Imperialisme: Pengertian, Negara Imperial, Tujuan, Penyebab, Bentuk, Akibat, dan Perbedaannya dengan Kolonialisme

Pengertian Imperialisme
Imperialisme

Pengertian Imperialisme
Imperialisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Imperialisme dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator".

Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah di mana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain.

Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini.

Imperialisme Menurut Para Ahli
1. Lenin, Imperialisme adalah sebuah sistem ekonomi politik yang berarti sebuah proses ekonomi yang mempunyai perwujudan dalam keputusan politik.
2. Henry Pratt Fairchild (1977:150), Imperialisme adalah kebijakan dan praktik perluasan suatu negara kepada negara lain yang dilakukan dengan mencaplok wilayah yang berbatasan dengan negara tersebut dengan cara paksa atau dengan cara mengambil daerah-daerah jajahan, tanah jajahan dan daerah perlindungan yang dimiliki oleh negara lain.
3. Alan Bulllock (1986:409), Imperialisme adalah penaklukan penduduk suatu negara kepada daerah-daerah lain dengan menentukan hukumannya melalui kekuasaan, dan melakukan eksploitasi secara ekonomi dan finansial terhadap orang-orang asing tersebut.

Negara yang Menerapkan Imperialisme
1. Spanyol
Dapat disebutkan bahwa negara Spanyol menjadi sebuah bangsa Eropa pertama bersama Portugis yang membuka jalur perdagangan ke negara India. Negara Spanyol akan menguasai wilayah Filipina, Meksiko, Karibia, Florida, serta masih banyak lagi.

2. Inggris
Fokus dari kekuasaan negara Inggris berada pada negara India serta pantai timur Amerika Utara. Setelah tahun 1800, negara Inggris sudah mulai menguasai banyak negara sehingga menjadi sebuah imperium terbesar di dunia. Sebut saja Australia, Malaya, Mesir, dan lainnya.

3. Belanda
Dibandingkan dengan wilayah negara Eropa lainnya, negara Belanda menjadi sebuah negara yang memiliki sumber kekuatan militer yang relatif kecil. Meski negara Belanda tidak ingin memecah pemerintahannya dengan masyarakat lokal, namun kedudukannya sangat kuat. Hingga kini Belanda menguasai Hindia Timur, Afrika Selatan, Suriname, serta Guyana.

4. Uni Soviet
Banyak di antara negara di Eropa Timur yang telah berhasil dikuasai mereka setelah kemenangan Perang Dunia II. Negara ini juga membentuk negara bawahan untuk menjadi melawan blok barat serta bergabung dalam Pakta Warsawa.

5. Kekaisaran Jepang
Melihat dari banyaknya wilayah yang telah berhasil ditaklukkan oleh Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II memberikan bukti bahwa kekuatan Jepang sangat besar. Negara ini pun menciptakan sebuah boneka Manchukuo sehingga mengklaim bahwa dataran Cina sebagai miliknya.

6. Republik Prancis
Pada masa revolusi, negara Perancis mengobarkan perang pada negara monarki Eropa. Negara ini pun berhasil menaklukkan Belanda. Selain itu pun, wilayah Dataran Rhine serta Spanyol mempunyai sebuah negara boneka yang ada berada di bawah pemerintahan kekaisaran Perancis.

Tujuan Imperialisme
Tujuan dari menjalankan suatu imperialisme di antaranya,
1. Sebagai penyebaran ide-ide dan kebudayaan Barat ke seluruh dunia
2. Menguasai atau mendominasi dunia yang terorganisir secara politis yakni suatu imperium dunia.
3. Dalam bentuk imperium ataupun hegemoni yang mempunyai dimensi kontinental.
4. Pengaruh yang lebih besar dari kekuatan yang dilokalisir.

Penyebab Imperialisme
Penyebab timbulnya suatu tindakan imperialisme di antaranya,
1. Keinginan untuk melakukan penyebaran agama atau suatu ideologi
2. Keinginan untuk menjadi jaya
3. Keinginan untuk memperoleh kekayaan suatu negara
4. Keinginan untuk ikut serta dan melakukan penguasaan perdagangan dunia
5. Dan lain sebagainya.

Bentuk Imperialisme
Imperialisme sendiri sebenarnya dibagi menjadi 2 di antaranya,
1. Imperialisme berdasarkan waktunya
a. Imperialisme kuno
Imperialisme kuno (ancient imperialism) adalah imperialisme yang berkembang pada masa sebelum Revolusi Industri dengan semboyan 3G. 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold berarti kekayaan, glory berarti kejayaan, dan gospel berarti penyebaran agama.

Jadi, imperialisme pada masa kuno ini yaitu suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah kejayaannya. Negara pelopor imperialisme kuno yaitu Spanyol dan Portugal.

b. Imperialisme modern
Imperialisme modern (modern imperialism) adalah imperialisme yang berkembang pada masa setelah Revolusi Industri. Tujuan dari imperialisme modern yaitu memperoleh kemajuan ekonomi setelah berlangsungnya Revolusi Industri.

2. Imperialisme berdasarkan tujuan
a. Imperialisme politik, untuk bisa menguasai seluruh dari kehidupan politik dari sebuah negara
b. Imperialisme ekonomi, untuk menguasai dari sektor perekonomian dari negara lain
c. Imperialisme budaya, untuk bisa menguasai nilai-nilai dari sebuah kebudayaan suatu negara
d. Imperialisme militer, untuk menguasai negara lain karena dianggap memiliki wilayah strategis serta kuat yang dapat memperkuat sebuah pertahanan

Akibat Imperialisme
Akibat dari imperialisme di antaranya,
1. Akibat Politik
a. Adanya tanah jajahan
b. Politik pemerasan
c. Timbulnya perang kolonial
d. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
e. Timbulnya Nasionalisme

2. Akibat Ekonomi
a. Negara imperialis adalah pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
b. Industri imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan menjadi lemah
c. Adanya perdagangan dunia yang meluas
d. Terdapat lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
e. Kapital surplus dan penanaman modal pada tanah jajahan
f. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap

3. Akibat Sosial
a. Imperialis hidup mewah sedangkan negara yang dijajah akan serba kekurangan
b. Imperialis lebih maju, sedangkan negara jajahan mundur
c. Rasa harga diri lebih terhadap bangsa penjajah, rasa harga diri kurang terhadap bangsa yang dijajah
d. Semua hak yang ada pada imperialis, orang yang dijajah menjadi tidak mempunyai hak
e. Timbulnya gerakan Eropaisasi.

Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme memiliki kesamaan, yaitu sama-sama membuat bangsa penguasa makmur, sedangkan yang dijajah semakin menderita. Namun keduanya memiliki perbedaan mendasar di antaranya,
1. Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara koloni untuk diangkut ke negara induk.
2. Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.
 

Dari berbagai sumber

Baca Juga: Kolonialisme: Pengertian, Tujuan, Bentuk, Dampak, dan Perbedaannya dengan Imperialisme

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Imperialisme: Pengertian, Negara Imperial, Tujuan, Penyebab, Bentuk, Akibat, dan Perbedaannya dengan Kolonialisme"