Pengertian Overall Equipment Effectiveness (OEE), Elemen, Tujuan, Pengukuran, dan Manfaatnya

Pengertian Overall Equipment Effectiveness atau OEE
Overall Equipment Effectiveness (OEE)

A. Pengertian Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kefektifan suatu mesin atau peralatan yang ada. OEE adalah salah satu metode yang tersedia di dalam TPM atau Total Productive Maintenance. Sebagai aturan, maka OEE bisa digunakan sebagai indikator performa mesin atau sistem.

Overall Equipment Effectiveness (OEE) Menurut Para Ahli
1. Nakajima, OEE adalah metode yang digunakan untuk menilai efektivitas penggunaan pada sistem atau mesin dengan menggunakan berbagai sudut pandang di dalam suatu proses perhitungan.
2. Davis, OEE adalah suatu efisiensi keseluruhan struktur yang dihasilkan dari nilai perhitungan ketersediaan, efisiensi kinerja dan tingkat kualitas suatu produk.
3. Rizkia, OEE adalah suatu ukuran nilai efektivitas pada penggunaan mesin atau peralatan dengan menghitung ketersediaan pada mesin, kinerja dan juga kualitas produk yang diproduksi.

B. Elemen Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Terdapat tiga elemen produktivitas dan juga efektivitas peralatan yang bisa diukur di antaranya,
1. Availability
Availability adalah suatu rasio antara masa manfaat mesin perusahaan dan masa manfaat yang diinginkan pada waktu yang tersedia. Availability ini adalah ukuran seberapa jauh alat berat bisa tetap beroperasi. Rasio ketersediaan ini adalah tingkat efektivitas operasi mesin atau sistem perusahaan. Rasio ketersediaan adalah tentang perbandingan antara waktu operasi dan waktu persiapan.

Parameter yang seperti ini mampu menentukan kesiapan alat yang tersedia dan mampu digunakan dengan baik. Sedangkan ketersediaan rendah cenderung terjadi karena pemeliharaan buruk. Untuk itu, perhitungan nilai ketersediaan membutuhkan waktu pengoperasioan, waktu pengisian dan waktu henti.

2. Performance Efficiency
Performance Efficiency adalah suatu hubungan antara apa yang sebenarnya harus berada dalam periode waktu tertentu atau bisa digambarkan sebagai perbandingan antara tingkat produksi aktual dan yang sudah diharapkan.

Nakajima menjelaskan bahwa efisiensi kinerja bisa dihasilkan dari mengalikan suatu kecepatan kerja dan kegiatan operasi bersih ataupun rasio antara jumlah produk yang berhasil diproduksi lalu dikalikan dengan waktu siklus ideal dan waktu yang tersedia untuk melakukan berbagai proses produksi.

3. Rate of Quality Product
Nakajima menjelaskan bahwa Rate of Quality Product adalah suatu rasio antara jumlah produk yang baik dan juga jumlah total produk yang diproses. Tingkatan kualitas produk ini mampu menunjukkan produk yang mampu diterima oleh seluruh produk yang dihasilkan.

C. Tujuan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Tujuan Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah sebagai alat ukur performa dari suatu sistem maintenance, dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui ketersediaan mesin/peralatan, efisiensi produksi, dan kualitas output mesin/peralatan. Menurut Muwajih (2015) penggunaan OEE sebagai performance indicator, mengambil periode basis waktu tertentu, seperti: shiftly, harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.

Pengukuran OEE lebih efektif digunakan pada suatu peralatan produksi. OEE dapat digunakan dalam beberapa jenis tingkatan pada sebuah lingkungan perusahaan di antaranya,
1. OEE dapat digunakan sebagai Benchmark untuk mengukur rencana perusahaan dalam performasi.
2. Nilai OEE, perkiraan dari suatu aliran produksi, dapat digunakan untuk membandingkan garis performasi melintang dari perusahaan, maka akan terlihat aliran yang tidak penting.
3. Jika proses permesinan dilakukan secara individual, OEE dapat mengidentifikasi mesin mana yang mempunyai performansi buruk, dan bahkan mengidentifikasi fokus dari sumber daya TPM.

D. Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE)
OEE adalah suatu perhitungan yang digunakan untuk bisa menentukan tingkat produktivitas dan efektivitas peralatan. Rumus OEE adalah sebagai berikut:
OEE (%) = Availability (%) x Performance efficiency (%) x Rate of Quality Product (%)

Berdasarkan suatu penghargaan yang diberikan oleh perusahaan Japan Institute of Plant Maintenance, maka kondisi ideal dari OEE adalah sebagai berikut:
1. Ketersediaan> 90%
2. Efisiensi daya> 95%
3. Kualitas produk> 99%
4. Idealnya, nilai oee adalah: 0,90 x 0,95 x 0,99 = 85%

E. Manfaat Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Muwajih menjelaskan bahwa OEE adalah sesuatu yang bisa digunakan sebagai indikator kinerja memerlukan periode waktu tertentu, seperti shift, harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Pengukuran akan OEE ini paling efektif jika digunakan di perusahaan manufaktur. OEE bisa digunakan di berbagai tingkatan pada lingkungan perusahaan, termasuk di antaranya,
1. OEE adalah suatu hal yang bisa digunakan sebagai suatu titik referensi untuk mengukur rencana performa perusahaan tersebut.
2. OEE adalah suatu bentuk perkiraan aliran produksi yang bisa digunakan untuk membandingkan jalur kinerja pada lintas departemen perusahaan, sehingga akan tampak aliran yang tidak signifikan.
3. Bila proses pembuatan ini akan dilakukan secara individual, maka OEE adalah hal yang bisa menentukan mesin atau alat mana yang memberikan performa buruk dan menentukan untuk bisa lebih fokus pada sumber daya TPM.

Adapun beberapa manfaat OEE secara umum di antaranya,
1. Mampu menentukan titik awal perusahaan, peralatan ataupun mesin perusahaan
2. Mampu mengidentifikasi kemacetan pada perangkat atau mesin perusahaan
3. Mampu mengidentifikasi seluruh kerugian produktivitas
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Overall Equipment Effectiveness (OEE), Elemen, Tujuan, Pengukuran, dan Manfaatnya"