Transfer Belajar: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Contohnya

Pengertian Transfer Belajar
Transfer Belajar
Pengertian Transfer Belajar
Transfer belajar merupakan suatu proses di mana pelajar menggunakan informasi sebelumnya dalam konteks yang baru. Transfer belajar sangat penting karena terkait dengan pembelajaran selanjutnya dalam konteks yang baru.

Transfer dalam belajar ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Transfer belajar disebut positif jika pengalaman-pengalaman atau kecakapan-kecakapan yang telah dipelajari dapat diterapkan untuk mempelajari situasi yang baru.

Atau dengan kata lain, respons yang lama dapat memudahkan untuk menerima stimulus yang baru. Contohnya, seorang siswa yang telah menguasai matematika akan mudah mempelajari statistika.

Adapun disebut transfer negatif jika pengalaman atau kecakapan yang lama menghambat untuk menerima pelajaran atau kecakapan yang baru.

Misalnya, seorang guru yang berusaha memperbaiki atau mengajar membaca anak-anak yang telah gagal diajar oleh guru lain dengan suatu metode, akan banyak mengalami kesukaran dan memakan waktu yang lebih lama, daripada mengajari anak-anak yang baru saja belajar membaca

Transfer Belajar Menurut Para Ahli
1. Gage dan Berlinner (1984), transfer belajar adalah suatu proses yang memungkinkan menggunakan pelajaran sebelumnya di dalam situasi yang baru.
2. Gentile, dkk (dalam Santrock, 2007), transfer belajar adalah seseorang mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari atau memecahkan masalah (problem solving) dalam situasi baru
3. Enjang Idrus, transfer belajar adalah pengaruh hasil belajar masa lalu terhadap proses hasil belajar yang akan datang.
4. Chairul Anwar, transfer belajar merupakan pemindahan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, atau respons-respons lain dari satu situasi ke situasi lain.
5. Henry Eryanto dan ‎Marsofiyati, transfer Belajar merupakan perpindahan antara perilaku dalam situasi pembelajaran ke dalam situasi lain.

Faktor yang Mempengaruhi Transfer Belajar
Sedikitnya terdapat enam faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan pelajar untuk transfer menurut Eggen & Kauchack (2004) di antaranya,
1. Kesamaan di dalam situasi belajar
Transfer belajar terjadi apabila seseorang dapat menerapkan sebagian atau semua kecakapan-kecakapan yang telah dipelajarinya ke dalam situasi lain yang tertentu. Seseorang yang telah dapat mengendarai sepeda motor lebih mudah jika ia belajar mengendarai mobil. Pengetahuan dan kecakapannya mengendarai sepeda motor diterapkan atau ditransferkan kepada kecakapan mengendarai mobil.

Biasanya transfer ini terjadi karena adanya persamaan sifat antara yang lama dengan yang baru, meskipun tidak benar-benar sama. Anak yang pandai berhitung soalan lebih mampu jika disuruh berbelanja ke pasar. Anak yang pandai dan menguasai bahasa lebih mudah mempelajari ilmu bumi daripada anak yang lain.

2. Pemahaman mendalam atas apa yang telah dipelajari
Transfer membutuhkan pemahaman tingkat tinggi. Hal ini jelas, tetapi di dalam penelitian (dalam Eggen & Kauchack, 2004) ditemukan bahwa siswa sering kali gagal untuk transfer karena mereka tidak memahami topik yang pertama.

Semakin banyak siswa praktik dan feedback terhadap topik yang mereka pelajari, mereka akan semakin memiliki pemahaman yang lebih mendalam, dan dimungkinkan transfer pada akhirnya terjadi.

3. Kualitas dari pengalaman belajar
Kualitas berkaitan dengan keluasan contoh-contoh atau representasi isi yang meliputi seluruh informasi yang siswa butuhkan untuk memahami topik. Dan kata pengalaman belajar memberi kesan suatu pengalaman di mana penalaran-penalaran dari jawaban adalah suatu hal yang penting sebagai suatu jawaban dari mereka sendiri.

4. Konteks atau situasi untuk pengalaman pelajar
Kontektualisasi berkaitan dengan penggunaan lingkungan yang real. Situasi dapat mempengaruhi transfer di dalam belajar. Hal ini mengarahkan kita kepada berbagai variasi di dalam pengalaman belajar. Situasi belajar agak sedikit kontroversial. Pendapat yang ekstrem menyatakan bahwa transfer sebenarnya tidak mungkin karena seluruh pengetahuan tidak terlepas dari situasi.

Tetapi bukti transfer ada. Contoh, keterampilan seseorang di dalam mengendarai di kota yang luas jarang memiliki masalah mengendarai di area pedesaan, dan seseorang yang memiliki keterampilan membaca teks buku dapat juga membaca koran dan majalah dengan mudah.

5. Variasi dari situasi dan pengalaman belajar
Pengetahuan dan keterampilan belajar di dalam situasi dapat diaplikasikan ke dalam situasi yang lain, guru harus memberikan konsep dan masalah di dalam berbagai varisasi situasi. Variasi diharapkan memiliki faktor yang sangat penting yang mempengaruhi pemahaman transfer.

Variasi dipastikan juga memberikan makna meng-cover suatu topik dalam berbagai cara, di mana kadang-kadang dikatakan menyediakan “representasi berbagai pengetahuan”. Sebagai pelajar membangun pemahaman berarti mempersiapkan diri untuk transfer, tiap-tiap kasus atau contoh menambah pertalian dan perspektif di mana orang lain tertinggal.

Juga, variasi yang lebih besar akan memberikan kesamaan contoh-contoh dan konteks di dalam latar belakang pengetahuan yang menarik bagi siswa. Kesamaan, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi transfer.

Penerapan yang sama terhadap suatu pemecahan masalah dan strategi belajar--- variasi yang lebih besar dari aplikasi, lebih besar dimungkinkan bahwa pemahaman siswa akan ditransfer. Feedback informatif mengenai tepat dan tidak tepat jawaban dan prosedur adalah essensial jika belajar dan transfer terjadi.

6. Penekanan metacognition
Metacogniton adalah kesadaran dari control yang diperoleh berdasarkan proses kognitif individu. Sebagai contoh pelajaran “X”, Randy mengatakan. “saya lebih baik mencatat, karena saya tidak pernah mengingatnya.” Dia telah menunjukkan suatu kesadaran dari kemampuan mengingatnya, dan dia telah melatih pengendalian mengingat melalui mencatat; Randy telah melakukan metacognitive.

Penekanan pada metacognition---mendorong siswa untuk mengendalikan, refleks, dan memperbaiki strategi belajar dan penyelesaian masalah---juga meningkatkan transfer.

Menariknya, beberapa bukti mengindikasikan bahwa transfer umum dapat terjadi untuk pendirian/sikap dan penempatan. Contoh, kecenderungan terbukanya pemikiran, untuk sikap yang hati-hati di dalam mengambil keputusan, untuk mencari kenyataan yang mendukung kesimpulan, dan untuk mengambil tanggung jawab personal untuk belajar adalah penempatan yang umum.

Wilayah spesifik pengetahuan adalah harus memahami kesimpulan dan fakta yang relevan, tetapi penempatan adalah orientasi umum. Guru dapat meningkatkan transfer penempatan melalui modeling menggunakan disiplin dari hari ke hari dan terus menerus setiap hari pesan di mana belajar adalah suatu aktivitas bermakna yang difasilitasi oleh metacognition.

Contoh Transfer Belajar
1. Transfer Horizontal
Salah satu contoh transfer belajar dalam psikologi pendidikan adalah dengan transfer horizontal. Yaitu suatu pola kemampuan menerapkan keterampilan dari satu kondisi ke kondisi yang baru lainnya.

Contoh faktor yang mampu mempengaruhi kesuksesan siswa dalam transfer ini adalah adanya persamaan antara situasi sekolah dengan situasi kehidupan nyata atau kesehariannya, ilmu pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar serta ditambahnya dari banyak latihan.

2. Transfer Vertikal
Transfer vertikal merupakan metode yang digunakan untuk menerangkan suatu kondisi di mana seseorang siswa dapat meningkat kemampuan belajarnya terutama pada tugas sekolah yang kompleks dan rumit. Bentuk transfer jenis ini merupakan suatu kemampuan yang dipelajari dan didapat lebih cepat dan awal bila sebelumnya sudah ada peristiwa belajar dahulu.

3. Transfer Positif
Untuk contoh transfer belajar dalam psikologi pendidikan berikutnya adalah transfer positif atau baik. Kenapa hal ini disebut baik, karena dampak dan manfaat dari transfer positif yang menghasilkan seorang siswa berhasil untuk mengetahui materi pendidikan dengan hasil yang baik dan juga memuaskan. Hal ini sudah tentu dibantu oleh para guru dan pembimbing, hal ini juga memudahkan siswa memahami materi dengan matang.

4. Transfer Negatif
Sedangkan untuk transfer negatif kebalikan dari transfer positif, di mana hasil yang berdampak buruk setiap siswa dalam memahami materi pendidikan. Dan juga adanya hambatan, kesulitan dan sebagainya dalam mempelajari materi dengan baik dan matang. Yang pasti hal ini memiliki efek ke depan yang tidak memuaskan bagi siswa dan juga pendampingnya.

5. Transfer Lateral
Contoh transfer belajar dalam psikologi pendidikan lainnya adalah transfer lateral. Transfer ini hampir sama dengan transfer positif, karena hasil yang didapat oleh siswa akan menjadi baik. Dalam hal ini siswa mampu untuk mempelajari setiap materi yang sulit dan rumit dalam kondisi dan situasi lain.

6. Transfer Belajar Menurut Psikologi Daya
Transfer belajar berdasarkan psikologi daya teori transfer merupakan teori yang mengungkapkan bahwa setiap fungsi sebagai akibat dan efek mempelajari materi tertentu akan dialihkan atau ditransfer dalam mempelajari bahan yang lainnya juga.

Walau kadang tidak ada hubungannya dengan bahan latihan tersebut. Contohnya adalah fungsi pikir akan berfungsi dengan baik jika dilatih dan dipelajari dengan pelajaran matematika atau ilmu pasti lainnya.

7. Transfer Karena Adanya Elemen Identik
Berdasarkan elemen identik, contoh transfer belajar dalam psikologi pendidikan adalah transfer belajar dari satu bidang ke bidang materi lain atau dari bidang studi ke dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini tentu terjadi berdasarkan adanya unsur  yang identik dalam kedua bidang tersebut, baik itu  antara bidang materi di sekolah ataupun dengan kehidupan di luar sekolah.

8. Transfer Belajar Karena Teori Generalisasi
Untuk transfer belajar menurut teori generalisasi adalah transfer belajar yang mengarah pada kemampuan siswa untuk menguasai struktur, pola dan prinsip-prinsip umum.

Apabila siswa dapat menggeneralisasi sebuah konsep, kaidah, prinsip dan strategi untuk memecahkan masalah maka siswa akan mampu melakukan transfer konsep, kaidah, prinsip dan strategi tersebut ke materi studi yang lainnya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Transfer Belajar: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Contohnya"