Keterampilan Sosial: Pengertian, Ciri, dan Cara Melatihnya

Pengertian Keterampilan Sosial
Keterampilan Sosial
Pengertian Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu, di mana keterampilan ini merupakan perilaku yang dipelajari.

Keterampilan sosial membawa orang untuk lebih berani berbicara, mengungkapkan setiap perasaan atau permasalahan yang dihadapi dan sekaligus menemukan penyelesaian yang adaptif, sehingga mereka tidak mencari pelarian ke hal-hal lain yang justru dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Selain itu, keterampilan sosial tersebut juga meliputi kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima feedback, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dsb.

Apabila keterampilan sosial dapat dikuasai oleh remaja pada fase tersebut maka ia akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Hal ini berarti pula bahwa sang remaja tersebut mampu mengembangkan aspek psikososial dengan maksimal.

Keterampilan Sosial Menurut Para Ahli
1. Libet dan Lewinsohn (dalam Cartledge dan Milburn, 1995). Keterampilan sosial sebagai kemampuan yang kompleks untuk menunjukkan perilaku yang baik dinilai secara positif atau negatif oleh lingkungan, dan jika perilaku itu tidak baik akan diberikan punishment oleh lingkungan.
2. Hargie, Saunders, & Dickson (dalam Gimpel & Merrell, 1998). Remaja dengan keterampilan sosial akan mampu mengungkapkan perasaan baik positif maupun negatif dalam hubungan interpersonal, tanpa harus melukai orang lain.
3. Kelly (dalam Gimpel & Merrel, 1998). Keterampilan sosial sebagai perilaku-perilaku yang dipelajari, yang digunakan oleh individu pada situasi-situasi interpersonal dalam lingkungan.
4. Matson (dalam Gimpel & Merrell, 1998). Keterampilan sosial, baik secara langsung maupun tidak membantu remaja untuk dapat menyesuaikan diri dengan standar harapan masyarakat dalam norma-norma yang berlaku di sekelilingnya.
5. Mu’tadin (2006). Salah satu tugas perkembangan yang harus dikuasai remaja yang berada dalam fase perkembangan masa remaja madya dan remaja akhir adalah memiliki ketrampilan sosial (social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari.

Ciri Keterampilan Sosial
Berikut beberapa ciri mengenai orang memiliki keterampilan sosial menurut psikologi di antaranya,
1. Mampu untuk beradaptasi
Salah satu ciri-ciri dari orang memiliki keterampilan sosial adalah kemampuannya dalam beradaptasi. Orang dengan tingkat inteligensi yang cukup tinggi akan menjadi orang yang fleksibel serta mampu untuk menyesuaikan diri pada berbagai perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungannya.

Dirinya tidak membatasi diri di lingkungan sosial. Bahkan kebanyakan orang memiliki keterampilan sosial akan mengubah perilakunya agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.

2. Tingkat penasarannya begitu tinggi
Orang memiliki keterampilan sosial biasanya memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi, apalagi pada hal-hal yang belum diketahui olehnya. Karena didorong dengan rasa penasaran yang tinggi, maka terkadang membuatnya dapat menemukan hal-hal yang luar biasa.

Anda bisa melihat berbagai contohnya seperti Alexander Graham Bell yang menemukan telepon, Thomas Alva Edison yang menemukan lampu pijar pertama, Mark Zuckerberg yang menciptakan facebook, dan masih banyak lainnya. Berawal dari rasa penasaran, orang-orang tersebut dapat menemukan sesuatu yang berguna untuk masa depan.

3. Banyak bertanya
Banyak orang yang mengkaitkan orang pintar dengan orang yang bisa memberikan segala jawaban. Namun berbeda dengan orang memiliki keterampilan sosial yang selalu mencari jawaban. orang-orang yang memiliki keterampilan sosial biasanya tidak akan malu untuk bertanya. Mereka tidak takut terlihat bodoh karena mereka sadar jika masih banyak hal yang belum dimengerti olehnya.

4. Tidak gampang percaya dan selalu menyelidiki dahulu
Ciri lainnya yang terlihat dari orang memiliki keterampilan sosial adalah sikapnya yang tidak gampang percaya dengan informasi-informasi yang belum pasti, sehingga mereka lebih senang menyelidikinya terlebih dahulu. Mereka memiliki keingintahuan untuk membuktikan hal-hal yang didengarnya. Mereka lebih menggunakan logika ketika menerima sebuah informasi.

5. Tidak takut untuk mengatakan “tidak tahu”
Orang memiliki keterampilan sosial biasanya akan lebih mengenali kelemahan serta ketidaktahuannya. meskipun begitu, dirinya tidak malu mengakui hal tersebut. Karena dengan sikap ini lah dirinya sadar jika ketidaktahuannya dapat dirubah dengan belajar.

6. Mau mengakui kesalahannya
Orang-orang memiliki keterampilan sosial biasanya tidak akan malu untuk mengakui kesalahannya. Ketidaktahuannya tersebut tidak membuatnya takut untuk terus mencoba sesuatu yang baru. Orang-orang memiliki keterampilan sosial memiliki keberanian untuk bisa melakukan hal baru dan tidak takut melakukan kesalahan.

Meskipun akhirnya mereka melakukan sebuah kesalahan, maka mereka tidak akan gengsi untuk mengakui kesalahannya tersebut.

7. Mampu belajar dari setiap kegagalan
Keberaniannya dalam mencoba berbagai hal baru membuat mengalami beragam kegagalan. Namun kegagalan yang terjadi tidak lantas membuatnya menyerah dan putus asa. Mereka akan terus belajar dari kegagalan yang ada untuk membuatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Sehingga tidak masalah besar jika Anda mengalami sebuah kegagalan, yang terpenting Anda mau belajar dari setiap kegagalan tersebut.

8. Open minded
Orang-orang yang memiliki keterampilan sosial tidak akan menutup diri mereka dari ide serta kesempatan baru yang ada di sekitarnya. Mereka terbuka, menerima, serta mempertimbangkan pendapat orang lain dengan pola pikirnya yang terbuka juga.

Namun meskipun mereka terbuka pada pandangan orang lain, namun mereka juga berhati hati dengan ide dari orang lain tersebut.

9. Individualistis
Kebanyakan dari orang-orang memiliki keterampilan sosial memang senang menyendiri dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain di lingkungannya. Bukan berarti mereka tidak ingin menyatu dengan lingkungannya, hanya saja mereka merasa jika hidup terasa kurang memuaskan.

10. Tidak asal berbicara
orang memiliki keterampilan sosial tidak akan asal dalam berbicara, bahkan mereka cenderung untuk berpikir terlebih dahulu sebelum membicarakannya. Mereka akan memastikan jika yang dikatakannya adalah benar, bermanfaat, dan tidak akan menyakitkan orang lain. Mereka juga mengerti kapan waktu yang tepat untuk tidak berbicara dan tidak. Jika tidak bermanfaat, maka mereka akan lebih memilih untuk diam.

11. Memiliki penguasaan diri yang baik
Orang memiliki keterampilan sosial rata-rata mampu untuk mengatasi berbagai hal karena kemampuannya dalam merencanakan serta menentukan tujuan hingga mengembangkan berbagai solusi dan strategi alternatif. Mereka juga mampu untuk memikirkan konsekuensi dari hal-hal yang mungkin sudah direncanakannya tersebut.

12. Kreatif
Orang-orang memiliki keterampilan sosial senang menghubungkan kembali konsep yang sebenarnya tidak tampak berhubungan, namun mereka mampu untuk melihat sesuatu yang mungkin tidak dapat dilihat oleh orang lainnya. Hal ini lah yang dinamakan kreativitas. Sehingga rata-rata orang memiliki keterampilan sosial cenderung kreatif.

Cara Melatih Keterampilan Sosial
Berikut beberapa cara melatih keterampilan sosial pada anak usia dini di antaranya,
1. Ajarkan anak untuk aktif dalam kelompok bermain
Satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk melatih anak terampil dalam bersosialisasi adalah dengan mengajarkan anak untuk aktif dalam dunia kelompok bermain. Contoh dengan mengajak lomba mewarnai, lomba melukis, berinteraksi dengan anak – anak lain dalam kegiatan kumpul dan sebagainya. Hal ini mampu mengubah pandangan dan kemampuan anak untuk bisa beradaptasi.

2. Didik anak mengenal dunia sosial
Cara melatih ketrampilan sosial pada anak selanjutnya adalah dengan mengajak anak Anda mengenal dunia luar dan sosial. Contoh dengan mengajaknya kunjungan ke panti sosial, ikut kegiatan bakti sosial, mengundang anak yatim dalam perayaan hari jadi dan lain – lainya.

Hal ini bertujuan agar anak terdidik sebagai anak yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sehingga ia mampu memiliki sikap welas asih juga toleransi antar sesama.

3. Ajak anak untuk bertemu dengan teman lain dan keluarga
Anak juga bisa diajak berinteraksi dengan teman bermain, saat Anda jalan – jalan ke taman, pusat permainan anak atau mengikuti ragam lomba. Hal ini baik untuk motorik juga psikologi perkembangan anak usia dini. Selain menumbuhkan minat positif juga mengajak anak menjadi terampil dalam bergaul dan menjadi tidak malu.

4. Ajak anak berkumpul dalam sebuah acara anak
Berikutnya cara melatih ketrampilan sosial pada anak bisa anak lakukan dengan mengajak anak berkumpul dalam sebuah perayaan. Misalnya acara lomba, acara bermain, atau perayaan ulang tahun temannya. Bentuk positif dari kegiatan berkumpul yaitu mengajarkan anak untuk berani, mandiri dan mudah bergaul sesama temannya. Selain itu juga anak menjadi aktif dan berbagi permainan bersama dengan teman yang lainnya.

5. Ajarkan anak mengenai arti berbagi
Anda juga bisa mengajarkan anak untuk mengenal artinya berbagi. Dengan melakukan kegiatan seperti menyantuni anak yatim, berkunjung ke panti asuhan, melatih untuk berbaik hati memberi makanan kepada teman dan sebagainya. Cara ini cukup ampuh untuk merangsang sikap positif pada anak juga melatih anak memiliki hati yang lembut.

6. Ajari anak untuk menolong orang lain
Cara selanjutnya bisa Anda terapkan dengan melatih anak menolong teman dan saudaranya yang seusia. Contohnya pada saat anak mulai mengerti apa itu pertolongan, maka berikan teladan atau contoh hal mana yang patut dilakukan saat menolong orang lain. Ajarkan menolong itu merupakan perbuatan yang baik dan tanpa pamrih.

Dengan demikian anak Anda akan terbiasa dengan hal tersebut dan menjadi satu bentuk sikap di masa mereka dewasa.  

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Keterampilan Sosial: Pengertian, Ciri, dan Cara Melatihnya"