel i7 perbedaan utama terdapat pada jumlah Core. Pada Intel i7 ULV memiliki mempunyai clock rate 2 Ghz dengan Turbo Boost mencapai 3,1 Ghz. Pada Intel i7 Non-ULV berlabel “QM” berarti mempunyai 4 Core dan 8 Threads, sedangkan pada Intel i7 Non-ULV memiliki clock rate sebersar 2,9 Ghz dengan Turbo Boost mencapai 3,6 Ghz.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Processor ULV (Ultra-Low-Voltage): Pengertian, Contoh, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Processor Non-ULV"