Teori Big Five Personality: Pengertian, Tokoh, Dimensi, dan Jenis Tesnya

Pengertian Teori Big Five Personality
Teori Big Five Personality
Pengertian Teori Big Five Personality
Teori big five personality (kepribadian lima besar) atau big five personality traits model adalah teori sifat kepribadian yang dikemukakan oleh psikolog terkenal yaitu Lewis Goldberg. Big Five Personality Traits Model ini terdiri dari 5 dimensi kunci yaitu Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness dan Neuroticism (OCEAN).

Dalam perkembangannya, teori psikologi kepribadian telah mengalami pengembangan tentang berapa banyak sifat kepribadian yang telah ada. Beberapa teori terdahulu menyatakan pendapat tentang berapa banyak kemungkinan sifat yang ada seperti daftar 16 Personality Factor milik Cattel dan teori three-factor miliki Eysenck. Bahkan belakangan teori MBTI menjadi populer di kalangan masyarakat luas.

Walaupun sudah ada perkembangan yang dilakukan oleh Cattel dan Eysenck, para peneliti merasa bahwa teori Cattel terlalu rumit dan teori Eysenck memiliki pembahasan yang sangat terbatas. Sehingga akhirnya terjadi sebuah pengembangan teori five-factor yang muncul untuk mendeskripsikan sifat yang penting dalam membangun sebuah bagian dari kepribadian.

Kepribadian Big Five Menurut Para Ahli
1. Allport (Suryabrata, 2008), kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Kepribadian ini terletak di belakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam individu.
2. Cattel (Engler, 2009), kepribadian adalah prediksi mengenai perilaku seseorang dalam menghadapi situasi yang terjadi padanya.
3. Feist dan Feist (2009), big five adalah salah satu kepribadian yang dapat memprediksi dan menjelaskan perilaku seseorang. Ini merupakan pendekatan yang digunakan oleh para psikologi untuk melihat kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Terdapat lima trait, terbagi menjadi extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness to experiences.
4. Caprara dan Cervone (2000), kepribadian big five adalah teori kepribadian yang menjelaskan hubungan antara kognisi, affect, dan tindakan. Selain itu, big five dapat menjadi landasan bagi teori kepribadian.
5. Baron dan Byrne (2005), lima besar dimensi kepribadian adalah dimensi dasar kepribadian manusia. Dimensi ini terbagi menjadi coscientiousness, openness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism.

Tokoh Big Five Personality
Berikut ini beberapa tokoh-tokoh dari lahirnya teori Big Five Personality:
1. Lewis R Goldberg
Merupakan seorang psikologis kepribadian yang berasal dari Amerika dan juga merupakan emeritus di Universitas Oregon. Pada tahun 1853, beliau menerima gelar sebagai A.B di Universitas Harvard. Kemudian di tahun selanjutnya 1958, beliau menerima gelar Ph.D dari Universitas Michigan.

Goldberg sudah menerbitkan 100 artikel bahkan lebih mengenai artikel kepribadian. Menurutnya, manusia dapat dibedakan menurut karakter, kepribadiannya yang dimiliki oleh masing-masingnya, sikap, pola pikir, dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh di lingkungannya.

2. Paul T. Costa, Jr
Paul menerima gelar sarjana psikologi nya dari Universitas Clark serta gelar doktornya di Universitas Chicago. Dari tahun 1985 hingga 2009, Paul bekerja sebagai kepala laboratorium kepribadian dan minat kepenelitiannya adalah peneliti kepribadian, termasuk alzheimer hingga pengembangan dewasa.

3. Robert R.McCrae
Lahir pada tahun 1949, Robert menjadi psikologi kepribadian yang penelitiannya menyangkut tentang deprogram intramural serta national institue on aging. Bidang minat dan penelitiannya adalah struktur kepribadian, pengaruh ciri kepribadian pada kesehatan mental dan kesejahteraan, serta penelitian untuk pengembangan. Beliau menerima gelar BA nya pada bidang kepribadian di Universitas Boston.

4. Gordon Allport
Allport merupakan dokter dalam bidang psikologi, beliau emnerima gelar sarjana pada tahun 1919 di Universitas Harvard pada bidang ekonomi dan filsafat. Kemudian di tahun 1922, Allport menyelesaikan pendidikan PD.h nya pada bidang psikologi.

Menurut Allport, kepribadian merupakan organisasi yang dinamis mulai dari sistem psikofisik pada individu yang turut membantu dalam menentukan cara-cara uniknya pada saat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

5. Raymond Bernard Cattell
Cattell meraih gelar sarjananya di jurusan psikologi pada tahun 1929. Kemudian Cattell melakukan kerja sama dengan Charles E. Spearman yang merupakan ahli statistik yang menggunakan analisis faktor pada pengukuran kemampuan mental. Cattell pun menggunakan metode ini untuk mengukur struktur kepribadian.

Dimensi Big Five Personality
Big Five Personality adalah teori kepribadian yang terbagi menjadi lima dimensi: openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Teori lima besar atau ‘big five’ model ini dikategorikan sebagai sifat kepribadian yang umum.

Meskipun model kepribadian five-factor tersebut didukung oleh bacaan literatur, banyak peneliti yang tidak selalu setuju dengan label yang diberikan untuk setiap dimensinya. Setiap lima faktor (traits) kepribadian merepresentasikan dua kutub.

Misalnya extraversion menunjukkan sebuah rangkaian kesatuan antara ekstraversi yang ekstrim dan introversi ekstrim. Dalam realitanya, kebanyakan orang dinilai antara dua kutub dari dimensi tersebut. Berikut lima dimensi dari Big Five Personality di antaranya,
1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)
Sifat ini memiliki karakteristik yang menonjol dalam imajinasi dan wawasan (Power & Pluess, 2015). Orang yang tinggi dalam sifat tersebut juga cenderung untuk memiliki minat yang cukup banyak. Mereka memiliki keingintahuan yang tinggi tentang dunia dan orang lain, selain itu juga memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari hal atau pengalaman yang baru.

Secara umum orang yang tinggi dalam sifat ini cenderung lebih berpetualang dan kreatif sementara orang yang rendah dalam sifat tersebut cenderung tradisional dan memiliki kesusahan dalam berpikir abstrak.

2. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)
Sifat tersebut memiliki fitur yang menunjukkan tingginya cara memperhatikan, kontrol impuls yang baik, dan memiliki perilaku yang berorientasi pada tujuan (Power & Pluess, 2015). Orang yang tinggi dalam sifat tersebut cenderung terorganisir dan sangat peduli terhadap detail.

Sebaliknya, orang yang rendah dalam sifat tersebut cenderung tidak menyukai struktur, suka menunda pekerjaan penting, dan cenderung untuk tidak memerdulikan hal detail dalam mengurus sesuatu.

3. Extraversion
Extraversion (atau extroversion) dikarakterisasikan melalui kemampuan dalam gairah, bersosial, berbicara, menyampaikan pendapat, dan cara mengekspresikan emosinya (Power & Pluess, 2015). Sifat ini diukur dalam skala perbedaan introvert dan ekstrovert.

Orang dengan ekstraversi yang tinggi lebih mudah dalam bersosial dan memiliki energi yang cukup banyak untuk dikeluarkan ketika berada dalam situasi sosial. Sementara itu, orang yang memiliki ekstraversi rendah (atau introvert) cenderung untuk menghemat dan mempunyai energi yang rendah untuk melakukan aktivitas di lingkup sosial dan cenderung menyendiri untuk bisa mengisi kembali energi untuk bersosialisasi tersebut.

4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
Tipe dimensi kepribadian ini memiliki karakteristik yang berhubungan dengan rasa percaya, altruisme, kebaikan, afeksi, dan perilaku prososial lainnya (Power & Pluess, 2015).

Orang dengan yang memiliki skor tinggi di dimensi tersebut cenderung untuk lebih mudah dalam bekerja sama dengan orang lain, senang membantu orang lain, dan mempunyai empati yang tinggi. Sementara orang dengan skor rendah di dimensi tersebut cenderung untuk lebih kompetitif dalam menghadapi orang lain bahkan bisa melakukan tindakan manipulasi terhadap orang lain tanpa masalah.

5. Neuroticism
Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari Neuroticism disebut dengan Emotional Stability (Stabilitas Emosional), Individu dengan Emosional yang stabil cenderung Tenang saat menghadapi masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh.

Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism (karakteristik Negatif) adalah mudah gugup, depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah pikiran.

Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism atau Neurotisme yang pada dasarnya merupakan sisi negatif ini  sering disebut juga dengan dimensi Emotional Stability (Stabilitas Emosional) sebagai sisi positifnya, ada juga yang menyebut Dimensi ini sebagai Natural Reactions (Reaksi Alami).

Jenis Tes Big Five Personality
Ada beberapa alat tes yang disusun berdasarkan teori Big Five, antara lain yaitu Big Five Inventory, Neo PI-R, International Item Pool (IPIP), PCI, dan HPI.  Di Indonesia penggunaan alat ukur kepribadian big five maupun pengembangan alatnya masih belum begitu populer. Padahal banyak hal yang mampu diprediksi dengan kepribadian big five.

Penelitian tentang alat big five di Indonesia di antaranya dilakukan oleh Suminar,dkk. (1997) yang menguji validitas konstruk alat Personality Characteristic Inventory (PCI). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setelah dilakukan analisis faktor ternyata hanya empat faktor saja yang ada di Indonesia. Saran dari penelitian ini adalah melihat faktor budaya perlu dilihat.

Penelitian lain dilakukan oleh Halim, dkk. (2002) yang membandingkan big five faktor antara mahasiswa Indonesia dan Amerika. Tes yang digunakan adalah NEO-Personality Inventory Revised dan OMNI Berkeley Personality Profile.

Subyek terdiri dari 385 mahasiswa di dua universitas di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 2 dari 5 faktor kepribadian Big Five menunjukkan hasil yang sama yaitu pada faktor Neuroticism dan Conscientiousness. Sementara 3 faktor lain yaitu Extraversion, Agreeableness dan khususnya Opennes ditemukan berbeda antara mahasiswa Amerika dan Indonesia.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Teori Big Five Personality: Pengertian, Tokoh, Dimensi, dan Jenis Tesnya"