Metode Pembelajaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Macamnya

Pengertian Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran

Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada muridnya. Dengannya, diharapkan proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai model pembelajaran yang telah memiliki aplikasi langkah-langkah spesifik.

Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli
1. Iskandarwassid dan Sunendar (2011), metode pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan.
2. Wina Sanjaya (2016), metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
3. Abdurrahman Ginting (2014), metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.
4. Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya (2015), metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru  untuk menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu maupun kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik.
5. Nur Hamiyah & Muhammad Jauhar (2014), metode sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
6. Ridwan Abdullah Sani (2019), metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Fungsi Metode Pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, beberapa fungsi metode dalam pembelajaran di antaranya,
1. Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebuah metode pembelajaran berperan sebagai alat motivasi ekstrinsik atau motivasi dari luar untuk siswa. Dengan demikian siswa bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Di mana motivasi tersebut akan mendorong siswa agar semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2. Strategi Pembelajaran
Penerapan metode pembelajaran oleh guru maka menjadi setiap siswa di dalam kelas bisa menangkap ilmu dengan baik. Sehingga setiap guru perlu mengetahui metode dalam pembelajaran yang paling sesuai diterapkan di kelas tersebut berdasarkan karakteristik siswa.

3. Alat Mencapai Tujuan
Metode pembelajaran merupakan sebuah alat supaya siswa bisa mencapai tujuan belajar. Sebab penyampaian materi yang tidak memperhatikan metode dalam pembelajaran maka dapat mengurangi nilai kegiatan belajar mengajar tersebut. Selain itu, guru juga menjadi kesulitan saat menyampaikan materi dan siswa kurang termotivasi saat belajar.
 
Tujuan Metode Pembelajaran
Tujuan utama dari metode pembelajaran yaitu membantu mengembangkan kemampuan secara individu para siswa agar mereka mampu menyelesaikan masalahnya. Berikut beberapa tujuan metode dalam pembelajaran di antaranya,
1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya mereka bisa mengatasi permasalahannya menggunakan terobosan solusi alternatif.
2. Membantu kegiatan belajar mengajar agar pelaksanaannya bisa dilakukan menggunakan cara terbaik.
3. Memudahkan dalam menemukan, menguji serta menyusun data yang diperlukan sebagai upaya mengembangkan disiplin sebuah ilmu.
4. Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan pengajaran bisa tercapai.
5. Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan sesuai harapan.
6. Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan serta penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.

Macam Metode Pembelajaran
1. Metode Konvensional/ metode ceramah
Metode pengajaran dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu. Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau sumber rujukan informasi karena daya beli siswa yang di luar jangkauan.

Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan.
Kekurangan
a. Siswa menjadi pasif.
b. Proses belajar membosankan dan siswa mengantuk.
c. Terdapat unsur paksaan untuk mendengarkan.
d. Siswa dengan gaya belajar visual akan bosan dan tidak dapat menerima informasi atau pengetahuan, pada anak dengan gaya belajar auditori hal ini mungkin cukup menarik.
e. Evaluasi proses belajar sulit dikontrol, karena tidak ada poin pencapaian yang jelas.
f. Proses pengajaran menjadi verbalisme atau berfokus pada pengertian kata- kata saja.

Kelebihan
a. Mendorong siswa untuk menjadi lebih fokus.
b. Guru dapat mengendalikan kelas secara penuh.
c. Guru dapat menyampaikan pelajaran yang luas.
d. Dapat diikuti oleh jumlah anak didik yang banyak.
e. Mudah dilaksanakan.

2. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan belajar pemecahan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi kelompok.
Kelebihan
a. Memberikan pemahaman pada anak didik bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaiannya.
b. Siswa mampu berpikir kritis.
c. Mendorong siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya.
d. Mengambil satu atau lebih alternatif pemecahan masalah.
e. Mendorong siswa memberikan masukan untuk pemecahan masalah.
f. Siswa menjadi paham tentang toleransi pendapat dan juga mendengarkan orang lain.

Kekurangan
a. Cocok digunakan untuk kelompok kecil.
b. Tema diskusi terbatas.
c. Dikuasai oleh orang orang yang suka berbicara.
d. Dibutuhkan penyampaian secara formal dalam berpendapat.

3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi digunakan pada pengajaran dengan proses yaitu menggunakan benda atau bahan ajar pada saat pengajaran. Bahan ajar akan memberikan pandangan secara nyata terhadap apa yang akan dipelajari, bisa juga melalui bentuk praktikum.

Metode demonstrasi ini memiliki manfaat antara lain siswa jadi lebih tertarik dengan apa yang diajarkan, siswa lebih fokus dan terarah pada materi, pengalaman terhadap pengajaran lebih diingat dengan baik oleh siswa.
Kelebihan
a. Siswa bisa memahami secara lebih jelas tentang suatu proses atau cara kerja.
b. Penjelasan menjadi lebih mudah dimengerti.
c. Meminimalisir kesalahan dalam menyampaikan materi lisan, karena bukti konkret bisa dilihat.

Kekurangan
a. Apabila benda yang didemonstrasikan terlalu kecil, siswa kesulitan dalam mengamati.
b. Jumlah siswa yang terlalu banyak dapat menghalangi pandangan siswa secara merata.
c. Tidak semua materi bisa didemonstrasikan.
d. Memerlukan guru yang benar- benar paham, agar bisa mendemonstrasikan dengan baik.

4. Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus yaitu sistem pengajaran dengan menggunakan ceramah lisan dan disertai metode lainnya. Metode mengajar ini menggunakan lebih dari satu metode. Misalnya:
a. Metode ceramah plus tanya jawab. Metode ini secara ideal disertai dengan penyampaian materi dari guru, pemberian peluang pada siswa untuk bertanya apa yang tidak dimengerti, dan pemberian tugas di akhir pengajaran.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas. Metode ini dilakukan dengan memberikan materi secara lisan kemudian disertai dengan diskusi dan pemberian tugas di akhir sesi.
c. Metode ceramah plus demonstrasikan dan latihan. Metode ini merupakan gabungan dari penyampaian materi dengan memperagakan atau latihan atau percobaan.

5. Metode Resitasi
Metode resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume tentang materi yang sudah disampaikan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan menggunakan bahasa sendiri.

Kelebihan
a. Siswa menjadi lebih ingat dengan materi, karena telah menuliskannya dengan resume.
b. Menurut Sayiful Bahri (2000) siswa menjadi lebih berhasil dalam mengambil inisiatif dan mampu bertanggungjawab.

Kekurangan
a. Hasil resume yang dilakukan terkadang hanya mencontek pada teman dan bukan hasil pikirannya sendiri.
b. Tugas bisa jadi dikerjakan oleh orang lain.
c. Susah mengevaluasi apakah siswa benar- benar memahami hasil tulisan resumenya sendiri.

6. Metode Percobaan
Metode percobaan merupakan metode pengajaran dengan menggunakan action berupa praktikum atau percobaan lab. Masing-masing siswa dengan ini mampu melihat proses dengan nyata dan belajar secara langsung.
Kelebihan
a. Metode ini membuat siswa merasa bahwa materi yang dipelajari benar adanya dengan dibuktikan melalui percobaan.
b. Siswa dapat mengembangkan diri dengan mengadakan eksplorasi dengan percobaan-percobaan.
c. Metode ini akan menghasilkan siswa dengan jiwa peneliti dan suka mencari tahu dan pengembangan keilmuan dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat.

Kekurangan
a. Kekurangan alat sering kali menghambat siswa untuk dapat bereksperimen lebih.
b. Eksperimen dilakukan pada jam kelas yang terbatas, sehingga percobaan yang dapat dilakukan terbatas
c. Metode ini cocok untuk beberapa tipe pelajaran saja, seperti biologi, teknologi, dan lainnya.

7. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar dengan memanfaatkan lingkungan, lokasi, atau tempat- tempat yang memiliki sumber pengetahuan bagi siswa. Metode mengajar ini dilakukan dengan pendampingan oleh guru ataupun orang tua jika usianya masih terlalu muda.

Pendampingan dilakukan untuk menunjukkan sumber pengetahuan yang perlu dipahami oleh siswa. Metode karya wisata ini bisa dilakukan di tempat-tempat sejarah, di alam, atau lainnya.

Kelebihan
a. Metode ini merupakan metode modern yang memanfaatkan interaksi dengan lingkungan nyata.
b. Bahan yang dipelajari ketika sekolah, bisa langsung dilihat secara nyata misalnya bangunan bersejarah.
c. Pengajaran dengan metode ini bisa merangsang siswa untuk lebih kreatif.
d. Metode pengajaran ini sangat menyenangkan dan tidak jenuh.

Kekurangan
a. Memerlukan perencanaan yang matang.
b. Memerlukan persiapan yang disetujui oleh banyak pihak.
c. Seringkali metode belajar ini lebih mengutamakan tujuan rekreasi daripada tujuan pembelajarannya.
d. Membutuhkan biaya yang cukup mahal.
e. Memerlukan pengawasan dari pihak guru dan orang tua.
f. Keselamatan dan perlindungan menjadi faktor penting.

8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan ini merupakan metode mengajar dengan melatih keterampilan siswa atau soft skill dengan cara membuat, merancang, atau memanfaatkan sesuatu. Metode ini membutuhkan kreativitas siswa yang tinggi dengan memanfaatkan suatu bahan menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat.
Kelebihan
a. Metode ini melatih kecakapan motorik dan kognitif anak dengan menggunakan alat-alat dan kemampuan mengolah bahan menjadi ide yang lebih kreatif.
b. Melatih kreativitas seni siswa.
c. Melatih fokus, ketelitian, kecepatan dan ketepatan.

Kekurangan
a. Siswa yang tidak memiliki minat akan kesulitan untuk menyesuaikan diri.
b. Menghambat bakat siswa yang lainnya, sehingga lebih baik disesuaikan dengan bakat masing-masing.
c. Waktu yang terlalu lama dalam melaksanakan latihan bisa menimbulkan kebosanan dan kehilangan minat dari siswa.

9. Metode Pemecahan Masalah (Problem Based Learning)
Metode PBL ini dilakukan dalam kelas kecil, siswa diberikan kasus untuk menstimulasi diskusi kelompok. Kemudian siswa mengutarakan hasil pencarian materi terkait kasus dan didiskusikan dalam kelompok.
Kelebihan
a. Siswa menjadi lebih aktif dalam mencari materi atau informasi terkait kasus.
b. Siswa aktif dalam menyampaikan pendapat dan berdiskusi.
c. Suasana kelas tidak membosankan dan menyita fokus siswa.

Kekurangan
a. Metode ini lebih tepat dilakukan dalam kelas kecil dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak.
b. Perlu adanya trigger atau kasus pemicu yang baik agar diskusi dapat terarah sesuai tujuan pembelajaran.
c. Perlu adanya mentor atau pembimbing yang bertugas meluruskan alur diskusi.
d. Diskusi bisa berjalan terlalu panjang lebar pada satu topik bahasan dan memakan waktu apabila semua siswa berpendapat pada satu topik.
e. Pendapat siswa mungkin sama atau mirip yang seharusnya sudah tidak perlu disampaikan lagi.

10. Metode Perancangan
Metode perancangan merupakan metode mengajar dengan merangsang siswa untuk mampu menciptakan atau membuat suatu proyek yang akan dipraktikkan atau akan diteliti.
Kelebihan
a. Membangun pola pikir kritis dan kreatif siswa sehingga lebih luas dan mampu memecahkan masalah.
b. Metode ini mengasah siswa untuk dapat mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara terpadu dan berguna nyata dalam kehidupan sehari hari.

Kekurangan
a. Kurikulum yang ada belum menunjang metode pengajaran ini. Metode ini hanya bisa dipelajari atau diperoleh ketika ada event perlombaan.
b. Dibutuhkan bimbingan dari guru yang khusus dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan
c. Membutuhkan fasilitas dan sumber yang mendukung pelaksanaan.

11. Metode Discovery
Metode discovery merupakan metode pengajaran modern yang dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar siswa menjadi lebih aktif, mandiri, dan pemahaman yang lebih baik. Siswa mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, sehingga dapat diingat lebih baik.

Strategi ini dinamakan strategi penemuan. Siswa menjadi lebih aktif mencari, memahami, dan menemukan jawaban atau materi terkait. Siswa juga mampu menganalisa pengetahuan yang diperolehnya kemudian ditransfer kepada masyarakat.
Kelebihan
a. Mengembangkan kognitif siswa dan memperbanyak penguasaan ketrampilan.
b. Pengetahuan diperoleh dengan caranya sendiri sehingga menjadi lebih mandiri dan berpikir lebih luas
c. Dapat menyesuaikan kemampuan siswa itu sendiri.
d. Mengarahkan siswa untuk dapat bergerak maju dan meningkatkan motivasi diri dalam belajar.
e. Meningkatkan rasa percaya diri melalui penemuan penemuannya.
f. Meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru.

Kekurangan
a. Diperlukan persiapan mental dalam proses belajar ini.
b. Metode ini baik untuk kelas kecil.
c. Mengejarkan tentang penemuan lebih mementingkan tentang pengertian daripada memperhatikan yang diperolehnya dari ketrampilan dan sikap.
d. Ide- ide mungkin sulit ditemukan.
e. Tidak semua penemuan menjelaskan pemecahan terhadap masalah.

12. Metode Inquiry
Metode inquiry merupakan metode yang mampu membangun siswa untuk menyadari apa yang dia dapatkan selama belajar. Guru tetap memiliki peranan penting dalam metode ini yaitu dengan membuat design pengalaman belajar.

Inquiry memiliki arti  memahami apa yang telah dilalui. Metode ini melibatkan intelektual dan menuntut siswa memahami apa yang mereka pelajari sebagai sesuatu yang berharga.

Strategi pelaksanaan metode inquiry ini yaitu:
a. Guru memberikan penjelasan materi yang diajarkan, kemudian memberikan tugas pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebagai evaluasi pemahaman siswa.
b. Guru membantu memberikan jawaban yang mungkin sulit dan membingungkan bagi siswa.
c. Resitasi dilakukan pada akhir untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang apa yang sudah dipelajari.
d. Kemudian siswa merangkum apa saja yang sudah dipelajari sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggunjawabkan.

13. Mind Mapping
Mind mapping adalah metode belajar dengan menerapkan cara berpikir runtun terhadap suatu permasalahan bagaimana bisa terjadi sampai pada penyelesaiannya. Pengajaran melalui mind mapping disajikan dalam bentuk skema yang memiliki hubungan sebab akibat dan saling berpengaruh.

Metode belajar dengan mind mapping ini mampu meningkatkan analisis dan berpikir kritis siswa sehingga memahami sesuatu secara keseluruhan dari awal sampai akhir.
Kelebihan
a. Cara ini lebih efektif dan efisien.
b. Ide ide baru bisa muncul dengan menggambar diagram diagram.
c. Digram yang terbentuk bisa menjadi alur berpikir yang efektif dan bermanfaat untuk hal lain.

Kekurangan
a. Hanya siswa yang aktif yang mampu terlibat.
b. Memerlukan dasar dengan banyak membaca sebelum membuat mapping.
c. Beberapa detail informasi tidak masuk dalam mapping.
d. Orang lain mungkin tidak dapat memahami mind mapping yang dibuat oleh orang lain karena hanya berupa poin inti saja yang dituliskan.
e. Beberapa orang kesulitan merangkai panah atau alur mind mapping dengan rapi, dan seringkali mind mapping terkesan berantakan dan tidak dapat dipahami.

14. Role Playing/ Berbagi peran
Metode pembelajaran dengan role playing yaitu dengan metode drama atau peran. Metode ini dengan melibatkan siswa dalam berakting sebagai suatu karakter dalam suatu situasi tertentu dan menunjukkan respons yang seharusnya dilakukan.

Pembelajaran melalui role playing ini melatih interaksi dan mengekspresikan diri secara nyata sebagai contoh atas kejadian yang sebenarnya. Hal ini juga bisa digunakan untuk latihan komunikasi yang baik, atau interaksi dengan orang lain atau klien.
Kelebihan
a. Siswa mampu mempraktikkan secara langsung.
b. Melatih rasa percaya diri di depan kelas.
c. Lebih memahami materi.

Kekurangan
a. Tidak semua siswa menyukai metode pembelajaran ini.
b. Metode ini akan sulit diikuti untuk tipe siswa yang introvert.

15. Cooperative Script
Skrip kooperatif merupakan metode belajar dengan memasangkan siswa dan secara lisan menuntut siswa untuk mengutarakan intisari dari bagian materi yang disampaikan. Pertama, guru membagi siswa untuk berpasangan, guru membagikan materi pada siswa dan membuat ringkasan, guru menentukan siapa yang akan menjadi pembicara dan pendengar.

Pembicara membicarakan ringkasannya sebaik mungkin dengan mengutarakan ide ide pokok materi, kemudian bertukar peran antara pembicara dan pendengar.  Guru pada akhir sesi memberikan kesimpulan.
Kelebihan
a. Melatih kemampuan berbicara siswa dan juga kemampuan untuk mendengarkan.
b. Partisipasi siswa menjadi aktif secara menyeluruh.
c. Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri.

Kekurangan
a. Hanya bisa digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
b. Hanya dapat dilakukan menjadi dua grup dan berpasangan dua orang.

16. Debat
Debat merupakan metode pembelajaran dengan mengadu argumentasi di antara dua pihak atau lebih baik perorangan maupun kelompok. Argumentasi yang dilakukan membahas tentang penyelesaian suatu permasalahan dan memberi keputusan terhadap masalah.

Debat pada umumnya dilakukan secara formal dengan bahasa bahasa formal dan cara cara tertentu yang sopan. Terdapat aturan aturan dalam debat informasikan yang disajikan harus memuat data yang relevan dan berisi.
Kelebihan
a. Melatih kemampuan berpendapat dan mempertahankan pendapat siswa.
b. Melatih kerja kelompok.
c. Menuntut siswa untuk mencari informasi yang kuat untuk argumentasinya.
d. Melatih rasa percaya diri dalam berpendapat.

Kekurangan
a. Seringkali justru berebut dalam memberikan pendapat
b. Pendapat tidak memiliki intisari yang informatif dan hanya berisi sanggahan
c. Adu argumen tidak menemukan titik penyelesaian
d. Siswa yang tidak pandai berargumen akan cenderung pasif dan hanya orang-orang tertentu saja yang aktif berbicara.

17. Metode Mengajar Beregu (Team Teaching Method)
Metode mengajar ini dilakukan oleh lebih dari satu pengajar, materi diberikan dengan jadwal yang berbeda oleh beberapa pengajar. Soal ujian dibuat oleh beberapa pengajar dan disatukan. Pengajar membuat soal dengan menggunakan poin poin capaian yang sudah dibuat sehingga jelas.

18. Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching Method)
Metode mengajar ini dilakukan dengan cara berdiskusi, atau juga dengan presentasi hasil diskusi. Kelompok menyampaikan materi hasil diskusi dan memberi kesempatan pada teman- temannya untuk bertanya. Kelompok menjawab setiap pertanyaan.

19. Metode Bagian (Teileren method)
Metode pengajaran ini dilakukan dengan memberikan materi sebagian sebagian, misalnya belajar ayat. Pengajaran dimulai dari ayat per ayat yang kemudian disambung lagi dengan ayat lain.

20. Metode Global
Metode global ini mengajarkan pada siswa keseluruhan materi, kemudian siswa membuat resume tentang materi tersebut yang mereka serap dan diambil intisarinya.

Perbedaan Metode Pembelajaran dan Model Pembelajaran
Perbedaan utama dari model dan metode pembelajaran adalah metode pembelajaran telah memiliki langkah konkret untuk melaksanakannya. Sementara itu model pembelajaran hanya gambaran umum atau kerangka kerjanya saja. Artinya, Guru harus membuat langkah-langkah (sintaks) sendiri.

Model dan metode pembelajaran banyak mengalami tumpang tindih istilah karena beberapa penulis terkadang menyebut model sebagai metode, atau sebaliknya (penggunaan istilah yang tidak tepat).

Hal tersebut bisanya terjadi karena seseorang yang menulis mengenai model pembelajaran menyertakan contoh langkahnya pula. Sehingga banyak pembaca berasumsi bahwa model juga telah memiliki langkah-langkah konkret, padahal belum.

Selain itu, terdapat banyak metode pembelajaran dengan nama lain yang sebetulnya masih dapat dipayungi oleh model pembelajaran serupa. Hal itu wajar, karena model pembelajaran adalah kerangka kerja konseptual umum yang bisa jadi masih terkait dengan metode pembelajaran tertentu.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Metode Pembelajaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Macamnya"